Budaya Kerja Biro Organisasi Provinsi Jawa Timur MEMBANGUN
Budaya Kerja Biro Organisasi Provinsi Jawa Timur
MEMBANGUN KINERJA BIROKRASI MELALUI KELOMPOK BUDAYA KERJA (KBK)
Latar Belakang Perpres No. 18 Tahun 2012 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 -2025 telah diidentifikasi mengenai kondisi birokrasi saat ini.
Potret Budaya Kerja Pola pikir (mind-set dan budaya kerja (culture-set) birokrasi belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang efesien, efektif, produktif dan profesional dan juga belum benar-benar memiliki pola pikir yang melayani masyarakat, belum mencapai kinerja yang baik serta belum berorientasi pada hasil (outcomes).
*Harapan reformasi birokrasi agar dapat mendorong perubahan untuk membawa Pemerintah dalam kondisi saat ini menuju kondisi yang diharapkan (Good Governance).
Dasar Hukum Budaya Kerja PERMENPAN & RB NO. 39 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR No. 75 TAHUN 2014 Pedoman Pengembangan Penerapan Budaya Kerja SK. Pimpinan Instansi di lingkungan Pemprov. Jatim Tentang Pelaksanaan Pembentukan KBK KEPUTUSAN/INSTRUKSI BUPATI/WALIKOTA Tentang Pelaksanaan Program Budaya Kerja SK. Pimpinan Instansi di lingkugan Kabupaten/Kota Tentang Pelaksanaan Pembentukan KBK
Apa itu BUDAYA KERJA ? ? ? Sebuah konsep yang mengatur kepercayaan, proses berpikir, serta perilaku karyawan yang pada ideologi didasarkan dan prinsip suatu organisasi.
Tujuan BUDAYA KERJA Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Manfaat BUDAYA KERJA 1. Meningkatkan produktivitas kerja dengan kualitas yang lebih baik. 2. Membuka seluruh jaringan komunikasi. 3. Menumbuhkan keterbukaan, kebersamaan dan kerjasama dengan sesama karyawan. 4. Menumbuhkan rasa nyaman dan kepuasan dalam bekerja. 5. Mempercepat penyesuaian diri dengan perkembangan dari luar (eksternal), misalnya tuntutan pelanggan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi komunikasi yg pesat.
Sasaran BUDAYA KERJA Aparatur negara yang mampu merubah pola pikir (mindset) dan budaya kerja (culture) menjadi budaya yang mengembangkan sikap dan perilaku kerja yang berorientasi pada hasil (outcome) yang diperoleh dari produktivitas kerja dan kinerja yang tinggi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Nilai – Nilai BUDAYA KERJA Integritas Profesional Akuntabel
PRINSIP DASAR BUDAYA KINERJA Reformasi Birokrasi_Skap Mental_Internalisasi Nilai_Terencana_Berkelanjutan
Prinsip BK (1) Pengembangan penerapan Budaya Kinerja merupakan BAGIAN TAK TERPISAHKAN DARI REFORMASI BIROKRASI demi terwujudnya birokrasi pemerintah daerah dengan integritas dan kinerja yang tinggi
Prinsip BK (2) Budaya Kinerja merupakan hasil dari proses internalisasi NILAI-NILAI ORGANISASI yang diekspresikan dalam PERILAKU dan SIKAP KERJA sehari-hari
Prinsip BK (3) Budaya Kinerja merupakan SIKAP MENTAL yang dikembangkan dalam rangka percepatan perbaikan, penyempurnaan dan peningkatan terhadap apa yang telah dicapai
Prinsip BK (4) Pengembangan penerapan Budaya Kinerja tetap MENGINDAHKAN ajaran agama yang dianut, peraturan perundangan yang berlaku serta kondisi sosial dan budaya setempat
Prinsip BK (5) Pengembangan penerapan Budaya Kinerja harus dilaksanakan secara : § Terencana § Sasaran Terukur § Sistematis § Menyeluruh § Berkelanjutan
Apa Itu KELOMPOK BUDAYA KERJA Sekelompok orang didalam (Small Group Activity) terdiri dari 5 s/d 8 orang dari lingkup kerja yang sama melakukan kegiatan Pengendalian (Control) dan Perbaikan (Improvement) Mutu pada proses kerja dan hasil kerja secara berkesinambungan dengan menggunakan konsep-konsep dan teknik budaya kerja.
