Belajar dan Teori Belajar Belajar Gagne Learning is
Belajar dan Teori Belajar
Belajar? Gagne “. . . Learning is a change in human disposition or capability, which persists over a period of time, and which is not simply ascribable to process of growth”. Belajar merupakan perubahan watak atau kemampuan manusia yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu yang mana bahwa belajar bukan sekedar sebagai suatu proses pertumbuhan
Gerlach “Learning is a change in behavior, behavior is an observable act or an observabel product”.
Perubahan tingkah laku dari belajar? Gagne (Knowles, 1986: 9) terdapat lima domain sebagai tujuan belajar: 1. Motor skills, which are developed through practice 2. Verbal information, the major requirement for learning being its presentation within an organized, meaningful context 3. Intelectual skill, the learning of which appears to require prior learning of prerequisite skills 4. Cognitive strategies, the learning of which requires repeated occasions in which challenges to thinking are presented 5. Attitudes, which are learned most effectively through the use of human models and vicarious reinforcement
Bloom 1. Cognitive, which deal with the recall or recognition of knowledge and the development of intellectual abilities and skills 2. Affective, which describe changes in interest, attitudes, and values, and the development of appreciations and adequate adjustment. 3. Psychomotor
Beberapa teori belajar Behavioristik Kognitif Humanistik Sibernetik
Teori belajar Behavoristik • Belajar pada hakikatnya pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap panca indera dengan kecenderungan untuk bertindak atau hubungan stimulus dengan respon (S-R)
Kognitif • Belajar bukan sekedar melibatkan hubungan S-R, belajar merupakan proses melibatkan pemikiran yang sangat kompleks. Belajar merupakan proses pengembangan insight
Humanistik Proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri.
Sibernetik • Belajar merupakan proses pengolahan informasi
Perbedaan Behavioristik dan Kognitif Behavioristik Kognitif Mementingkan pengaruh lingkungan Mementingkan apa yang ada dalam diri Mementingkan bagian 2 Mementingkan fungsi kognitif Hasil belajar terbentuk secara mekanis Mementingkan pembentukan kebiasaan Memecahkan masalah dengan trial and error Terjadi keseimbangan dalam diri Mementingkan terbentuknya struktur kognitif Didasarkan pada insight
Pembelajaran Proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Sudjana (2000: 6)
UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1, Bab I: Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
Pembelajaran dan Pendidikan • Pembelajaran sebagai bagian pendidikan • Education is an activity undertaken or initiated by one or more agents that is designed to effect changes in the knowledge, skill, and attitudes of individuals, groups, or communities. The terms education emphasizes the educator, the agent of change who presents stimuli and reinforcement for learning and designs activities to induce change. The term learning, in contrast, emphasizes the person in whom the change occurs or is expected to occur. Learning is the act or process by which behavioral change, knowledge, skill, and attitudes are acquired.
Tujuan pendidikan 1. Tujuan Pendidikan Nasional 2. Tujuan Lembaga pendidikan / Institusional 3. Tujuan kurikuler 4. Tujuan Instruksional
Tujuan Pendidikan Nasional Arah Pencapaian Tujuan Institusional Arah Penjabaran Tujuan Kurikuler Tujuan Pembelajaran
PP No 19 Th 2005 : SNP Bab V pasal 26 Standar Kompetensi Lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
PP 19 Th 2005 1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/ SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan. 2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/ Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada : a. SD/MI/ SDLB/Paket A, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan. b. SMP/MTs/SMPLB/Paket B, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan/atau teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan. c. SMA/MA/SMALB/Paket C, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan. d. SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan, kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan.
4. Kelompok mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/ MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan. 5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan pada SD/MI/SDLB/ Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global
Tujuan Pendidikan Nasional? • Fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut pasal 3 Bab II , bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Strategi pembelajaran? Gerlach dan Ely (1980: 96) : merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran yang terdiri dari urutan kegiatan, metode, dan prosedur yang memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk mencapai tujuan belajar.
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Materi sejarah: 1. Nilai-nilai kepahlawanan, keteladanan, kepeloporan, patriotisme, nasionalisme, dan semangat pantang menyerah yang mendasari proses pembentukan watak dan kepribadian peserta didik; 2. Peradaban bangsa-bangsa sebagai bahan proses pembentukan dan penciptaan peradaban bangsa Indonesia di masa depan; 3. Menanamkan kesadaran persatuan dan persaudaraan serta solidaritas untuk menjadi perekat bangsa dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa; 4. Ajaran moral dan kearifan yang berguna dalam mengatasi krisis multidimensi yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari; 5. Menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
Tujuan Agar peserta didik memiliki kemampuan : • Kesadaran tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan • Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan • Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau
• Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang • Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun internasional.
Mata pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Prinsip dasar ilmu sejarah 2. Peradaban awal masyarakat dunia dan Indonesia 3. Perkembangan negara-negara tradisional di Indonesia 4. Indonesia pada masa penjajahan 5. Pergerakan kebangsaan 6. Proklamasi dan perkembangan negara kebangsaan Indonesia.
Kaya ngimpi… Tern bab yata, e pi nye nter tir
- Slides: 29