BISNIS INTERNASIONAL DIDI SUPARDI SE MM FAKULTAS EKONOMI
BISNIS INTERNASIONAL DIDI SUPARDI, SE. MM FAKULTAS EKONOMI USB – YPKP 2014/2015
BISNIS INTERNASIONAL DIDI SUPARDI, SE. MM
Satuan Acuan Perkuliahan MK. : Bisnis Internasional (Seri Perdagangan Internasional / Ekspor Impor ) 3 SKS Sesi 1 -2 Gambaran Umum Bisnis Internasional Paradigma Dunia & Bisnis Globalisasi Partisipasi dan Perkembangan Bisnis Sesi 3 Aktivitas Utama Bisnis Internasional Teori-teori Ekonomi Bisnis Internasional Sesi 4 Memasarkan Secara Internasional Sesi 5 -6 Perdagangan Internasional ( Ekspor Impor ) Penyerahan Barang Versus Pembayaran Cara / Metode Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional ( Ekspor Impor ) UJIAN TENGAH SEMESTER
Sesi 8 Ekspor Beberapa Hal Tentang Ekspor Alasan Ekspor Fasilitas Perbankan Internasional Dalam Bidang Ekspor Kepabeanan ( Ekspor ) Sesi 9 Impor Beberapa Hal Tentang Impor Alasan Impor Fasilitas Perbankan Internasional Dalam Bidang Impor Kepabeanan ( Impor ) Sesi 10 -11 Transaksi Ekspor Impor Menggunakan Letter of Credit Dokumen Ekspor Impor Sesi 12 Checking Dokumen Ekspor Impor UJIAN AKHIR SEMESTER
Sesi 1 GAMBARAN UMUM BISNIS INTERNASIONAL
PARADIGMA DUNIA � Dunia senantiasa berubah � Bisnis beroperasi “Satu dunia satu pasar , Produk pada dasarnya sama dan merk sama diseluruh pasar dunia – terpusat di Triad Power ( Eropa, AS, Asia / Jepang ). � Konvergensi : Satu Pasar, Rasa. , Selera / kebiasaan dan Kebutuhan Masyarakat Dunia PARADIGMA DUNIA BISNIS § § Keterbukaan adalah ciri era globalisasi, dan pasar bebas merupakan contoh masyarakat terbuka dalam bidang ekonomi. Mobilitas, keserentakan, pencarian jalan bebas hambatan dan kemajemukan menandai berlakunya era globalisasi ekonomi. Paradigma Dunia Bisnis (Era Global ) – faktor integritas dikedepankan disamping upaya untuk pencapaian pertumbuhan yang lebih baik mengenai profitabilitas dan aset. Dalam Paradigma Lama – tujuan usaha : ingin cepat kaya - ditempuh melalui jalaan pintas.
§ § § q Mobilitas q Keserentakan Modal Tenaga Kerja / SDM Transfer Informasi berkecepatan tinggi antar Negara, melalui media global, komputer dan telekomunikasi § Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi dan Transportasi, memungkinkan setiap perubahan di Negara maju secara serentak diikuti oleh Negara-negara lain. § Produk / Jasa dipasarkan dalam waktu hampir bersamaan. q Kemajemukan q Pencarian jalan bebas hambatan § § Pembentukan Blok-blok Ekonomi Khususnya dalam dunia bisnis, seperti : Monopoli dan Restriksi Dalam Perdag. Int’l ( Tarif dan Non Tarif : Quota dan Subsidi) § § Bisnis sangat turbulens Pengambilan keputusan tidak lagi Sentralisasi ( sudah tidak efektif lagi ), tetapi Desentralisasi guna merespon secara cepat setiap perubahan.
Bisnis Int’l vs Bisnis Domestik § Bisnis internasional : o Perusahaan Internasional beroperasi melewati batas-batas negara o Berurusan dengan kekuatan tiga jenis lingkungan : Lingk. domestik, lingk luar negeri dan lingk. internasional. § Bisnis Domestik : o Perusahaan beroperasi di dalam batas-batas sebuah negara ( dalam negeri ) o Berurusan hanya dengan lingkungan domestik Tetapi kini di era pasar global perusahaan domestik tetap akan berhadapan juga dengan kekuatan-kekuatan lingkungan asing / internasional seperti bersaing dengan produk-produk impor atau berhadapan dengan pesaing-pesaing luar negeri yang mendirikan operasi-operasi di dalam negeri.
FAKTOR PENDORONG GLOBALISASI POLITIS BIAYA GLOBALISASI PASAR PERSAINGAN FAKTOR LAIN § REVOLUSI TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI § GLOBALISASI PASAR FINANSIAL
q POLITIS (Government ) q TEKNOLOGI § Kesepakatan Perdag Preferensial : NAFTA, UNI EROPA, Asean – mengelompokan beberapa negara menjadi sebuah pasar tunggal. Peluang ekspor dan peluang produksi bagi negara-negara di wilayah tsb. § Borderless , privatisasi dan Pembukaan perekonomian mereka thdp persaingan global o Memungkinkan aliran gagasan dan informasi yg meningkat melewati batas-batas negara. o Memungkinkan para pelanggan mempelajari barang LN. Misal : sistem TV kabel, network global, internet & komputerisasi jaringan, konferensi video melaluii internet, komunikasi melalui internet, dll. (Hi-Tech ) q PASAR q BIAYA q PERSAINGAN • Pasar DN telah jenuh. • Konvergensi pasar - merupakan satu pasar karena selera da gaya hiduip pelanggan yang diakibatkan oleh pemakaian merk global dan mobilitas penduduk / wisatawan. ü Economies of Scale – untuk memperoleh biaya per unit rendah terutama biaya pengembangan produksi dan persediaan. ü Menempatkan produksi di negara -negara dimana faktor produksi lebih rendah. Ø Meningkatnya persaingan global. Ø New comers dari negara-negara berkembang terutama untuk produk permobilan dan elektronik. Ø Pembukaan pasar baru Ø Mqendirikan pabrik di kelompok – kelompok perdagangan yg secara komparatif lebih besar : contoh Uni Eropa, NAFTA, Asean , Mercosur. “Globalisasi lini-lini produk & produksi membantu mengurangi biaya dgn economies of scale. ”
q FAKTOR PENDORONG LAIN GLOBALISASI § Globalisasi Pasar Finansial § Unborderless World ( Ohmae 1991 ) – perekonomian maju dengan pesat tidak ada lagi batas yang jelas antara negara. ( tidak adanya batasd negara ) § Lahirnya out sourching concept
v Globalisasi dan Teknologi Mendorong seleksi alamiah yang mengarah kepada yang kuat yang bertahan. Ditandai : § § § Buyer’s Market. Skala produksi bukan massal. Unborderless ( tidak adanya batasan negara wilayah ) Teknologi dengan cepat dapat dikuasai dan ditiru. Skala ekonomi menonjol ( untuk kemampuan bersaing ) Konsumen peka terhadap harga dan nilai ( nilai tambah ).
DAMPAK GLOBALISASI EKONOMI § § q CUSTOMER Fokus pada pelanggan Pelanggan pegang kendali Buyer’s market Mass customization q COMPETITON o Persaingan global meningkat dan bervariasi o Profitabilitas menurun karena cost meningkat o From live and let live to live and let die. q CHANGE • Perubahan menjadi berubah • Tingkat perubahan menjadi meningkat dengan pesat, serentak, konstan, radikal dan pervasive. • Perubahan merupakan suatu kegiatan / perbaikan yang kontinyu dan merupakan bentuk yang konstan
q Dasar Pertimbangan Memasuki Pasar Global § § § § Produk memiliki daya tarik tertentu Memiliki Bahan Baku Produk dibutuhkan Memanfaatkan Kemajuan Tekonologi Memanfaatkan Regulasi Ekspor Komitmen Manajemen Untuk Terjun Ke Pasar Global Ada Ancaman Kehilangan Pasar Di DN – diserbu produk asing Over Produksi – Kelebihan Kapasitas Produk Telah Jenuh Di Pasar DN Menghindari Resesi / Krisis Eknomi DN Meningkatkan Keuntungan Membuka pasar-pasar baru Memperluas net work, dan atau melakukan aliansi strategis Dan lain-lainnya
q STRATEGI GLOBAL dan KEUNTUNGAN Strategi Global : � Core Bisnis di DN harus kuat � Go Internasional – ekspansi ke berbagai negara � Masuk dulu ke satu negara / lebih, setelah itu dibuat strategi khusus ( Global ) untuk memanage ke banyak negara / seluruh negara. Keuntungan Strategi Global � � Skala Ekonomi ( Economic of Scale ) – Cost Rendah per unit Improve Quality Dapat Mengubah Selera Konsumen Yg Berlaku Secara Int’l Meningkatkan Daya Saing : Kualitas, Harga, Pasar & Pemasaran , Net Work
Sesi 2 PARTISIPASI & PERKEMBANGAN BISNIS Domestik Beroperadsi di dalam satu wilayah / batas-batas sebuah negara. Dalam praktiknya tidak bisa bebas dari pengaruh lingkungan asing dan internasional. Internasional ( 1600 an ) ( istilah lain LN ) • • • Multinasional ( 1960 an ) o Kegiatan bisnisnya bersifat internasional - di beberapa negara ( kantor cabang dan produksi ) o Investasi langsung dan atau akuisisi. o Kontrol perusahaan dilakukan oleh perusahaan induk ( Holding Company ). Beroperasi melewati batas-batas negara, atau Operasi-operasi domestik didalam sebuah negara asing. Tidak berupaya untuk memasuki semua negara untuk produk yang sama. • Berurusan dengan 3 jenis lingkungan (domestik, LN & Int’l) • 1700 an – 1920 an: Perusahaan Inggris , Belanda dan AS - mendirikan kantor – kantor cabang, pabrik / pemanufakturan dan Perakitan serta investasi langsung di LN
o Tujuan / Motif MNC : ekspansi verrtikal & horisontal o Ekspansi Vertikal : pendirian cabang di LN hasilnya sebagai input untuk di proses lebih lanjut oleh perush induk, o Ekspansi Horisontal : pendirian cabang di LN kegiatannya hampir sama dengan perusahaan induknya. Global ( 1980 an ) § Memperlakukan dunia sebagai satu pasar § Produk Global § Produk standar dengan variasi lokal – mencari persamaan-persamaan ( bukan perbedaan diantara pasar ). § Berusaha mengubah selera konsumen secara internasional : Pizza Hart, TC Visa. § Berusaha kehadirannya di pasar-pasar kunci.
Sesi 5 Bisnis Internasional AKTIVITAS UTAMA BISNIS INTERNASIONAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL PEMBANGUNAN EKONOMI INVESTASI LANGSUNG LN
q Teori-teori Ekonomi Bisnis Internasional Merkantilisme : § § Berakhir 1700 an Merupakan suatu falsafah ekonomi berdasarkan keyakinan bahwa : - Kemakmuran sebuah negara bergantung pada harta yang terakumulasi - biasanya emas dan perak ( logam-logam berharga ). - Untuk meningkatkan kemakmuran, kebijaksanaan pemerintah hendaknya meningkatkan ekspor dan mengurangi impor. o Tindakan untuk menciptakan surplus perdagangan : - Untuk meningkatkan ekspor barang & jasa – biasanya pemerintah memberikan subsidi kepada eksportir. . - Untuk mengurangi impor – biasanya dengan mengenakan larangan-larangan impor berupa bea masuk ( tarif dan non tarif ).
q Beberapa Teori Perdagangan Internasional q Teori Factor Endowment Eli Heckscher(1919) - Ohlin (1933) � Perbedaan – perbedaan internasional dan inter regional dalam biaya produksi timbul karena perbedaan-perbedaan dalam pasokan faktor-faktor produksi � Negara meng-ekspor produk – produk yang memerlukan sejumlah besar faktor produksi yang berlimpah, dan meng-impor produk-produk yang memerlukan sejumlah faktor produksi mereka yang langka. � Barang-barang yang memerlukan sejumlah faktor -faktor produksi yang berlimpah jadi lebih murah, akan memperendah biaya produksi , sehingga memungkinkan untuk dijual dengan harga lebih murah di asar-pasar internasional.
� Terori Keunggulan Komparatif (Competitive Advantage ) Suatu negara akan mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komparatif tinggi, dan akan mengimpor barang yang mempunyai keunggulan komparatif rendah. Contoh : Jepang Keunggulan komparatifnya padat modal – sehingga Jepang meng-ekspor produk yang sangat padat modal. Korea & Taiwan : Didukung dengan SDM yang relative tinggi – menggantikan posisi Jepang dalam meng-ekspor produk yang relative padat modal.
v. Beberapa Teori Perdagangan Internasional q Teori Keunggulan Absolut (Adam Smith, th 1776) � Kemampuan suatu bangsa untuk memproduksi suatu barang dengan jumlah input yang sama menghasilkan lebih banyak dari pada negara lain (suatu bangsa dapat membeli dari bangsa lain maupun menjual hasil yang berlebih) � Negara akan mengkhususkan diri dalam memproduksi barang-barang yang dapat diproduksinya secara lebih efisien untuk memiliki suatu keunggulan absolut baik alamiah maupun yang diperoleh). q Teori Keunggulan Komparatif ( David Ricardo )
q Teori Keunggulan Kompetitif (Michael Porter 1990) Empat jenis variable akan mempunyai dampak atas kemampuan perusahaan local di suatu negara untuk menggunakan sumber-sumber negara itu guna memperoleh keunggulan komparatif. 1. 2. 3. 4. Kondisi-kondisi permintaan –sifat dasar dari permintaan domestic Kondisi-kondisi faktor-level dan komposis faktor produksi Industri-industri terkait dan pendukung- para pemasok dan jasa dukungan industri. Strategi struktur dan persaingan perusahaan –perusahaan persaingan domestic.
q Sesi 4 Memasarkan Secara Internasional Pemasaran Internasional Merupakan kegiatan pemasaran melalui pertukaran melintasi batas-batas negara untuk pemuasan dan keinginan manusia ( pasar manca negara). Pemasaran Internasional versus Pemasaran Domestik o o o Sifat dasar pemasaran tidak berubah dari pemasaran domestik ke pemasaran internasional, tetapi pemasaran di luar batas negara memunculkan masalah-masalah khusus. Pemasaran Internasional berhadapan dengan lebih dari satu jenis lingkungan secara simultan : lingkungan domestik, luar negeri dan internasional. Keputusan Pemasaran ( Bauran Pemasaran ) dibuat berbeda / disesuaikan dengan dimana pemasaran dijalankankan ( misal : di AS, Perancis, Meksiko dsb ) Dalam pemasaran secara internasional ( global ) lebih menekankan pada : § Konfigurasi global dari aktivitas pemasaran, misalnya pengembangan produk baru, iklan, promosi penjualan, seleksi saluran distribusi, riset pemasaran dan fungsi-fungsi lainnya. § Koordinasi global dari aktivitas pemasaran dari negara-negara yang berbeda. untuk mefraih keunggulan kompetitif. § Keterkaitan dari aktivitas pemasaran dengan aktivitas lain.
q Keputusan Pemasaran Domestik : Dibuat setelah mempertimbangkan lingkungan internal dan eksternal. ( domestik ) ü Faktor-faktor Lingkungan Internal ( Internal Environment Factors ) : • Tujuan perusahaan • Struktur Organisasi perusahaan • Strategi • Komitmen dan Ketersediaan sumber daya. ü Faktor-faktor Lingkungan Eksternal ( External Environment Factors ) : o Persaingan o Perubahan teknologi o Iklim ekonomi o Pengaruh Politik o Perubahan Sosial dan Budaya o Persyaratan Hukum Terrkait o Standar Etika Bisnis yang belaku o Konsumerisme, dan o Perubahan-perubahan saluran pemasaran
Faktor-faktor Lingkungan Internal dan eksternal yang dihadapi Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di LN pada dasarnya adalah sama seperti halnya yang dihadapi secara domestk, tetapi dalam perspektif lingkungan yang berbeda ( secara keseluruhan ) Lingkungan bisnis amat sangat bervariasi , misalnya : § Kondisi ekonomi antara negara berbeda. § Undang-undang antimonopoli berbeda. di AS jauh lebih berat dari Jepang. § AS memiliki sistem politik dua partai. Indonesia banyak partai. § Di AS dan negara-negara barat : kaum wanita lebih domnan / memiliki peran dalam pengambilan keputusan yang penting bagi konsumen, sedangkan di Timur Terngah dan Indonesia tidak demikian.
