BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Presented By
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Presented By : Sotarduga Sihombing, S. Pd. , MM
A. Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank 1. Pengertian Lembaga Keuangan Lembaga keuangan adalah setiap perusahan yang bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana dan menyalurkan dana. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan bidang keuangan.
2. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan. BANK adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
3. Penggolongan Lembaga Keuangan LEMBAGA KEUANGAN Lembaga Keuangan Bank 1. Bank Sentral 2. Bank Umum 3. B P R Lembaga Keu. Bukan Bank 1. Pasar Modal 2. Pasar Uang 3. Koperasi Simpan Pinjam 4. Pegadaian 5. Leasing (Sewa Guna Usaha) 6. Asuransi 7. Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10. Kartu Plastik
4. Penggabungan Usaha Bank 1. Merger Penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu dari bank dan membubarkan bank-bank lainnya tanpa melikuidasi terlebih dulu. Penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh saham bank lainnya yang ikut bergabung menjadi satu dengan bank yang dipilih untuk dijadikan bank yang akan dipertahankan. Contohnya; Bank A melakukan merger dengan Bank B dan disepakati memakai nama Bank A, maka nama Bank B diganti menjadi Bank A
2. Konsolidasi Penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan bank baru dan membubarkan bank-bank tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu. Contohnya; Bank A melakukan konsolidasi dengan Bank B, maka kedua bank tersebut dibubarkan dan menamakan bank yang baru misalnya Bank C
3. Akuisisi Pengambilalihan kepemilikan suatu bank yang berakibat beralihnya pengendalian terhadap bank. Dalampenggabungan dengan bentuk akuisisi biasanya nama bank yang diakuisisi tidak berubah dan yang berubah hanyalah kepemilikannya. Contohnya; Bank A diakuisisi oleh Bank B, maka nama Bank A tidak berubah dan yang berubah adalah kepemilikannya saja, yaitu menjadi milik Bank B
Alasan suatu bank melakukan merger, konsolidasi dan akuisisi : a. Masalah kesehatan bank Apabila bank sudah dinyatakan tidak sehat oleh Bank Indonesia untuk beberapa periode, maka sebaiknya bank tersebut melakukan merger dengan bank yang sehat atau melakukan konsolidasi dengan bank yang sama-sama tidak sehat serta dapat pula diakuisisi oleh bank lain yang berminat. b. Modal yang dimiliki relatif kecil sehingga untuk melakukan ekspansi terlalu sulit. c. Manajemen bank yang sembrawut atau kurang profesional, sehingga perusahaan terus merugi dan sulit untuk berkembang. d. Administrasi yang kurang teratur dan masih tradisional. e. Ingin menguasai pasar
B. Sumber-Sumber Dana Bank 1. Pengertian Sumber Dana Bank Usaha Bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman (titipan) dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Untuk membiayai operasinya dana dapat diperoleh dengan modal sendiri, yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana disesuaikan dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut.
Sumber-sumber dana bank terdiri dari : 1. SUMBER INTERNAL ● SETORAN MODAL DARI PEMEGANG SAHAM ►Dana yang disetor oleh pemegang saham yang lama dan baru. ● CADANGAN LABA ► Laba yang setiap tahun dicadangkan oleh bank dan sementara waktu belum digunakan. Cadangan ini dapat diperbesar apabila bagian untuk cadangan tersebut ditingkatkan atau bank mampu menigkatkan labanya ● LABA YANG BELUM DIBAGI ► Laba tahun berjalan tapi belum dibagikan kepada pemegang saham ● AGIO SAHAM/PREMIUM SAHAM ► Selisih harga saham yang melebihi nilai nominal
2. SUMBER EKSTERNAL ● BANTUAN LIKUIDITAS BANK INDONESIA (BLBI) ► Kredit yang diberikan bank Indonesia yang mengalami kesulitan likuiditas ● PINJAMAN ANTAR BANK (CALL MONEY) ► Pinjaman apabila kebutuhan mendesak ● PINJAMAN DARI BANK LUAR NEGERI ► Pinjaman dari perbankan luar ● SURAT BERHARGA PASAR UANG (SBPU) ► Pihak perbankan menerbitkan SPBU kemudian diperjual belikan kepada yang berminat, perusahaan keuangan atau non keuangan
3. SUMBER LAIN (dana dari masyarakat) 1. GIRO (Demand deposit) Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. (Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998). Alat pembayaran giro : a. Cek (Cheque) Surat perintah pembayaran tanpa syarat dari nasabah tersebut untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut. Jenis-jenis cek : 1. Cek atas nama 2. Cek atas unjuk 3. Cek silang 4. Cek kosong
b. Bilyet Giro YAITU SURAT PERINTAH DARI NASABAH KEPADA BANK UNTUK MEMINDAH BUKUKAN SEJUMLAH UANG DARI REKENING YANG BERSANGKUTAN KEPADA PIHAK PENERIMA YANG DISEBUTKAN NAMANYA DALAM BG PADA BANK YANG SAMA ATAU BANK LAINNYA. PEMINDAHBUKUAN PADA REKENING YANG BERSANGKUTAN ARTINYA DIPINDAHKAN DARI REKENING GIRO NASABAH SI PEMBERI BG KEPADA NASABAH PENERIMA BG. SEBALIKNYA JIKA DIPINDAHBUKUKAN KE REKENING DI BANK YANG LAIN, MAKA HARUS MELALUI PROSES KLIRING KE BANK LAIN. c. Alat Pembayaran Lainnya YAITU SURAT PERINTAH KEPADA BANK YANG DUBUAT SECARA TERTULIS PADA KERTAS YANG DITANDATANGANI OLEH PEMEGANG REKENING ATAU KUASANYA UNTUK MEMBAYAR SEJUMLAH UANG TERTENTU KEPADA BANK YANG SAMA ATAU BANK LAIN. SURAT PERINTAH INI DAPAT BERSIFAT TUNAI ATAU PERINTAH PEMINDAH BUKUAN.