Mengapa Harus Membentuk KELOMPOK BUDAYA KINERJA Cara Kerja Tradisional (Budaya Lama) • Tidak efesien • Feodalistik • Ketat pada aturan • Tertutup • Suka mempersulit pelayanan • Penuh curiga • Main hakim sendiri • Membuat aturan untuk memperkuat diri • Kaku dan lamban • Birokrasi mati • Kurang mengakomodasi hal baru • Subur KKN • Individualistik • Cenderung sukuisme, dll.
Oleh karena itu melalui Kelompok Budaya Kerja atau para anggotanya menjadi AGENT OF CHANGE (agen perubahan) yang terlibat dalam merencanakan perubahan serta mengimplementasikannya.
HASIL PEMIKIRAN KELOMPOK BUDAYA KERJA DIHARAPKAN DAPAT MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM PADA SENDI-SENDI PELAYANAN YAITU : Kesederhanan Kejelasan dan Kepastian Keamanan Keterbukaan Ekonomis Keadilan Tepat Waktu
PERSPEKTIF BUDAYA KERJA 2019 01 02 03 04 KEPATUHAN BK menjadi bagian dari penerapan peraturan perundangan yang berlaku ORISINALITAS dan KEBARUAN BK seharusnya menjadi bagian dari “innovation awarness” sehingga mengandung unsur kebaruan CAKUPAN/KELUASAN MANFAAT BK seharusnya memiliki manfaat terhadap kinerja organisasi dan dirasakan juga oleh masyarakat/pelanggan JAMINAN KEBERLANJUTAN Terdapat upaya atau regulasi agar BK menjadi bagian dari perbaikan berkelanjutan
Performance Improvement AWARNESS KESADARAN TENTANG KINERJA (Performance Improvement Awarness) KESADARAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA (Conciousness to Improve) PENINGKATAN KINERJA SECARA TERPROGRAM DAN BERKELANJUTAN (Intentional improvement)
Program BUDAYA KERJA 2018 • Melakukan Sesuatu • Menghasilkan Sesuatu
KINERJA § Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya § Kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya § Menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang
BUDAYA KINERJA Yang diharapkan 1. Start small, act big (mulai dari diri sendiri dan mulai dari hal kecil untuk melakukan hal yang lebih besar) 2. Built Trust (Membangun rasa saling percaya) 3. Engender Collaboration (Satukan visi dan potensi) 4. Inspire Creativity (Menumbuhkan kreatifitas) 5. Inspire Action (Menginspirasi keberanian untuk bertindak)
TOP STRATEGI LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS YANG AKAN DILAKUKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR UNTUK PENGEMBANGAN BUDAYA KINERJA Ø Melaksanakan Bimbingan Teknis / Workshop Budaya Kinerja secara berkala bagi SDM di Instansi / OPD Provinsi dan Kab/Kota guna mengantisipasi masalah keterbatasan SDM di bidang Budaya Kerja. Ø Mengadakan kegiatan Kompetisi Budaya Kinerja. Kegiatan ini bertujuan untuk mempresentasikan permasalahan dengan membuat langkah-langkah penyelesaian dengan menggunakan metode yang benar sehingga mendapatkan solusi/pemecahan untuk diaplikasikan sesuai kebutuhan organisasi;
Lanjutan… Ø Melakukan metode penilaian Budaya Kinerja dengan lebih fokus pada check kondisi riil di lapangan; Ø Memotivasi secara berkesinambungan Kelompok Budaya Kinerja dalam meningkatkan kinerjanya, dengan melakukan evaluasi terhadap implementasi dan manfaat Kelompok Budaya Kinerja.
