BAGIAN 13 AUDIT SAMPLING Pengauditan I Sururi Halaman
BAGIAN 13 AUDIT SAMPLING Pengauditan I - Sururi Halaman 1
AUDIT SAMPLING • Audit sampling adalah pengujian audit yang dilakukan atas sampel dari populasi bukti audit. Populasi Bukti Audit Pengauditan I - Sururi Sampel Bukti Audit Halaman 2
ALASAN PENGUJIAN SAMPEL 1. Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, yang dimiliki oleh auditor. 2. Karena hasil pengujian atas sampel tidak akan berbeda dengan pengujian atas populasi. 3. Validitas pengujian berdasarkan sampel dapat diuji secara ilmiah dan bisa diterima secara umum 4. Praktik pengujian sampel telah berlaku umum, dipraktikkan pada sebagian besar keputusan ekonomi, bisnis, sosial, dan politik. Pengauditan I - Sururi Halaman 3
PENERAPAN PENGUJIAN SAMPEL Audit sampling diterapkan pada kedua macam pengujian audit, yaitu: • Pengujian sistem pengendalian interen (test of control), yaitu pengujian atas efektifitas standar prosedur proses bisnis, disebut dengan attribute sampling. • Pengujian substantif (substantive test), yaitu pengujian atas kewajaran akun-akun dalam laporan keuangan, disebut dengan variable sampling. Pengauditan I - Sururi Halaman 4
METODE AUDIT SAMPLING 1. Sampling Non-Statistika Adalah sampling yang diterapkan dengan tanpa secara eksplisit menggunakan model-model statistika, melainkan hanya menggunakan kekuatan pertimbangan profesional auditor. 2. Sampling Statistika Adalah sampling yang diterapkan dengan menggunakan model dan parameter statistika, pertimbangan profesional tetap digunakan tetapi dalam skala yang terbatas. Pengauditan I - Sururi Halaman 5
PILIHAN METODE SAMPLING 1. Kedua sampling sama-sama baik dan sama-sama bisa digunakan. Efektifitas sampling ditentukan oleh tingkat kompetensi pengguna metode sampling 2. Kedua metode sampling juga sama mengandung resiko salah dalam menyimpulkan hasil sampling, baik resiko sampling maupun resiko nonsampling Pengauditan I - Sururi Halaman 6
DASAR PEMILIHAN METODE SAMPLING Dasar Pemilihan Metode Sampling: 1. Pertimbangan biaya dan manfaat (cost and benefit) 2. Volume dan karakteristik transaksi 3. Tingkat kompetensi dalam menggunakan metoda sampling Manfaat Sampling Statistika 1. Penentuan sampel lebih efisien. 2. Pengukuran kecukupan bukti lebih terarah. 3. Pengevaluasian sampel lebih terarah. 4. Memudahkan auditor di dalam mengkuantifikasi dan mengontrol risiko sampling. Pengauditan I - Sururi Halaman 7
RISIKO SAMPLING Pada Pengujian Pengendalian: • The risk of assessing control risk too low, juga disebut dengan the risk of overreliance atau risiko terlampau percaya terhadap SPI atau risiko membuat kesimpulan SPI efektif padahal tidak efektif. • The risk of assessing control risk too high, juga disebut dengan the risk of underreliance atau risiko terlampau tidak percaya terhadap SPI atau risiko membuat kesimpulan SPI tidak efektif padahal efektif. Pengauditan I - Sururi Halaman 8
RISIKO SAMPLING Pada Pengujian Substantif: • The risk of incorrect acceptance atau risiko menerima kesimpulan yang salah --> saldo rekening mengandung salah saji material disimpulkan tidak mengandung salah saji material. • The risk of incorrect rejection atau risiko menolak kesimpulan yang benar --> saldo rekening tidak mengandung salah saji material disimpulkan sebagai mengandung salah saji material. Pengauditan I - Sururi Halaman 9
RISIKO NON SAMPLING • Adalah risiko dalam pengujian sampel yang tidak disebabkan oleh kesalahan dalam pengambilan sampel. • Sumber risiko non-sampling antara lain: 1. Human mistakes, seperti kegagalan mendeteksi kesalahan dalam dokumen. 2. Penerapan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan audit. 3. Kesalahan interpretasi hasil sampel. 4. Mengandalkan kepada informasi salah dari fihak lain, seperti kesalahan jawaban konfirmasi. Pengauditan I - Sururi Halaman 10
ATTRIBUTE SAMPLING • Attribute sampling, adalah pengujian sampling untuk SPI. Pengujian hanya digunakan jika terdapat bukti dokumenter dalam pelaksanaan prosedur pengendalian, seperti: prosedur otorisasi, dokumen dan catatan, dan prosedur pemeriksaan independen. • Attribute sampling umumnya hanya digunakan pada saat dilakukan pengujian tambahan untuk mendukung Lower Assesed Level of Control Risk. Pengauditan I - Sururi Halaman 11
TABEL PILIHAN JUMLAH SAMPEL Pengauditan I - Sururi Halaman 12
TABEL PILIHAN JUMLAH SAMPEL Pengauditan I - Sururi Halaman 13
METODE PENGAMBILAN SAMPEL • • Random number sampling, adalah pengambilan sampel dengan menggunakan tabel angka random. Dalam metode ini pengambilan sampel bisa dalam bentuk: ü Sampling without replacement, angka yang sama tidak akan diganti dengan angka lain dalam tabel angka random. ü Sampling with replacement, angka yang sama akan diganti dengan angka lain dalam tabel angka random. Pengauditan I - Sururi Halaman 14
RANDOM SAMPLING Contoh: • Auditor akan mengambil 10 sampel dari populasi faktur yang bernomor 0001 s/d 4000. Pengambilan sampel berdasarkan angka random, menggunakan empat angka pertama, dimulai dari baris ke enam. Nomor faktur terpilih adalah seperti tampak dalam tabel berikut ini. Pengauditan I - Sururi Halaman 15
PENGGUNAAN TABEL ANGKA RANDOM Pengauditan I - Sururi Halaman 16
SYSTEMATIC SAMPLING • • Systematic Sampling, adalah pengambilan sampel secara sistematis dengan kelipatan atau interval angka tertentu, misalnya kelipatan 10, 20, 30 dst. Angka interval yang dilewati disebut dengan skip interval. Angka interval dapat dihitung dengan cara membagi populasi dengan jumlah sampel, sehingga jika sampel sebanyak 40 unit akan diambil dari populasi sebanyak 2000 unit, maka skip interval adalah 50 unit (2000 unit : 40 unit). Pengauditan I - Sururi Halaman 17
SYSTEMATIC SAMPLING • Selanjutnya titik awal dari pemilihan sampel adalah nomor sampling unit yang jatuh pada range antara 1 – 50 pada tabel angka random Pertimbangan Kualitatif Dalam Pengujian Sampel • Penyimpangan harus dianalisis penyebabnya, termasuk pengaruhnya terhadap keandalan informasi yang berkaitan. Penyimpangan yang bersifat sistematik akan berpengaruh besar terhadap obyek pemeriksaan Pengauditan I - Sururi Halaman 18
Terimakasih (Bagian Terpenting Dalam Hidup) Pengauditan I - Sururi Halaman 19
- Slides: 19