Contoh Perhitungan Jasa Giro Bank Omega Cabang Jakarta REKENING KORAN PER 30 NOPEMBER 20 XX Nomor Rekening Nama Alamat Suku Bunga Tgl 1/11 6/11 8/11 11/11 15/11 20/11 Keterangan: : 01820008912 : Hermawan : JL. Duta II/1 Jakarta Selatan : 12 % Pa Mutasi Setor Tunai Setor Kliring Tarik Tunai Setor Transfer Tarik Kliring Tarik Transfer Debet 15. 000 4. 000 3. 000 Kredit 100. 000 10. 000 5. 000 Saldo 100. 000 110. 000 95. 000 100. 000 96. 000 93. 000 Pimpinan Cabang
1. Perhitungan bunga dihitung dari saldo terendah Saldo terendah Rp 93. 000 Bunga = 93. 000 x 12 % x 1/12 = 930. 000 Pajak = 15 % x 930. 000 = 139. 500 – Bunga Bersih = 790. 500 2. Perhitungan bunga dari saldo rata-rata Saldo rata-rata Rp 99. 000 Bunga = 99. 000 x 12 % x 1/12 = 990. 000 Pajak = 15 % x 990. 000 = 148. 500 – Bunga Bersih = 841. 500
3. Perhitungan bunga dari pengendapan dana (bunga harian) Tanggal Saldo Lamanya Bunga 1 – 5 100. 000 5 hari 166. 667 6 – 7 110. 000 2 hari 73. 333 8 – 10 95. 000 3 hari 95. 000 11 – 14 100. 000 4 hari 133. 333 15 – 19 96. 000 5 hari 160. 000 20 – 30 93. 000 11 hari 341. 000 + Jumlah bunga Pajak 15 % Bunga Bersih 969. 333 (145. 399) 823. 934
Laporan Rekening Koran Bank Omega Cabang Jakarta Nomor Rekening Nama Alamat Tanggal 1/11 6/11 8/11 11/11 15/11 20/11 30/11 Keterangan: REKENING KORAN PER 30 NOPEMBER 20 XX : 01820008912 : Hermawan Suku Bunga : JL. Duta II/1 Jakarta Selatan Mutasi Setoran Tunai Setor Kliring Tarik Tunai Setor Transfer Tarik Kliring Tarik Transfer Jasa Giro PPh Beban administrasi Debet 15. 000 4. 000 3. 000 145. 399 100. 000 : 12 % Pa Kredit Saldo 100. 000 110. 000 95. 000 100. 000 96. 000 93. 969. 333 93. 823. 934 93. 723. 934 5. 000 969. 333 Pim. Cabang
Soal: Transaksi di bawah ini terjadi pada rekening giro Tn. Roy Akase selama bulan Juni 2015. Nama nasabah : Tn Roy Akase Nomor rekening: 26. 121992. 10 - Tgl. 3 Juni setor tunai Rp 36. 000 - Tgg. 8 Juni tarik tunai Rp 12. 000 - Tgal 13 Juni setor tunai Rp 14. 000 - Tgl. 16 Juni setor kliring Rp 2. 000 - Tgl. 18 Juni tarik tunai Rp 10. 000 - Tgl. 19 Juni setor kliring Rp 4. 000 - Tgl. 24 Juni kliring masuk Rp 14. 000 - Tgl. 27 Juni setor tunai Rp 8. 000 Suku bunga yang berlaku sebesar 15 % pa , pajak 15 % dan biaya administrasi sebesar Rp 50. 000. Berdasarkan data tersebut hitunglah berapa bunga bersih yang diperoleh Tn. Roy Akase selama bulan Juni, jika bunga dihitung dari ; a. Saldo terendah b. Saldo rata – rata c. Pengendapan dana (harian) dan buat laporan rekening gironya!
2. TABUNGAN (Saving deposit) Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarikdengan cek, bilyet giro dan alat lainnya yang dipersamakan denganm itu. (Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998) Alat-alat penarikan tabungan: a. Buku tabungan b. Slip penarikan c. Kwitansi d. Kartu plastik (ATM) Tabunga tidak dapat ditarik dengan cek dan bilyet giro
Contoh perhitungan bunga tabungan Transaksi yang terjadi di rekening tabungan Tn. Manase selama bulan Juni 2015 : Tgl. 1 Juni setor tunai Rp 6. 000 Tgl. 10 Juni setor tunai Rp 4. 000 Tgl. 12 Juni tarik tunai Rp 3. 000 Tgl. 16 Juni trasfer masuk Rp 2. 000 Tgl. 20 Juni tarik tunai Rp 5. 000 Tgl. 30 Juni setor tunai Rp 1. 000 Pembebanan suku bunga 18 % untuk perhitungan saldo terendah, dan untuk saldo harian (lamanya saldo mengendap) suku bunga sebagai berukut : dari Tgl. 1 s/d 10 bunga = 18 % pa dari Tgl. 11 s/d 20 bunga = 15 % pa dari Tgl 21 s/d 30 bunga = 20 % pa Pertanyaan: Hitunglah berapa bunga bersih yang Tn. Manase terima dengan menggunakan saldo terendah dan saldo harian jika dikenakan pajak 15%. Kemudian buatkan laporan buku tabungannya.
Penyelesaian Tgl. Mutasi 1 10 12 16 20 30 Setor tunai Tarik tunai Transfer masuk Tarik tunai Setor tunai Debet 3. 000 5. 000 Kredit Saldo 6. 000 4. 000 6. 000 10. 000 7. 000 9. 000 4. 000 5. 000 2. 000 1. Perhitungan bunga dari saldo terendah. Saldo terendah Rp 4. 000 Bunga = 4. 000 x 18 % x 1/12 = Rp 60. 000 Pajak 15 % x Rp 60. 000 = Rp 9. 000 – Bunga bersih = Rp 51. 000
2. Perhitungan bunga dari saldo harian (saldo mengendap). 1 tahun= 365 hari Waktu mengendap Tgl. 1 – 9 Tgl. 10 Tgl. 11 Tgl. 12 – 15 Tgl. 16 – 19 Tgl. 20 Tgl. 21 – 29 Tgl. 30 Total buga harian Pajak 15 % Bunga bersih Hari Saldo Suku bunga Besar bunga 9 1 1 4 4 1 9 1 6. 000 10. 000 7. 000 9. 000 4. 000 5. 000 18 % 15 % 20 % 26. 630 4. 932 4. 110 11. 507 14. 795 1. 644 19. 726 2. 740 Rp 86. 084 Rp 12. 913 – Rp 73. 171
Laporan Rekening Tabungan Tn. Manase per 30 Juni 2015 Tanggal Mutasi 1 10 12 16 20 30 Setor tunai Tarik tunai Transfer masuk Tarik tunai Setor tunai Bunga tabungan PPh Debet 3. 000 5. 000 12. 913 Kredit 6. 000 4. 000 2. 000 1. 000 86. 084 Saldo 6. 000 10. 000 7. 000 9. 000 4. 000 5. 086. 084 5. 073. 171
Soal Transaksi yang terjadi di rekening tabungan Tn. Maruba selama bulan Juli 2015 : Tgl. 4 Juli setor tunai Rp 12. 000 Tgl. 9 Juli setor tunai Rp 8. 000 Tgl. 12 Juli tarik tunai Rp 6. 000 Tgl. 15 Juli trasfer masuk Rp 4. 000 Tgl. 20 Juli tarik tunai Rp 10. 000 Tgl. 25 Juli Trasfer keluar Rp 2. 000 Tgl. 30 Juli setor tunai Rp 3. 000 Pembebanan suku bunga 18 % untuk perhitungan saldo terendah, dan untuk saldo harian (lamanya saldo mengendap) suku bunga floating sebagai berukut : Tgl. 1 juli = 20 % pa Tgl. 20 Juli = 20, 5% pa Tgl. 10 juli = 21. 25 % pa Tgl. 25 Juli = 20%pa. Tgl 15 Juli = 19, 75 % pa Pertanyaan: Hitunglah berapa bunga bersih yang Tn. Maruba terima dengan menggunakan saldo terendah dan saldo harian jika dikenakan pajak 15%. Kemudian buatkan laporan buku tabungannya jika biaya adm. Rp 50. 000.
