BAKTERI SEBAGAI AGENT PENYAKIT Pengantar Bakteri merupakan mikroorganisme
BAKTERI SEBAGAI AGENT PENYAKIT
Pengantar – Bakteri merupakan mikroorganisme dengan diameter rata-rata berukuran 1 -5 mikron. – Ada tiga bentuk dari bakteri yaitu spirila (spiral), basil (batang) , dan kokus (bulat). Selain bentuk-bentuk dasar tersebut, bakteri juga dapat berbentuk kokobasil (gabungan kokus dan basil)dan filamen – Bakteri mempunyai ciri khas yaitu salah satunya, mengalami reproduksi aseksual ( tidak harus dengan perkawinan ) berkembang biak dengan cara membelah diri , namun juga dengan menggunakan kombinasi DNA( reproduksi Seksual) – Bakteri merupakan mikroorganisme dengan diameter rata-rata berukuran 1 -5 mikron.
Morfologi – Satuan ukuran bakteri adalah mikrometer ( m) yang setara dengan 1/1000 mm atau 10 -3 mm. Ukuran yang paling umum dipelajari kira-kira 0, 5 – 1, 0 x 2, 0 x 5, 0 m.
Bentuk bakteri Kokus (berbentuk bulat. ) – Monokokus : hidup menyendiri – Diplokokus : berpasangan (Co : Streptococcus pneumoniae) – Stafilokokus : berkelompok seperti buah anggur (Co : Staphylococcus aureus) – Streptokokus : berbentuk rantai – Sarcina/ sarsina : mengelompok serupa kubus – Tetrakokus : koloni terdiri dari empat kokus
Contoh beberapa bentuk bakteri – Batang ( Basil)
• Diplococcus : Neisseria gonorhoe Neisseria meningitidis
Diplokokkus jika di amati di bawah mikroskop dengan pewarnaan violet
Streptococcus sp
Staphylococcus aureus
Mycobacterium tuberculosis
– Basil : – berbentuk batang(Co : Pseudomonas, Klebsiella) – Monobasil : hidup menyendiri/ tidak bergerombol – Diplobasil : berpasangan – Streptobasil : berbentuk rantai
– Vibrio : berbentuk melengkung. (Co : Vibrio cholerae, Campylobacter)
Struktur
Struktur luar dinding sel – Flagel/ bulu cambuk – Berfungsi untuk bergerak/ motilitas, dapat diklasifikasikan sbb ; – Monotrik : 1 flagel pada ujung sel – Lofotrik : banyak flagel pada 1 ujung sel – Amfitrik : bayak flagel pada kedua ujung sel – Peritrik : flagel tersebar dari ujung ke sisi-sisi sel – Atrik : tdk mpy flagel
– Pili/ Fimbriae – Merupakan benang-benang halus yang keluar/ menonjol dari dinding sel & hanya ditemukan pada bakteri batang gram negative. Pili termasuk golongan protein yang disebut lektin
– Dinding sel – Berfungsi untuk memberikan bentuk tertentu pada bakteri, mengatur keluar masuknya zat kimia, pembelahan sel. Terdiri dari berbagai macam bahan organik seperti selulosa, hemiselulosa, khitin. Pada bakteri gram positif, mempunyai 1 lapisan yang tebal. Pada bakteri gram negatif, merupakan struktur berlapis.