Strategi Memasuki Pasar Luar Negeri 1. Ekspor 2. Manajemen Kontrak ( Contractual Agreements ) 4. Pabrikasi (Manufacturing) 3. Usaha Bersama ( Joint Venture )
1 EKSPOR § § q Ekspor Langsung : Dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi. Divisi Ekspor. Mendirikan kantor cabang di LN Mengirim Wiraniaga ke LN untuk membuka peluang bisnis. Menunjuk Agent / Distributors di LN ( atas nama perusahaan ) § § q Ekspor Tidak Langsung : Dilakukan oleh perusahaan lain sebagai perantara. Trading Company. Mengatas-namakan beberapa produsen ( Co-operative Organization) Export Management Company - mengelola ekspor dengan imbalan fee. Menunjuk Agent / Distributors di LN ( berdiri sendiri ) o Perusahaan bisa meminimalkan risiko bisnis ekspor - dengan melakukan kesepakatan dagang secara internasionmal dengan mengekspor produk-produk sesuai perkembangan permintaan pasar LN. o Ekspor membutuhkan modal minimal dan mudah dilakukan. o Ekspor merupakan cara terbaik untuk memperoleh pengalaman internasional
2. PERJANJIAN KONTRAK : § Perjanjian pemberian lisensi Paten ( Patent Licencing Agreement )- didasarkan atas biaya tetap atau royalty dan pelatihan manajerial. § Operasi Turnkey ( Turnkey Operation ) - didasarkan atas biaya tetap atau pengaturan biaya plus dan biaya pembangunan pabrik, pelatihan personil dan proses produksi awal. § Perjanjian Ko-produksi (Co-production Agreement ) : perjanjian ini umumnya berlangsung di negara-negara sosialis - dimana pabrik-pabrik dibangun dan dibayar dengan sebagian dari hasil produksi. . § Kontrak Manajemen ( Management Contract ) : kontrak ini dilakukan secara luas di Timur Tengah. Perusahaan Multinasional mensyaratkan menyediakan tenaga ahli untuk mengoperasikan perusahaan sampai tenaga kerja lokal mampu mengelola bisnis secara independen. § Pemberian Lisensi ( Licencing ) : menyediakan aset tak berwujud dengan biaya tetap atas seperti : paten, rahasia dagang ( trade screts ) , keahlian, trademarks dan nama perusahaan pada perusahaan asing sebagai pembayaran atas royalti atau pelatihan manajemen
2. Manajemen Kontrak A. Perjanjian Lisensi § § § Pemberian hak untuk menggunakan Proses Manufakturing, Trade Mark, Paternt, Trade Screet dan prosedur pemasaran yang mengandung jenis pembayaran atau Royalti berkisar antara 2 – 5 % dari penjualan selama kontrak ( 5 – 7 tahun, dan dapat diperpanjang) Dapat meminimalisir pembajakan yang tanpa membayar royalti. LICENSOR (Penjual Lisensi ) KONTRAK LICENSEE ( Pembeli Lisensi ) Contoh : o Texas Electronic – memberikan lisensi untuk produk-produk tertentu kepada Samsung Korea o Piere Cardin ( industri mode ) – memberikan lisensi tersebar di seluruh dunia ( 840 lisensi ) o Cosmopolitan ( industri majalah) – memberikan lisensi untuk terbitan-terbitan majalan LN dalam bahasa setempat di > 12 negara; Majalah Playboy 10 negara dan Penthouse 6 negara.
q Keuntungan dan Kerugian Pemberian Lisensi ( PL ) Beberapa Keuntungan PL Beberapa Kerugian PL § PL - dibutuhkan sedikit modal, dan merupakan jalan masuk yang cepat dan mudah ke pasar LN. (tanpa melakukan suatu investasi dalam fasilitas produksi) § PL - Salah satu cara untuk mencapai pasar sasaran § PL - memperpanjang usia produk pada PLC – Tahap Kedewasaan. § PL - Alternatif yang baik untuk produksi dan pemasaran mancanegara dalam lingkungan dimana terjadi inflasi , kelangkaaan tenaga terlatih, meningkatnya aturan dan batasan pemerintah domestik dan asing, dan persaingan internasional yang sangat ketat. o Untuk menarik penerima lisensi, perusahaan harus menggunakan teknologi, nama dagang, dan perusahaan yang berbeda atau nama merk yang menarik para pengguna potensial dari LN. o PL – tidak memiliki pengawasan terhadap produksi dan pemasaran yang dilakukan penerima PL. o Royalti PL - tidak berarti dbandingkan dengan potensi investasi ekuitas. Tingkat royalti jarang melibihi 5 % dari penjualan kotor karena batasan pemerintah.
B. Franchise ( Waralaba ) § Royalti PL dijamin dan bersifat periodik, sedangkan pendapatan lain dari investasi berfluktuasi dan riskan. § Perusahaan domestik bisa meraih keuntungan dari pengembangan produk di LN tanpa biaya penelitian melalui umpan balik teknis. § Ketika ekspor tidak lagi menguntungkan karena persaingan semakin ketat, PLmerupakan alternatif. § PL - dapat mengatasi biaya transportasi tinggi yg membuat produk ekspor tidak kompetitif di pasar sasaran. § PL – memberikan kekebalan terhadap pengambilalihan. § Mendapat Royalti atas produik yang dibuat sesuai lisensi. § Mengurangi persaingan terutama dengan importir. o PL – bisa saja kehilangan minat untuk memperbaharui kontrak jika pemberi lisensi tidak mempertahankan teknologi dan inovasi baru. . o Berbahaya menciptakan persaingan di pasar ketiga, atau bahkan pasar sendiri, jika penerima lisensi melanggar perjanjian teritorial. Membawa masalah ini ke pengadilan akan menelan biaya besar dan waktu dan dewan peradilan internasional belum ada.
Suatu bentuk pemberian lisensi dimana sebuah perusahaan mengadakan kontrak dengan perusahaan lain untuk mengoperasikan suatu usaha tertentu dibawah nama yang dibentuk sesuai dengan aturan-aturan tertentu. Ada 2 pihak yg terlibat dalam hubungan bisnis Franchise : Pemberi Waralaba atau Pewaralaba ( Franchisor ) – pemilik merek dagang ( trade mark ) dan sistem bisnis yg teruji ( a proven system business ). Kewajiban : melakukan bimbingan manajemen, pemasaran, dsb. Kepada terwaralaba selama keduanya terikat kontak ( franchise agreement ). Sedangkan terwaralaba adalah perusahaan atau perorangan yg diberikan hak merek dagang dan sistem untuk kurun waktu tertentu. bisnis. Kewajiban terwaralaba adalah wajib membayar sejumlah biaya yang disebut franchise fee dan royalty fee.
Franchisor ( Pewaralaba ) § Perusahaan Pemilik Merek Dagang § Memberikan bimbingan, jasa manajemen, pemasaran , bantuan teknis dsb. § Mendapat Fee Franchise & Fee Royalti § Franchising merupakan sistem bisnis / operasi paket produk. Kontrak Perjanjian Franchisee ( Terwaralaba ) § Penerima Lisensi diberi hak unrtuk menggunakan merek dagang dan sistem bisnisnya untuk kurun waktu tertentu. Hak itu disebut Waralaba. § Perlu Modal, Manajemen dan Pasar. § Bayar Fee Franchise : harga sewa merk, penggunaan sistem bisnis, training awal, bantuan teknis, pemasaran dsb. Hanya 1 x bayar Up Front ( dimuka )
Lanjutan Franchisee …… § § Bayar Royalti Fee : biaya untuk Franchisor dalam rangka supervisi dan pembinaan. Besar fee antara 2 – 5 % dibayar tiap minggu atau bulan sesuai kesepakatan.
3. PABRIKASI / PEMANUFAKTURAN DI LN A. Cabang / Pabrik Baru Yang dimiliki secara keseluuhan. § § § Mendirikan Cabang / Pabrik Baru Mengambil alih sebuah perusahaan yang sedang berjalan, atau Membeli distributornya – yang berarti memperoleh jaringan distribusi yang akrab dengan produknya. Fasilitas-fasilitas produksi tetap harus dibangun.
Usaha Bersama ( Joint Venture ) § Merupakan kemitraan / partnership antara investor asing dengan investor lokal untuk menciptakan bisnis setempat, atau § Merupakan usaha kerjasama diantara dua atau lebih perusahaan / organisasi yang berbagi kepentingan bersama dalam suatu usaha atau kegiatan bisnis. Merupakan juga bentuk persetujuan daganng / bisnis bilateral atau perjanjian perdagangan preferensial lainnya. Contoh : Eastman Kodak ( dengan mengeliminasi kata Kodak ) dari nama-cabangnya di LN dengan kepemilikan 100 % di Venezuela (menjadi Foto Inter Americana), Meksiko, Chili, Peru dan Kolumbia. §
4. USAHA BERSAMA q Alasan / Pertimbangan Usaha Bersama § § § Mencari peluang pasar ( baru ) – karena industri di DN sudah jenuh. Mencari kesepakatan …. . Menguasai bahan mentah lebih dulu Berbagi risiko Mengembangkan bisnis ekspor Menjual teknologi
q Karakteristik Usaha Bersama : § Berbagi modal dan risiko § Bersifat insidental dan meruoakan bentuk umum kedua untuk masuk ke pasar mancanegara setelah ekspor. § Usaha menggalang kekuatan teknis / bisnis. § Saling menguntungkan ( mutual enterprise ) - biasanya 49 % asing : 51 % lokal § Kedua belah pihak sama-sama saling memliki dan mengawasi. § Sebagai sarana untuk menerobos hambatan perdagangan di host country – misalnya dalam hal pembatasan quota, pengurangan pajak impor atas produk § Dapat menghambat laju pesaing potensial.
4. Pabrikasi / Manufacturing di LN § Bentuk Investasi Langsung ( membangun pabrik / manufakturing atau mendirikan cabang perakitan) - dibutuhkan modal besar. § Risiko tinggi karena berubah-ubahnya kondisi ekonomi, sosial, politik dunia, termasuk bencana musibah di host country. q Investasi Langsung di LN : § Kepemilikan cabang penuh oleh perusahaan induknya § Kepemilikan saham § Ikut dalam kontrol manajemen Tujuan : § Untuk memanfaatkan keunggulan kompetitif dengan menempatkan produksi di LN di negara yang palingh efisien. § Menciptakan jejaring kantor / bisnis – untuk penelitian, produksi komponen, perakitan distribusi. § Memenuhi kebutuhan konsumsi loka di host country – kini kurang populer
q Investasi Tidak Langsung di LN ( Investasi Portofolio ) § Pembelian saham-saham dan obligasi di pasar modal inetrnasional § Tujuan utama mencari laba agtas dana yang ditanamkan § Investor tidak berkaitan langsung dengan pengendalian perusahaan.
5 Faktor Yang Harus Ditelaah Dalam Memasuki Pasar Luar Negeri : � Karakteristik produk � Lingkungan makro eksternal pasar - terutama faktor ekonomi politik dan karakteristik permintaan dan pola pembelian dari pelanggan potensial. � Posisi kompetitif perusahaan. – berdasarkan PLC dan berbagi kekuatan dan kelemahan perusahaan. �. Pertimbangan penganggaran modal termasuk biaya dan ketersediaan sumber daya. � Persepsi korporat internal - yang mempengaruhi pemilihan informasi jarak fisik antara pengambil keputusan dan pelanggan sasarannya , seperti halnya preferensi pengawasan dan kesediaan menanggung risiko.