3. DEPOSITO (Time deposit) Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Jenis-jenis Deposito: a. Deposito Berjangka; mempunyai jangka waktu tertentu. b. Sertifikat Deposito; dapat diperjual belikan c. Deposito on Call ; berjangka waktu minimal 7 hari paling lama satu bulan.
Contoh perhitungan bunga deposito 1. DEPOSITO BERJANGKA Nn. Rita ingin menerbitkan deposito berjangka untuk jangka 6 bulan. Nominal yang diinginkan Rp 40. 000, - dan pembayaran secara tunai. Bunga 18% PA dan bunga diambil setiap bulan tunai. Setelah jatuh tempo deposito tersebut dicairkan dan uangnya diambil tunai. Berapa jumlah bunga yang Nn. Rita terima setiap bulan jika dikenakan pajak 15%! Jawab: Bunga = 18% x 40. 000/ 12 x 1 = Rp 600. 000 Pajak 15% x 600. 000 = Rp 90. 000 = Rp 510. 000 Pertanyaan: Berapa jumlah bunga jika jatuh tempo 9 bulan diterima setelah jatuh tempo dengan dikenakan pajak 15% ?
2. SERTIFIKAT DEPOSITO Tn. Amri ingin membeli 10 lembar sertifikat deposito nominal @ Rp 10. 000, - dengan bunga 7, 5% PA dan pajak 15%. Jangka waktu sertifikat 12 bulan. Berapa jumlah bunga yang diterima Tn. Amri, jika bunga diambil setiap bulan? Jawab: Nominal 10 x 10. 000 = Rp 100. 000 Bunga = 7, 5% x 100. 000 / 12 x 1 = Rp 625. 000 Pajak 15% x Rp 625. 000 = Rp 93. 750 Jumlah yang harus dibayar = Rp 531. 250
SOAL Ny. Pratiwi membeli 5 lembar sertifikat deposito nominal @ Rp 2. 000, - dengan bunga 8% PA dan pajak 15%. Jangka waktu 3 bulan. Pertanyaan: Berapa jumlah bunga yang akan diterima Ny. Pratiwi jika bunga diambil pada saat jatuh tempo ?
3. DEPOSITO ON CALL Tn. Arbi memiliki uang Rp 2. 000, - ingin menerbitkan deposito on call selama 16 hari , bunganya 18% PA. Diambil pada saat pencairannya (2/5. 2001 – 18/5. 2001) Hitunglah berapa jumlah bunga yang akan diterima Tn Arbi pada saat jatuh tempo jika dikenakan pajak 15% ! Bunga = 2. 000 x 18% x 16/360 = 16. 000 Pajak 15% x 16. 000 = 2. 400 = 13. 600
Penarikan deposito sebelum jatuh tempo CTH: Ani memiliki deposito berjangka di bank Rp 10. 000, jangka waktu 6 bulan, suku bunga 18% PA. Deposito dibuka tgl. 31/5. 2009, kemudian ditarik kembali tgl. 30/6. 2009. untuk itu dikenakan penalty dihitung 20% dari bunga sebelum pajak dan pajak 15%. Penyelesaian : Bunga deposito = 10. 000 x 18%x 1/12 = 150. 000 Pajak = 15%x 150. 000 = 22. 500 Bunga setelah pajak = 127. 500 Penalty 20%x 150. 000 = 30. 000 – Bunga deposito yang dibayar bank = 97. 500 http: //repository. uhn. ac. id/handle/123456789/412 http: //repository. uhn. ac. id/handle/123456789/414 Giro, Tabungan dan Deposito
BANK SENTRAL (BANK INDONESIA) A. Pengertian Di Indonesia, peranan bank sentral dilakukan oleh bank Indonesia. Berawal dari De Javasche Bank yang didirikan oleh Belanda pada 24 Januari 1828, setelah Indonesia merdeka, bank tersebut dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia dan berada di bawah kewenangan pemerintah Indonesia. Bank Sentral (Central Bank) (BI), menurut UU No. 3. Tahun 2004: Lembaga negara yang mempunyai wewenang : • mengeluarkan alat pembayaran yang sah suatu negara • merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter • mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran • mengatur dan mengawasi perbankan dan berfungsi sebagai lender of the last resort
B. Status Bank Indonesia 1. Lembaga negara yang independen Bank Indonesia memiliki otonomi penuh dalam pelaksanaan tugasnya dan untuk menjamin independensi tersebut, kedudukan BI berada di luar Pemerintah RI (uu no. 23 Tahun 1999). 2. Bank Indonesia Sebagai Badan Hukum Pasal 4 UU No. 23 Tahun 1999 merupakan dasar hukum BI sebagai badan hukum, yaitu badan hukum publik dan badan hukum perdata. Bandan hukum publik ; BI berwenang menetapkan peraturan yang mengikat masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Badan hukum perdata; BI dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam dan di luar pengadilan.