– Struktur dalam dinding sel – Membran sitoplasma/ plasmolema/ lapisan hialin – Merupakan bungkus dari sitoplasma, terletak di bagian bawah dinding sel tetapi tidak terikat. Tersusun oleh senyawa protein, lipida & asam nukleat – Protoplasma/ sitoplasma/ plasma sel – Merupakan isi sel yaitu koloid yang mengandung karbohidariat, protein, enzim, belerang, kalsium karbonat & volutin. – Inti/ nukleus – Merupakan lokasi utama bahan genetik & sebagai pusat pengendalian sel. Terdiri dari : DNA & RNA – Organel-organel yang lain : – Organel : struktur-struktur yang terbatasi oleh membran dalam sitoplasma (organel = organ kecil) yang melakukan fungsi khusus didalam sel. Bakteri tidak mempunyai nukleolus (anak inti), Retikulum Endoplasma, mitokondariia, tubuh golgi – Ribosom : partikel kecil yang terdiri dari protein & RNA yang berfungsi dalam sintesis protein baru – Badan inklusi : kepingan-kepingan kecil material yang tidak menjadi bagian utuh dari struktur sel
– Spora – Yaitu bentuk bakteri yang sedang dalam usaha melindungi (mengamankan) diri dari pengaruh yang buruk dari luar – Menurut Knaysi, proses sporulasi (pembentukan spora) dibagi dalam 4 tahap yaitu : – Tahap permulaan : koloni menunjukkan pertumbuhan sangat lambat – Bahan-bahan lipoprotein mengumpul ke salah satu ujung sel – Timbul bungkus yang menyelubungi calon spora – Tahap akhir : spora tampak berubah bentuk & volume – Kebanyakan bakteri pembentuk spora adl penghuni tanah, ttp spora bakteri dpt tersebar dimana saja
Reproduksi bakteri – Bila bakteri diinokulasikan ke dalam suatu medium yang sesuai dan pada keadaan yang optimum bagi pertumbuhannya, nnaka ter-jadi kenaikan jumlah yang amat tinggi dalam waktu yang relatif pendek. Pada beberapa spesies, populasi (panen sel terbanyak yang dapat diperoleh) tercapai dalam waktu 24 jam; populasinya dapat mencapai 10 sampai 15 milyar sel bakteri per mililiter. Perbanyakan seperti ini disebabkan oleh pembelahan sel secara aseksual. – Pembelahan sel (pembelahan biner melintang) – Proses reproduksi paling umum di dalam daur pertumbuhan yang biasa pada populasi bakteri ialah pembelahan biner melintang. Pembelahan biner melintang adalah suatu proses reproduksi aseksua. L setelah pembentukan dinding sel melintang maka satu sel tunggal membelah menjadi dua sel, dan disebut sel anak.
Pertumbuhan bakteri – Pada mahluk hidup selain bakteri, pertumbuhan diartikan sebagai bertambah besar/tinggi ( dilihat dari sisi fisiknya) – Namun pada bakteri pertumbuhan diartikan sebagai proses perubahan di dalam pertambahan jumlah atau massa melebihi asalnya – Pertumbuhan bakteri berbanding lurus dengan pertambahan komponen selular yang lain spt, DNA, RNA dan Protein – Cara Khas pertumbuhan bakteri adalah dengan membelah diri, sekali setiap 20 menit , – Degan pembelahan melintang, jadi satu sel membelah menjadi 2, dan seterusnya
KONDISI fisik yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri – Suhu juga mempengaruhi laju pertumbuhan dan jumlah total pertumbuhan organisme. Keragaman suhu dapat juga mengubah proses-proses metabolik tertentu serta morfologi sel. – Sebagian besar bakteri tumbuh pada suhu 37 o. C – Atmosfer gas – Karbon dioksida dan Oksigen – Co 2, dibutuhkan untuk pertumbuhan, biasanya diambil dari udara bebas
– Lebar flagel : < 0, 1 . Flagel terdiri dari protein yang disebut flagelin. Gerakan flagel menyebabkan bakteri terdorong ke depan (seperti baling-baling kapal)
Beberapa contoh bakteri yang merugikan – SALMONELLE TYPHII – Menyebabkan Thypus – Kekerabatan : – Kerajaan : Bakteria – Filum : Proteobakteria – Kelas : Gamma Proteobakteria – Ordo : Enterobakterials – Famili : enterobaktiaceae – Genus : Salmonella
– Salmonella berbentuk batang, termasuk dalam golongan bakteri gram negatif. – Dalam kelompok entobacteria non spora, – Diameter 0, 7 -1, 5 p. M, panjangnya 2 -5 p. M, dengan flagella mengarah kesegala penjuru. – S. Thypi memeliki kemampuan menghambat tekanan oksidatif leukosit, yang menyebabkan sistem imun tubuh tidak efektif – Infeksi S. Thyphi selanjutnya berkembang dalam tubuh manusia dan kita sebut sebagai demam thipoid ( tipus)
Penyebaran – Salmonella Typhi hanya hidup pada manusia. . Orang dengan demam tipus membawa bakteridalam aliran darah dan saluran usus. Selain itu, sejumlah kecil orang, disebut carrier sembuh dari demamtifoid namun tetap membawa bakteri tersebut – S. thipy menjadi penyebab utama dari penyakit yang ditularkan melalui makanan.
