Bedah Buku Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta
Bedah Buku “Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta” Karya Ahmad Khoirul Fata & Md. Aminudin SEMANGAT MENANAM Vs SEMANGAT MENGGEROGOTI: Menakar Ambisi di Balik Konspirasi Global di Teluk Jakarta (Makalah Pembahasan ) Pembahas: Dr. H. Abd. Halim, M. Ag Pakar Sosiologi & Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINSA Surabaya FDK UINSA Surabaya, Selasa, 23 Oktober 2018
1. Kilas Deskripsi & Kualifikasi Buku �Buku Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta (MKG-TJ) = karya heroik Ahmad Khoirul Fata dan Md. Aminudin. �Buku tsb menceritakan konspirasi global yg bertabrakan dg semangat kemandirian & perwujudan nawacita dlm pengelolaan gerbang ekonomi Indonesia; Terminal Petikemas PT Jakarta Intemational Container Terminal (JICT) & Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, Jakarta Utara.
1. Kilas Deskripsi & Kualifikasi Buku (Lanjutan) �Di bagian paling awal, penulis buku MKG-TJ membuka kran kajiannya dengan mengutip Pasal 33 Ayat 3 -4 UUD 1945. �Kutipan tsb tampak menjadi pengarah & ruh isi buku ybs. Ruh inilah yg menjadi inspirasi perjuangan penulis yg terbentang di sepanjang isi buku yg ditulisnya dari awal sampai akhir. �Karakter buku cenderung bertipe pra-ilmiah daripada ilmiah & lebih condong ke tipe reportase (laporan investigasi lapangan), mengedepankan heroisme & patriotisme.
1. Kilas Deskripsi & Kualifikasi Buku (Lanjutan) �Bagian awal (Bab I): “Priok dalam Balutan Sejarah” mendeskripsikan kilas historis peristiwa Tanjung Priok 1984 dan peristiwa Makam Mbah Priok sebagai tragedi sejarah. �Bagian akhir Bab V: “Asa di Tengah Bara” berpuncak wise word milik Desmon Tutu: “Hope is being oble to see that there is light despite all of the darkness” (Harapan mampu melihat bahwa ada cahaya di balik semua kegelapan).
2. Patriotisme & Nasionalisme Anak Bangsa: Kualitas Moral Generasi Penerus �Tidak banyak karya sejenis buku MKG-TJ ini karena sifatnya yang cenderung melawan hegemoni-tirani dan ambisi tanpa kendali. �Karya semacam ini lahir dari anak bangsa yang memiliki karakter patriotisme dan nasionalisme yang didukung oleh spirit relijius. Spirit ini mendasari tindakan dengan kekuatan jiwa, keyakinan, dan pengabdian hidup.
3. Semangat Menanam Vs Semangat Menggerogoti a. Meneladani Semangat Menanam Generasi Pendahulu Ø Perjuangan meraih kemerdekaan negara Ø Indonesia pernah memiliki pesawat jenis Dakota yg dibeli dari dana patungan masyarakat Aceh pada 1948. Pesawat tsb diberi nama Seulawah yg menjadi cikal bakal BUMN prestisius; Garuda Indonesia. Ø Para pendahulu berjuang mati-matian agar negeri yg baru berdiri memiliki banyak aset strategis, shgg lahirlah Pertamina, PLN, Telkom & Pelindo.
3. Semangat Menanam Vs Semangat Menggerogoti (Lanjutan) b. Berjuang Melawan Korupsi Ø Survei terbaru Transparency International (diluncurkan Kamis, 22 Februari 2018): Indonesia menempati peringkat 96 dari 180 negara di dunia atau peringkat 14 di Asia Pasifik, pd Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2017, Ø Upaya memberantas korupsi memerlukan dukungan dari pelbagai elemen bangsa, tdk terbatas pada KPK. Ø Buku MKG-TJ = bagian dari perjuangan melawan korupsi dg kontribusi berbentuk publikasi hasil investigasi, menjadi media pencerdasan tentang apa yg sesungguhnya terjadi & mengancam keselamatan aset negara.