3. Kedudukan BI dalam Struktur Ketatanegaraan RI Bank Indonesia mempunyai kedudukan yang khusus. Tidak sejajar dengan DPR, MA, BPK, Presiden, dan Departemen. BI berada di luar pemerintah. Dalam pelaksanaan tugasnya mempunyai hubungan dengan DPR, BPK serta Pemerintah. C. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia TUJUAN Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah terhadap: 1. barang dan jasa tercermin dari perkembangan laju inflasi 2. Mata uang negara lain tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah(kurs) terhadap mata uang negara lain. TUGAS 1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi bank
Ø TUGAS MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN MONETER. 1. KEBIJAKAN OPERASI PASAR TERBUKA (OPEN MARKET OPERATION) TINDAKAN BANK SENTRAL UNTUK MEMPENGARUHI JUMLAH UANG BEREDAR YANG DILAKUKAN DENGAN CARA MEMPERJUAL BELIKAN SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) DAN SURAT BERHARGA PASAR UANG (SBPU). v JIKA JUB DIANGGAP TERLALU BANYAK SEHINGGA DIKHAWATIRKAN TERJADINYA INFLASI , BI MENJUAL SBI DENGAN BUNGA TINGGI : 30% HINGGA MERANGSANG MASYARAKAT MEMBELI. v JIKA JUB DIANGGAP KURANG, BI MENGURANGI SUKU BUNGA : 25% v JIKA JUB DIANGGAP TERLALU BANYAK, BI MENGURANGI ATAU TIDAK MEMBELI SBPU v JIKA JUB DIANGGAP KURANG, BI MEMBELI SBPU SEHINGGA JUB BERTAMBAH BANYAK DAN HARGA BARANG JADI TURUN.
2. PENETAPAN TINGKAT DISKONTO (DISCOUNT RATE) KEBIJAKAN UNTUK MENAIKKAN ATAU MENURUNKAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA. q JIKA JUB DIANGGAP TERLALU BANYAK (INFLASI) MAKA SUKU BUNGA SBI DINAIKKAN, AKIBATNYA SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA NAIK DAN JUB AKAN TURUN. q JKA JUB DIANGGAP KURANG , SUKU BUNGA SBI DITURUNKAN SUPAYA TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA TURUN DAN DIHARAPKAN MASYARAKAT MENCAIRKAN DEPOSITONYA KEMBALI. 3. PENETAPAN CADANGAN WAJIB MINIMUM (RESERVE REQUIREMENT) /KEBIJAKAN CADANGAN KAS (CASH RATIO) DIMAKSUDKAN AGAR BANK SELALU DALAM KEADAAN SEHAT, SESUAI DENGAN PRINSIP KEHATI-HATIAN. DALAM SURAT KEPUTUSAN DIREKSI BI NO. 31/146/KEP/DIR PASAL 1 DIKATAKAN : BANK UMUM WAJIB MENYEDIAKAN MODAL MINIMUM SEBESAR 4% DARI AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR). ATMR MERUPAKAN PENJUMLAHAN AKTIVA NERACA DAN AKTIVA ADMINISTRASI. CADANGAN MINIMUM ADALAH PERBANDINGAN ANTARA UANG TUNAI YANG DISIMPAN DI BANK (UANG YANG TIDAK DIPINJAMKAM KE NASABAH) DAN SIMPANAN NASABAH YANG TERDIRI DARI GIRO, DEPOSITO, DAN TABUNGAN LAINNYA.
4. PENGATURAN KREDIT ATAU PEMBIAYAAN § PEMBERIAN KREDIT YANG MELEBIHI BATAS KEWAJARAN MERUPAKAN PEYEBAB UTAMA KEGAGALAN USAHA BANK. DENGAN SYARAT; Character, capacity, Collateral, Capital, dan Condition OF Economy § FUNGSI BI SEBAGAI LENDER OF THE LAST RESORT , BI MEMBANTU KESULITAN PENDANAAN JANGKA PENDEK YANG DIHADAPI BANK. § MELAKSANAKAN KEBIJAKAN NILAI TUKAR BERDASARKAN SISTEM NILAI TUKAR YANG TELAH DITETAPKAN DAPAT BERUPA: 1. Devaluasi atau Revaluasiterhadap mata uang asing dalam sistem nilai tukar tetap(fixed rate). 2. Intervensi pasar dalam sistem nilai tukar mengambang (floating Rate) 3. Penetapan nilai tukar harian dalam sistem nilai tukar mengambang terkendali (manage floating rate) Selain kebijakan di atas ada beberapa kebijakan moneter yang dapat dilakukan pemerintah seperti: a. Devaluasi adalah kebijakan bank sentral untuk menurunkan nilai rupiah terhadap mata uang asing. b. Revaluasi adalah kebijakan bank sentral untuk menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. c. Sanering adalah kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral dengan cara pengguntingan (pemotongan) uang. Hal ini dilakukan untuk menyehatkan kembali nilai uang yang sudah jatuh. Pemerintah Indonesia pernah melakukan kebijakan sanering pada tahun 1950 an.