Karakteristik Pebisnis Jepang Rendah hati Kesederhanaan - menyukai kesederhaan Kerja keras dan gigih memiliki semangat yang tak kenal lelah. Menjadi Pedengar yang baik dan mau bertukar pikiran Berterima kasih – sering memberikan penghargaan kepada yang berjasa Kebersamaan yang kuat - bekerjasama dalam sebuah tim kerja yang handal dan tidak membeda-bedakan atasan bawahan. � Semangat belajar yang tinggi – selalu ingin meningkatkan pengetahuan, semakin capable diri seseorang semakin terbika peluang untuk sukses. � Kreatifitas – semangat mencipta dan suka memberi gagasan demi kemajuan perusahaan. � Ingin dirinya bermanfaat termasuk produk / jasa yang diciptakannya. � � �
§ § § Bagaimana dengan Bill Gates ? Dorongan yang besar untuk sukses Ketekunan Kehebatan pribadi Intelek yang cemerlang Persaingan
Manajemen Bisnis di Era Global § Professional : Technical Skills & Soft Skill / Non Teknis § Berwawasan Global, Berpikir Sistematikal, Efektif dan Efisien � Soft Skill : o Komunikatif . o Kreatifitas o Inovatif o Continuous learning o Leadership Dilandasi : § § § Etika Bisnis dan care terhadap Ekologi & Kesejahteraan Lingkungan dan Masyarakat Budaya Kerja / Organisasi Prestatif dan Sistem yang mendukung Menerapkan Prinsip Pengelolaan Perusahaan dengan baik dan benar ( GCG = Good Corporate Governance )
Sesi 7 PERDAGANGAN INTERNASIONAL ( EKSPOR IMPOR )
Instrument Kebijakan Ekonomi Internasional 1`. Kebijakan Perdagangan Internasional 2. Kebijakan Pembayaran Internasional 3. Kebijakan Bantuan Luar Negeri
q Kebijakan Perdagangan Internasional Mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan ( current account ) dari Neraca Pembayaran Internasional , khususnya tentang ekspor daan impor barang & jasa. Regulasi Ekspor Restriksi Impor § Tarif : Bea Impor § Insentif pemerintah untuk ekspor Pajak-pajak yang dikenakan atas barang§ Quota Ekspor – pembatasan jumlah barang impor utamanya untuk tujuan maksimal yang diizinkan untuk di ekspor ke meningkatkan harga jual di pasar negara kuota untuk suatu periode kuota pengimpor guna mengurangi persaingan tertentu. bagi para produsen domestik. § Tarif - Pajak Ekspor ( PPN ekspor untuk bahan baku tertentu yang akan digunakan § Quota Impor– pembatasan jumlah barang untuk barang ekspor ). yang masuk / impor. § Subsidi – sumbangan keuangan, diberikan secara langsung / tidak langsung oleh § Subsidi pemerintah tanpa imbalan keuntungan.
q Manfaat Perdagangan Internasional � � � � Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi sendiri di dalam negeri. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Memperluas pasar Meningkatkan keuntungan dan volume penjualan Memperoleh devisa ( ekspor ) Transfer Teknologi Modern ………………?
q Alasan Suatu Negara Berdagang § Adanya surplus produksi – untuk produk tertentu yang dibutuhkan negara lain § Dapat memproduksi secara lebih efisien, dengan model dan tingkat inovasi yang tidak dapat ditiru oleh negara lain. q Beberapa alasan suatu negara mampu memproduksi barang tertentu relatif lebih murah / efisien dibanding negara lain : 1. 2. 2. 4. 5. Faktor Endowment – karunia Tuhan atas produksi Perbedaan dalam tingkat teknologi Perbedaan dalam efisiensi pemanfaatan faktor-faktor produksi ( mendapatkan skala ekonomi – harga per unit yang rendah ) Kurs Valuta Asing. Perbedaan selera dan variabel permintaan
SESI 8 PENYERAHAN BARANG VS PEMBAYARAN Goods & Docs Sales Contract SELLER Payment DN / LN BUYER DN / LN $ Cara / Metode Pembayaran : § Tunai ( cash ) – Docs Against Payment( DP ) § Bayar Dimuka ( Advance Payment ) § Kredit / Inkaso -Docs Against Acceptance ( DA ) / Open Account / Usance / Deferred Payment § Konsinyasi ( Consignment ) , dan § Counter Trade
§ § § § Penjual / Seller / Beneficiary Pembeli / Buyer / Applicant Jaminan pembayaran (bersyarat) dari bank atas nama pembeli untuk penjual. Cash Payment / tunai. o Ketepatan pengiriman barang sesuai spesifikasi dan jadwal waktu yan ditentukan. o Adanya tenggang waktu pembayaran ( usance payment) setelah pengapalan barang. o Produk yang dibeli memiliki nilai tambah. Pembayaran dengan menggunakan convertible currency dan stabil nilai tukarnya. Kredibilitas dan bonafiditas pembeli Informasi Peraturan Ekspor Impor Proteksi atas pembayaran hasil ekspor. Dukungan fasilitas pembiayaan dari bank sebelum dan sesudah pengapalan barang yang di-ekspor ( pre-shipment dan post shipment ) Solusi positif terhadap masalah yang dihadapi ( dari penjual dan bank ). o Kredibilitas dan bonafiditas penjual o Informasi Peraturan Ekspor Impor o Proteksi atas pengapalan barang yang di impor. o Dukungan Bank , a. l. : - Impor Facility ( untuk storjam impor ) - Penerbitan Shipping Guarantee - Financing Trust Receipt ) o Solusi positif terhadap masalah yang dihadapi ( dari pembeli dan bank ).
q Beberapa Fasilitas Perbankan Devisa Indonesia Dalam Menunjang Transaksi Ekspor Impor Indonesia Transaksi Ekspor § § § § Penerimaan dan Penerusan L/C Ekspor kepada Beneficiary. Negosiasi wesel / dokumen L/C ekspor : o Sight by Payment o Usance by Acceptance o By Negotiation o By Deferred Payment Pengiriman paket dokumen ekspor ( L/C dan Tanpa L/C ) Inkaso Berdokumen ( Kondisi DP / DA ) Pre-shipment Financing Post Shipment Financing : o Bill Discounting Wesel Ekspor Berjangka o Factoring o Forfaiting o Hedging ( Forward Jual ) Transaksi Impor • • • Penerbitan L/C Impor dan Perubahannya ( Amendment ) Penerimaan dan Penerusan Dokumen Impor pada importir di DN Import Facility ( impor fasilitas ) – berupa penangguhan sisa setoran jaminan penerbitan L/C Impor Penerbitan Shipping Guarantee karena Missing Bill of Lading. Financing Against Trust Receipt ( FATR / TR ) Hedging ( Forward Beli ) Penerbitan SKBDN ( Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri ) L/C Usance Payment At Sight ( UPAS )
TRADE SERVICES Trade service merupakan jasa bank di bidang perdagangan : nasional & internasional Tujuan utama bagi bank : • Memperoleh fee base income dari kegiatan ekspor - impor ( Non L /C dan L/C ) • Memperlancar proses dan meningkatkan transaksi perdagangan ( nasional & internasional ) : - Penerbitan L/C ( Letter of Credit ) berikut perubahannya. - Penerusan L/C dan negosiasi L/C ekspor. - Penagihan dokumen ekspor kpd tertarik di l. N ( documentary collection ) - Penagihan dokumen impor kpd importir / tertariknya di DN - Transfer hasil pembayaran transaksi ekspor impor
Fasilitas Pembiayaan Perbankan Devisa Dalam Bidang Ekspor q Pre. Shipment Financing : Bentuk pembiayaan modal kerja dari bank sebelum pengapalan barang ekspor. misal : • Pembelian bahan baku untuk ekspor • Proses produksi barang ekspor • Biaya operasional lainnya sehubungan dengan rencana ekspor barang. q Post Shipment Financing / Export Bill Discounting Berupa pendiskontoan wesel ekspor ( usance draft ) untuk berbagai keperluan modal kerja eksportir , seperti : pembelian bahan baku ekspor dan biaya operasional lainnya. Proceed Export Bill Discounting = nilai tunai WEB - nilai diskonto Nilai Diskonto ( discount value ) = Nilai WEB x HB x Discount Rate ( % ) 360 x 100
E K S P O R Beberapa Hal Pokok Tentang Ekspor § Ekspor merupakan perdagangan dengan cara mengirim / mengeluarkan barang dari wilayah Pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. � Transaksi Ekspor ( dalam Neraca Perdagangan ) : Ekspor barang meliputi barang yang dapat dilihat secara fisik, seperti : hasil – hasil pertanian,
q Cara Melaksanakan Ekspor Impor Ø Ekspor dan Impor Secara Langsung : § Membentuk Divisi khusus “Ekspor Impor “ pada perusahaan eksportir / importir § Mengirim Staf bagian Pemasaran ke luar negeri untuk menemukan peluang ekspor § Mendirikan Cabang / Agen / Distributor di Negara tujuan ekspor Ø Ekspor dan Impor Tidak Langsung : § Dilakukan dengan menggunakan jasa perusahaan perantara yang memiliki keahlian dan pengalaman dibidang ekspor impor, misalnya : § Perusahaan Pialang Pabean § Perusahaan Importir Lain § Agent / Trading Company ( Ekspor / Impor ) § Organisasi Pemasaran Bersama ( Ekspor ) § Foreign Freight Forwarder ( EMKL /EMKU )
Sesi 9 SALES CONTRACT Pada dasarnya Kontrak Jual Beli atau Sales Contract adalah merupakan suatu dokumen yang memuat kesepakatan antara penjual dan pembeli (eksportir & importir ) tentang jual beli barang /produk yang ditransaksikan. Kesepakatan tersebut meliputi beberapa aspek / hal yan harus dipenuhi oleh masing pihak yang bertransaksi yaitu : § Pemberi kontrak ( pembeli ) bersedia untuk membeli dengan ketentuan tertentu, dan § Penerima kontrak ( penjual ) juga bersedia untuk memenuhi ketentuan ditentukan. . Prinsip Sales Contract harus dapat menghilangkan 3 ( tiga ) hal : � Ketidak pastian � Penafsiran ganda, dan � Ketidak jelasan
v Beberapa Aspek Pokok Dalam Export Sales Contract 1. Aspek Barang Sebagai Obyek Kontrak ( Terms of Goods ) Didalam kontrak harus secara jelas dan rinci diuraikan deskripsi barang yang diperjanjikan antara lain meliputi : § Nama pembeli dan nama penjual ( termasuk alamat lengkapnya ) § Nama barang dan uraian barang. § Spesifikasi produk. § Nomor kode pos tarif / Harmonize System ( HS ) § Negara asal barang. § Kualitas dan kuantitas. § Produksi atau panenan tahun berapa, serta § Produksi pabrik sendiri atau bukan § Bahan bakunya dari lokal atau impor § Kapan konrak dimulai dan kapan berakhir § Dan lain-lain yang dianggap penting.
2. Syarat Pengiriman / Pengapalan Barang (terms of delivery / terms of shipment) § § § § Pengiriman dengan menggunakan sarana angkutan laut, pesawat udara, kereta api, angkutan darat lainnya atau kombinasi dari beberapa sarana angkutan. Waktu atau periode pengiriman barang dan tanggal paling lambat pengiriman barang ( latest shipment date ) Pengiriman barang secara sekaligus atau bisa sebagian-sebagian (Partial Shipment). Packing barang yang dikehendaki, laik laut ( sea worthy packing ) dan pencantuman shipping mark, nomor Code Tarif Pos / Harmonized System ( HS ) Pengiriman secara konvensional atau containerized, dll Pindah kapal diperbolehkan atau tidak ( Transhipment Allowed atau Prohibitted). Larangan untuk menggunakan usia Kapal Pengangkut lebih dari misalnya 15 tahun. Larangan menggunakan Kapal Pengangkut dari negara tertentu.
� Penggunaan Peti Kemas § § § Peti Kemas ( container ) merupakan peti-peti berukuran besar, dengan : Bidang Depan dan Belakang 8 x 8 kaki Panjang 10/20 – 40 kaki. § Kondisi Pemuatan barang dalam peti kemas : o FCL ( Full Container Load = Peti Kemas Padat Muat ) – diisi di gudang eksportir setelah dilakukan pemeriksaan “ Pra Shipment “ oleh Inspector independen yang ditunjuk. o LCL ( Less Container Load = Peti kemas tidak berisi penuh sehingga dalam satu kontainer terdiri beberapa pemilik barang orang lain / dikonsolidasikan dengan barang milik pihak lain di pelabuhan muat, dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Inspector independen yang ditunjuk pemerintah / KP. Bea Cukai ). § Peti-peti kemas tersebut akan di-segel dan hanya akan dibuka apabila barang tiba di pelabuhan tujuan akhir / pelabuhan bongkar. § Perusahaan-perusahaan penerbangan juga menyediakan peti-peti kemas ukuran kecil / khusus dengan bidang muka dan belakang agak bundar disesuaikan dengan ruang muatan peti kemas di pesawat.
3. Cara / Metode Pembayaran ( Terms of Payment ) : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pembayaran Tunai Dimuka ( Advance Payment ) Perhitungan Kemudian / Rekening Terbuka ( Open Account ) Inkaso Berdokumen ( Documentary Collection ) : Documents Against Payment (D/P) atau Cash Against Documents ( CAD ) Documents Against Acceptance ( D/A ) Konsinyasi ( Consignment ) Letter of Credit ( Banker’s L/C ) Cara Pembayaran lainnya yang disepakati : Imbal Dagang ( Counter Trade ) dan Merchant L/C.
4. Syarat Harga / Syarat Penjualan ( Shipping Terms ) � Merupakan kondisi penjualan yang menyatakan titik dimana semua biaya dan risiko ditanggung oleh pembeli. Syarat harga seperti : Ex Works, FAS, FOB, CFR, CIF dll. � Syarat harga ini sangat penting untuk dipahami oleh pihak eksportir dan importir karena terminologinya menyangkut kewajiban beban biaya yang harus dibayar dan resiko yang dipikul oleh masing-masing pihak. Terminologi ini diatur didalam International Chamber of Commerce “ INCOTERM 2000 “. � Guna menghindari timbulnya perselisihan dikemudian hari, maka didalam Sales Contract yang menyangkut syarat harga ini harus ditutup dengan suatu klausul “Subject to Incoterm 2000”. Contoh : Price USD. 50, 000. 00 FOB Jakarta Tg. Priok Price USD. 65, 000. 00 CFR Tokyo Japan.
q Ilustrasi Syarat Harga / Shipping Terms § EX. WORKS = Cost of Merchandise § FREE ALONGSIDE SHIP ( FAS ) = Ex Works + Transportation to Dock ( Pelabuhan Muat ) § FREE ON BOARD ( FOB ) = FAS + Loading on to Vessel § COST & FREIGHT ( CFR / C&F ) = FOB + Ocean Freight § COST, INSURANCE & FREIGHT ( CIF ) = C & F + Marine Insurance § EX QUAY = CIF + Unloading Charges § DELIVERY DUTY PAID = Ex Quay + Import Duties + Transportation to Buyer
5. Dokumen Ekspor Impor (Dokumen yang lazim dipenuhi dan digunakan ) Dokumen Impor Dokumen Ekspor § PEB ( Pemberitahuan Ekspor Barang ) § Dokumen Utama : PIB ( Pemberitahuan Impor Barang ) § § Dokumen Utama : Dokumen Finansial : Draft ( Sight / Usance ) § Dokumen Komersial a. l. : : o o o Commercial Invoice Consular Invoice Packing List Weight Note B/L - Ocean B/L (Negotiable dan Non Negotiable B/L, atau Airway Bill ( AWB ) Certificate of Origin Beneficiary Certificate ( Policy ) of Marine Cargo Insurance Certificate of Inspection Certificate of Health LPS-E Dokumen Finansial : Draft ( Sight / Usance ) Dokumen Komersial, a. l. : o o o o Commercial Invoice Packing List B/L - Ocean B/L. atau Airway Bill ( AWB ) Certificate of Origin Certificate (Policy) of Marine Cargo Insurance Certificate of Inspection LPS – I
6. Penutupan Asuransi Pengangkutan ( Marine Cargo Insurance ) Selama dalam perjalanan pengapalan barang, maka barang yang dikapalkan harus dilakukan penutupan asuransi pengangkutan ( marine cargo insurance ) pada Perusahaan Asuransi atau Agentnya. Beban premi apakah premi atas beban penjual atau atas beban pembeli. Syarat Harga Barang yang di-asuransiikan : secara tegas dinyatakan : CIF, …. . …… Pelabuhan Muat / Bongkar 7. Penyelesaian Hukum Penyelesaian / Pengaturan hukum jika terjadi sengketa kontraktual – maka untuk amannya eksportir dan atau importir Indonesia sejak awal menggunakan jasa hukum internasional yang berpengalaman guna merumuskan suatu Sales Contract Internasional. 8. Lain-lain yang dianggap penting Adalah hal-hal penting yang tidak merugikan salah satu pihak dan dipandang perlu untuk dimasukkan sebagai klausul tambahan dalam Sales Contract.
