Biodata Nama lengkap Tempat tanggal lahir Alamat rumah
Biodata � � � Nama lengkap Tempat / tanggal lahir Alamat rumah Jalan Ombilin : Rimbo 5 kaluang no Padang. 25115 Telepon rumah Handphone e-mail Istri � Anak-anak � � : dr. H Syafruddin. Alun : T Gadang Kab Sijunjung / 26 Jan 1963 : 0751495888 / 0751446777 : +62811663840 / +628197518888 : alun_ss@yahoo. com : DR dr Hj Netti Suharti M Kes : Hasna Metsya ( FK Unand 12 ) Husni miranda ( FK Unand 13 ) Hasnil Syam ( SMA DB Pdg ) RIWAYAT PENDIDIKAN : � 1983 – 1992 : S 1 Fakultas Kedokteran Unand � 2013 : S 2 MARS Fakultas kedokteran Unand � RIWAYAT ORGANISASI : � 1993 – sekarang : Anggota IDI Padang � 2000 – 2003 -2006 : Sekretaris IDI Wilayah Sumbar � 2009 – sekarang : Sekretaris IDI Sumbar Wakil ketua SP 3 T Sumbar Ketua Umum PDUI Sumbar �
Pelatihan, training d Seminar � � � � � 1997, juli 1998, Sept 1999, Ju 2001, Pebr 2002, Agust 2003, Juli 2004, Sept 2004, Okt Zealand 2005. Agust Jakarta 2006, Mei 2007. Sept di : Training Nutrisi dan produk Herbal Hawaii, USA : Outbound training di Batam View Htl, Batam : Training Produk Nutrisi dan Herbal, Penang Msia : Training Anti aging di Bangkok Thailand : Pelatihan Produk Herbal di Langkawi Msia : Pelatihan Presentasi Skill di Nusa Dua Bali : Pelatihan Anti aging di Berlin, Jerman Timur : Pelatihan personal development di Auckland, New : Pelatihan Sertifikasi dan Kompetensi IDI Pusat di : Pelatihan Herbal Nutrition di Taipeh Taiwan : Pelatihan dan seminar hyperlipidemia dan obesitas Bangkok : Pelatihan Asessor Spa Nasional di Ciater Subang 2010, Mei Jabar 2012, Maret : Pelatihan Audit Spa di Hotel Bida Kara Jkt 2012 , juni : Pelatihan Produk Nutrition di Taichung Taiwan 2012 Juli : Pelatihan dan Workshop Anti-Aging di Hotel Natour, Bali 2013 April : Pelatihan dan workshop anti-oksidan di Auckland, NZ
OBAT HERBAL dr. Syafruddin Alun
Penggunaan pengobatan herbal tidak hanya sekedar mengganti obat kimia dengan tanaman alami, tetapi termasuk sebuah pendekatan berbeda dalam rangka peningkatan kesehatan dan memperbaiki ketidakseimbangan dalam tubuh. (Herbal Remedies)
Bekal Dokter Legal Meresepkan Herbal Dukungan pemerintah dalam memasukkan obat tradisional dalam hal pengobatan medis tercantum dalam beberapa peraturan sebagai berikut. - Kepmenkes No. 1076/Menkes/SK/2003 tentang penyelenggaraan pengobatan tradisional (Battra). - Kepmenkes No. 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang pengobatan komplementer alternatif, merupakan pengaturan cara pengobatan tradisional pada pelayanan
UU No. 36 tahun 2009, pada pasal 48 menyatakan : ”Pelayanan kesehatan tradisional merupakan bagian dari penyelenggaraan upaya kesehatan”. Sedangkan pasal 59 -61 mengatur tentang pelayanan kesehatan tradisional, jenis pelayanan kesehatan tradisional, pembinaan dan pengawasan, serta pengembangannya Pasal 101 menyatakan, ”Sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakan dalam pencegahan, pengobatan, perawatan, dan atau pemeliharaan kesehatan, tetap di jaga
-Permenkes No. 003/2010 tentang saintifikasi jamu, yang mengatur tentang perlunya pembuktian ilmiah obat tradisional melalui penelitian berbasis pelayanan(Dual System), Serta pemamfaatan obat tradisional untuk tujuan promotif dan preventif(pemeliharaan kesehatan dan kebugaran), kuratif(mengobati penyakit), dan paliatif(meningkatkan kualitas hidup) -Keputusan menteri kesehatan RI, No. 120/Menkes/SK/II/2008 tentang
KEBIJAKAN 0 BAT TRADISIONAL NASIONAL (KOTRANAS) 2007 Kep. Menkes No. 381/MENKES/SK/III/2007 Tujuan: 1. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan ramuan tradisional secara berkelanjutan 2. Menjamin pengelolaan potensi alam Indonesia agar memiliki daya saing 3. Tersedianya obat tradisional 4. Menjadikan obat tradisional sebagai komoditi unggul Beberapa RS di Indonesia yang mempunyai polikomplementer alternatif RS Persahabatan, RS Dr. soetomo, RSUD Noongan, RS Dharmais
Aspek legal WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, dan degeneratif.