TUGAS BI MENGATUR DAN MENJAGA KELANCARANSISTEM PEMBAYARAN 1. PENGATURAN DAN PENYELENGGARAAN KLIRING SERTA PEYELESAIAN AKHIR TRANSAKSI. Ø BANK INDONESIA BERWENANG MENGATUR SISTEM KLIRING ANTAR BANK DALAM MATA UANG RUPIAH ATAU MATA UANG ASING YANG MELIPUTI SISTEM KLIRING DOMESTIK DAN LINTAS NEGARA. Ø MENGELUARKAN DAN MENGEDARKAN UANG • MENGELUARKAN DAN MENGEDARKAN UANG RUPIAH • MENCABUT, MENARIK, DAN MEMUSNAHKAN UANG DARI PEREDARAN • MENETAPKAN MACAM, HARGA, CIRI UANG YANG AKAN DIKELUARKAN • MENETAPKAN BAHAN UANG YANG AKAN DIGUNAKAN • PENENTUAN TANGGAL MULAI BERLAKUNYA SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Ø MENGATUR DAN MENGAWASI BANK • MEMBERIKAN DAN MENCABUT IZIN USAHA BANK • MEMBERIKAN IZIN PEMBUKAAN, PENUTUPAN, PEMINDAHAN KANTOR BANK. • MEMBERIKAN PERSETUJUAN ATAS KEPEMILIKAN DAN KEPENGURUSAN BANK • MEMBRIKAN IZIN KEPADA BANK UNTUK MENJALANKAN KEGIATAN-KEGIATAN TERTENTU. • MEWAJIBKAN BANK UNTUK MENYAMPAIKAN LAPORAN, KETERANGAN DAN PENJELASAN SESUAI DENGAN TATACARA YANG DITETAPKAN BANK INDONESIA • MELAKUKAN PEMERIKSAAN TERHADAP BANK, BAIK SECARA BERKALA MAUPUN SETIAP WAKTU APABILA DIPERLUKAN • MENGATUR DAN MENGEMBANGKAN INFORMASI ANTAR BANK
BANK UMUM (GENERAL BANKS) A. PENGERTIAN Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998, pengertian bank umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BANK KOMERSIAL. BANK UMUM JUGA MERUPAKAN AGENT OF DEVELOPMENT, BERTUJUAN : • Meningkatkan pemerataan • Pertumbuhan ekonomi • Stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
B. KEGIATAN BANK UMUM 1. MENGHIMPUN DANA DARI MASYARAKAT DALAM BENTUK TABUNGAN, GIRO, DEPOSITO, DAN SERTIFIKAT DEPOSITO. 2. MEMBERI KREDIT 3. MENERBITKAN SURAT PENGAKUAN UTANG 4. MEMBELI, MENJUAL ATAU MENJAMIN ATAS RIDIKO SENDIRI MAUPUN UNTUK KEPENTINGAN DAN ATAS PERINTAH NASABAHNYA: 1) surat wesel, 2) surat pengakuan utang, 3)kertas perbendaharaan negara, 4) sertifikat bank indonesia, 5) obligasi, 6)surat dagangan berjangka, 7)intrumen surat berharga lain 5. MEMINDAHKAN UANG, BAIK UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI MAUPUN UNTUK KEPENTINGAN NASABAH (mentransfer dana) 6. MENEMPATKAN , MEMINJAMKAN DANA KEPADA BANK LAIN. 7. MENERIMA PEMBAYARAN DARI TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA DAN NELAKUKAN PERHITUNGAN DENGAN ATAU ANTAR PIHAK KETIGA. 8. MENYEDIAKAN TEMPAT UNTUK MENYIMPAN BARANG DAN SURAT BERHARGA (SAVE DEPOSIT BOX) 9. MELAKUAKAN KEGIATAN PENITIPAN UNTUK KEPENTINGANPIHAK LAIN BERDASARKAN SURAT KONTRAK. 10. MELAKUKAN PENEMPATAN DANA DARI NASABAH KEPADA NASABAH LAINNYA.
BANK PERKREDITAN RAKYAT(CREDIT-GRANTING BANKS)(BPR) A. PENGERTIAN Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkanprinsip syariah. BPR adalah bank yang hanya menerima simpanan dalam bentuk tabungan, deposito dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. B. KEGIATANNYA : 1. MENGHIMPUN DANA DARI MASYARAKAT DALAM BENTUK SIMPANAN YAITU TABUNGAN DEPOSITO 2. MEMBERI KREDIT 3. MENYEDIAKAN PEMBIAYAAN BAGI NASABAH BERDASARKAN PRINSIP BAGI HASIL 4. MENEMPATKAN DANANYA DALAM BENTUK SERTIFIKAN BANK INDONESIA (SBI)
C. KEGIATAN – KEGIATAN YANG DILARANG BAGI BPR 1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran (LLP). 2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, kecuali melakukan transaksi jual bali uang kertas asing (money changer). 3. Melakukan penyertaan modal 4. Melakukan kegiatan perasuransian 5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha yang sudah ditentukan.
C. LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB) 1. Pasar Modal (Bursa Efek) A. Pengertian pasar modal secara umum; suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal (saham, obligasi) sifatnya jk. panjang. Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan modal (emiten). Menjual efek-efek di pasar modal. Pembeli (investor)dalam pasar modal merupakan pihak yang ingin membeli modal di perusahaan.
B. Instrumen Pasar Modal 1. Saham (Stocks) ; surat berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Keuntungan yang diperoleh yaitu deviden. Pembagian deviden ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jenis-jenis saham a. Dari segi cara peralihan : - Saham atas unjuk (bearer stocks); saham yang tidak mempunyai nama atau tidak tertulis nama pemilik da; lam saham tersebut. - Saham atas nama (registered stocks); tertulis nama pemilik dalam saham tersebut.
b. Dari segi hak tagih: - Saham biasa (common stocks); pemilik saham ini memperoleh deviden akan didahulukan kepada saham preferen dan juga harta jika perusahaan dilikuidasi. - Saham preferen (prefered stocks); saham yang memperoleh hak utama dalam deviden dan harta apabila perusahaan dilikuidasi. 2. Obligasi (Bonds); merupakan instrumen utang bagi perusahaan yang hendak memperoleh modal, keuntungan yang diperoleh adalah kupon. Pemegang obligasi tidak mempunyai hak terhadap manajemen dan kekayaan perusahaan.
Jenis-jenis obligasi : a. Ditinjau dari segi peralihan - Obligasi atas unjuk (bearer bonds); obligasi yang tidak memiliki nama dan mudah dialihkan kepada pihak lain. - Obligasi atas nama (registered bonds); obligasi yang memiliki nama dan untuk peralihannya memerlukan persyaratan dan prosedur. b. Ditinjau dari pemberian jaminan atau hak klaim - Obligasi dengan jaminan(secured bonds); ada jaminan tertentu, yaitu: obligasi dengan garansi(guaranted bonds), obligasi jaminan harta (mortgage bonds), obligasi dengan jaminan efek(colleteral trust bonds) dan jaminan peralatan(equipment bonds) - Obligasi tanpa jaminan (unsecured bonds); obligasi dengan adanya kepercayaan, misal; debenture bonds(diterbitkan pemerintah) dan subordinate bonds.
