Bagian 1 Tujuan dan Peran Etika Bisnis dan
Bagian 1 Tujuan dan Peran Etika Bisnis dan Profesi materi ini dapat diunduh di www: //bit. ly/ebpaaykpn etika bisnis dan profesi 1
Tujuan dan Peran EBP 1. Keberhasilan bisnis/profesi sangat tergantung pada keberterimaan bisnis/profesi oleh stakeholders. 2. Stakeholders/pemangku kepentingan, adalah siapapun, individu atau organisasi, yang berkepentingan dengan bisnis/profesi. etika bisnis dan profesi 2
Tujuan dan Peran EBP 3. Pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan prinsip-prinsip EBP akan sangat menentukan kelancaran, keberhasilan, dan sukses bisnis atau profesi. 4. EBP berfungsi untuk memastikan sukses JANGKA PANJANG (bukan sukses jangka pendek) bisnis dan profesi etika bisnis dan profesi 3
Tujuan dan Peran EBP • • Prinsip dasar Bisnis/Profesi adalah PELAYANAN kepada pemangku kepentingan (stakeholders). Yang paling sukses adalah pasti yang paling unggul kualitas pelayanannya. Unggul dari sisi segala aspek pelayanan, mulai dari kualitas cara komunikasi sampai dengan kualias produk. etika bisnis dan profesi 4
Tujuan dan Peran EBP Prinsip dasar bisnis dan profesi yang beretika adalah: 1. Tidak ada kebijakan dan tindakan yang merugikan stakeholders. 2. Segala kebijakan dan tindakan harus memberikan manfaat dan nilai tambah bagi stakeholders. 3. Segala hal yang merugikan stakeholders, pada akhirnya akan merugikan diri sendiri. etika bisnis dan profesi 5
Tujuan dan Peran EBP • • Dari berbagai terminologi dan konsep tentang etika, yang terpenting adalah kemampuan dalam memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari, terutama untuk kepentingan bisnis dan profesi. Kemampuan bertutur kata, bersikap, berperilaku, dan bertindak secara beretika akan sangat menentukan sukses bisnis dan profesi. etika bisnis dan profesi 6
Tujuan dan Peran EBP Diskusikan kebenaran prinsip dan konsep pada slide sebelumnya. Berikan contoh-contoh kongkrit dalam kehidupan sehari. etika bisnis dan profesi 7
Bisnis dan Profesi • “Bisnis dan Profesi” adalah dua kata yang bisa saling melengkapan dan juga saling mengganti. • Profesi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan “bisnis”, dan “bisnis” bisa berasal dari profesi. • Contoh: bisnsis Bimbel, isinya adalah kumpulan dari orang-orang yang berprofesi sebagai guru. . . Dst. . . dst etika bisnis dan profesi 8
Etika Bisnis dan Profesi • Prinsip umum dari “Etika Bisnis dan Profesi” adalah bahwa aktivitas bisnis dan Profesi tidak boleh merugikan siapapun, melainkan harus menguntungkan semua fihak. • Melalui penerapan “Etika Bisnis dan Profesi” secara tepat, keberhasilan serta keberlangsungan bisnis dan profesi akan lebih bisa terjamin. etika bisnis dan profesi 9
Etika Bisnis dan Profesi • Etika berasal dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. • Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat. • Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain. etika bisnis dan profesi 10
Etika Bisnis dan Profesi • Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai: a. Nilai dan norma tentang perilaku hidup yang baik. b. Nilai dan norma moral yang umum diterima • Etika tidak sama dengan Etiket hanya menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tata krama. etika bisnis dan profesi 11
Etika Bisnis dan Profesi • Etika dapat juga dimaknai sebagai standar tentang “baik” dan “buruk”, yang merupakan lawan dari “benar” dan “salah. ” benar belum tentu baik, salah belum tentu buruk. • Landasan “baik” dan “buruk” adalah prinsip-prinsip etika/moralitas. etika bisnis dan profesi 12
Etika Bisnis dan Profesi • Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores) berarti adat istiadat atau kebiasaan. • Secara harfiah, etika dan moralitas adalah sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia, yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan, kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan etika bisnis dan profesi 13
Etika Bisnis dan Profesi • Norma memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita. • Macam Norma : a. Norma Khusus b. Norma Umum • Norma Sopan santun • Norma Hukum • Norma Moral etika bisnis dan profesi 14
Etika Bisnis dan Profesi • Norma-norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan dan lain-lain • Norma-norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal. • Norma Sopan Santun/Norma Etiket adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari etika bisnis dan profesi 15
Etika Bisnis dan Profesi • Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena dianggap penting demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. • Norma hukum ini mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruh anggota masyarakat tentang bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat harus diatur secara baik. etika bisnis dan profesi 16
Prinsip-prinsip Etika Rekan Sekerja Keyakinan Agama Keluarga Individu Sahabat Hukum etika bisnis dan profesi Budaya Daerah Profesi Kesadaran Pimpinan Sumber Norma Etika Masyarakat Umum 17
Prinsip-prinsip Etika dan Hukum • Hukum secara umum sering hanya merepresentasikan etika pada level minimum. • Etika sering merepresentasikan standar yang melampaui ketentuan legal. Contoh: • Job description vs policy statements • Tugas teknis kasir vs sikap kasir terhadap nasabah etika bisnis dan profesi 18
