BUDIDAYA NIR TANAH Hidroponik Aeroponik Aquaponik Membahas budidaya
BUDIDAYA NIR TANAH Hidroponik, Aeroponik, Aquaponik
Membahas budidaya tanaman pada medium bukan tanah sejarah dan perkembangan hidroponik macam hidroponik alasan penerapan hidroponik, rumah kaca dan rumah plastik, jenis tanaman yang sesuai, pembibitan, macam media tanam wadah dan tempat untuk hidroponik, nutrisi hidroponik, pemeliharaan tanaman panen dan pasca panen,
Pengertian dan perkembangan hidroponik Bahasa Yunani hydro (air) dan ponos (mengerjakan) : cara budidaya tanaman dengan menggunakan medium air Perkembangan : cara budidaya tanaman dengan media bukan tanah Sejarah : telah berkembang secara sederhana sejak zaman Babilonia dengan taman gantung dan suku Aztek dengan rakit rumput
Hidroponik di rakit papirus
Perkembangan hidroponik (lanjutan) 1600 an tanaman yang diairi dengan air berlumpur tumbuh lebih bagus dibanding air bening tanaman menyerap sesuatu dari air berlumpur nutrisi tanaman Sach (1860) dan Knop (1861) susunan hara untuk tanaman nutrikultur Gericke Univ California (1925) hidroponik di luar Laboratorium untuk tentara Amerika di samudra Pasifik 1980 komerial di Indonesia
Hidroponik di kapal induk
Hidroponik di angkasa luar
Klasifikasi hidroponik Terdapat bermacam-macam cara klasifikasi, salah satu diantaranya berdasar media : 1. Kultur air : flood and drain, NFT 2. Kultur agregat : bahan anorganik (pasir, kerikil, rock wool) dan bahan organik (arang sekam, serbuk gergaji, sabut kelapa) 3. Aeroponik : medium gas
Hidroponik : genang-atus (flood and drain)
Flood and Drain
NFT
NFT
Aeroponik
Aeroponik
Alasan penerapan hidroponik Hasil dan kualitas tanaman lebih tinggi Lebih terbebas dari hama dan penyakit Penggunaan air dan pupuk lebih hemat Dapat untuk mengatasi masalah tanah Dapat untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan
Nutrisi untuk Hidroponik Faktor tumbuh esensial : air, cahaya, nutrisi, CO 2 Nutrisi esensial : mutlak diperlukan tanaman Pembagian berdasarkan kebutuhan : 1. Makro : kandungan besar (%) – diperlukan banyak (kg/ha) – N, P, K, Ca Mg, S. 2. Mikro : kandungan kecil (ppm) – diperlukan sedikit (g/ha) – Fe, Mn, Zn, Cu, Co, B, Mo, Cl
Budidaya tanah : dari tanah + pupuk Hidroponik : tambahan yg mengandung nutrisi Sumber : 1. Pupuk hidroponik 2. Bahan kimia murni (pa), atau teknis 3. Pupuk 4. Pupuk daun
Pupuk hidroponik
Rock wool untuk pembibitan
Rock wool untuk penanaman
Kandungan Unsur dalam Pupuk Za : N = 20, 5%; S = 23, 4% Urea : N = 46% TSP : P 2 O 5 = 46%; Ca = 12% SP 36 : P 2 O 5 = 36% K Cl : K 2 O = 60% ZK : Dolomit : Ca. O = 30%; Mg. O = 20% Metalik : mikro
Hasil Penelitian dengan pupuk daun 2 ml/l Complesal (kg/tanaman) Media Selang Pemupukan (hari sekali) 1 2 3 Rerata Pasir 2, 76 cd 4, 19 de 5, 20 e 4, 05 Sekam 2, 52 bc 1, 33 a 0, 93 a 1, 59 Arang Sekam 1, 77 ab 2, 28 b 1, 57 a 1, 87 Serbuk Gergaji 0, 20 a 0, 28 a 0, 24 a
Hasil Penelitian pada Arang Sekam Knsentrasi Urin Sapi (%) Konsentrasi Gandasil D (%) 1 2 Rerata 3 0 10, 84 g 23, 14 fg 17, 87 fg 17, 28 5 30, 51 defg 23, 94 fg 48, 84 bcd 34, 43 10 45, 63 bcde 76, 44 a 62, 30 ab 61, 46 15 27, 85 efg 56, 62 bc 39, 33 cdef 41, 27 Gunawan Wangsa Manggala 2004
Hasil Ketimun Jepang pada Arang Sekam (kg/tanaman) Macam Pupuk Konsentrasi (% Rekomendasi) Rerata 50 100 150 200 AVRDC 0, 00 f 0, 00 Johnson 0, 00 f 0, 48 e 0, 86 c 0, 99 b 0, 55 Khusus Ktmn 0, 00 f 0, 59 d 0, 53 d 1, 88 a 0, 75 Rerata 0, 36 0, 00 Tini Goh UGM 2002 0, 46 0, 96
Hasil Kangkung di lahan pasir pantai (t/ha) Tkrn Urea (Kg/ha) 1 40 3, 44 g 4, 46 fg 5, 35 efg 5, 58 efg 80 4, 04 fg 5, 25 efg 6, 18 def 8, 42 bcd 5, 97 120 4, 36 fg 6, 05 def 11, 26 a 9, 14 abc 7, 70 180 4, 70 fg 7, 69 cde 9, 73 abc 10, 55 ab 8, 17 4, 13 5, 86 8, 13 8, 42 Rerata Frekuensi (kali) 2 3 Rerata 4 4, 71
- Slides: 35