BUSINESS PLAN PERENCANAAN BISNIS Dr SUMIATI SE MSi
BUSINESS PLAN (PERENCANAAN BISNIS) Dr. SUMIATI, SE, MSi Disampaikan pada pelatihan kewirausahaan dan business plan program mahasiswa wirausaha UB, 8 -9 Juni 2012
PENGERTIAN BUSINESS PLAN Business Plan merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana perusahaan /pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha (business opportunities) yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan, menjelaskan keunggulan bersaing (competitive advantage) usaha, serta menjelaskan berbagai langkah yang harus dilakukan untuk menjadikan peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata. Business Plan adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial.
Jadi Business Plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai pada waktu usaha. Adapun isinya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, operasional dan sumber daya manusia.
TUJUAN PENYUSUNAN BUSINESS PLAN 1. Untuk kepentingan pihak internal. Mis. Sebagai panduan (Road map) bagi pengembangan usaha, dasar menyusun perencanaan sampai implementasi dan pengukuran kinerja. 2. Untuk kepentingan pihak eksternal. Mis. Pengajuan pinjaman kepihak kreditor atau untuk investor
TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN BUSINESS PLAN 1. Tahap Ide Usaha ( Business Idea) 2. Tahap Perumusan Konsep Usaha (Business Concept) 3. Tahap Study Kelayakan Usaha ( Feasibility Study) 4. Tahap Penyusunan Rencana bisnis (Business Plan)
Tahap Study Kelayakan Usaha Konsep usaha yang akan dijalankan terlebih dahulu harus dinilai kelayakan usahanya. Berbagai faktor yang harus dipertimbangkan di dalam melakukan analisis kelayakan usaha dari suatu rencana usaha baru , yang mencakup aspek-aspek : a. Kelayakan Pasar dan pemasaran Potensi pasar, market share. Produk, Harga, distribusi, promosi Segmenting, Targeting, Positioning(STP)
Lanjutan. . b. Kelayakan Operasional/ teknis Pasokan bahan Proses produksi Mesin dan peralatan Kebutuhan tenaga skill /unskill c. Kelayakan manajemen dan organisasi Design organisasi Kebutuhan staf
Lanjutan. . . d. Kelayakan Keuangan Kebutuhan modal dan sumber pendanaan Proyeksi arus kas, laba rugi Analisis kelayakan berdasarkan kriteria NPV, IRR, PI, PP, dll e. Posisi dalam persaingan Ancaman pendatang baru, pemasok dll
Contoh Analisis Aspek Keuangan Payback Period Mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali atau menghitung periode pengembalian investasi. Formula : PP = Investasi Arus kas bersih per th.
Contoh : metode payback period Investasi A, nilai Rp 20 jt, usia proyek 6 th, aliran kas bersih Rp 8 jt/th, PP = Rp 20 jt / Rp 8 jt per-tahun = 2, 5 tahun , artinya investasi tsb akan kembali dalam waktu 2, 5 tahun. Sebuah investasi dikatakan layak bila PP nya singkat
Net Present Value(NPV) NPV adalah menghitung nilai sekarang (present value) arus kas bersih setelah dikurangi investasinya. Formula : Ket : Investasi : biaya yang dikeluarkan untuk proyek tsb. Kas : kas bersih yg diterima dari proyek tsb, i : suku bunga n Proyek dinilai layak jika NPV=positif.
Contoh kasus menghitung NPV Investasi awal Rp 1. 000 jt. n Arus kas bersih per-tahun Rp 360 jt. n Arus kas akhir Rp 200 jt. n Usia proyek 8 tahun, suku bunga 25% n Apakah proyek tersebut layak? n
Lanjutan………………. . n NPV = -1. 000 jt + 1. 232, 04 jt = + 232, 04 juta. Nilai sekarang penerimaaan kas lebih besar dari nilai investasi (proyek diterima/layak).
Internal Rate Of Return(IRR) IRR : Menghitung nilai tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang arus kas bersih dimasa yang akan datang sama dengan investasinya(initial investment). Proyek dinilai layak jika: IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Contoh : Kasus menghitung IRR n Investasi awal Rp 1. 000 juta n Aliran kas per-tahun Rp 360 juta n Arus kas akhir Rp 200 juta n Usia proyek 8 tahun, suku bunga bank 25% n Apakah proyek tersebut layak?