q Pemeriksaan Barang Ekspor Terhadap barang yang akan di ekspor terlebih dahulu akan dilakukan pemeriksaan barang oleh lembaga surveyor yang ditunjuk pemerintah / Direktorat Jendral Bea Cukai (DJBC ). ü Pemeriksaan Barang Ekspor Akan Dilakukan di Gudang Pabrik Produsen Eksportir o Setelah selesai dilakukan pemeriksaan barang ekspor diterbitkan LPS-E (Laporan Pemeriksaan Surveyor Ekspor). o Semua peti kemas dengan kondisi FCL ( Full Container Load ) akan disegel, dan hanya akan dibuka ketika barang tiba di pelabuhan / bandara tujuan ekspor. o Pengiriman barang kondisi LCL (Less Container Load ) - pemeriksaan barang akan dilakukan di pelabuhan muat bersamaan dengan pemuatan barang milik pihak lain dalam satu kontainer yang sama. ü Pemeriksaan Terhadap Barang - Barang Ekspor Dilakukan : § Barang ekspor terkena Pajak Ekspor / Pajak Ekspor Tambahan ( PE / PET ). § Barang ekspor diatur tata niaga ekspornya. § Barang tersebut mendapat fasilitas pembebasan atau pengembalian bea masuk dan pungutan impor lainnya atas impor bahan-bahan untuk kepentingan barang ekspor tersebut.
q Kepabeanan Indonesia (Sebagai Trade Fasilitator dan Industrial Assistance ) � Fasilitas Impor dapat diberikan kepada Produsen yang merencanakan untuk mengekspor sebagian atau seluruh hasil produksinya dari instansi berwenang yaitu Kementrian Keuangan cq. P 4 BM (Pusat Pengelolaan Pembebasan dan Pengembalian Bea Masuk) berupa : o o o Pembebasan Bea Masuk Pengembalian Bea Masuk Penangguhan atau Pengembalian PPN dan PPn. BM Pembebasan Pajak Penghasilan (PPh Psl. 22 Impor)
q Pembebasan Bea Masuk Diberikan atas Impor ( Pasal 25 ) � Barang Perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yg bertugas di Indonesia berdasarkan azas timbal balik. � Barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang bertugas di Indonesia. � Buku Ilmu Pengetahuan � Barang kiriman hadiah / hibah untuk keperluan ibadah untuk umum, amal, sosial, kebudayaan atau untuk penanggulangan bencana alam. � Barang untuk keperluan musium, kebun binatang, dan tempat lain semacam itu yang terbuka untuk umum serta barang untuk konservasi alam. � Barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. � Barang untuk keperluan khusus kaum netra dan penyandang cacat lainnya. � Persenjataan, amunisi, perlengkapan militer dan kepolisian, termasuk suku cadang yang diperuntukan bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara. � Barang dan bahan yg dipergunakan untuk menghasilkan barang bagi keperluan pertahanan & keamanan negara. � Barang contoh yang tidak untuk diperdagangkan. � Peti dan kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah.
Lanjutan. . � Barang pindahan. � Barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, dan barang kiriman sampai batas nilai pabean dan atau jumlah tertentu. � Obat-obatan yg diimpor dgn menggunakan anggaran pemerintah yg diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat. � Barang yang telah diekspor untuk keperluan perbaikan, pengerjaan, dan pengujian. � Barang yg telah diekspor kemudian diimpor kembali dalam kualitas yang sama dengan kualitas pada saat diekspor. � Bahan terapi manusia, pengelompokan darah, dan bahan penjenisan jaringan.
q Pembebasan atau Keringanan Bea Masuk Dapat Diberikan Atas Impor ( Pasal 26 ) � Barang dan bahan untuk pembangunan dan pengembangan industri dalam rangka penanaman modal. � Mesin untuk pembangunan dan pengembangan industri. � Barang dan bahan dalam rangka pembangunan dan pengembangan industri untuk jangka waktu tertentu. � Peralatan dan bahan yang digunakan untuk mencegah pencemaran lingkungan. � Bibit dan benih untuk pembangunan dan pengembangan industri pertanian, peternakan atau perikanan. � Hasil laut yang ditangkap dengan sarana penangkap yang telah mendapat izin. � Barang yang mengalami kerusakan, penurunan mutu, kemusnahan, atau penyusutan volume atau berat karena alamiah antara saat diangkut kedalam daerah pabean dan saat diberikan persetujuan impor untuk dipakai.
Lanjutan. . � Barang oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang ditujukan untuk kepentingan umum. � Barang untuk keperluan olah raga yang dimpor oleh induk organisasi olah raga nasional. � Barang untuk keperluan proyek pemerintah yang dibiayai dengan pinjaman dan / atau hibah dari luar negeri. � Barang dan bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor.
q FASILITAS KITE ( KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR) Pembebasan Bea Masuk atas impor barang dan bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk di ekspor. q Tempat Penimbunan Berikat ( TPB ) TPB merupakan sebuah bangunan, tempat atau kawasan yang memenuhi persyaratan tertentu yang digunakan untuk menimbun barang dengan tujuan tertentu dengan mendapatkan penangguhan bea masuk. Contoh : Di Jawa Barat - Bandung, Tasikmalaya, Purwakarta, Cirebon , Bogor dan Bekasi.
q Kawasan Berikat KB : merupakan tempat penimbunan berikat ( TPB ) yang digunakan untuk menimbun barang impor , dan / atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean guna diolah atau digabungkan yang hasilnya terutama untuk di ekspor. . TPB : bangunan , tempat atau kawasan yang memenuhi persyaratan tertentu yang digunakan untuk menimbun barang dengan mendapatkan penangguhan bea masuk. Contoh di Jabar : Bekasi, Bogor , Purwakarta, Bandung, Cirebon dan Tasikmalaya. Fasilitas Perpajakan : Penangguhan BM, Pembebasan Cukai dan tidak dipungut PDRI Atas impor bahan baku / bahan penolong / barang modal dan Peralatan perkantoran IMPOR KAWASAN EKSPOR BERIKAT LOKAL Tidak dipungut PPN atas pemasukan bahan baku dari lokal
q Sumber-Sumber Penerimaan Negara Dari KP. Bea & cukai � Bea Masuk ( BM ) : Pungutan negara yang dikenakan terhadap barang yang di impor. � Bea Keluar ( BK ) : Pungutan negara yang dikenakan terhadap barang ekspor. � Cukai : Pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang ditetapkan dalam UU tentang Cukai : o o Konsumsinya perlu dikendalikan, Peredarannya perlu diawasi, Pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup, Pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan.
q PROSES KEPABEANAN ( Custom Clearance Process ) § § Proses Pelayanan dan Pengawasan Pengeluaran Barang Impor oleh Kantor Pelayanan Bea & Cukai dilakukan melalui 3 ( tiga ) jalur yaitu Jalur Hijau, Jalur Kuning dan Jalur Merah : 1. Jalur Hijau : Barang tidak dilakukan pemeriksaan secara fisik Penelitian dokumen dilakukan setelah penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB ). 2. Jalur Kuning : Barang tidak dilakukan pemeriksaan secara fisik. Penelitian dokumen dilakukan sebelum penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang. 3. Jalur Merah : Barang dilakukan pemeriksaan secara fisik Penelitian dokumen dilakukan sebelum penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang.
q Jenis barang yang di ekspor adalah : - Barang konsumsi, Bahan pelengkap / penunjang, Barang hasil industri, Hasil pertanian dan pertambangan dan lain-lainnya. ( migas dan non migas ) q Kelompok Barang yang di-ekspor : • • Barang yang dilarang untuk diekspor Barang yang diawasi ekspornya Barang yang diatur tata niaga ekspornya Barang yang bebas untuk di-ekspor
TRADE FINANCE ( BIDANG EKSPOR ) Merupakan produk perbankan untuk membiayai kegiatan perdagangan ( nasional & internasional ). Manfaat : - Memperoleh interest income dari kegiatan pemberian pinjaman / pembiayaan kepada eksportir importir - Memperbaiki cash flow eksportir dan cash flow importir - Meningkatkan corporate image eksportir dimata importir ( kredibilitas ), atau sebaliknya.
q Perusahaan Pialang Pabean ( Customhouse Brokers ) Merupakan sebuah badan usaha independen yang menangani jasa pemasukan barang impor melalui pabean dengan memperoleh imbalan. Kegiatan Utama, a. l : § § Keberadaannya Sbg Agen Importir Mendapatkan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan : Quota Impor a. l : waktu pengenaan quota impor , dan Jumlah quota impor Pengurusan dokumen impor, dan Barang yang diimpor dan dibawa ke BW ( Bonded Warehouse). Pengurusan transportasi barang-barang setelah / lepas dari pengawasan pabean Bonded Warehouse : merupakan zona perdagangan luar negeri dimana barang-barang dapat diimpor tanpa membayar pajak / bea masuk BM ditunda hingga barang-barang tsb. dipindahkan, dan / Mmngirim barang tersebut ke negara lain
SESI 8 -9 I M P O R � Aktivitas memasukkan barang dari luar negeri kedalam wilayah Pabean Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. � Transaksi Impor - Impor barang meliputi barang-barang konsumsi, bahan mentah / bahan baku termasuk bahan pembantu untuk industri dan barang-barang modal. - Impor jasa meliputi pembelian jasa-jasa dari penduduk negara lain dan pembayaran pendapatan ( bunga, deviden atau keuntungan ) untuk modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain. - Barang yang diimpor adalah : migas dan non migas ( barang konsumsi , barang modal, bahan baku industri & bahan pelengkap ) � � � Importir adalah orang atau perusahaan yang melakukan impor sesuai ketentuan yang berlaku. Angka Pengenal Impor ( APIS / APIT ) Jenis Importir ( IU / IT / IP / Produsen Importir / Agen Tunggal ) NIK ( Nomor Induk Kepabeanan ) Impor merupakan beban / kewajiban devisa.
SESI 10 -11 FASILITAS PEMBIAYAAN PERBANKAN DALAM BIDANG IMPOR � Impor Fasilitas ( Imfas ) Bentuk fasilitas dari bank berupa penangguhan penyetoran storjam pembukaan L/C impor. � Shipping Guarantee ( SG ) - sebagai akibat adanya missing B/L Fungsi : • Sebagai jaminan dari bank penerbit kepada maskapai pelayaran. • Sebagai dokumen pengganti asli B/L sehubungan asli dokumen impor belum diterima Bank Pembuka L/C. • Importir menanggung risiko apabila terdapat klaim dari pemegang asli B/L. � Refinancing Usance L/C ( Post Usance L/C ) atau Usance L/C Payable At Sight (UPAS L/C ) � Refinancing Sight L/C ( Financing Against Trust Receipt “ FATR / TR ) - termasuk imfas juga.
SESI 12 -13 LETTER OF CREDIT L/C adalah setiap perjanjian , apapun namanya atau maksudnya, dimana suatu bank ( Issuing Bank) bertindak atas instruksi seorang nasabah (applicant) atau atas namanya sendiri : Melakukan pembayaran kepada pihak ketiga (beneficiary) atau ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel-wesel yang ditarik oleh beneficiary; atau • Memberikan kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran tersebut, atau mengaksep dan membayar wesel-wesel tersebut; atau • Memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi, Atas penyerahan dokumen-dokumen yang ditetapkan, asalkan persyaratan dan kondisi l/c tersebut sudah dipenuhi “. (ucp 600 pasal 2 ). •
Pihak Terlibat Langsung § § § § Beneficiary / Eksportir / Seller Applicant / Importir / Buyer Bank Penerbit L/C ( Issuing Bank ) Bank Penerus L/ C ( Advising L/C ) Nominated Bank Negotating Bank Reimbursing bank Pihak Terlibat Tidak Langsung o o o Maskapai Pelayaran / Agennya Maskapai Penerbangan / Agennya Maskapai Asuransi Freight Forwarder / EMKL/EMKU Pabean / Bea Cukai
q Perdagangan Internasional melalui L/C Pihak yang terlibat didalamnya adalah memperdagangkan dokumen bukan barang, jasa-jasa dan/ pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang dapat dikaitkan dengan dokumen-dokumen yang bersangkutan. q Mekanisme Perdagangan Internasional Melalui L/C o o o Adanya pihak ketiga ( Bank ) yang menjembatani dalam melakukan perdagangan. int’l. Adanya kepastian dan jaminan pembayaran ( bersyarat ) oleh bank kepada eksportir. . Adanya kepastian penerimaan barang ( bagi Importir ). Memungkinkan Importir menerima barang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan / dipesannya. Memungkinkan Eksportir menerima sejumlah pembayaran sebagai uang muka sebelum barang dikirim / dikapalkan. Memugkinkan Importir melakukan pembayaran setelah barang diterima terlebih dahulu.
Tujuan Bank Menerbitkan L/C : § § § Menunjang kelancaran transaksi ekspor - impor yang dilakukan oleh eksportir dan importir. Memberikan jaminan dan keamanan bagi masing-masing pihak yang bertransaksi Menjadi banknya eksportir atau importir dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya guna menunjang bisnis yang digelutinya. Memperoleh fee base income dan interest income dari kegiatan trade service dan trade finance. Penting untuk perdagangan internasional.