Mengapa dipilih ? 1. Lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. 2. Sudah dipercaya sejak nenek moyang 3. Efek samping minimal 4 Kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu seperti kanker 5 Semakin luas akses informasi mengenai obat tradisional di seluruh dunia.
Perjalanan dan Riset obat Herbal Indonesia 3000 spesies tanaman obat 940 dikenal sebagai tanaman obat TETAPI MEREKA SEMULA TERABAIKAN contoh : 1. Buah mengkudu Morinda citrifolia Tidak berguna Di USA di patenkan, untuk mencegah dan mengatasi candidiasis, diabetes melitus, kanker kolon, dan osteoarthritis bahkan untuk kosmetik. Di Australia tahun 2007 paten formulasi dan metode perawatan kanker payudara. Di dunia ada 52 jenis hak paten mempergunakan mengkudu
2. Daun Artemisia + songga (Bidara pahit dan daun pepaya) -Riset dari Aryanti MSI, BATAN obat herbal di atas alternatif untuk menyembuhkan penyakit malaria yang sudah resisten terhadap klorokuin. 3. Daun sirsak -Sebagai penumpas kanker, Riset Jerry L Mclaughlin, peneliti di Departemen of medical Chemistry and Pharmacognosy, Purdue University, dan Prof Soelaksono Sastrodiharjo, peneliti di sekolah ilmu dan teknologi hayati (STIH) Institut Teknologi Bandung, Mengungkap kandungan acetogenin daun sirsak mampu menghambat pertumbuhan tujuh sel kanker yaitu serviks, payudara, paru, ginjal, pangkreas, dan usus besar.
4. Manggis Kulit manggis memiliki senyawa anti oksidan tingkat tinggi ( xanthone ) Masa -Aki dan enak rekannya dari Osaka Health Science University dan Osaka medical College, Gifu. Pharmaceutical University, dan Universitas Kyoto dalam penelitiannya mengungkapkan kemampuan alfamangostin senyawa turunan xanthone-dalam menghambat tumor dan metastasis pada kanker rahim.
5. Daun Sukun Riset dari Mardhiyah binti Rusdi dari FK UNAIR daun sukun untuk menurunkan kadar SGPT-hepatitis dan asamurat.
CONTOH BAHAN TANAMAN OBAT � Asam jawa �Daun bluntas � Benalu �Belimbing wuluh
CONTOH BAHAN TANAMAN OBAT �Alang-alang �Adas �Bawang �Bayam putih berduri
Standarisasi Simplisia Ekstrak / Krud / Isolat Standarisasi : Pasca Panen - Proses - Kimia - Fisika - Mikrobiologi Budidaya Produk Bahan Alam Terstandar Obat dari Bahan Alam
1. JAMU 2. OBAT HERBAL TERSTANDAR 3. FITOFARMAKA
KRITERIA JAMU, OBAT HERBAL TERSTANDAR DAN FITOFARMAKA Jamu adalah sedian obat herbal Indonesia (Indonesian Herbal Medicines) yang keamanan dan khasiatnya telah diketahui secara turun menurun berdasarkan pengalaman (empiris). Bentuk sediaan Jamu sebagaimana asalnya yaitu berupa serbuk, pil, cairan, dan sejenisnya. Obat Herbal Terstandar adalah sedian obat herbal Indonesia yang dibuat dari bahan berupa ekstrak atau serbuk yang telah distandarisasi. Status keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara ilmiah yaitu dengan uji pra-klinik. Bentuk sediaan Obat Herbal Terstandar biasanya berupa bentuk sediaan modern seperti kapsul atau tablet. Fitofarmaka adalah sedian obat herbal Indonesia yang sudah dilakukan uji klinik secara lengkap. Sesuai persyaratan untuk melakukan uji klinik, sebelumnya harus dilakukan standarisasi.
1. KELOMPOK JAMU HARUS MENCANTUMKAN LOGO DAN TULISAN JAMU 2. LOGO BERUPA : q RANTING DAUN TERLETAK DALAM LINGKARAN q DITEMPATKAN PADA BAGIAN ATAS SEBELAH KIRI DARI WADAH / PEMBUNGKUS / BROSUR. 3. WARNA LOGO : q HIJAU DI ATAS DASAR WARNA PUTIH q ATAU WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN WARNA LOGO 4. TULISAN “JAMU” HARUS : q JELAS DAN MUDAH DIBACA, q DICETAK DENGAN WARNA HITAM DI ATAS DASAR WARNA PUTIH q ATAU WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN TULISAN “JAMU”.
