BAHASA PEMROGRAMAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK 1 BAHASA PEMROGRAMAN

BAHASA PEMROGRAMAN & PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK 1 BAHASA PEMROGRAMAN : High level (Pemrog. Tingkat tinggi) 2. Middle level (Pemrog. Tingkat menengah), dan 3. Low level (Pemrog. Tingkat rendah). 1. & PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

Pendahuluan 2 Bahasa pemrograman (programming language) yaitu kumpulan perintah-perintah bermakna, berstruktur tertentu (syntax) yang dapat dimengerti komputer yang berguna didalam penyelesaian masalah, atau singkatnya bahasa pemrograman yaitu prosedur / tata cara penulisan program Fungsi Bahasa pemrograman adalah sebagai media untuk menyusun dan memahami serta sebagai alat komunikasi antara pemrogram dengan computer.

Pendahuluan 3 Dalam pengertian luas pemrograman meliputi seluruh kegiatan yang tercakup dalam : § Pembuatan program, termasuk analisis kebutuhan (requirement's analysis) § Keseluruhan tahapan dalam perencanaan (planning) , perancangan (design) dan pewujudannya (implementation). Dalam pengertian yang lebih sempit, pemrograman merupakan : § Pengkodean (coding atau program writing = penulisan program) § Pengujiannya (testing) berdasarkan rancangan tertentu.

Bahasa Pemrograman 4 Secara umum terdapat 3 kelompok Bahasa Pemrograman yaitu: 1. high level (Seperti Pascal dan Basic), 2. middle level (Seperti Bahasa C), dan 3. low level (Seperti Bahasa Assembly).

Low Level - Assembly Language 5 q Bahasa pemrograman level rendah ini pertama kali muncul atau digunakan mulai sekitar tahun 1945. Ketika itu untuk membuat dan menjalankan suatu program dibutuhkan waktu yang lama dan itu pun sering dijumpai kesalahan-kesalahan. Program sangat sulit dibaca, sehingga pada saat itu sangat sedikit orang yang tertarik untuk menjadi programmer. q Bahasa pemrograman generasi pertama ini merupakan bahasa pemrograman yang sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin, dan hanya dimengerti oleh pembuatnya saja karena programnya berupa kode mesin. q Untuk menerjemahkan kode-kode diperlukan program khusus yang disebut ASSEMBLER

Middle Level 6 Yaitu bahasa pemrograman tingkat menengah, yang merupakan bahasa pemrograman generasi ke dua. Dalam bahasa ini seorang programmer sudah mulai bisa menggunakan bahasa sehari-hari, walaupun masih banyak susah dimengerti juga. Banyak perintah-perintah yang menggunakan inisial atau singkatan-singkatan seperti “MOV” yang berarti “MOVE” (pindah), “STO” yang berarti (STORE) dan lain-lain. Bahasa C merupakan bahasa pemrograman tertua ini sebenarnya masih populer saat ini. Karena C sendiri merupakan “kakek” atau “nenek moyang” dari bahasa pemrograman seperti Java, C++, C#, Perl dan Javascript.

High-level Language 7 q Yaitu bahasa pemrograman tingkat tinggi, yang merupakan bahasa pemrograman generasi ke tiga dan selanjutnya. Disebut tingkat tinggi karena mudah dipelajari & Program tingkat-tinggi memerlukan proses penerjemahan oleh komputer yang sangat rumit q Program penerjemahnya disebut COMPILER atau INTERPRETER q Contoh bahasa tingkat-tinggi: FORTRAN (FORmula TRANslator), Cobol, Pascal, BASIC, MODULA-2, ADA, dan Pascal Object-oriented programming language

8 Jadi, semakin tinggi tingkat bahasa pemrograman maka akan semakin mudah untuk dipelajari, karena bahasanya yang manusiawi/mudah dimengerti. sebaliknya, semakin rendah tingkatan bahasa pemrograman, maka akan semakin sulit untuk dipelajari, karena bahasanya yang mendekati cara mesin bekerja (bahasa mesin)