Shigella Dysenteriae, Penyebab penyakit Disentri – Kerajaan: Bacteria – Filum : Proteobacteria – Kelas : Gammaproteobacteria – Ordo : Enterobacteriales – Keluarga : Enterobacteriaceae – Genus: Shigella – Spesies: S. dysenteriae
– Sigella dysentriae, merupakan spesies dari genus shigella, termasuk dalam bakteri gram negative, non spora, an aerobic, dan nonmotil ( mempunyai alat gerak berupa flagel) – Ditularkan melalui makanan dan minuman. – Masuk kedalam tubuh manusia melalui tangan yang kotor, ( food entry ketika mengambil makanan dengan tangan yang kotor)
Penyakit yang ditimbulkan – S. Dysenteriae adalah penyebab disentri yang terpenting dan tersering (± 60% kasusdisentri yang dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat dan mengancam jiwadisebabkan oleh Shigella). – Tanda-tanda yang paling umum yang dapat ditemui terkait denganinfeksi Shigella disentri antara lain kolitis , kekurangan gizi , prolaps rektum , tenesmus , artritis , dan masalah sistem saraf pusat. Selanjutnya , S. dysenteriae dikaitkan dengan perkembangansindrom uremik hemolitik , yang meliputi anemia , trombositopenia , dan gagal ginjal
Haemofillus Influenza – Domain : Bacteria – Kerajaan : Eubacteria – Filum : proteobacteria – Kelas : Gammaproteobacteria – Bakteri ini berbentuk cocobasil dan berjumlah banyak
– Menyebabkan penyakit : – Artritis Infeksiosa – menyebabkan demam dan nyeri , kadang disertai dengan menggigil – Meningitis – Bayi dan balita lebih berisiko terkena meningitis dibandingkan dengan orang dewasa, selain itu juga dapat di akibatkan karena faktor risiko dari pneuminitis
Streptococcus pneumoni – Domain: Bacteria – Filum: Firmicutes – Kelas: Bacilli – Ordo: Lactobacillales – Keluarga: Streptococcaceae – Genus: Streptococcus – Spesies: S. pneumoniae – Bakteri : Streptococcus pneumoniae – penyebab umum pneumonia,
– Kokus dan berbentuk lanset, berpasangan (diplokokus) dan berselubung. Pneumokokustipe III berbentuk bulat, baik dari eksudat maupun perbenihan. Rantai panjang pada perbenihan yang mengandung sedikit magnesium. – Gram positif dan pada perbenihan tua gram negatif, tidakmembentuk spora, tidak bergerak (tidak berflagel). Pada jenis yang virulen berselubung, – menghasilkan α hemolisis pada agar darah, lisis oleh empedu dan detergen
– Penyakit yang ditimbulkan – Bakteri ini adalah penyebab penyakit pneumonia lobaris, juga sinusitis, otitis media, osteomielitis, artritis, periotonitis, ulserasi kornea dan meningitis. Dari pneumonia lobaris dapatterjadi komplikasi berupa septikemia, empiema, endokarditis, perikarditis, meningitis, dan artriris. – Pneumonia sekunder oleh pneumokokus setelah infeksi virus. – Pneumokokus menyebabkan penyakit melalui kemampuannya berbiak dalam jaringan. – Gejala pneumonia lobar akut oleh pneumokokus berupa demam, rasa menggigil, rasa sakit pari-paru, Alveoli paru-paru penuh terisi eksudat, sering terjadi bakteremia.
Mycobacterium tuberculosis – Kerajaan: Bacteria – Filum: Actinobacteria – Ordo: Actinomycetales – Upaordo: Corynebacterineae – Famili: Mycobacteriaceae – Genus: Mycobacterium – Spesies: M. tuberculosis
– Mycobacterium – adalah satu bakteri yang banyak ditemukan di masyarakat. Salah satuspesiesnya adalah – Mycobacterium tuberculosis yang dapat menularkan kuman tuberculosis – melalui udara, percikan dahak, atau ludah yang terinfeksi oleh kuman tuberculosis Menurut Sommer dan Good dalam buku Journal of Clinical – tahun 1980, dilakukan kajian tentang Klasifikasi Mycobacteria, pada masing-masing kelompok terdiri dari Divisio, Kelas, Keluarga, Genus, dan spesies. – Pada bagian spesies ini banyak ditemukan macam dan ragam dari koloninya, dan juga kehidupannya dipengaruhi dengan sifat asam atau basa pada media yang ditumbuhinya. Jika dilakukan pembiakan di laboratorium maka akan tampak perbedaan koloni serta sifat pertumbuhannya, hal ini juga dipengaruhi oleh suhu dan p. H pertumbuhan koloni
- Slides: 38