JAMU
1. OBAT HERBAL TERSTANDAR HARUS MENCANTUMKAN LOGO DAN TULISAN “OBAT HERBAL TERSTANDAR” 2. LOGO BERUPA : q JARI – JARI DAUN ( 3 PASANG ) TERLETAK DALAM LINGKARAN, q DITEMPATKAN PADA BAGIAN ATAS SEBELAH KIRI DARI WADAH / PEMBUNGKUS / BROSUR. 3. WARNA LOGO : q HIJAU DI ATAS DASAR WARNA PUTIH ATAU q WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN WARNA LOGO. 4. TULISAN “OBAT HERBAL TERSTANDAR” HARUS : q JELAS DAN MUDAH DIBACA q WARNA HITAM DI ATAS DASAR WARNA PUTIH ATAU q WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN TULISAN “OBAT HERBAL TERSTANDAR”.
1. KELOMPOK FITOFARMAKA HARUS MENCANTUMKAN LOGO DAN TULISAN “FITOFARMAKA” 2. LOGO BERUPA : q JARI-JARI DAUN MEMBENTUK BINTANG TERLETAK DALAM LINGKARAN q DITEMPATKAN PADA BAGIAN ATAS SEBELAH KIRI DARI WADAH / PEMBUNGKUS / BROSUR 3. WARNA LOGO : q HIJAU DI ATAS DASAR PUTIH ATAU q WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN WARNA LOGO. 4. TULISAN “FITOFARMAKA” HARUS : q JELAS DAN MUDAH DIBACA q DICETAK DENGAN WARNA HITAM DI ATAS DASAR WARNA PUTIH ATAU WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN TULISAN “FITOFARMAKA”.
KEAMANAN PRODUK JAMU OBAT HERBAL TERSTANDAR FITOFARMAKA • Tidak mengandung bahan yang dilarang • POM TR • Uji Preklinik • Uji Teknologi Farmasi • POM TR • Uji Klinik • POM FF
FITOFARMAKA Adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiat secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi FITOFARMAKA HARUS MEMENUHI KRITERIA : • Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan • Klaim khasiat dibuktikan secara uji klinik • Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi • Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku Memiliki mesin-mesin dan peralatan dengan teknologi tinggi.
5 FITOFARMAKA YG TERCATAT DI BADAN POM 1. 2. 3. 4. 5. Nodiar Rheumaneer Stimuno Tensigard Agromed X-gra
PENYEBAB PENYAKIT 1. Mikroorganisme : Bakteri , Virus, jamur, dan parasit 2. Bahan kimia 3. Stress 4. Degeneratif 5. Gangguan gizi
Pengertian Penyakit Degeneratif �Penyakit degeneratif adalah istilah medis untuk menjelaskan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk. �penyakit yang mengiringi proses penuaan. penyakit ini terjadi seiring bertambahnya usia.
Beberapa Penyakit Degeneratif Ada sekitar 50 jenis penyakit degeneratif antara lain: diabetes melitus tipe 2, stroke, hipertensi, penyakit kardiovaskular, dislipidemia. Kanker prostat, kanker usus dan kanker kulit akan selalu menjadi masalah kesehatan utama bagi pria, terutama seiring bertambahnya usia. Beberapa penyakit tertentu seperti stroke, diabetes, dan kanker prostat biasanya dialami oleh pria ketika mencapai usia 40 tahun ke atas.
PENYAKIT METABOLIK DEGENERATIF METABOLIK �Diabetes , hiperlipidermia , asam urat, batu ginjal , hepatitis dll DEGENERATIF �Rematik , asma , ulser lambung, haemorrhoid (ambeien/wasir) dll.
Terjadinya Penyakit Degeneratif �Perubahan pola makan. Faktor gizi atau makanan memiliki peranan yang cukup besar untuk memicu terjadinya penyakit degeneratif �Rendahnya aktivitas fisik.