c. Ditinjau dari segi cara penetapan dan pembayaran bunga - Obligasi dengan bunga tetap - Obligasi dengan bunga tidak tetap - Obligasi tanpa bunga d. Ditinjau dari segi penerbit - Obligasi oleh pemerintah - Obligasi oleh swasta e. Ditinjau dari segi jatuh tempo - Obligasi jangka pendek - Obligasi jangka menengah - Obligasi jangka panjang
C. Para Pemain Pasar Modal 1. Emiten; perusahaan yang akan menjual surat berharga. 2. Investor; pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi. 3. Lembaga Penunjang; lembaga yang turut memdukung beroperasinya pasar modal. D. Lembaga yang Terlibat di Pasar Modal 1. Lembaga-lembaga Pemerintah - Badan pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) - Badan koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - Departemen Teknis - Departemen Kehakiman
2. Lembaga-lembaga Swasta - Notaris - Akuntan Publik - Konsultan Humum - Penilai (appraiser) - Konsultan Efek E. Prosedur Emisi 1. Tahapan emisi a. Tahap persiapan b. Penyampaian leter of intent c. Penyampaian pernyatan pendaftaran d. Evaluasi oleh BAPEPAM E. Dengar pendapat terbuka 2. Persyaratan emisi Izin regirtrasi dan listing diberikan oleh BAPEPAM
2. Pasar Uang dan Pasar Valas A. Pengertian Pasar Uang (money market); pertemuan dalam suatu pasar yang abstrak untuk memperoleh demand dan supply dana jangka pendek. B. Tujuan Pasar uang 1. Bagi yang membutuhkan dana: - unruk memenuhi kebutuhan dana jk. pendek - untuk memnuhi kebutuhan likuiditas - untuk memnuhi kebutuhan modal kerja - untuk pembayaran yang kalah kliring 2. Bagi yang menanamkan dana: - untuk memperoleh penghasilan - membantu pihak yang mengalami kesulitan dana - spekulasi, untuk memperoleh keuntungan dengan waktu singkat dalam kondisi ekonomi tertentu
C. Instrumen Pasar Uang 1. Interbank Call Money 2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3. Sertifikat Deposito 4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) 5. Banker’s Acceptence 6. Commercial Paper 7. Treasury Bills 8. Repuchase Agreement 9. Foreign Exchange Market
D. Pengertian Pasar Valuta Asing ( Foreign exchange market); pasar dimana transaksi valuta asing dilakukan baik antarnegara maupun dalam suatu negara. Transaksi dapat dilakukan oleh; badan/perusahaan atau secara perorangan. E. Tujuan Melakukan Transaksi Valas 1. untuk transaksi pembayaran 2. mempertahankan daya beli 3. pengiriman uang ke luar negeri 4. mencari keuntungan 5. pemagaran risiko 6. kemudahan berbelanja.
Penjelasan 1. Untuk Transaksi Pembayaran Mata uang yang disepakati oleh para eksportir dan importir. 2. Mempertahankan Daya Beli Pemerintah melakukan devaluasi sebesar 50% terhadap mata uang US$. Sebelum devaluasi nilai tukar 1 US $ setara dengan Rp. 000, maka nilai tukar US $ setelah devaluasi adalah: Nilai sebelum devaluasi 1 us $ =Rp 9. 000 Devaluasi 50 % x Rp 9. 000 = Rp 4. 500 nilai 1 US $ setelah devaluasi = Rp 13. 500 Jila sebelum devaluasi uang rupiah senilai Rp 90. 000, setara dengan 10. 000 US $, setelah devaluasi uang tersebut jadi : 90. 000/13. 500 = 6. 667 US $.
3. Mengirin Uang ke Luar Negeri TN Hendra akan mengirim uang 10. 000 US $ ke California USA. Kurs jual 1 US $ pada saat itu setara dengan Rp 9. 000, maka untuk mengirim Rp 90 juta atau setara dengan 10. 000 US $. 4. Mencari Keuantungan Deposito dalam bentuk valas, disamping memperoleh bunga juga keuntungan dari kenaikan kurs. 5. Pemagaran Risiko (Hedging), penjelasan hal; 251 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. 6. Kemudahan Berbelanja Dengan membawa traveller cheque (TC) dapat mempermudah berbelanja di berbagai tempat dan di bertbagai negara, karena nominal TC mengikuti kurs yang terus berkembang.
F. Jernis-jenis Transaksi Valas 1. Transaksi tunai (spot transactioan) 2. Transaksi tunggal ( forward transaction) 3. Transaksi barter ( swap transaction), hal 253
3. Koperasi Simpan Pinjam A. Pengertian Kegiatan usaha yang menghimpun dana dari anggota dan menyalurkan kepada anggota atau masyarakat. B. Sumber-sumber Dana Koperasi 1. dari anggota koperasi berupa : - Iuran Wajib - Iuran Pokok - Iuran Sukarela 2. dari luar koperasi - Pemerinta - Perbankan - Lembaga swasta
C. Jenis-jenis Koperasi 1. Koperasi Produksi 2. Koperasi Konsumsi 3. Koperasi Simpan Pinjam 4. Koperasi Serba usaha D. Keuntungan Koperasi 1. Bunga yang dibebankan kepada peminjam 2. Biaya administrasi 3. Investasi di luar kegiatan koperasi, dll E. Pendirian Koperasi -Minimal 20 orang yang sepakat untuk membuat akte notaris, dan mendaftarkan ke kanwil Departemen koperasi setempat untuk pengesahan. - atau dengan ketentuan lainnya
4. Pegadaian A. Pengertian Secara umum usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai. B. Keuntungan di Usaha Gadai/pegadaian 1. cepat diperoleh uang dengan jaminan barang tertentu 2. tidak mempermasalahkan untuk apa uang digunakan 3. prosedur administrasinya cepat C. Besar Jumlah Pinjaman Tergantung nilai jaminan barang-barang yang diberikan. Biasanya yang menggunakan jasa pegadaian adalah masyarakat menegah, jadi hanya melayani pinjaman dengan jumlah tertentu.
D. Barang Jaminan 1. Perhiasan 2. Kenderaan 3. Barang Elektronik 4. Mesin-mesin 5. Perabotan rumah tangga, dll yang dapat dijaminkan. E. Prosedur Pinjaman 1. Nasabah datang langsung ke pegadaian 2. Membawa barang yang akan digadaiakan 3. Menarsir nilai jaminan yang diberikan 4. Menentukan jumlah pinjaman 5. Menahan dan menyimpan barang jaminan
5. Leasing (sewa guna usaha) A. Pengertian Secara umum ; adalah perjanjian antar lessor (perusahaan leasing) dengan lessee(nasabah) di mana pihak lessor menyediakan barang dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu. Kepmen Keuangan No. 1169/KMK. 01/1991; “kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyedian barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaranan secara berkala. Selanjutnya yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha di mana lessee pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha” Lessor adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha leasing dengan meyediakan berbagai macam modal. Lessee adalah nasabah yang menginginkan barang modal tersebut.