Fungsi L/C : o Sebagai alat pembayaran yang dijamin oleh bank • Penerima L/C dijamin bahwa barang ekspornya akan dibayar sepanjang semua persyaratan yang diminta didalam l/c dipenuhi eksportir / beneficiary, • Pembeli ( pembuka L/C ) dijamin bahwa barang yang dipesannya akan dipenuhi oleh beneficiary sesuai dengan spesifikasi yang diinginkannya. o Sebagai alat penjamin - yang memberikan rasa aman bagi pembuka L/C ( applicant ) bahwa transaksi akan dilaksanakan oleh pihak yang dijamin. ( Standby L/C ). o Sebagai dasar pembiayaan dari bank untuk menunjang transaksi ekspor - impornya.
q Karakteristik Transaksi L/C § § § Menurut sifatnya merupakan transaksi yang terpisah dari kontrak penjualan atau kontrak lainnya yang mendasari penerbitan L/C. Bank-bank yang terlibat dalam transaksi L/C hanya tunduk pada L/C ( bukan pada kontrak penjualan atau kontrak lainnya) Bank-bank yang terlibat dalam transaksi L/C hanya berurusan dengan dokumen L/C ( tidak berurusan dengan barang ) q Ketentuan Yang Mengatur L/C § § § UCP / UCPDC ( Uniform Custom and Practice for Documentary Credit, International Chambers of Commerce, Paris France, Revision 2007 , Publication No. 600 ) – biasa disingkat UCP 600. UCP merupakan pedoman universal yang harus dipedomani dalam melaksanakan transaksi perdagangan internasional ( ekspor impor ) menggunakan Banker’s L/C. UCP bertujuan untuk keseragaman dalam pelaksanaan dan kesatuan pemakaian bahasa guna menghindari kesalah pahaman dalam mengatasi case by case yang muncul dalam transaksi perdagangan nternasional menggunakan L/C
ILUSTRASI TRANSAKSI EKSPOR IMPOR MENGGUNAKAN CARA PEMBAYARAN L/C 5 GOODS + Docs 6 APPLICANT LN 1 BENEFICIARY DN SC $ 9 2 7 4 Docs + Accepted ISSUING BANK LN 3 L/C / Non L/C ADV. BANK NOM BANK 8 10. $ Payment at Sight / Payment be effected at maturity 11
JENIS-JENIS LETTER OF CREDIT REVOCABLE IRREVOCABLE UNCONFIRMED SIGHT PAYMENT CONFIRMED NEGOTIATION RESTRICTED USANCE BY ACCEPTANCE UNRESTRICTED DEFERRED PAYMENT
KEUNTUNGAN & KERUGIAN CARA PEMBAYARAN DENGAN IRREVOCABLE L/C q Keuntungan : L/C menyebutkan irrevocable L/C ( L/C yang tidak dapat dibatalkan / dirubah sepihak ) Applicant dan beneficiary mendapatkan jaminan dari bank masing-masing tentang barang dan pembayaran sesuai permintaan L/C. § Sebagai sarana untuk memperoleh dana dari bank guna pembiayaan pengadaan komoditas ekspor dan pengangkutannya. § Melalui L/C ( Red Clause L/C ) , eksportir dapat menarik uang muka ( Advance Payment) sebelum barang dikapalkan. § §
Variasi Jenis L/C Yang Lain : � � Transferable L/C Revolving L/C Red clause L/C Back o back L/C � � Standby L/C Assignment L/C Upas L/C SKBDN
q Kerugian : § Bagi eksportir yang tidak dapat memenuhi permintaan L/C, maka ada kemungkinan tidak terbayarnya barang yang dikirim , atau pembayaran akan tertunda karena L/C diberlakukan sebagai Inkaso ( collection ). § Harga barang akan turun, karena permainan importir , sebagai akibat adanya penyimpangan. § Inconsistency documents dapat menyebabkan antara lain : • Un paid payment ( tidak dibayar / ditolak pembayarannya ) • Delay payment ( pembayaran tertunda ) • Less payment ( hasil pembayaran berkurang ) , karena si pembeli / importir biasanya meminta diskon yang langsung dikurangi langsung dari hasil ekspor
� Irrevocable L/C yang tidak dapat dirubah / dibatalkan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pihak-pihak yang terlibat dalam L/C ybs. ( Pembeli, Penjual, Bank Negosiasi dan Bank Penerbit ). Perubahan / pembatalan harus disetujui oleh penjual dan pembeli serta bank yang terkait dalam L/C. Perubahan / pembatalan harus diajukan terlebih dahulu oleh Importirnya kepada Bank Pembuka L/C dengan mengajukan aplikasi perubahan pembukaan L/C. Suatu Irrevocable L/C adalah suatu Assurance of Payment terhadap penjual / beneficiary. Bank akan menjamin membayar kepada Beneficiary berdasarkan dokumen-dokumen yang diajukan sepanjang memenuhi persyaratan dan kondisi yang diminta L/C, dan Issuing Bank pun menjamin baru akan melakukan pembayaran kepada Beneficiary sepanjang Beneficiary memenuhi seluruh syarat-syarat dan kondisi L/C dapat dipenuhi. Bentuk L/C yang menyebutkan bahwa L/C Irrevocable dapat dilihat pada kode sandi swift - bentuk / jens L/C nya yaitu : Form of Documentary Credit : Irrevocable
JENIS / BENTUK L/C � Irrevocable Confirmed L/C yang pembayarannya dijamin oleh bank ketiga sebagai Bank Konfirmasi (Confirming Bank ) selain oleh Issuing Bank. Bentuk / jenis L/C yang menyebutkan bahwa L/C dijamin oleh bank lain selain Bank Penerbit L/C dapat dilihat pada kode sandi swift - instruksi konfirmasi yaitu : Confirmation Instructions : With (With Your Confirmation) Maksud dari instruksi tersebut ( kata with your confirmation ) ditujukan kepada Advising Bank yaitu selain sebagai bank penerus juga diminta untuk keterikatannya sebagai bank penjamin pembayaran L/C kepada beneficiary. ( Confirming Bank ) Hal yang perlu diketahui oleh Advising Bank apabila setuju sebagai Bank Konfirmasi, maka harus ada kejelasan siapa yang akan membayar biaya konfirmasi ini apakah atas beban importir / applicant ataukah beneficiary / eksportir.
� Irrevocable Unconfirmed L/C yang pembayarannya hanya dijamin oleh Bank Penerbit / Issuing Bank saja. Bentuk L/C yang menyebutkan bahwa L/C itu tidak dijamin oleh bank lain selain bank penerbit dapat dilihat pada kode sandi swift instruksi konfirmasi yaitu : Confirmation Instructions: Without ( without your confirmation )
PERUNTUKAN L/C ( AVAILABLE L/C ) � Sight by Payment ( Sight Payment L/C ) L/C yang memberikan jaminan pembayaran dari bank penerbit kepada beneficiary segera setelah penyerahan / pengunjukan dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat dan kondisi L/C ( Clean Documents ), dan pelaksanaan pembayaran kepada beneficiary tersebut tanpa hak regres ( without recourse to drawer ). Teknis pembayaran / pengkreditan rekening kepada Beneficiary oleh Nominated Bank biasanya dilakukan sbb. : Segera setelah Bank Nominated menerima dokumen L/C ekspor yang diajukan oleh beneficiary dilakukan rechek atas dokumen L/C nya. Apabila berdasarkan checking dokumen yakin telah memenuhi syarat-syarat dan kondisi L/C, maka Nominated Bank segera mengirim telex / swift kepada Issuing Bank memberitahukan bahwa dokumen telah dinyatakan complied with terms and condition L/C ( clean documents ) dan meminta kepada Issuing Bank untuk segera melakukan pengkreditan ke rekening nostro HO Nominated Bank yang ditunjuk yang ada pada salah satu Bank Depository Correspondent di negara asal valuta, sebesar nilai L/C ekspor atau sebesar nilai invoice. Pembayaran oleh Nominated Bank kepada beneficiary akan dilakukan setelah Nominated Bank menerima pemberitahuan dari Issuing Bank atau dari Kantor Pusat Nominated Bank nya bahwa pengkreditan telah dilakukan ( by Tested Telex / by Swift - BKE )
Beberapa karakteristik dari jenis L/C ini antara lain : Available With / By : Any Bank By Payment No Draft required ( biasanya tidak diminta adanya draft ) Expiry Date : 141025 Place in Beneficiary Country. By Negotiation ( Negotiation L/C ) Secara umum pengertian kata negosiasi adalah pengambil-alihan / membeli wesel- wesel dan / dokumen-dokumen L/C ekspor yang diajukan oleh beneficiary. “ Dalam hal negosiasi ini, bank negosiasi bisa melakukan pembayaran secara sight atau pembayaran akan dilakukan setelah bank negosiasi atau Rekening Head Office Bank Negosiasi yang ada di Depository Corespondent yang ditunjuk efektif telah dikredit oleh bank importir ( Issuing Bank ). Beberapa karakteristik dari jenis L/C ini antara lain : Available With / By : Any Bank By Negotiation. Drafts at : Sight atau Beneficiary’s Draft : at Sight Expiry Date : 141025. Place Beneficiary Country ( Indonesia )
� Usance By Acceptance L/C yang mengandung syarat pembayaran secara berjangka melalui proses akseptasi pada time draft ( oleh Drawee Bank / Issuing Bank ) Pembayaran L/C akan dilakukan beberapa saat setelah tanggal pengapalan barang ( payment be effected at draft maturity ). Beberapa syarat dan kondisi dari jenis L/C antara lain : Available With / By : Nominated Bank / Any Bank By Acceptance. Bank Drafts At : Usance ( misal 90 Days ) After B/L Date for full invoice. Expiry Date , 141025 Place in Beneficiary Country ( Place Applicant Country. )
� By Deferred Payment ( Deferred Payment L/C ) Usance L/C yang memberikan jaminan pembayaran dikemudian hari pada tanggal yang telah ditetapkan atas penyerahan dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat dan kondisi L/C. Beberapa syarat dan kondisi dari jenis L/C ini, antara lain sebagai berikut : Available with / by : Nominated Bank by Deferred Payment Tenor draft : Misalnya, at 180 days after sight on Issuing Bank Credit expires on Applicant Country Due date calculated after sight document receipt by Issuing Bank .
� Transferable L/C Adalah L/C yang dapat dialihkan oleh penerima kepada pemasok melalui perantaraan bank jika bank penerbit menyatakan demikian dalam L/C. Pemindahan L/C bisa sebagian atau seluruhnya dari Benef I kepada Benef II hanya dilakukan atas seizin Applicant. Beberapa karakteristik jenis L/C ini dapat dilihat pada kode sandi swift - syarat dan kondisi L/C instruksi , antara lain : Form of Documentary Credit : Irrevocable Transferable Available With/By : Any Bank By Negotiation Partial Shipment : Allowed / Permitted Transhipment : Allowed / Permitted Expiry date : 141025 Place Benef Country Apabila transhipment diizinkan, maka pada L/C juga biasanya ada klausul : “ Transhipment should be verified by Surveyor at the Port at transhipment “. Pemindahan L/C dari Benef I hanya dapat dilakukan 1 x kepada Penerima Lain ( Benef II ) atau kepada beberapa Penerima Lainnya sebagai Benef II misalnya Benef II a, IIb , dan Benef II ini tidak boleh lagi memindahkannya ke penerima lainnya ( Benef III dst. ).
Beneficiary mengajukan Aplikasi Transfer L/C kepada Transfering Bank untuk kepentingan Benef II - menggunakan form standard yang disediakan oleh Transfering Bank. Isi pokoknya , a. l. : § § Jenis barang, kualitas (sama tidak berubah ) dan kuantitas ( bisa sama atau berubah ) Harga lebih murah Pengiriman barang paling lambat ( latest shipment date ) lebih cepat Batas berakhirnya L/C lebih cepat.
� Assignment L/C Adalah L/C yang membolehkan pengalihan hasil pembayaran atas L/C kepada pihak lain atas permintaan penerima. Terlepas dari L/C merupakan Transferable L/C atau bukan, hak atas pembayaran L/C dapat diserahkan kepada pihak lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam praktiknya jenis L/C seperti ini jarang ditemukan. � Back to Back L/C Adalah L/C yang diterbitkan atas dasar L/C yang diterima atas permintaan “Beneficiary Pertama “ dengan menjaminkan master L/C nya, dan L/C itu dibuka untuk kepentingan “ Benefiacry / Supplier Kedua ” L/C ini merupakan modifikasi dari Transferable L/C hanya saja teknisnya yang berbeda. Back to back L/C ini sama dengan L/C Anak. L/C ini timbul karena ada Master L/C. Dalam praktiknya jenis L/C “ back to back “ ini muncul apabila Pihak Penerima Master L/C ( Beneficiary Pertama ) tidak dapat memenuhi kuantitas / kualitas barang yang dipesan oleh Applicant LN; atau memang Penerima Master L/C tersebut hanya sebagai broker, sehingga untuk pembuatan barangnya diserahkan kepada Produsen lain sebagai Pemasoknya melalui skim penerbitan L/C yang baru ( atas dasar master L/C ). Tindakan Beneficiary Pertama ini biasanya dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan Applicant di LN.
Dalam hal Back to Back L/C ini syarat-syarat yang akan ditentukannnya sama dengan Master L/C nya, kecuali : o o Jenis barang, kualitas (sama tidak berubah ) dan kuantitas ( bisa sama atau berubah ). Harga lebih murah dari master L/C Pengiriman barang paling lambat ( latest shipment date ) lebih cepat Batas berakhirnya L/C lebih cepat. Third party documents acceptable, karena barang akan dikapalkan langsung ke pelabuhan tujuan ekspor.
� Green L/C ( Special L/C ) Adalah suatu L/C dimana Beneficiary diperkenankan untuk menarik sejumlah uang muka dengan syarat Beneficiary menyerahkan resi gudang atau warehouse receipt ( bukti penyimpanan barang di gudang yang ditentukan ). L/C jenis ini apabila dinilai cukup membantu Beneficiary untuk memperoleh likuiditas segera apabila Beneficiary sudah memiliki stock barang sesuai permintaan L/C. � Revolving L/C Adalah suatu L/C yang dapat digunakan untuk beberapa kali selama periode berlakunya L/C tersebut. Cummulative : Sisa L/C yang belum direalisir dapat ditambahkan untuk realisasi berikutnya ( L/C mengizinkan partial shipment ). Non Cummulative : Sisa L/C yang belum direalisir tidak dapat ditambahkan kepada realisasi berikutnya ( L/C tidak mengizinkan adanya partial shipment ).
� Standby L/C khusus yang digunakan untuk menjamin suatu transaksi dalam rangka pengajuan penawaran ( tender ), pelaksanaan suatu kontrak penyerahan barang atau jasa ( performance ), penarikan uang ( advance payment ), pemberian kredit, dll. , dimana L/C tersebut dapat direalisir jika transaksi itu tidak dipenuhi ( wanprestasi ). Jenis L/C ini kurang lazim dipergunakan untuk mengcover ekspor impor barang seperti jenis L/C lainnya. Hakikatnya bahwa bank penerbit standby L/C harus bersiap-siap untuk melaksanakan kewajibannya dalam hal pemohon wanprestasi.