Contoh Obat Herbal Untuk Penyakit Degeneratif
ASMA Pembuatan Daun kaki kuda yang segar ditumbuk, lalu diperas dalam air dan disaring, Tambahkan bawang putih yang telah di panggang, jeruk nipis dan garam Asma Catatan Khusus Gejala Dasar : Gatal – sesak nafas Ramuannya - Daun kaki kuda - Bawang putih - Jeruk Nipis - Garam - Air bersih : : : 1 genggam 1 siung 1 buah secukupnya 2 gelas Pemakaian Diminum 3 x sehari sebelum makan a. Pada waktu terjadi serangan, sebaiknya penderita dalam keadaan duduk & tenang, tarik nafas ke dalam pelan-pelan, keluarkan nafas dengan cara yang sama b. Kalau gejala tidak dapat diatasi, bertambah berat, sebaiknya dibawa ke puskesmas/dokter c. Hindarkan penyebab Asma seperti debu, stres, udara dingin, dan bulu kucing d. Lakukan olahraga ringan untuk latihan pernafasan secara teratur
SAKIT MAAG (sakit Ulu Hati) PEMAKAIANNYA PEMBUATANNYA RAMUANNYA - Kunyit : 2 jari - Air matang : 1 cangkir Kunyit dikupas dan dibersihkan, kemudian diparut dan ditambah air matang, setelah itu diperas melalui kain bersih, diamkan, beningnya diambil Diminum 2 x sehari satu ramuan, pagi hari sebelum makan dan malam hari sebelum tidur
Tumbuhan Obat Lainnya - Mengkudu (Morinda Citrifolia) Digunakan : Pengobatan penyakit peluruh kencing, penurunan tekanan darah, gangguan saluran pernafasan, sakit maag, bisul, wasir, rematik athritis - Jahe (Zingiber Afficinale) Digunakan : merangsang keluarnya ASI, merangsang hormon androgen, menghambat hormon estrogen, merangsang kekebalan tubuh, anti pendarahan di luar haid - Rosela (Hibiscus Sabdariffa) Digunakan : Anti hipertensi, anti obesitas, anti inflamsi, anti kolesterl, anti oksidan
Tumbuhan Obat Lainnya - Pegagan (Centella Asiatica) Digunakan : Anticemas, anti inflamasi, tukak lambung, anti hipertensi, mencegah kerusakan kulit - Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus) Digunakan : Mengobati penyakit batu ginjal, melancarkan pengeluaran urine, radang kandung kemih, reumatik, menurunkan kadar glukosa darah, anti bakteri - Sirih (Piper Betle) Digunakan : Abses mulut, kaki bengkak pada wanita hamil, keputihan, sakit perut, gatal di tenggorokan, suara serak, malaria, bau tidak sedap di mulut, pendarahan gigi berlubang, gatal-gatal
ATURAN PEMAKAIAN OBAT HERBAL SECARA UMUM
Mengonsumsi herbal juga ada aturan pakainya, agar bahan herbal bisa bekerja maksimal �Jangan konsumsi herbal bersama dengan obat konvensional (jika masih mengonsumsi obat dokter, konsumsi lebih dari 1 -2 jam). �Sesuaikan konsumsi herbal dengan jam piket tubuh, misal herbal yg bersifat laksatif sebaiknya dikonsumsi sebelum tidur, agar usus besar bekerja maksimal pada pukul 5 -7 pagi. Herbal lainnya, dapat diminum pukul 9 pagi dan 3 sore (saat lambung kosong)
�Konsumsi herbal sebaiknya dengan air hangat. �Herbal mengandung minyak asiri seperti pada rimpang-rimpangan, sebaiknya tidak dimasak dan tidak dikeringkan agar tidak hilang. �Herbal tidak menimbulkan efek segera seperti obat konvensional, umumnya terapi herbal menunjukkan hasil setelah konsumsi lebih dari 6 bulan.
�Bila menggunakan bahan herbal kering, pastikan tidak berjamur dan bisa diidentifikasi. �Merebus bahan herbal sebaiknya menggunakan panci pyrex, stainless steel atau tanah �Setelah merebus mendidih pertama, kecilkan api 15 menit untuk daun yang lembut atau 30 menit utk bahan yang lebih keras (kayu atau biji).
�Pencampuran herbal dibatasi maksimum 5 bahan dalam satu ramuan. �Ekstraksi melalui rebusan daun segar 30 -40 gr, 10 -15 gr daun kering atau satu jari rimpang per takaran. Rebus dalam air 2 gelas, setelah tinggal 1 gelas, saring dan dikonsumsi
KESIMPULAN 1 • Keberhasilan pengembangan obat Asli/obat bahan alam Indonesia terletak pada tingkat penerimaan masyarakat, termasuk tingkat penerimaan Profesional kesehatan 2 • Upaya – upaya pembuktian ilmiah tentang Keamanan dan Khasiat Obat Asli/obat bahan alam Indonesia harus terus didorong, sehingga masuk dalam Sistem Pelayanan Kesehatan Formal 3 • Penelitian terhadap obat bahan Alam masih jauh dari yang diharapkan, karena penelitiannya belum sinergis, masih tumpah tindih, artinya masih ditingkat awal jarang dilanjutkan ke tingkat klinik 4 • Diperlukan pemetaan wilayah budidaya dan kuantitas produksi dan mutu hasil produksi sama walaupun jenis/spesies tumbuhan obat yang digunakan sama 5 • Kelangsungan tradisi penggunaan Obat Tradisional sehingga warisan Nenek Moyang kita harus dijaga, di lestarikan dikembangkan untuk pembangunan kesehatan 45
- Slides: 46