3. Semangat Menanam Vs Semangat Menggerogoti (Lanjutan) c. Perjuangan untuk Restorasi Kemandirian & Kedaulatan Bangsa & Negara Ø Perjuangan ini niscaya memerlukan dukungan semua elemen bangsa & negara, khususnya para pemangku jabatan & wewenang dalam pengelolaan sumber-sumber ekonomi negara. Ø Perjuangan dpt dilakukan dg penguatan trust pd “modal sosial” & pemberdayaan dimensi strenght pd “penguatan negara”.
3. Semangat Menanam Vs Semangat Menggerogoti (Lanjutan) �Trust = bagian dr 3 unsur utama dalam Modal Sosial (Teori Francis Fukuyama). 2 unsur lainnya: reciprocal (timbal balik) & interaksi sosial. �Modal sosial = serangkaian nilai & norma informal yg dimiliki bersama di antara para anggota kelompok masyarakat yg memungkinkan terjadinya kerjasama di antara mereka. �Teori “Penguatan Negara” Fukuyama: ada 2 dimensi State-Building; kekuatan (strength) & peranan (scope).
3. Semangat Menanam Vs Semangat Menggerogoti (Lanjutan) �Dimensi strength berfokus pd kemampuan negara merencanakan & menjalankan pelbagai kebijakan & memberlakukan UU scr bersih & transparan. Dimensi ini harus diperkuat untuk menciptakan daya dukung negara dlm membangun cita-cita yg diinginkan. �Dimensi scope dr sebrp jauh negara melakukan/tdk melakukan scr efektif pelbagai kegiatan publik spt membentuk sistem pertahanan & peradilan, menciptakan regulasi dlm dunia ekonomi, mewajibkan sistem pendataan penduduk, memungut pajak, membangun infrastruktur, dsb.
3. Semangat Menanam Vs Semangat Menggerogoti (Lanjutan) �Bagi Indonesia, dimensi strength terkait dg pemberlakuan undang-undang secara bersih & transparan, serta penguatan dimensi tsb untuk menciptakan daya dukung negara dlm membangun cita-cita yg diinginkan dalam Pembukaan UUD 1945. �Dimensi scope, khususnya pada kasus JICT dan TPK Koja, berkaitan dg penciptaan regulasi dlm dunia ekonomi. Regulasi ini sdh diatur dalam UU, tetapi kontrol thd regulasi tsb masih menghadapi masalah pd dimensi strength-nya.
4. Rekomendasi a. Rekomendasi Umum 1) Pengelolaan aset-aset strategis negara hrs benar merujuk pd UUD 1945 yg tlh disepakati sbg panduan utama & kontrol thd semua praktik pembangunan di Indonesia. 2) Pengelolaan aset-aset strategis negara hendaknya dilandasi oleh spirit moral relijius & nasionalisme yg mengutamakan kepentingan nasional, tdk menuruti ambisi material & politis.
4. Rekomendasi (Lanjutan) b. Rekomendasi Khusus 1) Pengelolaan aset-aset strategis negara hendaklah memperhatikan jg nilai-nilai kearifan lokal agar tercipta keharmonisan sistem sosial & budaya nasional dlm NKRI. 2) Penegakan hukum diharapkan dpt terlaksana scr mantap untuk mengawal pelaksanaan pembangunan dlm pengelolaan aset-aset strategis negara. Diperlukan dukungan & partisipasi pelbagai pihak, termasuk kontribusi & partisipasi publik. Buku ini MKG-TJ = salah satu bentuk kontribusi brp publikasi hasil investigasi fakta lapangan.
4. Rekomendasi (Lanjutan) b. Rekomendasi Khusus (Lanjutan) 3) Perlu disiapkan kader-kader pemimpin yg berbekal kualitas moral yg baik sbg upaya utk menguatkan kedaulatan & kemandirian bangsa & negara Indonesia di masa depan. Penyiapan dpt dilakukan dg alternatif dua program, yaitu (1) program pengembangan materi kurikulum pendidikan utk menumbuhkan “semangat menanam” spt tradisi generasi pendahulu dan (2) program “School of Leadership” model ke-Indonesia-an.
Selamat Membaca Buku “Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta”! Sekian, Alhamdulillah.
- Slides: 15