� Kegunaan Standby L/C : o Berlaku secara nasional dan internasional o Untuk menjamin pembayaran kembali kepada obligee jika obligor gagal melaksanakan prestasi yang diperjanjikan dalam kontrak. ---- menjamin pelaksaaan kewajiban pembayaran. o Standby L/C bukanlah Garansi Bank karena Standby L/C merupakan kewajiban utama ( primary obligation ) dari bank penerbit. o Menjamin kewajiban lainnya yang diperjanjikan dalam kontrak yang memungkinkan obligee memperoleh dana dalam hal terjadi wanprestasi. o Menjamin obligee dalam hal obligor tidak dapat memenuhi kewajibannya misalnya untuk mengirim barang dengan kualitas tertentu. o Menjamin kewajiban lainnya terhadap obligee, misalnya : - Pelaksanaan kontrak tidak tepat waktu. - Pengiriman barang dilakukan ke tempat tujuan yang keliru. o Standby L/C yang merupakan alat penjamin yang dapat digunakan untuk jaminan pelaksanaan ( performance guarantee ) secara tidak terbatas. Jadi Standby L/C ini mencakup kewajiban apa saja.
q Persamaan dan Perbedaan “ L/C vs Standby L/C “ Persamaan : § § § Sama-sama merupakan jaminan pembayaran oleh bank penerbit yang didasarkan pada kesesuaian dokumen – dokumen yang diajukan dengan persyaratan masing-masing instrumen tersebut. Bank hanya berurusan dengan dokumen-dokumen Dalam pelaksanaan kedua instrumen dimaksud tidak dikaitkan dengan pelaksanaan kontrak dasar yang mendasari penerbitan keduanya ( sama-sama merupakan kontrak yang terpisah dari kontrak dasar).
Perbedaan SB L/C vs L/C Standby L/C § § § Berlaku untuk transaksi jasa. Dilaksanakan dalam hal terjadi wanprestasi : dimana pemohon gagal melaksanakan atau tidak melaksanakan kewajiban kepada penerima / beneficiary dalam kontrak dasar. Tunduk pada Internasional Standby Practice 1998 dan ketentuan UCP yang berlaku. Letter of Credit o Pada dasarnya berlaku untuk transaksi jual beli barang. o Penerbitan L/C ditujukan kepada beneficiary agar supaya menyerahkan dokumen L/C kepada applicant melalui bank nominated, o Tunduk pada ketentuan UCP yang berlaku ( UCP 600 )
SKBDN ( SURAT KREDIT BERKODUMEN DN ) Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri disingkat SKBDN – disebut juga dengan istilah L/C Lokal. Diatur oleh SK. Dir. BI No. 29/150/Kep/Dir tanggal 3 -12 -1996 dan perubahan nya. L/C Lokal ini berlaku secara nasional di Indonesia, karena para pihak ada di dalam negeri. Bank Indonesia melakukan pengaturan SKBDN ini adalah dalam rangka untuk mendorong peningkatan ekspor non migas. Akan dibahas tersendiri pada pembahasan selanjutnya. SKBDN ini disebut juga sebagai L/C Lokal dikarenakan pihak pembeli dan pihak penjual keduanya berada di dalam negeri ( Indonesia ). Walaupun demikian penerbitan SKBDN tidak diperkenankan oleh Bank Indonesia apabila domisili antar pihak pembeli dan pihak penjual berada dalam satu kota / wilayah kabupaten. Pada awalnya SKBDN hanya menggunakan mata uang Indonesia Rupiah, dan dalam perkembangannya saat ini SKBDN dapat menggunakan mata uang dolar AS ( selain Rupiah ). SKBDN merupakan salah satu bentuk layanan jasa perbankan devisa ( dalam negeri ) yang ditujukan untuk kelancaran transaksi perdagangan dalam negeri dalam rangka menunjang perdagangan internasional terutama ekspor non migas Indonesia.
Sesi 14 ANALISA LETTER OF CREDIT
CONTOH L/C EKSPOR Incoming SWIFT Message Report Message Type : 700 Basis Header : F 01 BAAI BDAASLTN xxxx Application Header : 1234 700 678 110620 NWBKGB 2 LAxxx xxxx 91011 110623 xxxx NATIONAL WESTMINTER BANK PLC KINGS CROSS HOUSE 200 PENTONVILLE ROAD LONDON N 1 9 HL LONDON UNITED KINGDOM --------------------- Beginning of Text ------------------- § Sequence of Total 27 : 1/1 � Form of Doc. Credit 40 A : IRREVOCABLE TRANSFERABLE � Transaction of Ref. Nbr 20 : TFPHMCK 205554 � Date of Issue 31 C : 140620 � Date and Place of Expire 31 D : 140731 BENEF COUNTRY � Ordering Customer 50 : LEMANTECH IMPORT AND EXPORT CO LTD. AFAMIA HOUSE, TILSON ROAD ROUNDTHORN IND EST, WYTHENSHAWE MANCHESTER M 23 9 GF � Beneficiary Customer 59 : PT. BUANA TEXINDO Jl. PHH. MUSTOPA NO. 68 BANDUNG , IINDONESIA � Currency Code, Amount 32 B : USD. 27. 300 CFR UK LONDON PORT � Percentage plus minus` 39 A : 05/05 �
� Available With. . . By. . . 41 D � Drafts at 42 C � Partial Shipment 43 P � Transhipment 43 T � Loading in Charge 44 A � For Transportation to. . . 44 B � Latest Date of Shipment 44 C : ANY BANK IN INDONESIA BY NEGOTIATION : SIGHT : ARE ALLOWED : ARE ALLOWED : ANY INDONESIAN PORT : LEICESTER VIA ANY UK. PORT : 140715 � Description of Goods 45 A : 1 X 400 FOOT FULL CONTAINER LOAD CONTAINING 100 PERCENT VISCOSE OPENED NE 30/1 WAXED FOR KNITING 13, 000 KGS AT A UNIT PRICE OF USD. 2. 10 PER KG CPT LEICESTER. � Documents Required 46 A : INVOICES IN QUADRUPLICATE EACH INDIVIDUALY SIGNED. FULL SET OF MULTIMODAL TRANSPORT DOCUMENTS ISSUED TO ORDER AND BLANK ENDORSED MARKED NOTIFY LEMANTECH IMPORT AND EXPORT CO LTD. FAMIA HOUSE, TILSON ROAD ROUNDTHORN INDEST,
WHITENSHAWE, MANCHESTER M 23 9 GF ALSO MARKED FREIGHT PREPAID UP TO LEICESTER. PACKING LIST IN QUADRUPLICATE. EXPORT LICENCE. CERTIFICATE OF ORIGIN GSP CERTIFICATE OF ORIGIN FORM A BENEFICIARYS CERTIFICATE THAT A FULL SET OF NON NEGOTIABLE COPY DOCUMENTS HAVE BEEN SENT DIRECT TO THE APPLICANT BY COURIER ON THE DATE OF SHIPMENT. � Additional Conditions 47 A : A TOLERANCE OF PLUS /MINUS 5 PERCENTS IS ALLOWED ON THE QUANTITY OF THE GOODS AND THE LETTER OF CREDIT AMOUNT. INSURANCE WILL BE ARRANGED BY THE APPLICANT. ALL DOCUMENTS CALLED FOR UNDER THIS LETTER OF CREDIT OTHER THAN THOSE WHICH, BY ITS TERMS ARE PERMITTED TO BE COPIES MUST BE ISSUED CLEARLY MARKED – ORIGINAL – ON THEIR FACE. OUT OF POCKET EXPENSES RESULTING FROM STTLEMENT, OBTAINING WAIVERS FOR ACCOUNT OF THE BENEFICIARY AND MAY BE DEDUCTED FROM PROCEEDS. ALL DOCUMENTS TO BE SENT BY ONE COURIER TO : NATWEST, IBC MANCHESTER, L/C DEPT. PO BOX 359, LOWRY HOUSE, MARBELL STREET, MANCHESTER M 60 2 QP.
� Details of Charges Type 71 B : ALL CHARGES OTHER THAN THOSE OF THE ISSUING BANK ARE FOR BENEFICIARY ACCCOUNT � Period for Presentation 48 : DOCUMENTS MUST BE PRESENTED WITHIN 16 DAYS AFTER THE SHIPMENT DATE AS EVIDENCED ON THE TRANSPORT DOCUMENT. � Confirmation Instructions 49 : WITHOUT � Instruction to the Pay-accpt. -nego bank 78 : WE HEREBY ENGAGE TO PAY DOCUMENTS DRAWN IN CONFORMITY WITH THE TERMS AND CONDITIONS OF THIS CREDIT. � Sender to Receiver Inform 72 : EXCEPT SO FAR AS OTHERWISE EXPRESSLY STATED THIS CREDIT IS SUBJECT TO UNIFORM CUSTOMS AND PRACTICE FOR DOCUMENTARY CREDIT ( 2007 REVISION ) ICC , PUBLICATION NO. 600. -------------------------- Ending of Text -------------
DOKUMEN EKSPOR IMPOR
q Dokumen Ekspor Impor Dalam hal transaksi ekspor impor, dokumen memiliki peranan yang sangat penting terutama apabila transaksi ekspor impor mempergunakan L/C sebagai cara pembayarannya. Dalam transaksi ini semua pihak-pihak yang terlibat yaitu Applicant, Beneficiary, Issuing Bank dan Nominated / Negotiating Bank hanya berurusan dengan dokumen yang disyaratkan dalam L/C, bukan dengan barang secra fisik atau kontrak-kontrak lainnya. Fungsi utama yang melekat pada dokumen adalah sebagai : § Bukti pernyataan kepemilikan § Bukti penerimaan atau pengiriman barang yang diperjual belikan § Bukti kontrak suatu pekerjaan Selain Sales Contract sebagai dasar kesepakatan kedua belah pihak untuk melalukan transaksi jual beli ( ekspor impor ), terdapat dokumen-dokumen penting lainnya yang harus dipenuhi oleh eksportir / beneficiary dan atau importir / applicant.
Fungsi Utama Dokumen ( Secara Umum ) § Menguraikan kondisi atau persyaratan yang berlaku dalam transaksi yang bersangkutan, misalnya : Polis Asuransi, Kontrak Penjualan, Bill of Lading / Airway Bill. § Memberikan informasi, misalnya : Proforma Invoice, Commercial Invoice, Weight & Measurement List, dll. § Sebagai tanda bukti penerimaan, misalnya : Kwitansi, B/L, AWB, Post Receipt. § Sebagai tanda perintah atau permintaan pembayaran / pengiriman barang, misalnya : Draft, Delivery Order. § Untuk pemindahan hak pemilikan ( melalui endosemen ), misalnya : B / L, Draft, Polis Asuransi. § Dalam transaksi perdagangan internasional, dokumen memegang peranan yang sangat penting karena fungsi dan sifatnya yang memperlancar proses pemindahan hak kepemilikan atas barang, pembayaran, pembuktian dan lain-lainnya.
q Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB ) § PEB merupakan dokumen utama pencatatan ekspor untuk keperluan negara / pemerintah. Registrasi PEB disyaratkan baik untuk penjualan barang ekspor menggunakan cara pembayaran Letter of Credit maupun tanpa Letter of Credit ( Non L/C ). � Pelaksanaan Registrasi PEB tersebut dapat dilakukan baik secara on line ataupun manual ini dilakukan setelah barang dilakukan pemeriksaan barang ( pre shipment ) oleh Surveyor yang ditunjuk resmi pemerintah / Dirjen Bea Cukai. � PEB dilampiri dokumen Invoice dan Packing List sangat diperlukan untuk proses kepabeanan di pelabuhan muat hingga mendapatkan persetujuan muat barang “ Fiat Muat “ dan dari Pejabat Bea Cukai. Persetujuan muat ini biasa disebut Fiat Muat ( Custom Clearance ) � Dokumen PEB ini tidak dikirimkan ke Applicant / Importir di Luar Negeri, kecuali dokumen ekspor lainnya dalam rangka pemenuhan permintaan L/C atau Sales Contract. � Pendistribusian form PEB : o Bank Indonesia o Badan Pusat Statistik o Direktorat Jendral Bea & Cukai / KPU Bea & Cukai o Bank Devisa ( Nominated Bank / Negotiating Bank ).
q Pemberitahuan Impor Barang ( PIB ) PIB merupakan Dokumen utama yang diperlukan untuk penyelesaian pengeluaran barang impor dari wilayah Pabean Indonesia. Digunakan sebagai dasar perhitungan Tarif BM ( Bea Masuk ) dan Pungutan-pungutan Impor lainnya seperti PPN Impor, PPn BM Impor dan PPh Pasal 22 Impor Penyelesaian pembayaran / pelunasan berbagai jenis pungutan impor dilakukan oleh Importir melalui : § Kantor Bea & Cukai § Bank Devisa Persepsi ( Untuk Pendebetan Rekening Importir ) § Kantor Pos / Pos Persepsi, Dokumen tersebut diperlukan oleh Ditjen Bea Cukai di pelabuhan bongkar untuk memperoleh LPS ( Laporan Pemeriksaan Surveyor ) asli dan B/L ( Bill of Lading ) asli untuk memproses pengeluaran barang di pelabuhan ( Proses Inklaring ). Untuk bisa mengeluarkan barang / peti kemas dari gudang Lini I : o Importir menyerahkan B/L asli ke Maskapai Pelayaran untuk ditukarkan dengan DO ( Delivery Order), selanjutnya o Importir menyerahkan DO, PIB dan SSPCP ke KPP Bea Cukai di Pelabuhan Bongkar.
q Draft ( Wesel ) Draft atau Wesel merupakan suatu perintah tanpa syarat kepada Drawee untuk melakukan pembayaran pada waktu draft diunjukkan, atau pada waktu tertentu kemudian sejumlah uang kepada pihak penerima pembayaran atau pada ordernya ( Payee / Beneficiary ). Pihak-pihak pada Draft ( ada 3 pihak ) : � Drawer ( Penarik : Beneficiary / Bank ) : Pihak yang membuat /menerbitkan surat wesel. � Drawee ( Tertarik bisa Applicant atau Bank Tertarik ) : Pihak yang mendapat perintah Issuing Bank untuk membayar kepada Penarik / Drawer sejumlah uang pada hari bayar. Pada umumnya terdapat 2 ( dua ) Pihak Tertarik dalam Draft (salah satu dari ) : - Issuing Bank, atau - Applicant � Payee ( Penerima : Beneficiary / Drawer Bank ) : Pihak yang ditunjukan oleh Drawer untuk menerima sejumlah uang pada hari bayar , atau Pihak yang disebutkan oleh Drawer untuk menerima pembayaran dari Drawee.
v Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam dokumen “ Draft / Wesel “ : � Nilai Draft tidak melebihi nilai L/C ( kecuali diperkenankan pembeli ) � Valuta Draft sama dengan valuta L/C. � Tenor Draft sesuai yang diminta L/C ( At Sight / Usance “ After B/L Date atau After Sight atau lainnya ). � Penerbitan Draft masih dalam periode berlakunya L/C. � Drawee ( Tertarik ) sesuai yang diminta dalam L/C. � Draft memuat nama issuing bank, nomor L/C dan tanggal penerbitan L/C � Ditanda tangani oleh Drawer diatas meterai cukup � Diendorse secara benar di belakang form draft (jika diperlukan).
q Endorsement Pemindahan hak atas wesel kepada pihak lain, dengan cara penanda tanganan oleh pemegangasal ( endosan ) pada bagian belakang wesel tersebut atau lembaran tambahan. -- - - Contoh : Pelaksanaan Endorsement : - - - -- - - Please Pay / Deliver Endorse to the Order of - - - - - - - - - - - Tanda Tangan Endosan ( Beneficiary / Nego / Nominated Bank )
Macam-macam Endorsement : � Blank Endorsement Pemindahan hak atas wesel tanpa menyebutkan nama pihak yang akan menerima hak tersebut ( payable to bearer ). Contoh : ---- endorse to order of ------ ( blank name ) � Special Endorsement Pemindahan hak atas wesel kepada pihak lain tertentu, dan pihak terakhir ini masih dapat memindahkannya lagi kepada pihak lain. Contoh : ---- endorse to order of ------ ( name )---- � Restrictive Endorsement Pemindahan hak atas wesel kepada pihak lain tertentu, dimana pihak lain terakhir ini tidak dapat lagi memindahkan haknya kepada pihak lain. Contoh : ------- endorse to ----- ( name ) ------- only. � Qualified Endorsement Pemindahan hak atas wesel kepada pihak lain tertentu, dan pihak terakhir ini masih dapat memindahkannya lagi kepada pihak lain tanpa hak regres ( without recourse ). Contoh : ----- endorse to order of ----- (name) without recourse.
