Barat dan Pembaratan Akmal Sjafril Wajah Barat Kristen
Barat dan Pembaratan Akmal Sjafril
Wajah Barat Kristen telah ‘mati’ di Barat, karena telah menyerah terhadap arus sekularisasi. Jika dulu Barat identik dengan Kristen, sepenuhnya sekuler. maka kini wajahnya telah
Barat dan Agama
Barat Memilih Sekuler Problem Sejarah Kristen • Sejarah Kristen di Eropa sarat kekerasan, dan kekerasan itu diinstruksikan oleh Gereja. • Banyak penyimpangan dilakukan oleh pemuka agamanya. Problem Teks Bibel • Ayat-ayat dalam Bibel saling bertentangan. • Bibel tidak mengajarkan moralitas yang baik. • Bibel bertentangan dengan sains. Problem Teologis Kristen • Trinitas dan aspek teologis lainnya amat sulit untuk dipahami dengan akal sehat. • Aspek-aspek teologis dalam agama Kristen adalah hasil kesepakatan.
‘Ateisme Modern’: Impor dari Barat (1) • Ateisme dipicu oleh kebencian terhadap dan kebebasan (liberalisme) dari agama. “Now hatred is by far the greatest pleasure, ” kata Don Juan. Karena itu ada banyak cara menjadi kafir. Ada yang ingkar Tuhan saja (atheist), ada yang ingkar agama saja (infidel) dan ada yang menolak pengetahuan tentang Tuhan dan eksistensi-Nya sekaligus (agnostic). • Ada yang meragukan wahyu Tuhan (skeptic), dan ada yang menolak Bible sebagai wahyu Tuhan (deist). Tapi ada juga yang menolak wahyu secara intelektual, yaitu disbeliever. Untuk yang minat ingkar Tuhan dengan akal dan hatinya, ia bisa memilih cara unbeliever (lihat The New International Webster Comprehensive Dictionary, hlm. 1177). Banyak jalan menjadi kafir.
‘Ateisme Modern’: Impor dari Barat (2) • Dalam Islam, kekufuran itu satu paket. Kufur pada rukun yang manapun tetap kafir. Sebab satu rukun berkaitan dengan rukun yang lain. Dalam Al-Qur’an, ingkar Allah (An-Nahl: 106 -107), ingkar pada ayat-ayat Allah (Israil: 98, Maryam: 73), atau menolak wahyu yang diturunkan (Muhammad: 9, Al-Hajj: 72), adalah kafir. Malah beriman pada Allah tapi kufur pada Nabi (An -Nisa’: 150 -151), sama saja, tetap kafir. • Lucunya, Muslim juga tergiur shopping menu ateisme. Favoritnya adalah menu skeptic, disbeliever dan agnostic. Iman pada Al-Qur’an di Lauh Mahfuz, tapi skeptik pada Al-Qur’an yang diturunkan. Menyucikan maknanya tapi melecehkan huruf dan mushafnya. Ngaku beriman tapi ragu apakah bisa memahami Allah, mirip doktrin credo et intelegam.
- Slides: 7