BUNYI Gelombang Bunyi Gelombang Bunyi Adalah gelombang longitudinal
BUNYI Gelombang Bunyi
Gelombang Bunyi Adalah gelombang longitudinal, karena partikel getarnya searah dengan rambatan gelombang. Gelombang bunyi dapat menjalar di dalam benda padat, benda cair dan gas.
Agar bunyi yang ada dapat didengar dengan baik maka ada beberapa syarat yang harus terpenuhi, yakni : Ada sumber bunyi yang bergetar Contoh : senar gitar, speaker, lonceng, garpu tala, dan lain sebagainya. Ada zat perantara tempat bunyi merambat Contoh : air, logam, kayu, tanah, batu, udara, gas elpiji, dsb. Ada alat penerima bunyi / pendengaran Contoh : telinga, hidrofon, mikrofon, dll.
Gelombang bunyi dikumpulkan oleh cuping telinga (Auricle) lalu masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga (Tympanic Membrane) melewati kanal pendegaran (Canal Auditory). Di dalam telinga tengah, getaran-getaran ini dilewatkan melalui tiga buah tulang, yang diberi nama martil (Malleus), landasan (anvil), dan sanggurdi (stirrup). Tingkap oval, dan ketiga tulang tersebut berfungsi sebagai penguat (amplifier) tekanan bunyi. Tekanan bunyi diperbesar kira-kira 60 kali. Tekanan bunyi dari tingkap oval kemudian diteruskan melalui cairan di dalam cochlea. Getaran-getaran cairan di dalam cochlea mempengaruhi beribu saraf yang mengirim isyarat ke otak kita. Otak kitalah yang mengolah isyarat tersebut dan membedakan berbagai macam bunyi.
Macam – macam bunyi Audiosonik (20 Hz – 20. 000 Hz) 2. Infrasonik (< 20 Hz) 3. Ultrasonik (>20. 000 Hz) 1.
a. Audiosonik (20 Hz – 20. 000 Hz) Merupakan frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh manusia pada umumnya. b. Infrasonik (< 20 Hz) Merupakan frekuensi bunyi yang lebih rendah dari 20 Hz atau lebih rendah dari yang bisa didengar oleh manusia.
c. Ultrasonik (>20. 000 Hz) merupakan frekuensi yang lebih tinggi dari 20. 000 Hz. Beberapa hewan mampu mendengar frekuensi ini dengan baik. Contohnya : Anjing, Hewan ini mampu mendengar sampai 40. 000 Hz. Kucing , mampu mendengar sampai 60. 000 Hz, Lumba lumba, mampu mendengar sampai 150. 000 Hz
Beberapa kemampuan hewan dalam menangkap gelombang frekuensi bunyi : Kelelawar menggunakan frekuensi 100. 000 hz untuk navigasi gerakan terbang. Anjing dapat mendengar hingga 40. 000 hz. Kucing memeiliki kepekaan pendengaran dari 100 sampai 60. 000 hz. Kudanil menggunakan frekuensi infrasonic 5 hz untuk berkomunikasi antar sesama kuda nil. Gajah mampu menangkap frekuensi bunyi dari 1 s/d 20. 000 hz.
Macam-macam Bunyi Nada Bunyi yg. Frekuensinya teratur dan enak didengar Misal : bunyi alatmusik, gamelan, nyanyian. Desiran Bunyi yg. Frekuensinya kurang teratur tetapi masih enak didengar. Misal : bunyi aliran angin, sungai, air terjun. Letupan Bunyi dg. Frekuensi tidak teratur & tidak enak didengar Misal : Bunyi petasan, ledakan.