Hak Regres Suatu hak yang dimiliki pemegang wesel untuk menuntut kembali pembayaran wesel tersebut kepada Drawer / Penarik. Without recourse to Drawer : Bahwa sipemegang wesel tidak mempunyai hak untuk menuntut kembali pembayarannya kepada Drawer /penarik. With recourse to Drawer : Bahwa si pemegang wesel dapat menuntut kembali pembayaran nya kepada Drawer / penarik.
q Akseptasi ( Acceptance ) Merupakan suatu pernyataan / persetujuan kesanggupan membayar pada hari / tanggal yang ditentukan dengan cara si tertarik membubuhkan tanda tangan diatas draft / wesel tersebut, beserta tanggal dan “ Cap / Stempel “ Perusahaan ( Drawee Bank ). Akseptasi dapat dilaksanakan dengan mencantumkan dihalaman muka Draft kata-kata “ ACCEPTED “ atau kata lain yang dimaksudkannya sama, disertai tanda tangan si tertarik (Drawee). § Akseptasi atas Time / Usance Draft berarti jaminan pembayaran pada saat jatuh tempo oleh pihak tertarik ( dalam hal ini biasanya Issuing Bank sebagai Drawee Bank nya ). § Akseptasi bisa juga dilakukan oleh Importir itu sendiri yang dikenal dengan istilah Trade Acceptance / Importir Acceptance ( Non Bank ) , namun dalam hal transaksi dengan “ Banker’s L/C “ ini , jenis akseptasi yang dilakukan oleh Importir ( Non Bank ) dinilai kurang laku di pasar uang internasional. § Draft yang sudah diakseptasi tersebut memiliki sifat dapat dipindah-tangankan kepada lain sebagai penerima pembayaran melalui Endorsement atau dapat didiskontokan kepada bank nominated / bank negosiasi.
CONTOH AKSEPTASI DRAFT New York, Febr. 17, 2014. FIRST GULF BANK, NY ACCEPTED Exchange for USD. 17, 237. 60 Bandung, February 10, 2014 ---- At 90 Days After Bill of Lading Date -- pay this FIRST of Exchange (Second of the same tenor and date not paid ) to the PT. BANK AA (PERSERO) or order ----------------------------------------------------------------------- Amount UNITED STATES DOLLAR SEVENTEEN THOUSAND TWO HUNDRED THIRTY SEVEN AND SIXTY CENTS ONLY Value received FIST, drawn against L/C No. LC 091 LC 005513 dated December 15, 2013 issued by the FIRST GULF BANK, DUBAI UAE. To : FIRST GULF BANK, PT. INDO CREATIVE FURNITURE NEW YORK, USA
v Surat Keterangan Asal Barang ( Certificate of Origin ) Surat Keterangan Asal Barang merupakan suatu sertifikat atau surat keterangan yang dikeluarkan oleh Kamar Dagang & Industri ( Chamber of Commerce ) atau Kanwil Kementrian Perdagangan setempat yang menyebutkan nama negara asal suatu barang. Namun ada sejumlah negara pembeli tertentu mensyaratkan form sertifikat asal barang yang terpisah dan diberi visa / izin masuk oleh konsul negara pembeli yang ada di negara penjual.
v Beneficiary Certificate Merupakan suatu surat keterangan yang dibuat oleh beneficiary yang umumnya menerangkan antara lain : § § § § Copy dokumen telah dikirim kepada applicant setelah pengapalan barang ( after shipment ), atau Sample barang telah dikirim kepada applicant ( before shipment ) sebelum pengapalan barang Bukti copy dari Courier Service tentang telah dikirimkannya satu set dokumen L/C langsung kepada Applicant, termasuk satu set copy dokumen pengangkutan ( negotiable documents ) dalam waktu “ X days after shipment date “. Nomor dan tanggal penerbitan L/C. Issuing Bank dan alamat lengkap Nilai Invoice Tempat dan tanggal penerbitan invoice Cap / stempel dan tanda tangan beneficiary.
Contoh : BENEFICIARY CERTIFICATE We hereby certify that one set original documents including 1 ( one ) original Bill of Lading have been sent to applicant directly by courier service within 5 days after B/L date. Bandung, January 10, 2014 PT. INDO CREATIVE FURNITURE Cap Perusahaan Anggie Sangga
v Faktur Konsuler ( Consular Invoice ) Merupakan faktur khusus yang disyaratkan oleh pembeli pada beberapa negara tertentu selain faktur komersial. � Faktur ini dikeluarkan oleh konsulat negara pembeli yang ada di negara penjual, yang disiapkan dalam bahasa itu dan kemudian diberi visa oleh konsul. � Tujuannya adalah untuk mengesahkan harga barang yang diekspor sebagaimana yang tercantum didalam invoice.
q Dokumen Transportasi ( Transport Documents ) Shipping Documents Adalah Dokumen Transportasi yang menyatakan adanya kontrak pengangkutan barang antara pemilik barang ( Shipper ) dan pengangkut ( Carrier ). Dokumen ini berbentuk dokumen pengangkutan laut, kapal terbang atau bisa juga sekedar tanda terima barang yang diterbitkan oleh pihak pengangkut atau pengirim. Jenis Transport Documents berdasarkan cara pengangkutannya : � Sea Transport � Air Transport � Ground Transport ( Road / Railway ) � Multimodal Transport Documents yang pada umumnya digunakan dalam transaksi ekspor impor Indonesia adalah : § § Bill of Lading ( B / L ) - sifatnya Negotiable Airway Bill ( AWB ) - sifatnya Non Negotiable ( Straight to Consignee)
q Ocean Bill of Lading ( B / L ) telah Merupakan suatu dokumen bertanggal yang dikeluarkan oleh Maskapai Pelayaran / Agennya atau Nakhoda Kapal sebagai pihak pengangkut, dalam hal mana si pengangkut menerangkan menerima barang-barang tertentu untuk diangkutnya ke suatu tempat tujuan tertentu dan menyerahkannya kepada seseorang tertentu berdasarkan syarat-syarat penyerahan yang telah di sepakati. ( KUHD Psl 506 ). Fungsi Pokok Bill of Lading, sebagai : § § § Bukti tanda terima barang yang diangkut ( Receipt for Goods ) Bukti Pemilikan atas barang yang diangkut ( Document of Title ) Bukti Kontrak Pengangkutan Barang ( Contract of Delivery ) § Fungsi lainnhya sebagai bukti untuk Claim Asuransi bahwa barang-barang sudah diangkut diatas kapal.
v Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Bill of Lading § Carrier : Pihak yang mengangkut barang, dalam hal ini pihak Maskapai Pelayaran / Agennya § Shipper : Pihak Pengirim Barang yaitu pihak yang menyerahkan barang kepada Maskapai Pelayaran untuk dikapalkan ke pelabuhan tujuan ekspor. � Consignee : Pihak yang menerima barang di Pelabuhan tujuan ekspor ( sebagai penerima / pemilik barang ). � Notify Party / Notify Address : Pihak yang dihubungi oleh Maskapai Pelayaran pada saat barang sudah tiba d pelabuhan tujuan ekspor.
v Beberapa Hal Penting Yang Tentang B / L � Klausul L/C Yang Berkaitan Dengan B/ L “ Full Set Clean on Board Marine Bill of Lading Made Out to the Order of Negotiating Bank and Endorsed to Opening Bank Marked Freight Prepaid and Notify Apllicant “. � Full set B/L yang diterbitkan dalam beberapa rangkap original yang Negotiable ( 2 atau 3 Asli ) ditambah Copy Non Negotiable sesuai yang diminta L/C. � Clean B/L yang bersih ( clean ) artinya di dalam B/L tidak terdapat catatan mengenai kerusakan barang atau tidak menyatakan barang – barang yang diangkutnya atau kemasannya dalam keadaan cacat / rusak. � Un Clean B/L B / L yang menyatakan bahwa barang-barang yang diangkutnya dalam keadaan cacat / rusak. Contoh : : Goods Shipped in Break, atau Goods Shipped with old case “ dsb. � On Board B / L yang secara tegas menyatakan bahwa barang-barang yang dikapalkan benar-benar sudah “ On Board “, dan biasanya pada B / L di tulis / di ketik dengan menggunakan kata-kata “ Shipped On Board “ (Received On Board = Shipped On Board = On Board ).
� Marine / Ocean Bill of Lading B / L yang diterbitkan oleh Maskapai Pelayaran atau Agennya, dapat berupa : Langsung ( straight ) – tidak bisa di endorse / dinegosiasikan ( Non Negotiable). Atas Pesanan ( to order ) – Negotiable ( dapat dirundingkan / dipindah-tangankan ) melalui endorsement jika pemegang asli B/L adalah pemilik barang. � Made Out to The Order of Negotiating Bank Consignee pada B / L harus menyatakan “ Order of Negotiating Bank “. Dalam perkembangannya sering dijumpai Consignee pada B/L : � Made out to the Order of Applicant : Consignee demikian agak rawan bagi bank negosiasi karena applicant belum melunasi pembayaran L/C ke bank penerbit, dan barang kemungkinan akan diambil oleh appllicant. � Made out to the Order of Opening Bank � Made out to the Order
v § § § Jenis Bill of Lading Liner B / L B/L yang dikaitkan dengan pengangkutan barang dengan kapal yang mempunyai jalur perjalanan sesuai dengan jalur yang sudah ditetapkan. Misalnya : dari Tanjung Priok – Singapura – Abudabi. Tramp Streamer Perjalanan kapal tidak terikat pada jadwal yang ketat sehingga bisa singgah dimana saja di pelbagai pelabuhan sebelum ke pelabuhan tujuan. Through B/L 1 ( satu ) B/L yang digunakan sebagai bukti pengangkutan untuk seluruh perjalanan meskipun terjadi transhipment. Maskapai pelayaran bertanggung jawab untuk mengatur alih kapal dengan pengangkutan kedua. B/L yang pertama akan berlaku dari pelabuhan muat hingga pelabuhan tujuan akhir. Combined Transport B/L B / L yang digunakan sebagai bukti pengangkutan barang untuk seluruh perjalanan baik melalui Laut maupun melalui darat dan kemudian Laut lagi dan darat lagi ( Truck ). Maskapai Pelayaran bertanggung jawab untuk semua itu dan B / L yang dipakai tetap B / L yang pertama hingga ke pelabuhan tujuan akhir. Charter Party B/L adalah B / L yang dikeluarkan oleh Kapal Carteran. Jenis B/L ini agak riskan terutama bagi bank pemberi fasilitas kredit / pembiayaan, karena apabila terjadi sesuatu / kerugian atas pengapalan barang tersebut, maka yang pertama kali mendapat penggantian adalah yang mencarter kapal tersebut. Oleh karena itu Charter Party - Not Acceptable.
v Beberapa hal penting di dalam B/L § § § Uraian barang dan jumlah package harus sesuai dengan invoice. periode Kata Shipped On Board harus ada. Ocean Vessel dan Voy Tanggal Pengapalan / Tanggal Penerbitan B/ L ( dalam batas waktu pengapalan / latest shipment date. Diterbitkan dalam “ Satu set lengkap “ - Full Set Clean On Board Bill of Lading harus diserahkan untuk negosiasi ke Nominated / Negotiating Bank : Jika diterbitkan kepada ” Order ” harus di endorse secara blanko oleh Shipper. Jika diterbitkan kepada Order of Named Party, maka endorse oleh Shipper tidak perlu. Consignee dan Notify Party sesuai dengan yang disyaratkan L/C. Port of Loading dan Port of Destination harus dinyatakan dengan tegas. Status Freight : “ Freight Prepaid “ untuk syarat harga CFR / CIF dan “Freight to Collect / to Destination “ untuk syarat harga FOB. Delivery Agent di tempat tujuan ( jika ada ). Tanda tangan dan Stempel Maskapai Pelayaran.