Penerjemah Bahasa Pemrograman 9 Interpreter Menganalisis dan mengeksekusi setiap baris dari program tanpa melihat program secara keseluruhan. Contoh: PHP, ASP, Perl, Python Compiler Merupakan suatu program yang menterjemahkan bahasa program (source code) ke dalam bahasa objek (object code) secara keseluruhan program. Contoh: Visual Basic, Fortran, Cobol, Pascal, C

Perbedaan Interpreter dan Compiler 10 INTERPRETER COMPILER Menerjemahkan instruksi per instruksi Menerjemahkan secara keseluruhan Source program tidak harus ditulis lengkap Source program ditulis lengkap Tidak menghasilkan exutable program karena langsung dijalankan pada saat program diinterpretasi Menghasilkan executable program, sehingga dapat dijalankan di keadaan prompt sistem Keamanan dari program kurang terjamin, karena yang selalu dipergunakan adalah source program Keamanan program lebih terjamin, karena yang dipergunakan executable program

11 OBJEK ORIENTASI PEMROGRAMAN (OOP)

Definisi OOP : 12 Object Oriented Programming (OOP) adalah suatu metode dalam pembuatan program, dengan tujuan untuk menyelesaikan kompleksnya berbagai masalah program yang terus meningkat. Contoh : Visual Fox. Pro, Java, C++, Visual Basic, Python, PHP, C#

OBJEK DAN CLASS 13 Object / Objek : Elemen yang memiliki fungsi, metode, karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata. Class : Kumpulan Object-object yang memiliki kesamaan karakateristik.

14

Karakteristik Objek 15 Setiap objek memiliki atribut sebagai suatu status (state) Setiap objek memiliki tingkah laku (behavior) Contoh : objek SEPEDA Memiliki atribut (state): pedal, roda, jeruji, warna, jumlah roda Memiliki tingkah laku (behavior): kecepatan menaik/menurun, perpindahan gigi sepeda

Konsep Dasar OOP 16 1. Pengkapsulan (Encapsulation) 2. Pewarisan (Inheritance) 3. Polimorfisme

Pengkapsulan (Encapsulation) 17 Encapsulation seringkali dianggap sebagai ”penyembunyian informasi”, dapat diartikan juga pengemasan data dan fungsi dalam wadah bernama objek. Konsep public dan private akan senantiasa dipakai dalam pengkapsulan. Encapsulation memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari suatu objek dengan cara yang tidak layak, hanya metode dalam objek tersebut yang diberi izin untuk mengakses keadaannya. Contoh : Jam Tangan Digunakan untuk mengetahui waktu Cara jam mencatat waktu baik yang analog maupun digital tidak penting kita ketahui

Pewarisan (Inheritance) 18 Inheritance merupakan sifat dalam bahasa berorientasi objek yang memungkinkan sifat-sifat dari suatu kelas diturunkan ke kelas lain. Contoh : terdapat class sepeda dan sepeda gunung Sepeda superclass Sepeda gunung subclass

Polimorfisme 19 Polimorfisme merupakan suatu konsep yang menyatakan sesuatu yang sama dapat memiliki berbagai bentuk dan perilaku yang berbeda. Istilah ini sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang berarti ”mempunyai banyak bentuk”. Contoh : Penyanyi melakukan aktivitasnya dengan bernyanyi. Kita baru mengetahui penyanyi tersebut adalah penyanyi jazz setelah mendengarkannya menyanyikan lagu jazz, demikian pula dengan penyanyi dangdut atau penyanyi pop. Namun demikian kesemuanya memiliki aktivitas yang sama, yaitu bernyanyi. Atau, bila seekor burung menerima pesan ”gerak cepat”, dia akan menggerakkan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun sesuai dengan kemampuan hewan tersebut.

20 Terima Kasih
- Slides: 20