Lanjutan…………… Dengan metode trial and error(coba) dilanjutkan dengan interpolasi diperoleh IRR=33% (lebih tinggi dari tingkat bunga 25%) Rekomendasi: Proyek diterima.
Profitability Index (PI) Perbandingan antara nilai sekarang (Present Value) penerimaan kas masa datang dengan nilai sekarang investasi. Formula : PI = (Jumlah PV kas bersih thn. 1 sampai thn. n) : Investasi Proyek diterima jika PI > 1 (hal ini berarti bahwa PV kas masuk > Investasi)
Contoh : Kasus menghitung Profitability Index Investasi awal Rp 1. 000 juta n Aliran kas per-tahun Rp 360 juta n Arus kas akhir Rp 200 juta n Usia proyek 8 tahun, suku bunga 25% n Apakah proyek tersebut layak? n
Lanjutan………. PV kas bersih : PV Kas bersih = 1. 232, 04 juta. PI = PV Kas bersih/Investasi = 1. 232, 04 jt/1. 000 jt. = 1, 232 n Rekomendasi: Proyek diterima (PI>1)
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DI DALAM MENYAJIKAN BUSINESS PLAN 1. Usahakan agar rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap artinya mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari pihak investor maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. 2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaa, alamat, nomor telpon, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. 4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive summary) yang memuat penjelasan mengenai keadaan usaha. 5. Penyusunan Rencana bisnis harus diorganisasikan secara baik. 6. Rencana bisnis yang baik akan mencantumkan risiko utama(critical risk) dari bisnis yang akan dijalankan. Pencantuman risiko bisnis akan meningkatkan kewaspadaan dari pengusaha dan investor untuk menyiasati cara meminimalisir risiko bisnis tersebut.
ELEMEN-ELEMEN BUSINESS PLAN /FORMAT BUSINESS PLAN I. Pendahuluan Nama dan alamat perusahaan Nama dan alamat pemilik Nama dan alamat penanggung jawab yang bisa dihubungi sewaktu-waktu Informasi tentang bisnis yang dilakukan II. Rangkuman eksekutif, tidak lebih dari tiga halaman yang menjelaskan secara komplit isi business plan III. Visi dan Misi Visi wirausahawan terhadap perusahaan Misi wirausahawan terhadap perusahaan
IV. Analisis Industri Perspektif masa depan industry Analisis persaingan Segmentasi pasar yang dimasuki Ramalan-ramalan tentang Produk yang dihasilkan V. Deskripsi Usaha Produk yang dihasilkan Jasa pelayanan Ruang lingkup bisnis Personalia dan perlengkapan kantor Latar belakang identitas pengusaha
VI. Rencana produksi/operasional Ø Pemilihan lokasi (plant location) Ø Rencana Tata letak (layout) termasuk IMB, Amdal dll. Ø Proses produksi Ø Keadaan gedung dan perlengkapannya Ø Keadaan mesin dan perlengkapannya Ø Sumber-sumber bahan baku
VII. Rencana Pemasaran -Segmentasi pasar, target pasar dan posisioning -Penetapan harga -Pelaksanaan distribusi -Promosi yang akan dilakukan -Pengembangan produk VIII. Perencanaan Organisasi -Bentuk kepemilikan dan struktur org. -Informasi tentang partner -Uraian tentang kekuasaan -Latar belakang anggota tim manajemen -Peranan dan tanggung jawab personalia dalam organisasi
IX. Resiko Evaluasi tentang kelemahan bisnis dan bagaimana antisipasinya. X. Perencanaan Keuangan Sumber dan penggunaan modal Perhitungan kelayakan usaha (NPV, PP, PI dll) Laporan Keuangan ( proyeksi L/R, Cash Flow, Neraca) Analisis titik impas (BEP) Rasio keuangan untuk mengetahui kinerja
XI. Apendix Surat-surat. Data penelitian pasar. Surat-surat kontrak dan dokumen perjanjian lainnya. Daftar harga dari pemasok barang.
TERIMA KASIH Semoga bermanfaat
- Slides: 28