BETA Materi 10 Indikator Kompetensi Dasar Ketepatan menjelaskan
BETA (β) Materi 10
Indikator Kompetensi Dasar Ketepatan menjelaskan konsep Beta Ketepatan mengestimasi nilai dari beberapa jenis Beta
Pendahuluan Beta digunakan di model-model seperti Single Index Model (SIM) di bab sebelumnya, dan Capital Asset Pricing Model (CAPM) di bab yang akan datang. Bab ini akan membahas macam-macam bentuk dari Beta, yaitu Beta Pasar, Beta Akuntansi, Beta Fundamental, dan Beta Portofolio
Pengertian Beta merupakan suatu pengukur volatilitas return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Beta adalah pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar. Volatilitas adalah fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu. Beta pasar = 1
Mengestimasi Beta masing-masing sekuritas perlu dihitung terlebih dulu, sebelum menghitung beta portofolio rata-rata tertimbang dari beta masing-masing sekuritas. Dapat dihitung menggunakan teknik estimasi yang menggunakan data historis, yang kemudian akan digunakan untuk mengestimasi Beta di masa depan. Beta historis dapat dihitung menggunakan data historis, yaitu data pasar, data akuntansi, atau data fundamental.
A. Beta Pasar (Market Beta) Beta pasar diestimasi dengan mengumpulkan data historical return dari sekuritas & data historical return dari pasar selama periode tertentu Misalnya, selama 60 bulan jika cakupan penelitiannya adalah return bulanan atau selama 200 hari jika cakupan penelitiannya adalah return harian.
A. Beta Pasar (Market Beta) Contoh 1, menghitung Beta dengan metode plotting: Return Saham A Return IHSG 7, 5% 4, 0% 8, 0% 4, 5% 9, 0% 4, 5% 10, 0% 5, 5% 10, 5% 6, 0% 11, 5% 7, 0% 11, 0% 6, 0% 12, 0% 6, 5% 12, 0% 7, 5% 13, 5% 8, 0%
A. Beta Pasar (Market Beta) Beta A = (13, 5% – 7, 5%) ÷ (8 – 4) = 1, 5
A. Beta Pasar (Market Beta) Beta dapat dihitung juga dengan teknik regresi Persamaan regresi yang dihasilkan dari data time series di contoh 1, akan menghasilkan Beta yang diasumsikan stabil dari waktu ke waktu selama masa periode observasi
A. Beta Pasar (Market Beta) Semakin lama data periode observasi yang digunakan, makin baiklah hasil dari Beta dengan teknik regresi. Namun, jika terlalu lama, Beta yang diasumsikan konstan dengan cara ini akan bertubrukan dengan asumsi Beta yang sebenarnya berubah-ubah dari waktu ke waktu. Jika menggunakan SIM, maka Beta dari regresi dapat dihitung berdasarkan persamaan: Ri = α i + β i. R M + e i
A. Beta Pasar (Market Beta) Contoh dari data yang ada sebelumnya, hasil dari perhitungan dengan teknik regresi menggunakan MS Excel adalah sebagai berikut: Regression Statistics Multiple R 0, 968937986 R Square 0, 93884082 Adjusted R Square 0, 931195923 Standard Error 0, 004984568 Observations 10 ANOVA Regression Residual Total df 1 8 9 SS MS 0, 003051 0, 000199 2, 48 E-05 0, 00325 Coefficients Standard Error Intercept 0, 023405239 RM 1, 371340524 t Stat Significance F F 122, 8062 3, 92 E-06 P-value 0, 00753 3, 108353 0, 0144815 0, 123747 11, 0818 0, 000004
A. Beta Pasar (Market Beta) Dari hasil regresi tersebut, dapat dibuat persamaan: RA = 0, 023405 + 1, 37134 RM Dilihat p-value dari variabel RM adalah kurang dari 1% yang artinya angka koefisien yang menyertainya (baca: Beta-nya) adalah signifikan. Atau, Beta yang diperoleh dari teknik regresi ini bisa dikatakan tidak menyimpang jauh dari Beta yang diperoleh dari teknik regresi plotting sebelumnya.
