BEBAN KERJA PERTEMUAN 3 Dr Iphov Kumala Sriwana
BEBAN KERJA PERTEMUAN 3 Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST. , M. Si MIK Iphov Kumala Sriwana
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa memahami ruang lingkup beban kerja Iphov Kumala Sriwana
BEBAN KERJA 1. External load (stressor) 2. Internal load 3 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
EXTERNAL LOAD(STRESSOR) • Yaitu beban kerja yang berasal dari pekerjaan itu sendiri dan hal tersebut berlaku pada semua orang. • Beban kerja ini termasuk task, organisasi, lingkungan. – Task : aktivitas kerja otot static dan dinamik, frekuensi, kecepatan, penggunaan alat Bantu kuantitas dan kualitas. – Organisasi : berhubungan dengan team work, , shiftwork, jadwal istirahat kerja. – Lingkungan : berkaitan dengan hambatan fisik, klimat, penerangan, noise, aspek antropometri, jangkauan, tinggi tempat kerja. 4 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
INTERNAL LOAD • Yaitu beban kerja yang berasal dari dalam tubuh pekerja sendiri, diharapkan adanya kepuasan, keinginan dan harapan (Obyektif, dapat diukur dilakukan oleh pihak lain seperti; reaksi fisiologi, ). Misalnya denyut nadi, psikologis, perubahan tindaktanduk. • Subyektif, dapat dilakukan oleh yang bersangkutan atas pengalamannya, misalnya beban kerja yang dirasakan sebagai kelelahan yang tidak mengenakan, rasa sakit atau pengalaman lain yang dirasakan. (Adiputra, 1998) 5 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
INTERNAL LOAD • Untuk mengetahui beban kerja fisik dapat dilakukan dengan mengukur denyut nadi/jantung disaat melakukan pekerjaan. • Nadi kerja dihitung selisih denyut nadi saat kerja dengan nadi istirahat. Peningkatan denyut nadi istirahat kedenyut nadi saat bekerja diijinkan 35 denyut/menit untuk laki-laki (dihitung pada saat istirahat duduk) 30 denyut/menit bagi wanita (dihitung pada saat istirahat duduk) agar kerja bisa berlangsung 8 jam berkelanjutan. (Gradjean, 1993). 6 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
KATAGORI BEBAN KERJA BERDASARKAN PERHITUNGAN DENYUT NADI KERJA 7 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
PENGUKURAN BEBAN KERJA • Christensen (1991) dan Grandjean (1993) menjelaskan bahwa salah satu pendekatan untuk mengetahui berat ringannya beban kerja adalah dengan menghitung nadi kerja, konsumsi oksigen, kapasitas ventilasi paru dan suhu inti tubuh. • Pada batas tertentu ventilasi paru, denyut jantung dan suhu tubuh mempunyai hubungan yang linier dengan konsumsi oksigen atau pekerjaan yang dilakukan. 8 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
PENGUKURAN BEBAN KERJA • Konz (1996) mengemukakan bahwa denyut jantung adalah suatu alat estimasi laju metabolisme yang baik, kecuali dalam keadaan emosi dan vasodilatasi. • Katagori berat ringannya beban kerja didasarkan pada metabolisme, respirasi, suhu tubuh dan denyut jantung 9 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
Kategori Beban Kerja Berdasarkan Metabolisme, Respirasi, Suhu Tubuh dan Denyut Jantung Kategori beban Kerja 1 0 Ventilasi paru (1/min) Suhu (o. C) Ringan Konsumsi Oksigen (l/min) 0, 5 -1, 0 11 -20 37, 5 Denyut Jantung (denyut/min) 75 -100 Sedang 1, 0 -1, 5 20 -31 37, 5 -38, 0 100 -125 Berat 1, 5 -2, 0 31 -43 38, 0 -38, 5 125 -150 Sangat berat 2, 0 -2, 5 43 -56 38, 5 -39, 0 150 -175 Sangat berat sekali 2, 5 -4, 0 60 -100 >39 >175 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
KATEGORI BEBAN KERJA MENURUT KEBUTUHAN KALORI • Menteri Tenaga Kerja melalui Keputusan Nomor 51 (1999) menetapkan kategori beban kerja menurut kebutuhan kalori sebagai berikut: • Beban kerja ringan : 100 -200 Kilo kalori/jam • Beban kerja sedang : 200 -350 Kilo kalori/jam • Beban kerja berat : 350 -500 Kilo kalori/jam 1 1 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
Setiap kebutuhan 1 liter oksigen akan memberikan 4, 8 Kilo kalori (Suma'mur, 1982). 1 2 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
No. 1 3 Jenis Aktivitas 1 Tidur Kilo kalori/jam/kg Berat badan 0, 98 2 Duduk dalam keadaan istirahat 1, 43 3 Membaca dengan intonasi keras 1, 50 4 Berdiri dalam keadaan tenang 1, 50 5 Menjahit dengan tangan 1, 59 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
SIKAP TUBUH • Yaitu sikap tubuh (posture) manusia secara mendasar dalam keadaan istirahat (Pheasant (1986)), seperti : – Sikap berdiri (standing), – Sikap duduk (sitting), – Sikap berbaring (lying), – Sikap jongkok (squatting). 1 4 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
