Biografi dan Peranan WALISANGA Dalam Penyebaran Islam di
Biografi dan Peranan WALISANGA Dalam Penyebaran Islam di Indonesia
Pengertian WALISANGA Wali Sanga berarti sembilan orang wali. Dan merupakan nama dewan dakwah dari Kesultanan Demak abad 15 M-16 M. Konotatif Denotatif Wali Sanga berarti seseorang yang mampu mengendalikan babahan hawa sanga (sembilan lubang pada diri manusia) maka dia akan memperoleh predikat kewalian yang mulia dan selamat dunia akhirat.
Nama-Nama WALISANGA Nama Gelar Lahir dan Wafat Makam Maulana Malik Ibrahim Sunan Gresik Pertengahan abad 14 M 1419 M Gresik Raden Rahmat Sunan Ampel 1401 M-1481 M Ampel Sunan Giri Pertengahan abad 15 Mawal abad 16 M Gresik Sunan Bonang 1465 M-1525 M Tuban Sunan Drajat 1479 M-Pertengahan abad 16 M Gresik Sunan Gunung Jati 1448 M-1570 M Cirebon Raden Paku Maulana Makdum Ibrahim Raden Qasim Syarifuddin Syarif Hidayatullah
Nama-Nama WALISANGA Nama Gelar Lahir dan Wafat Makam Raden Ja’Far Saqid Sunan Kudus Abad 15 M-1550 M Kudus Raden Mas Syahid Sunan Kalijaga Akhir abad 14 MPertengahan abad 15 M Demak Raden Said (Raden Prawata) Sunan Muria Abad 15 M-16 M Jepara
Peranan WALISANGA dalam Penyebaran Islam di Indonesia Maulana Malik Ibrahim 1. 2. 3. 4. Nama lain : Maulana Magribi, Syaikh Magribi, Sunan Gresik Keturunan dari Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib Berasal dari Magribi, Afrika Utara. Beliau bukan orang Jawa. Datang pada tahun 1379 M pada zaman Majapahit dan saat itu sudah banyak perkampungan Islam terutama di Leron. 5. Setelah ia datang, Islam berkembang dengan pesat sehingga banyak yang berguru pada beliau. 6. Menyebarkan dakwah dengan cara membangun tempat untuk menimba ilmu atau yang sekarang dikenal sebagai pesantren. 7. Berhasil mengislamkan Raja Majapahit, Prabu Brawijaya V
Peranan WALISANGA dalam Penyebaran Islam di Indonesia Raden Rahmat 1. Nama lain : Sunan Ampel 2. Putra dari Maulana Malik Ibrahim 3. Menikah dengan Nyai Ageng Manila dan memiliki 4 anak, yaitu Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat), Nyai Ageng Maloka, dan Dewi Sarah. 4. Memulai dakwah dari sebuah Pondok Pesantren di Ampel Denta, ia menggunakan idiom-idiom budaya lokal, puji-pujian yang merupakan ciri khas pesantren yang berkembang di Ampel. 5. Beliau berdakwah dengan mengadaptasi kebiasaan masyarakat dengan nuansa Islam.
Peranan WALISANGA dalam Penyebaran Islam di Indonesia Sunan Giri 1. Nama kecil : Jaka Samudra 2. Putra dari Maulana Ishak, yang berasal dari Pasai. Ibunya adalah Putri Raja Blambangan, Sekardhadhu. 3. Saat kecil diasuh oleh seorang janda kaya raya bernama Nyai Gedhe Pitanik. 4. Saat dewasa berguru dengan Sunan Ampel dan diberi gelar Raden Paku. Beliau juga disebut Sunan Giri setelah mendirikan sebuah masjid di Giri, 5. Menyebarkan dakwah dengan jalur budaya, seperti permainan Jelungan, jamuran, gula ganti, cublak suweng, tembang asmaradana, tembang pucung. 6. Tak hanya berhasil pada seni budaya, tetapi juga berhasil pada bidang politik sehingga memiliki pengaruh yang ckup tinggi.
