Biomasa Hidup 4 Bahan Organik Tanah Senyawa Non
Biomasa Hidup (4%) Bahan Organik Tanah Senyawa Non Humik (30%)
Komposisi Bahan Organik Tanah Biomasa Hidup (4%) Bahan Organik Makro (16%) Senyawa Humik (50%) Senyawa Non Humik (30%)
Soil is alive! Ekologi Tanah, gabungan: • Ekologi (orientasi organisma) • Ilmu Tanah: klasifikasi, genesis, fisika, kimia, biologi Overlap ke dua ilmu a. b. c. d. TANAH : Bahan inorganik (liat, debu, pasir) Bahan organik • Hidup (biomas) • Mati (nekromas) Air Udara GOOD SOIL, MORE DIVERSITY !
Organisms (BIOTA) ~ involve in chemical & physical processes Soil as energy & nutrient source of biota except: Fertility Biology §Plants & mikrobia photo-autotroph ~ sun light energy source §Microbial chemoautotroph ~ inorganic; CO 2 from the atmosfer §Symbiont ~plant roots ~ fixed N from the air Soil
Bahan Organik Tanah • BOT merupakan salah satu komponen tanah yang sangat penting bagi ekosistem tanah • BOT merupakan sumber (source) dan pengikat (sink) hara dan sebagai substrat bagi mikroba tanah.
Bahan Organik Tanah • BOT kunci keberhasilan sistim pertanian berkelanjutan • Idealnya 2% BOT, tetapi umumnya < 2% (karena cepatnya proses dekomposisi). • Fungsi BOT – penyedia unsur hara (via dekomposisi dan mineralisasi), – pemacu aktivitas organisme tanah memperbaiki agregasi tanah dan mengurangi resiko erosi, – pengikat unsur beracun pada tanah masam ( misal Al) meningkatkan kapasitas penyangga tanah; kaitannya dengan efisiensi penggunaan unsur hara (termasuk pupuk)
functional pool BOT • bahan organik tanah mudah dilapuk/labil (decomposable or labile), • bahan organik tanah sukar dilapuk (resistant),
decomposable BOT • bahan organik tanah mudah dilapuk/labil (decomposable or labile), – bahan yang paling labil: sel tanaman seperti karbohidrat, asam amino, peptida, gula amino, dan lipida, – bahan yang agak lambat didekomposisi: malam (waxes), lemak, resin, lignin dan hemiselulosa – biomass dan bahan metabolis dari mikroba (microbial biomass ) dan bahan rekalsitran lainnya.
Resistant BOT • bahan organik tanah sukar dilapuk (resistant), – ‘pool aktif’ (waktu turnover <1 tahun) – ‘pool rekalsitran’ yang dicirikan dengan sangat lambat waktu turnover nya. • ‘pool lambat’ (slow pool) dengan waktu turnover 8 -50 tahun, • ‘pool pasif’ (passive pool) yang dapat tinggal dalam tanah selama ribuan tahun.
Klasifikasi bahan organik tanah berdasarkan pool fungsi, waktu turnover dan komposisinya Pool fungsi Waktu Komposisi Nama lain turnover (th. ) metabolic litter 0. 1 – 0. 5 • isi sel (cellular contents), selulose • sisa tanaman atau hewan structural litter 0. 3 – 2. 1 • lignin, polifenolik • sisa tanaman Active pool 0. 2 – 1. 4 Slow pool 8 – 50 • biomass microbia, • fraksi labil karbohidrat dapat larut, enzim eksoselular • BO berukuran partikel (Particulate organic matter, berukuran 50 m -2. 0 mm) • asam-asam humik, • substansi fulvik, kompleks humus organo-mineral Passive pool 400 – 2200
Kualitas Bahan Organik Cepat terdekomposisi (a) penyedia hara tanaman, segera (b) kontribusi ke BOT kurang Kompartemen BO Lambat terdekomposisi (a) Kontribusi BOT (b) Cadangan hara jangka panjang • Parameter Kualitas (mudah terdekomposisi) – C/N < 20 – N > 1, 6% – Lignin < 9% – Polifenol < 4% • Protein binding capacity
Karakterisasi BOT • Karakterisasi bahan organik tanah dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya – analisis kimia: total C dan total N (metode termudah), – fraksionasi fisik: berdasar ukuran dan berat jenis, – penggunaan isotop: 13 C (isotop stabil, bukan radioaktif) dan 14 C (radioaktif).
Karakterisasi BOT: Metode Kimia • dapat mendeteksi asam humik dan fulvik, tetapi kurang akurat. • analisis secara kimia, kandungan aromatik dalam humat dinyatakan sekitar 50%, • NMR (nuclear magnetic resonance) dan pirolisis gas kromatografi-spektroskopi masa, kandungan aromatik tersebut < 50%. • bahan organik tanah harus dipisahkan dari matrik koloid mineral (liat) dan seskuioksida, serta didispersi dalam larutan (dengan Na. OH atau Na 4 P 2 O 7). • Bahan yang terdispersi dipresipitasi pada nilai p. H masam disebut asam humik, sedangkan bahan yang tetap dalam larutan disebut asam fulvik.
Karakterisasi BOT: Metode Fisik (fraksionasi fisik) • Pada prinsipnya pemisahan bahan organik dengan partikel tanah. • berdasarkan berat jenis partikel: dilakukan dengan menggunakan bahan suspensi silikat LUDOX yang mempunyai berat jenis (BJ) 1, 8 g/cm 3 dan dapat dibedakan menjadi: – fraksi ringan, merupakan bahan yang telah atau hanya sebagian terdekomposisi, BJ <1, 13 g/cm 3 – fraksi sedang: sebagian terdiri dari humus, BJ 1, 13 -1, 37 g/cm 3 – fraksi berat: bahan organik yang terjerap oleh partikel liat dalam bentuk organo mineral, bersifat amorf, BJ >1, 37 g/cm 3.
Karakterisasi BOT: Metode Fisik (fraksionasi fisik) • berdasarkan ukuran partikel – menentukan jumlah absolut dan proporsi relatif C dan N dari partikel organik dalam tanah. – Fraksi bahan organik tanah berukuran pasir (50 m-2, 0 mm) biasanya lebih labil daripada bahan organik tanah berukuran liat atau debu – Bahan organik tanah yang mempunyai ukuran pasir disebut dengan bahan organik berukuran partikel (Particulate Organic Matter = POM).
Karakterisasi BOT: Teknik radioisotop • dengan radioisotop 14 C, dapat merunut (tracing) umur bahan organik tanah • dengan isotop stabil 13 C dapat membedakan asal bahan organik tanah, dari tanaman bertipe C 3 atau C 4 (rantai fotosintesis): – contoh tipe C 3 adalah tanaman hutan, pohon leguminosa; tipe C 4: tebu, jagung.
- Slides: 16