SIKAP KERJA : • Apabila dari sikap tubuh terdapat alat / peralatan yang digunakan untuk bekerja selanjutnya disebut dengan sikap kerja (Dul dan Weerdmeester, 1993). 1 5 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
PRINSIP KERJA SECARA ERGONOMIS, AGAR TERHINDAR DARI RESIKO CIDERA ANTARA LAIN: • Gunakan tenaga seefisien mungkin, beban yang tidak perlu harus dikurangi atau dihilangkan, perhitungan gaya berat yang mengacu pada berat badan bila perlu gunakan pengungkit sebagai alat bantu, • Sikap kerja duduk, berdiri dan jongkok hendaknya disesuaikan dengan prinsip ergonomi. 1 6 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
PRINSIP KERJA SECARA ERGONOMIS, AGAR TERHINDAR DARI RESIKO CIDERA ANTARA LAIN: • Panca indera dapat dipergunakan sebagai kontrol, bila payah harus istirahat (jangan dipaksa) dan bila lapar atau haus harus makan atau minum (jangan ditahan), • Jantung digunakan sebagai parameter yang diukur melalui denyut nadi per menit yaitu jangan lebih dari jumlah maksimum yang diperbolehkan. 1 7 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
HAL-HAL SEPERTI BERIKUT UNTUK SEDAPAT MUNGKIN DIHINDARI (NURMIANTO, 1996): • Beban otot statis (static muscle loads). • Oklusi (penyumbatan aliran darah) karena tekanan, misalnya tekanan segi kursi pada popliteal (lipat lutut). • Bekerja dengan lengan berada di atas yang menyebabkan siku aliran darah bekerja berlawanan dengan arah gravitasi. 1 8 Iphov Kumala Sriwana BEBAN KERJA-BY IPHOV
DEFINISI • Definisi (International Ergonomics Association). – ERGON (Kerja) dan NOMOS (Ilmu Pengetahuan). – Studi tentang aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan untuk mendapatkan suasana kerja yang sesuai dengan manusianya. Iphov Kumala Sriwana 19
SEJARAH ERGONOMI • Disosialisasikan sebagai bidang ilmu dari tahun 1949. • Beberapa kejadian yang terkait dengan perkembangan ilmu ergonomi: – CT. Thackrah, England, 1831. • Postur tubuh manusia pada saat bekerja berhubungan dengan kesehatan kerja. • Pencahayaan, ventilasi dan temperatur di lingkungan kerja, • Pembebanan kerja, jam kerja, dan gerakan yang berulang-ulang. Iphov Kumala Sriwana 20
DASAR KEILMUAN ERGONOMI • Ergonomi terkait dengan karakteristik fungsional dari manusia, seperti kemampuan penginderaan, respon, daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki, dll. • Ergonomi membutuhkan pemahaman ilmu terapan yang banyak berhubungan dengan fungsi tubuh manusia seperti anatomi dan fisiologi. Iphov Kumala Sriwana 21
DASAR KEILMUAN ERGONOMI • Sistem kerangka otot manusia, yang meliputi: – Kinesiologi, • Mekanika pergerakan manusia (mechanics of human movement). – Biomekanika, • Aplikasi ilmu mekanika teknik untuk analisis sistem kerangka-otot manusia. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 22
DASAR KEILMUAN ERGONOMI • Anthropometri, • Pengukuran deskripsi dimensi tubuh manusia. • Industrial Hygiene, • Pengendalian resiko kesehatan dalam kerja. • Industrial Phsychology, • Sikap dan Prilaku manusia dalam bekerja. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 23
PENERAPAN ERGONOMI • Penerapan Ergonomi dapat berupa: – Rancang Bangun (design) – Rancang Ulang (re-design) • Dapat diterapkan untuk design pekerjaan pada suatu organisasi, misal: penentuan jam istirahat, pergantian shift, variasi pekerjaan, dll. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 24
• Ergonomi secara khusus mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi dan produk-produk buatannya. • Ilmu ini berangkat dari kenyataan bahwa manusia memiliki batas-batas kemampuan baik jangka pendek maupun jangka panjang, pada saat berhadapan dengan lingkungan sistem kerja yang berupa perangkat keras/hardware (mesin, peralatan kerja, dll) dan perangkat lunak/software (metode kerja, sistem, dll). ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 25
• Ergonomi adalah satu ilmu yang peduli akan adanya keserasian manusia dan pekerjaannya. • Ilmu ini menempatkan manusia sebagai unsur pertama, terutama kemampuan, kebolehan, dan batasannya. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 26
TUJUAN ERGONOMI Membuat pekerjaan, peralatan, informasi, dan lingkungan yang serasi satu sama lainnya. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 27
MEWUJUDKAN TUJUAN ? • Metodenya dengan menganalisis hubungan fisik antara manusia dengan fasilitas kerja. • Manfaat dan tujuan ilmu ini adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan pada saat bekerja. • Dengan demikian Egonomi berguna sebagai media pencegahan terhadap kelelahan kerja sedini mungkin sebelum berakibat kronis dan fatal. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 28