Tinggi Rendah Nada & Kuat Lemahnya Nada Tinggi Rendah Nada Tinggi rendah nada tergantung frekuensi getar Bila frekuensi besar disebut nada tinggi Bila frekuensi kecil disebut nada rendah Kuat Lemah Nada Kuat lemah nada tergantung amplitudo getar Bila amplitudo besar, nada kuat Bila amplitudo kecil, nada lemah
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar disekitarnya / didekatnya. Syarat resonansi : Benda yg. Ikut bergetar mempunyai frekuensi yg sama dengan benda yg. bergetar mula-mula. contoh : dawai gitar yg. dipetik sehingga kotak gitar ikut bergetar
Layangan Apabila bunyi yg. frekuensinya berbeda sedikit kemudian berinterfrensi, maka akan terjadi penguatan (saat fase sama) dan terjadi pelemahan (saat fase berlawanan) Gejala penguatan dan pelemahan bunyi secara pereodik inilah yg disebut Layangan. Jumlah layangan per detik Pereode layangan f = [ f 2 – f 1 ] T = 1/ f putaran Sirine f=n. p Angin n = jml. Lubang ; p = jml. Putaran/dt. soal
Effek Doppler Efek Doppler menjelaskan peristiwa terjadinya perubahan frekuensi yang terdengar (fp) karena adanya gerak relatif sumber dan pendengar. fp = frekuensi yang diterima pendengar (Hz) v = Cepat rambat bunyi di udara (340 m/s) vp = Kelajuan pendengar (m/s) vs = kelajuan sumber bunyi (m/s) fs = frekuensi yang dipancarkan sumber bunyi (Hz) vp + pendengar mendekati sumber 0 pendengar diam - pendengar menjauhi sumber vs - sumber mendekati pendengar 0 sumber diam + sumber menjauhi pendengar
fp = frekuensi yang diterima pendengar (Hz) v = Cepat rambat bunyi di udara (340 m/s) vw = Kelajuan angin di udara (m/s) vp = Kelajuan pendengar (m/s) vs = kelajuan sumber bunyi (m/s) fs = frekuensi yang dipancarkan sumber bunyi (Hz)
Itensitas & Taraf Itensitas Bunyi : adalah energi bunyi persatuan waktu yg menembus bidang seluas satu-satuan tegak lurus arah rambat bunyi. I= energi/waktu daya bunyi (P) watt = = 2 luas(A) m Itensitas bunyi yg terlemah dan masih dapat didengar disebut Itensitas Ambang (I 0). Harga I 0 tergantung besar kecilnya frekuensi bunyi. Contoh : f = 1000 hz maka I 0 = 10 -12 watt/m 2
Taraf Itansitas (TI) TI = log I – log I 0 = log I/I 0 bel TI = log I/I 0 bel = 10 log I/I 0 db I =itensitas bunyi (watt) TI = taraf itensitas (db) Taraf Itensitas beberapa macam bunyi : 1. Ambang pendengaran = 0 2. Bisik-bisik = 10 – 20 3. Perpustakaan = 30 – 40 4. Rumah tinggal = 40 – 50 5. Percakapan = 60 – 70 6. Lalu lintas = 70 – 80 7. Spd mtr knalpo terbuka = 90 -95 8. Ambang perasaan = 120 soal
SELESAI
Contoh Soal Sebuah keping sirine dengan 2 deret lubang masing sebanyak 40 dan 30, diputar pada 600 rpm. Berapa frekuensi masing-masing bunyi yg dihasilkan keduanya ? Jawab. 600 rpm = 10 rps n 1 = 40 f 1 = n 1 p = 40 x 10 = 400 hz n 2 = 30 f 2 = n 2 p = 30 x 10 = 300 hz kembali
Contoh Soal Sebuah sepeda motor dengan knalpot terbuka rata-rata menimbulkan taraf itensitas bunyi 90 db. Berapa banyak sepeda motor yang harus dibunyikan bersama-sama supaya dicapai taraf intensitas ambang perasaan. Jawab. 1 sepeda motor T. I = 10 log I 1/I 0 = 90 db n sepeda motor T. T = 10 log n. I 1/I 0 = 120 db 10 log n = 30 n = 1000 sepeda motor kembali
- Slides: 24