� Jumlah lembar “ Negotiable B/L “ yang dipresentasikan ke Nominated / Negotiating Bank harus sama dengan yang diminta L/C yang dinyatakan secara tegas pada bagian bawah denghan kata-kata : “ in withness whre of the carrier or his agent have signed. . . . etc. Atau kata-kata yang sama maksudnya. � “ Shipper load and count “ atau “ Said by Shipper to contain “ atau kata-kata lain yang sama maksudnya akan diterima oleh nominated / negotiating bank, kecuali L/C secara tegas tidak memperkenankannya. � Maksud dari kata-kata dimaksud adalah perincian barang dinyatakan oleh Shipper / Beneficiary sendiri. � Apabila “ Order Blank Endorsed B/L “ diminta dalam L/C – berarti dokumen B/L tersebut harus di-endorse oleh Shipper / Beneficiary. � B/L harus dipresentasikan ke Nominated / Negotiating Bank untuk negosiasi dalam waktu 21 hari setelah tanggal pengapalan barang paling lambat, atau sebagaimana yang diminta dalam L/C. � Stale B/L adalah B/L yang di presentasikan ke bank negosiasi / nominated bank lewat 21 hari. � Dalam B/L tidak harus menunjukkan “ On Deck Shipment “, kecuali L/C memperkenankannya. � Instruksi lainnya diluar uraian diatas harus dipenuhi apabila L/C memintanya, misalnya : nama kapal atau perusahaan pelayaran tertentu yang diminta dalam L/C.
q Airway Bill ( AWB ) diterbitkan Air Way Bill (AWB ) merupakan dokumen pengangkutan yang diterbitkan oleh Maskapai Penerbangan atau Agennya sebagai bukti tertulis atas penyerahan barang oleh Pengirim ( Shipper ) kepada Maskapai Penerbangan sebagai Carrier untuk dikirimkan melalui udara kepada Consignee (seseorang / alamat penerima tertentu). Diterbitkan oleh Maskapai Penerbangan anggota IATA ( International Air Transport Association ) biasanya dalam rangkap 3 ( tiga ) original, masing-masing untuk : Shipper , Carrier dan Consignee, dengan 9 tembusan yang pen-distribusiannya adalah sbb. : - Tembusan ke 4 : sebagai bukti penyerahan dari pelabuhan tujuan kepada Consignee. - Tembusan ke 5 : untuk pelabuhan tujuan - Tembusan ke 6, 7, 8 : untuk Carrier ( Pengangkut ) ke 1, 2, 3 - Tembusan ke 9 : untuk Agen penerbitan Air Way Bill - Tembusan ke 10 : untuk ekstra copy - Tembusan ke 11 : untuk lampiran invoice - Tembusan ke 12 : untuk pelabuhan muat.
� Karena 3 (tiga) original AWB diterbitkan untuk 3 (tiga) pihak yang berbeda, maka di dalam L/C yang mensyaratkan AWB sebenarnya tidak dikenal Full Set of Original AWB karena jelas hal tersebut tidak mungkin dapat dipenuhi oleh beneficiary. � Berbeda dengan penerbitan B/L, maka AWB merupakan bukti pemilikan barang ( document of title ) atau negotiable document, karena AWB harus menyebutkan nama Consignee, dengan kata lain tidak dapat diterbitkan to order, dan atau to be endorsed. � Perbedaan Sifat dari dua dokumen transport diatas adalah : sifat Ocean / Marine B/L adalah negotiable ( dapat dirundingkan / dialihkan kepemilikannya melalui endorsemen ) , sedangkan AWB adalah straight to consignee ( langsung kepada penerima barang ) dan Non Negotiable ( tidak bisa dialihkan melalui endorsemen )
q Hal-hal Penting Airway Bill • • • • Hal-hal penting dalam AWB yang perlu diperhatikan eksportir / importir antara lain : Nomor Air Waybill Nama dan Alamat Pengirim barang ( Shipper ) Nama dan Alamat Penerima barang ( Consignee ) Nama dan Alamat Maskapai Penerbangan Nama dan Alamat Agen Penerbit AWB. Kode IATA Pelabuhan Muat ( Airport of Departure ) Negara Tujuan dan Nama / Kode Pengangkut ( Carrier ) Pelabuhan Tujuan Nomor dan Tanggal Penerbangan Biaya Pengangkutan , yang meliputi : Keterangan Jenis Pembayaran, Valuta, Nilai dan Biaya-biaya Lain. Nilai Asuransi Barang / Komoditi, yang meliputi : Jenis dan Jumlah Satuan Barang, Kualitas, Berat / Volume dan Asal Barang. Cap / Stempel dan Tanda Tangan Pengirim / Agen Pengirim Barang Tempat, Tanggal, Cap / stempel dan. Tanda Tangan Agen Penerbit AWB. Diterbitkan biasanya dalam rangkap 3 ( tiga ) original dan 9 ( sembilan ) copy / tembusan. Dalam AWB tidak dikenal istilah “ Full set of Original AWB “ karena jelas sangat tidak mungkin untuk dapat dipenuhi oleh Beneficiary / Shipper. Penerbitan AWB tidak dilakukan dengan” To Order “ atau “ To Be Endorsed “. •
q Penelitian Dokumen Ekspor Impor Tujuan Penelitian Dokumen L/C Ekspor : § § § Meyakini bahwa syarat-syarat dan kondisi L/C sudah terpenuhi atau belum. Memastikan bahwa dokumen telah clean ( memenuhi syarat-syarat dan kondisi yang diminta L/C ) atau dokumen terdapat penyimpangan ( discrepancy ). Menentukan langkah-langkah yang diperlukan, misalnya : Melengkapi dokumen yang kurang lengkap Memperbaiki / melakukan koreksi terhadap dokumen yang terdapat kesalahan / penyimpangan ( minor discrepancy atau major discrepancy ) dengan memperhatikan batas waktu penyerahan dokumen kepada Nominated / Negotiating Bank. q Methode Pemeriksaan Dokumen : � Vertikal : Dokumen vs. L/C - Mencocokkan dokumen dengan syarat & kondisi L/C. � Horizontal : Dokumen vs. Dokumen Mencocokkan dokumen yang satu dengan dokumen yang lainnya.
q Beberapa Critical Point Dalam Penelitian Dokumen L/C Ekspor, a. l : § Tanggal dan jam kerja bank ( Nominated / Negotiating Bank ) pada saat akan melakukan presentasi dokumen. Bank tidak akan menerima dokumen L/C ekspor diluar jam kerja yang ditentukan. § Jumlah lembar dokumen ( asli dan copy ) sesuai yang diminta L/C. § Tanggal pengapalan barang paling lambat § Tanggal berakhirnya L/C. § Tanggal paling lambat presentasi dokumen ke Nominated / Negotiating Bank. § Keabsahan, kebenaran dan kesesuaian isi dokumen. § Konsistensi antara dokumen yang satu dengan dokumen lainnya. § Pemenuhan syarat-syarat dan kondisi L/C lainnya.
q Hasil Dari Pemeriksaan Dokumen � Dokumen tidak terdapat penyimpangan (Clean Document) � Dokumen terdapat penyimpangan ( discrepancy / unclean documents : o Penyimpangan yang masih bisa diperbaiki / dikoreksi ( minor discrepancies ). o Penyimpangan yang tidak dapat diperbaiki / dikoreksi ( mayor discrepancies ). § Akibat Ketidak sesuaian ( Inconsistency ) Dokumen Unpaid – pembayaran hasil ekspor ditolak oleh Applicant / Issuing Bank. . Less payment – berkurangnya penerimaan pembayaran hasil ekspor dikarenakan adanya pemotongan biaya penyimpangan dokumen sesuai yang telah disepakati dan ditentukan dalam L/C. § Delay payment – penerimaan pembayaran hasil ekspor terlambat / tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan. § §
q Obyek Pemeriksaan Dokumen v Pemenuhan Terhadap Ketentuan Yang Berlaku (Transaksi ekspor ) • • Barang yang diekspor Pemeriksaan Barang eskpor oleh Lembaga Surveyor Independen / Bea Cukai. Pajak ekspor / pajak ekspor tambahan Registrasi PEB dan Fiat Muat dari Pejabat Bea Cukai v Kesesuaian Dokumen dengan Syarat & Kondisi L/C ( Dokumen Finansial dan Dokumen Komersial) • • • Keabsahan, kebenaran dan isi dokumen ( dokumen vs. L/C ) Konsistensi antar dokumen ( dokumen vs. dokumen ) Jenis Dokumen dan banyaknya lembar dokumen per jenisnya (asli & copy). Pemenuhan terhadap syarat-syarat dan kondisi lainnya dalam L/C. Toleransi atas nilai wesel ekspor yang ditentukan dalam L/C. Kelonggaran tarik L/C ( apabila eksportir mendapat fasilitas dari bank negosiasi
q Beberapa Hal Penting dalam Penelitian Dokumen � Pemenuhan Dokumen Asli dan Copy ( UCP 600 Pasal 17 ) : � Istilah “ In Duplication, in two fold copies “ dapat diartikan paling sedikit untuk dipenuhi “ 1 asli “ dan sisanya berupa Copy. � Istilah Waktu : • To, until, till dan from = termasuk tanggal yang disebutkan. • After = tidak termasuk tanggal yang disebutkan. • First half = antara tanggal 01 - 15 • Second Half = antara tanggal 16 - akhir bulan • Beginning = antara tanggal 01 – 10 • Middle = antara tanggal 11 – 20 • End = antara tanggal 21 – akhir bulan � Periode Penyerahan / Pengunjukkan dokumen : • Paket Dokumen L/C harus disampaikan oleh Beneficiary kepada Bank Negosiasi / Bank Nominated. • Lamanya waktu yang diberikan kepada Beneficiary untuk melakukan presentasi menyampaikan dokumen L/C ekspor adalah maksimum 21 hari ( atau kebiasaan dalam praktek berkisar antara 14 – 21 hari ) setelah tanggal paling lambat pengapalan barang. tapi masih dalam batas waktu berlaku nya L/C.
Ketentuan UCP 600 pasal 14 dan pasal 14 b : � Bank harus memeriksa dokumen yang disebut dalam L/C , atau � Bank ( Issuing Bank / Confirming Bank jika ada atau Nominated Bank ) masing-masing mempunyai waktu yang memadai yaitu 5 (lima ) hari kerja termasuk hari penerimaan untuk melakukan pemeriksaan dokumen. Presentasi yang sesuai ( UCP 600 Pasal 15 b) : Issuing Bank wajib untuk membayar apabila dokumen sudah ditetapkan sebagai presentasi yang sesuai.
q Penyimpangan Dokumen (UCP 600 Pasal 14 a dan Pasal 14 b) : � Dalam hal transaksi L/C ekspor : presentasi dokumen tidak sesuai syarat dan kondsisi L/C maka Nominated Bank / Issuing Bank / Confirming Bank akan menolak untuk membayar atau menegosiasi. � Dalam hal transaksi L/C impor : persetujuan Applicant terhadap penolakan dokumen yang menyimpang tidak boleh melebihi batas waktu yang ditentukan yaitu 5 ( lima ) hari setelah tanggal presentasi dinyatakan oleh Issuing Bank / Confirming Bank. � Dalam hal transaksi L/C ekspor : Bank Negosiasi / Nominated Bank wajib segera memberitahukan kepada presenter ( beneficiary ) bahwa Applicant / Issuing Bank / Confirming Bank menolak untuk melakukan pembayaran atau menegosiasi.
q Tenggang Waktu Pengunjukkan Dokumen ( UCP 600 Pasal 14 c dan Pasal 15 ) : � Apabila didalam L/C tidak dinyatakan secara tegas jangka waktu pengunjukkan dokumennya maka bank akan menolak dokumen yang diserahkan oleh Beneficiary yang melebihi / lewat dari 21 hari setelah tanggal pengapalan barang paling lambat tetapi tidak boleh melebihi / lebih lama dari tanggal jatuh tempo L/C ( expiry date of L/C ). � Istilah Stale B/L adalah B/L yang diajukan oleh Beneficiary kepada Nominated / Negotiating Bank lewat dari batas waktu pengunjukkan dokumen L/C (21 hari ) � Issuing Bank wajib membayar jika presentasi dokumen yang ditetapkan sudah sesuai dengan syarat-syarat dan kondisi L/C ( complied with terms & conditions L/C ).
q Beberapa Contoh Bentuk Penyimpangan Dokumen (Minor dan Major Discrepancies) � � � Tidak dapat dipenuhinya salah satu persyaratan yang diminta L/C. Adanya inconsistensy documents yang satu dengan dokumen lainnya. Kurang penulisan “ titik atau koma atau tanda-tanda lainnya “ pada nama produsen / eksportir atau lainnya. Keterlambatan dalam pengiriman barang melebihi batas akhir latest shipment date tetapi masih dalam batas berlakunya L/C ( within credit validity ). B/L tidak diendorse oleh Bank Negosiasi pada hal L/C mensyaratkan demikian. Stale B/L : B/L yg diajukan kepada bank lewat dari 21 hari sejak tanggal pengapalan barang paling lambat. Negosiasi tidak dilakukan pada bank / cabang bank yang ditunjuk L/C. Kesalahan penulisan nominal dan terbilangnya ( tidak sama ) Kekeliruan dalam menafsirkan instruksi L/C misalnya “ shipment of goods must not be effected by container “. Presentasi dokumen L/C Ekspor oleh Beneficiary kepada Bank Negosiasi terlambat atau lewat waktu dari tanggal yang telah ditentukan dalam L/C direalisasi melebihi batas waktu yang ditentukan ( L/C sudah expired ) Kemungkinan terjadi salah alamat dalam pengiriman paket dokumen L/C ekspor oleh petugas Bank Negosiasi ke Issuing Bank.
Daftar Pustaka 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Amir MS, 2005 “Ekspor Impor, Teori dan Penerapannya, ” Cetakan ke Sembilan, PPM Jakarta, Agoes Moerjono, 1993 “ Melangkah Menuju Ekspor, Suatu Petunjuk Praktis, “ LPPI – IBI, Jakarta. Bank Jabar Banten, 2007 “ Uniform Customs and Practice For Documentary Credit “ ICC, Revision , Publication No. 600, edisi Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Bank Indonesia, Peraturan BI No. 5/11/PBI/2003 tentang Pembayaran Impor. Bea Cukai , 2009 “ Trade in Goods tentang Elimination of Customs Duties “ Jakarta. -----, 2009 “ Kasus Ekspor Impor di Kawasan Berikat “, Kompas, 3 Juli , Jakarta Didi Supardi, 1990. Materi Pendidikan dan Pelatihan “ Ekspor Impor “, Bank Bumi Daya , Kantor Pusat Jakarta Didi Supardi. 1990, Materi Pelatihan Trade Finance, Citibank - Bank Summa Jakarta Donald A. Ball dan Wendel H. Mc. Culloh, 2001 “ International Business “ 7 th edition, Alih Bahasa Syahrizal Noor, Buku Dua , Salemba Empat, Jakarta Gumbira Said, , 2009 “ Peluang Ekspor Produk Agribisnis dan Agroindustri di Pasar Global “ Institut Pertanian Bogor. Malayu Hasibuan, 1993 “ Kredit Berdokumen dan Lalu Lintas Pembayaran Penunjang Globalisasi Perekonomian, Tarsito Bandung. Marolop Tanjung, 2011 “ Aspek dan Prosedur Ekspor Impor “ , Salemba Empat, Jakarta. PP No. 24 / 2003 tentang Impor Ramlan Ginting, 2000 “ Letter of Credit, Aspek Hukum dan Bisnis, Edisi Pertama “, Salemba Empat, Jakarta. Undang – undang RI No. 17 / 2006 tentang Kepabeanan.
TERIMA KASIH Wassalammu’alaikum Wr. Wb
- Slides: 152