DAFTAR PEMENANG KOMPETISI RISALAH BUDAYA KINERJA TAHUN 2018 Lingkungan Pemerintah Provinsi NO NAMA KBK 1. AL-AAFIYAH 2. INSTANSI JUDUL Instalasi Gizi, RSU Haji Surabaya “ Menurunkan Angka Kejadian Pasien Yang Tidak Menghabiskan Makan Pagi > 20% Di Ruang Rawat Inap Mawah 2 (Ruang Anak) RSU Haji Surabaya Sebesar 100% Dalam Waktu 20 Minggu ” SEHATI Instalasi Gizi, RSUD dr. Saiful Anwar Malang “ Meniadakan Kejadian Belum Efektifnya Edukasi Gizi Pada Pasien Anak Di Ruang Rawat Inap Sebesar 100% Dalam Kurun Waktu 9 Bulan ” 3. PRIMA UPT. Industri Makanan, Minuman dan Kemasan Sidoarjo, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jatim “ Menurunkan Tingginya Ketidaksesuaian Gambar Hasil Afdruk Pada Proses Sablon Di Divisi Karton Sebesar 91 % Dalam Waktu 19 Minggu ” 4. SEGORO KIDUL UPT. Pelabuhan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tamperan. Pacitan, Dinas Keluatan dan Perikanan Prov. Jatim “ Optimalisasi Kinerja Pegawai Dalam Melaksanakan Pelayanan Pengurusan Dokumen Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Di UPT P 2 SKP Tamperan ” 5. PERMATA Seksi Rekam Medik, Rumah Sakit Jiwa Menur-Surabaya “ Menurunkan Angka Ketidaklengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Inap Sebesar 90, 17% Dalam Waktu 15 Minggu Di Seksi Rekam Medis Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya ”
DAFTAR PEMENANG KOMPETISI RISALAH BUDAYA KINERJA TAHUN 2018 Lingkungan Pemerintah Kabupaten / Kota NO NAMA KBK INSTANSI 1. MEDIKA 2. CALISLINE SMPN 4 Sidoarjo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo “ Meningkatkan Karya Literasi Peserta Didik SMPN 4 Sidoarjo Sebesar 100% Selama 6 Bulan ” 3. KOPI JALA UPT. Puskesmas Laren, Dinas Kesehatan Lamongan “ Meningkatkan Jumlah Kunjungan Pasien ODGJ Laki-Laki Yang Berobat Di Poli Jiwa Puskesmas Laren Melalui KOPI JALA, Sehingga Kunjungan Pasien ODGJ Menjadi 91% Dalam Waktu 12 Minggu ” 4. MERINO Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun Mengurangi Kasus Kejadian Penyakit Cacingan Pada Kambing Di Kota Madiun Dari Bulan Mei Sampai Dengan Juli 2018, Dari 27 Ekor Menjadi 0 Ekor” 5. THE POCKET UPT Puskesmas Ngadi, Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri “ Meningkatkan Persentase Capaian K 4 Dari 91, 65 % Tahun 2016 Menjadi 95, 65 % Tahun 2017 Di UPTD Puskesmas Ngadi ” Puskesmas Bendo, Kabupaten Magetan Dinas JUDUL Kesehatan “ Meningkatkan Pendampingan Kepada Ibu Hamil Untuk Melaksanakan Pemeriksaan PPIA Sebesar 95 % Di Desa Setren UPTD Puskesmas Bendo Dalam Jangka Waktu 16 Minggu ”
SISTEM PENILAIAN TIM JURI KOMPETISI BUDAYA KINERJA JAWA TIMUR 2019 ON DESK ASSESSMENT SITE VISIT EVALUATION PRESENTATION 1 100 % § Penilaian Risalah Budaya Kinerja § Penetapan Bobot Pengumpulan Risalah: • 100% tepat waktu • 90% melebihi batas waktu diatas 80 % § Penilaian melalui Kunjungan Langsung berdasarkan Site Visit Issue (SVI) hasil ODA § Tujuan: • Klarifikasi tindakan perbaikan • Menggali dampak atas tidakan perbaikan 2 § § 3 20 % Penilaian melalui Presentasi Terbuka oleh Tim KBK Tujuan: • Menguji KBK secara terbuka • Media Knowledge Sharing • Replikasi best practice
TERIMA KASIH Biro Organisasi Setda Prov Jatim
- Slides: 32