Aktivitas Rancang Bangun (Design) dan Rancang Ulang (Re-Design) • Aktivitas Rancang Bangun (Design) dan Rancang Ulang (Re. Design), meliputi: – Design/re-design perkakas kerja (tool), bangku kerja (benches), Kursi, alat pengendali (control), dll. – Design pekerjaan pada organisasi, misal: waktu istirahat, pembagian shift kerja, variasi kerja, dll. – Design sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu terhadap sistem kerja kerangka dan otot manusia, kelelahan, ketidaknyamanan visual dan postur tubuh. – Design dan evaluasi produk, untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap para pemakainya. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 29
Peran ergonomi • Peran ergonomi dalam kehidupan sehari dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: – Perancangan produk. – Meningkatkan keselamatan dan higiene kerja. – Meningkatkan produktivitas kerja. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 30
lingkup kajian Ergonomi • lingkup kajian Ergonomi dapat dikelompokkan dalam 4 bidang lingkup kajian, yaitu 1. Display. 2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi). 3. Ukuran/dimensi dari tempat (antropometri). 4. Lingkungan fisik. kerja ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 31
Display • Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 32
Display • Display statis adalah display yang memberikan informasi tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan pengumuman. • Display dinamis adalah display yang dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap kondisi ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 33
Kekuatan fisik manusia (Fisiologi). • Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktifitas tersebut. • Penelitian ini merupakan bagian dari biomekanik. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 34
Ukuran/dimensi dari tempat kerja (antropometri). • Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia, dipelajari dalam antropometri. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 35
Lingkungan fisik • Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari ruangan dan fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja. • Hal ini meliputi perancangan cahaya, suara, warna, temperatur, kelembaban, bau-bauan dan getaran pada suatu fasilitas kerja. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 36
CONTOH PERANCANGAN PRODUK SUATU HANDPHONE • Penggunaan display layar, warna keypad, warna handphone sehingga memudahkan pembacaan dan tidak melelahkan mata. • Perancangan dimensi handphone sehingga ukuran menyesuaikan dengan ukuran standar manusia. • Perancangan berat handphone sehingga tidak melelahkan manusia saat dibawa. • Desain ukuran keypad sehingga memudahkan jari-jari kita untuk navigasi. ERGONOMI-IPHOV • Penggunaan sistem operasi yang ada. K. S didalamnya sehingga memudahkan orang dalam menggunakannya. Iphov Kumala Sriwana 37
CONTOH ERGONOMI LAINNYA • Pada pekerjaan tangan yang di lakukan dengan berdiri, tinggi kerja sebaiknya 5 – 10 cm di bawah tinggi siku. • Dari sudut otot, sikap duduk yang paling baik adalah sedikit membungkuk. • Namun dari sudut tulang lebih baik tegak, agar punggung tidak bungkuk dan otot perut tidak lemas, di selingi istirahat dengan sedikit membungkuk ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 38
CONTOH ERGONOMI LAINNYA • Arah penglihatan untuk pekerja yang berdiri adalah 23 -37 derajat ke bawah, sedangkan untuk pekerjaan duduk 32 -44 derajat ke bawah. Arah penglihatan ini sesuai dengan sikap kepala yang istirahat, sehingga tidak mudah lelah. • Gerakan ritmis seperti memutar roda, mengayuh, mendayung memerlukan frekuensi optimal, yaitu 60 x / menit. • Beban tambahan akibat lingkungan harus di tekan sekecil mungkin. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 39
CONTOH ERGONOMI LAINNYA • Batas kesanggupan kerja sudah tercapai, apabilangan nadi kerja menjadi 30 menit di atas bilangan nadi istirahat. Sementara nadi kerja tersebut tidak terus menanjak dan sehabis bekerja pulih kembali pada nadi istirahat setelah lebih kurang 15 menit. • kemampuan seseorang bekerja sehari adalah 8 – 10 jam. Lebih dari itu efisiensi dan kualitas kerja sangat menurun. • Kondisi mental psikologis di pertahankan dengan motifasi, iklim kerja yang baik Dll. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 40
TUGAS • RANCANGLAH SEBUAH PRODUK YANG MENCAKUP 4 BIDANG KAJIAN ERGONOMI ! ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 41
- Slides: 41