Prinsip-prinsip Etika Dalam kaitannya dengan hukum (legal), terdapat dua poin penting tentang etika: • Sesuatu mungkin legal, tetapi tidak etis (benar). • Sesuatu mungkin etis (benar), tetapi tidak legal. etika bisnis dan profesi 19
Prinsip-prinsip Etika Framework dalam membuat penilaian tentang etika: Dalam membuat penilaian tentang etis tidaknya suatu perilaku atau tindakan, dapat digunakan rerangka atau framework sebagai berikut: Perilaku atau tindakan yang telah dilakukan Bandingkan Keberterimaan Etika/Norma Yang Berlaku Pertimbangan Nilai dan Persepsi Pengamat/Observer etika bisnis dan profesi 20
Prinsip-prinsip Etika Gradasi Etika X Standar Ego Y Standar Legal Moral/Etika Tingkat Rendah etika bisnis dan profesi Z Standar Praktik Profesional Z+ Standar Integritas Moral/Etika Tingkat Tinggi 21
Prinsip-prinsip Etika, Ekonomi, dan Hukum Area 1: Lanjutkan Menguntungkan, Etis, Legal Area 2 a: Lanjutkan – Hati-hati Menguntungkan, Legal Area 2 b: Lanjutkan – Hati-hati Menguntungkan, Etis etika bisnis dan profesi Etika 3 2 b 1 Hukum 2 a Ekonomi Area 3: Cari jalan untuk meraih untung Etis, legal, tetapi tidak menguntungkan 22
Teori Etika • Teori Teleologi Ø Egoisme Etis Ø Utilitarianisme ü Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism) ü Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism) • Teori Deontologi • Teori Hak • Teori Keutamaan (Virtue) etika bisnis dan profesi 23
Teori Etika a. Etika Teleologi Dari kata Yunani, telos = tujuan, Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. etika bisnis dan profesi 24
Teori Etika Ø Egoisme Etis Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Egoisme ini akan menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, jangka pendek, dan tidak memahami bahwa kebehasilan pribadi sangat ditentukan oleh dukungan dan ketepatan perlakukan terhadap orang lain. etika bisnis dan profesi 25
Teori Etika Ø Utilitarianisme berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan bagi orang banyak. etika bisnis dan profesi 26
Teori Etika ü Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism) Prinsip dasar etika adalah perbuatan yang memberikan manfaat bagi orang banyak, tanpa memperhatikan berbagai aturan yang berlaku. ü Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism) Etika yang tujuannya untuk memberi manfaat bagi orang banyak, dijalankan secara terbatas berdasarkan justifikasi aturan-aturan moral. etika bisnis dan profesi 27
Teori Etika • Teori Deontologi Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. Baik buruknya atau etis tidaknya perbuatan didasarkan pada kewajiban. Sesuatu yang diwajibkan adalah baik/etis, dan yang tidak diwajibkan mungkin tidak baik/etis. etika bisnis dan profesi 28
Teori Etika • Teori Hak adalah bagian dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Untuk mendapatkan hak harus dipenuhi kewajiban. • Teori Keutamaan (Virtue) Etika diukur dari sisi keutamaan, seperti keramahan, kejujuran, keadilan, kepercayaan, keuletan, loyalitas, rasa hormat dan rasa malu etika bisnis dan profesi 29
Dilema Etika Dilema etika adalah situasi ketika seseorang dihadapkan pada keputusan yang saling berbenturan kepentingan, misalnya: • Meninggalkan opsi keputusan yang sama-sama “benar” tidak terselesaikan. • Keputusan akan menyisakan sesuatu yang “buruk” atau tidak menyenangkan. etika bisnis dan profesi 30
Dilema Etika • • Pilihan keputusan berbenturan dengan prinsip-prinsip etika seseorang/golongan. Keputusan berbenturan dengan nilai-nilai etika komunitas atau masyarakat. etika bisnis dan profesi 31
Dilema Etika Alternatif solusi dilema etika • Langkah I: Analisis konsekuensi keputusan. Siapa yang dibantu? Siapa dirugikan? Apa manfaat atau kerugian dari pilihan keputusan? etika bisnis dan profesi 32
Dilema Etika • Langkah II: Analisis tindakan/pilihan keputusan. Bagaimana keputusan diukur berdasarkan ukuran nilai etika Anda (pengambil keputusan)? Jika terjadi perbedaan opini antar grup, bagaimana perbedaan tersebut akan diselesaikan? • Langkah III: Membuat keputusan. etika bisnis dan profesi 33
Dilema Etika • Argumentasi Etika Memahami informasi yang tersedia untuk menyelesaikan dilema etika dan membuat kesimpulan berdasarkan informasi, sesuai dengan standar etika yang kita dimiliki. Lawrence Kohlberg mengembangkan framework (rerangka) tentang cara mengembangkan argumen etika untuk mengatasi berbagai problem dilema etika bisnis dan profesi 34
Dilema Etika Kohlberg menawarkan 3 level framework • Preconventional Level terendah pengembangan etika moral; berhubungan dengan penghargaan dan hukuman/sanksi. etika bisnis dan profesi 35
Dilema Etika • Conventional Seseorang menjadi sadar terhadap etika moral yang lebih luas dari pengalaman etika moral di level keluarga. • Post-conventional Pada level yang lebih tinggi, seseorang mampu mendefinisikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai moralitas berdasarkan wawasan dan pengalamannya, tidak sekedar merefleksikan nilai -nilai moralitas golongan atau grup tertentu. etika bisnis dan profesi 36
Terimakasih etika bisnis dan profesi 37
- Slides: 37