B. Beta Akuntansi (Accounting Beta)
B. Beta Akuntansi (Accounting Beta) Contoh 2: t EA EB EC EM 1 4, 0 1, 15 2, 55 2 4, 5 1, 5 2, 7 2, 9 3 5, 0 1, 7 2, 9 3, 2 4 5, 5 1, 8 3, 0 3, 43 5 5, 0 2, 0 3, 5 6 5, 1 2, 1 3, 7 3, 63 7 4, 9 2, 2 3, 9 3, 67 8 5, 0 2, 0 4, 0 3, 67 9 4, 5 2, 5 3, 5 10 5, 5 2, 7 3, 8 4, 0 Rata-Rata 4, 9 1, 965 3, 35 3, 405
B. Beta Akuntansi (Accounting Beta)
B. Beta Akuntansi (Accounting Beta)
B. Beta Akuntansi (Accounting Beta)
C. Beta Fundamental Risiko dapat ditentukan menggunakan kombinasi karakteristik pasar dari sekuritas dan nilai-nilai fundamental perusahaan (Beaver, Kettler, & Scholes: 1970) Mereka bertiga menggunakan 7 variabel, dimana sebagian besar variabel-variabel tersebut adalah variabel akuntansi. Walau secara umum mereka dianggap bervariasi dengan risiko, tapi secara teori mungkin tidak semuanya berhubungan dengan risiko.
C. Beta Fundamental 1. Dividend payout = dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk dibagikan kepada pemegang saham umum. Hubungan dengan Beta adalah Negatif 2. Asset Growth = variabel pertumbuhan aktiva / aset yang didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari aktiva total. Hubungan dengan Beta adalah Positif, meski tak didukung teori yang cukup. 3. Leverage = nilai buku total hutang jangka panjang dibagi dengan total aktiva (Long-term Debt to Asset Ratio). Hubungan dengan Beta adalah Positif.
C. Beta Fundamental 4. Liquidity = aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar (Current Ratio). Hubungan dengan Beta adalah Negatif. 5. Asset Size = logaritma dari total aktiva. Hubungan dengan Beta adalah Negatif. 6. Earnings Variability = nilai standar deviasi dari PER (Price to Earning Ratio); harga saham dibagi dengan laba perusahaan per lembah sahamnya. Hubungan dengan Beta adalah Positif. 7. Accounting Beta = diprediksi memiliki hubungan Positif dengan Beta fundamental.
C. Beta Fundamental Berdasarkan hasil Spearman Rank, diketahui bahwa empat variabel (dividend payout, leverage, earnings variability, dan accounting beta) yang merupakan variabel Beta fundamental memiliki hubungan yang signifikan dengan risiko perusahaan yang diukur dengan Beta Pasar.
C. Beta Fundamental bisa didapatkan dengan regresi cross-sectional atas model multivariat yang pada umumnya ditulis sbb: bi = a 0 + a 1. X 1 i + a 2. X 2 i + … + an. Xni + ei Atau dalam kasus ini, bisa ditulis sbb: bi = a 0 + a 1. DIVi + a 2. Growthi + a 3. LEVi + a 4. LIKUIi + a 5. SIZEi + a 6. EVARi + a 7. ABETAi + ei
C. Beta Fundamental Note: bi adalah Beta Pasar, dan pada tahap pertama ini tugas kita adalah menemukan koefisien di masing-masing variabel dengan menggunakan metode regresi. Jika sudah mendapatkan nilai koefisien variabelnya masing-masing, bentuk rumus tersebut ‘sedikit berubah’ dengan maksud untuk mencari Beta Fundamental-nya. Yaitu dengan mengubah bi menjadi hi dan menghilangkan ei
C. Beta Fundamental Contoh 3: Misalnya dari hasil regresi multivariat didapatkan persamaan regresi dengan semua koefisien secara statistik signifikan sebagai berikut ini. hi = 0, 05 – 1, 2 DIVi + 1, 5 Growthi + 1, 05 LEVi – 0, 07 LIKUIi – 0, 0085 SIZEi + 0, 15 EVARi + 0, 35 ABETAi Lalu diketahui bahwa nilai variabel perusahaan pada periode saat ini adalah sbb Dividend Payout = 0, 075 Asset Growth = 0, 05 Leverage = 0, 9 Liquidity = 1, 9 Log (Total Asset) = 5, 1 Earning Variability = 0, 55 Accounting Beta = 1, 5
C. Beta Fundamental HASIL PERHITUNGAN: hi = 0, 05 – 1, 2(0, 075) + 1, 5(0, 05) + 1, 05(0, 9) – 0, 07(1, 8) – 0, 0085(5, 1) + 0, 15(0, 55) + 0, 35(1, 5) = 1, 418
D. Beta Portofolio
D. Beta Portofolio Beta portofolio umumnya lebih akurat daripada Beta tiap sekuritas dihitung sendiri-sendiri, karena: Beta individual sekuritas diasumsikan konstan dari waktu-waktu. Kenyataannya Beta masing-masing sekuritas bisa berubah sewaktu. Proses penghitungan Beta portofolio akan menghilangan disparitas antar angka Beta di masing-masing sekuritas yang jadi anggota portofolionya. Perhitungan Beta individual juga tidak bias lepas dari kesalahan pengukuran (measurement error) atau kesalahan acak (random error)
- Slides: 28