Peranan WALISANGA dalam Penyebaran Islam di Indonesia Sunan Bonang 1. 2. 3. 4. Nama lain : Raden Makdum, Maulana Makdum Ibrahim. Putra sulung dari Sunan Ampel. Merupakan guru dari Sunan Kalijaga Menyebarkan dakwah melalui musik gamelan. Gending-gending yang bernilai keislaman banyak ia ciptakan. Setiap bait lagu diselingi dengan kalimat syahadat. Musik gamelan ini saat ini dikenal dengan Sekaten.
Peranan WALISANGA dalam Penyebaran Islam di Indonesia Sunan Drajat 1. Nama lain : Syarifuddin, Raden Qasim. 2. Putra dari Sunan Ampel. 3. Beliau hidup sekitar tahun 1400 Caka atau 1478 M, pada saat kemunduran Majapahit dan sedang dalam suasana masa paceklik. 4. Metode dakwah : Pertama, pengajian secara langsung di Masjid atau Musholla. Kedua, membuka pesantren. Ketiga, memberi fatwa atau petuah dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Keempat, menyampaikan ajaran Islam melalui ritual tradisional, selam tidak bertentangan dengan ajaran Islam. 5. Terkenal dengan kearifan dan kedermawanannya, sehingga banyak membantu masyarakat saat musim paceklik.
Peranan WALISANGA dalam Penyebaran Islam di Indonesia Sunan Gunung Jati 1. Memperdalam ilmu agama Islam di Mekah selama 3 tahun. Lalu belajar ilmu tasawuf di Baghdad. 2. Berperan dalam penyebaran agama Islam di Jawa Barat. 3. Menyebarkan dakwah melalui pendekatan kultural, yakni memahami seluk budaya lokal. 4. Dalam mengenang jasanya, pemerintah mendirikan UIN Syarif Hidayatullah.
Peranan WALISANGA dalam Penyebaran Islam di Indonesia Sunan Kudus 1. Nama lain : Ja’far Sudiq. 2. Putra dari Raden Usman Haji (Sunan Ngundung di Jipang Panolan, Blora) 3. Diberi gelar wali al-’ilmu(orang berilmu luas), karena memiliki keahlian khusus di bidang agama. 4. Banyak menciptakan karya sastra dan budaya, tembang markumambang, tembang mijil, dan Masjid Menara Kudus.
Peranan WALISANGA dalam Penyebaran Islam di Indonesia Sunan Kalijaga 1. Nama kecil : Raden Sahid 2. Menikah dengan Dewi Sarah, putri dar Sunan Ampel. 3. Sunan Kalijaga adalah putra Tumenggung Wilwatikta, Adipati Tuban. Tumenggung Wilwatikta merupakan keturunan Ranggalawe yang sudah beragama Islam dan berganti nama menjadi Raden Sahur. Ibunya bernama Dewi Nawangrum. Dengan demikian beliau merupakan seorang suku jawa asli. 4. Dikenal sebagai budaywan dan seniman (seni suara, ukir dan busana). Menciptakan verita wayang berlatarkan Islam. Dan dalam seni suara ia menciptakan tembang dandanggula. 5. Pendekatan dengan 3 cara yaitu: Momong, artinya mengasuh, membinging dan mengarahkan. Momor, yaitu bersedia untuk bergaul, berbaur dan bersahabat. Momot, yaitu kesediaan untuk menampung aspirasi dan inspirasi dari berbagai kalangan.
Peranan WALISANGA dalam Penyebaran Islam di Indonesia Sunan Murai 1. Nama lain : Raden Umar Said, Raden Said, dan Raden Prawata. 2. Putra dari Sunan Kalijaga. 3. Menyebarkan agama Islam dengan cara yang mirip dengan ayahnya, Sunan Kalijaga dengan mengislamisasi kebudayaan dan ritual tradisional masyarakat. 4. Beliau senang menyendiri dan berkelana dari desa ke desa serta berbaur dengan rakyat guna menyebarkan dakwah ajaran Islam. 5. Juga piawai berdakwah melalui berbagai kesenian jawa, misalnya mencipta macapat, tembang jawa, yaitu tembang sinom dan kinanti.
- Slides: 13