B. Ketentuan Mengenai Leasing Kegiatan leasing resmi beroperasi di Indonesia berdasarkan surat keputusan bersama Menteri keuangan, Menteri P[erindustrian dan Menteri Perdagangan Nomor Kep. 122/MK/IV/2/1974, Nomor 32/M/SK/2/74 dan Nomor 30/Kpb/I/74 Tanggal 7 Februari 1974 tentang Perizinan Usaha Leasing di Indonesia. Wewenang untuk memberikan usaha leasing dikeluarkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Nomor 649/MK/IV/5/1974 Tanggal 6 Mei 1974 yang mengatur mengenai ketentuan tata cara perizinan dan kegiatan usaha leasing di Indonesia. Dengan keluarnya Kebijaksanaan Deregulasi 20 Desember 1988(Pakdes 20 1988) yang mengatur usaha leasing di Indonesia, maka ketentuan sebelumnya tidak berlaku. Tapi dengan keluarnya Keppres Nomom 61 Tahun 1988 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK. 013/1988 Tanggal 20 Desember 1988 diperkenankan adanya istilah pembiayaan, yaitu pembiayaan dalam bentuk dana atau modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Lembaga pembiayaan seperti ; sewa guna usaha, modal ventura, anjak piutang, pembiayaan konsumen, kartu kredit.
C. Pihak-pihak yang Telibat 1. Lessor Perusahaan leasing yang membiayai nasabah untuk memperoleh barang barang modal. 2. Lessee Nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk memperoleh barang modal yang diinginkan. 3. Suplier Pedagang yang menyediakan barang yang akan dileasing. 4. Asuransi Pihak yang akan menanggung risiko terhadap perjanjian antara lessor dengan lessee D. Kegiatan Leasing Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK. 01/1991 Tanggal 21 November 1991, mengatur kegiatan leasing yang dapat dilakukan: 1. melakukan sewa guna usaha dengan hak opsi bagi lessee (finance lease); 2. melakukan sewa guna usaha tanpa hak opsi bagi lessee (operating lease). Hal. 277
E. Jenis-jenis Perusahaan Leasing 1. Independent leasing Perusahaan leasing yang berdiri sendiri dapat sekaligus sebagai supplier atau membeli barang-barang modal dari supplier lain untuk dileasikan. 2. Captivwe lessor Produsen atau supplier mendirikan perusahaan leasing dan mereka leasekan adalah barang mili mereka sendiri dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan dan mengurang penumpukan barang di gudang. 3. Lease broker Perusahaan yang mempertemukan keinginan lessee untuk memperoleh barang modal kepada lessor untuk dileasekan. (sebagai perantara)
6. Asuransi A. Pengertian Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang usaha Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yangdiharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidakpasti, atau untuk memberikan suatu pembauaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. B. Jenis-jenis Asuransi 1. Dari segi fungsi : - Asuransi kerugian(non life insurance) - Asuransi jiwa (life insurance) - Reasuransi(reinsurance) 2. Dari segi kepemilikan : - Milik Pemerintah - Milik Swasta Nasional - Milik Perusahaan Asing - Milik Campuran
C. Keuntungan Asuransi 1. Bagi perusahaan asuransi - keuntungan dari premi yang diberikan kepada nasabah - keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain - keuntungan dari hasil bunga investasi di surat-surat berharga 2. Bagi nasabah - memberikan rasa aman - simpanan - terhindar dari risiko kerugian atau kehilangan - memperoleh penghasilan di masa datang - memperoleh penggantian akibat kerusakan atau kehilangan
D. Prinsi-prinsip Asuransi 1. Insurable Interest; Pertanggungan berdasarkan hukum 2. Utmost Good Faith (itikat baik) antara tertanggung dan penanggung 3. Indemnity (ganti rugi); mengendalikan posisi keuangan tertanggung setelah terjadi kerugian seperti sebelum terjadi kerugian 4. Proximate; sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu peristiwa. 5. Subrogation ; hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian. 6. Contribution; penanggung berhak mengajak penanggung lainnya untuk memiliki kepentingan yang sama untuk bersama membayar ganti rugi kepada tertanggung.
E. Jenis-jenis Risiko 1. Risiko murni; adanya ketidak pastian terjadinya suatu kerugian, misal: rumah mungkin akan terbakar, mobil yang dikendarai akan tertabrak, kapal dan muatannya akan tenggelam. 2. Risiko spekulatif; peluang untuk mengalami kerugian atau keuntungan. 3. Risiko individu a. risiko pribadi; risiko memperoleh keuntungan akibat suatu hal, seperti sakit, kehilangan pekerjaan atau mati. b. risiko harta; risiko kehilangan harta apakah dicuri, hilang, rusak yang menyebabkan kerugian keuangan. c. risiko tanggung gugat; risiko yang disebabkan apabila kita menanggung kerugian seseorang dan kita harus membayarnya.
7. Anjak Piutang A. Pengertian Perusahaan anjak piutang (faktoring) adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian, atau pengambilalihan atau pegelolaan utang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu. B. Kegiatan Anjak Piutang 1 pengambilalihan tagihannsuatu perusahaan denga fee tertentu. 2. pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan harga yang sesuai kesepakatan. 3. mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan. C. Pihak yang terlibat dan Fasilitas yang diberikan 1. Kreditor atau klien yang meyerahkan tagihannya 2. Perusahaan anjak piutang (factoring) 3. Debitur; nasabah yang mempunyai masalah (utang) kepada kreditor
D. Jasa-jasa dan Biaya yang diberikan 1. Jasa Pembiayaan (financing service) Perusahaan anjak piutang melakukan pembayaran di muka(prefinancing) kepada kreditor yang besarnya tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. Misalnya 60% atau 80% dari total piutang. 2. Jasa Non Pembiayaan (non financing service) Pembiayaan meliputi pemberian jasa pengelolaan administrasi kredit. E. Keuntungan Anjak Piutang 1. Bagi perusahaan anjak piutang - memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya administrasi -membantu menyelesaiakaqn pertikaian di antara kreditor dan debitur - membantu manajemen pihak kreditor dalam menyelenggarakan kredit
2. Bagi Kreditor(klien) - mengurangi risiko kerugian dengan tertagihnya piutangnya - memperbaiki sistem administrasi - memperlancar kegiatan usaha - dengan ditagihnya pioutang oleh perusahaan anjak piutang, kreditor dapat berkonsentrasi ke usaha lainnya. 3. Bagi debitur Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar utangnya.
8. Modal Ventura A. Pengertian Badan usaha yang melakukan suatu pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan. (Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988). Kegiatan investasi yang dibiayai modal ventura biasanya jangka panjang dan memiliki risiko tinggi. B. Landasan Hukum 1. Kepmen Keuangan Nomor 469/KMK. 017/1995 Tanggal 3 Oktober 1995 Tentang; Pendirian dan Pembinaan Perusahaan Modal Ventura. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1995 tentang PPh bagi Perusahaan Modal Ventura. 3. Kepmen Keuangan nomor 227/KMK. 01/1994 Tanggal 9 Juni 1994 tentang Sektor-sektor usaha perusahaan pasangan usaha dari perusahaan modal ventura. DLL ( hal. 315 -316)
C. Tujuan Pendirian Modal Ventura 1. Tujuan utama; membiayai suatu usaha yang mengandung suatu risiko tinggi. 2. Tujuan lain; a. untuk pengembangan suatu proyek tertentu, misal penelitian b. pengembangan teknologi baru atau pengembangan produk baru c. pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan d. kemitraan dalam pengentasan kemiskinan e. alih teknologi , dadi lama ke baru f. membantu likuiditas suatu perusahaan g. membantu pendirin perusahaan baru. D. Keuntungan yang diperoleh 1. Bagi perusahaan modal ventura - memperoleh keuntungan berupa deviden -memperoleh keuntungan berupa capital gain - memperoleh keuntungan bagi hasil
2. Bagi perusahaan pasangan usaha - membantu penambahan modalusaha - memperbaiki teknologi dari lama ke baru - membantu pengembangan usaha - mengurangi risiko keuangan. E. Jenis Pembiayaan Modal Ventura 1. Equity Financing; pembiayaan langsung pada Perusahan Pasangan Usaha(PPU) dengan cara mengambil bagian dari sejumlah saham milik PPU. 2. Semi Equity Financial; membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh perusahaan PPU. 3. Mendirikan perusahaan baru dengan PPU 4. Bagi hasil dengan perusahan yang belum memiliki badan hukum Perseroan Terbatas atau badan usaha lainnya.
F. Sumber Dana Modal Ventura 1. Dari dalam - setoran modal pemegang saham - cadangan laba yang belum terpakai - laba yang ditahan 2. Dari luar - investor perorangan dan industri - pinjaman fdari perbankan - pinjaman dari perusahaan asuransi - pinjaman dari perusahaan dana pensiun
9. Dana Pensiun A. Pengertian Perusahan Dana Pensiun adalah perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan pendapatan kepada peserta pensiun sesuai penjanjian. Dana Pensiun adalah badan huku yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfat pensiun. (UU Nomor 11 Tahun 1992) B. Jenis-jenis Dana Pensiun Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992; 1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) 2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Pengelolaan dana pensiun: 1. mendirikan dana pensiun bagi kartyawan 2. mengikuti program pensiun 3. bergabung dengan dana pensiun yang didirikan pemberi kerja 4. mendirikan dana pensiun bersama pemberi kerja
C. Sistem Pembayaran Dana Pensiun 1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) Pembayaran pensiuan dilakukan dengan pertimbangan: - perusahaan tidak mau pusing dengan karyawan yang sudah pensiun - memberi kesempatan kepada pensiunan untuk mengusahakan uangnya - karena permintaan pensiun itu sendiri 2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) Pembayaran manfaat pensiun dari PPIP dan hasil pengembangannya lebih kecil dari Rp 36. 000 dapat dibayar sekaligus. D. Asas-asas Dana Pensiun 1. Asas keterpisahan kekayaan dana pensiuan dari kekayaan badan hukum pendiri 2. Asas peyelenggaraan dalam sistem pendanaan 3. Asas pembinaan dan pengawasan 4. Asas penundaan manfaat 5. Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana pensiun
10. Kartu Plastik ( credit card) A. Pengertian Kartu plastik merupakan kartu yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan non bank yang diberikan kepada nasabah untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran. Kartu plastik dapat diuangkan di berbagai tempat seperti ATM. Berdasarkan Kepmen Keuangan Nomor 1251/KMK. 013/1988 Tanggal 20 Desember kartu plastik digolongkan sebagai kelompok usaha jasa pembiayaan B. Pihak-pihak yang terlibat 1. Bank atau perusahaan pembiayaan baik sebagai penerbit dan pembayar 2. Pedagang (merchant); sebagai tempat belanja. 3. Pemegang kartu (card holder); nasabah yang namanya tertera dalam kartu
C. Jenis-jenis Kartu Plastik 1. Charge card 2. Credit card 3. Debit card 4. Cash card 5. Check Gitarantee D. Sistem Kerja Kartu Plastik 1. Nasabah mengajukan permohonan sebagai pemegang kartu 2. Lembaga pembiayaan menerbitkan kartu jika disetujui 3. Kartu plastik yang sudah disetujui, nasabah dapat berbelanja di suatu tempat dengan bukti pembayarannya. Sistem kerja penagihan ; 1. nasabah melakukan transaksi dan menandatangani bukti transaksi 2. pihak pedagang menagih ke bank/lembaga pembiayaan 3. Bank/lembaga pembiayaan akan membayar kepada pedagang(merchant) 4. Bank menagih ke pemegang kartu 5. Pemegang kartu membayar sejuimlah nominal yang tertera.
E. Keuntungan dan Kerugian Kartu Kredit 1. Keuntungan bagi bank atau lembaga pembiayaan a. Iuran tahunan dikenakan kepada pemegang kartu b. Bunga yang dikenakan saat berbelanja c. Biaya administrasi saat menarik dengan ATM d. Biaya denda atas keterlambatan pembayaran 2. Keuntungan bagi pemegang kartu a. Kemudahan berbelanja b. Kemudahan memperoleh uang tunai selama 24 jam c. Adanya kesan bonafiditas/kebanggaan 3. Keuntungan bagi merchant a. Dapat meningkatkan omset penjualan b. Bentuk pelayanan kepada pelanggan, sehingga dapat kembali belanja c. dan pelayanan lainnya
1. Kerugian bagi bank dan lembaga pembiayaan - Jika terjadi kemacetan pembayaran oleh nasabah yang berbelanja atau mengambil uang tunai sulit untuk ditagih. 2. Kerugian bagi nasabah pemegang kartu - Nasabah boros dalam berbelanja, karena tidak mengeluarkan uang tunai - Nasabah dikenakan biaya tambahan oleh pedagang.
Terima kasih
- Slides: 80