Bagaimana Menentukan Tujuan Kriteria dan Alternatif Pendahuluan Pembahasan
Bagaimana Menentukan Tujuan, Kriteria dan Alternatif
Pendahuluan �Pembahasan berikut berkaitan dengan penentuan: Tujuan (objectives), kriteria (criteria) dan alternatif (alternative) kegiatan dengan memperhatikan aspek etis (ethical) yang menyertainya �Alternatif merupakan cara untuk mencapai tujuan, kriteria sebagai pokok-pokok penilaian kinerja alternatif yang dipilih
Proses Pengambilan Keputusan Pencarian: Masalah Pokok; Tujuan; Alternatif Tujuan, boundaries dan alternatif Penilaian: Kondisi yad; Kriteria Alternatif baru Aksi yang sudah dikoreksi dan revisi norma (u/ keputusan baru) Pembelajaran: Penentuan Outcome; Peluang yang hilang Pengurangan daftar alternatif Rekomendasi Aksi Penilaian dari pelaku dan pakar Penilaian alternatif Pengujian: Analisis Sensitivitas
Penentuan Tujuan (Objectives) �Suatu tujuan menentukan arah pencarian alternatif dan kriteria yang akan dipilih �Contoh pengambilan keputusan berkenaan dengan “alcoholism treatment program” �Ada dua kemungkinan tujuan yang dipilih: “to make people aware of alcoholism problems” atau “to ameliorate alcoholism problems”.
Penentuan Tujuan (lanjutan) �Alternatif tujuan I: “motivating self assessment acts by at-risk individuals”, �Dengan kriteria: “measure costs and extent to which at-risk individuals have been reached by the program”
Penentuan Tujuan (lanjutan) �Alternatif tujuan II: “one can derrive by adapting AA substance abuse programs or other sources” �Dengan kriteria: “measure an individual’s abstinence, recovery rates, changes in the level of the familiy tension, and job problems, as well as cost”
Penentuan Tujuan (lanjutan) �Contoh pengambilan keputusan berkaitan dengan “a state’s capital budgeting program” �Ada tiga kemungkinan tujuan: ”determining the state’s fiscal status”, “letting contracts”, atau “prohibiting budget overruns”
Penentuan Tujuan (lanjutan) �Alternatif tujuan I: ”forecasting approaches”, dengan kriteria: ”after-the fact prediction accuracy” �Alternatif tujuan II: ”contractors with good records”, dengan kriteria: ”history of being on time and within budget” �Alternatif tujuan III: ”information systems”, dengan kriteria: ”budget variance”
Penentuan Tujuan (lanjutan) �Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penentuan tujuan ini adalah identifikasi ruang lingkup suatu keputusan �Contoh, “to make people aware of alcoholism problems” merupakan subordinat “alcoholism treatment program” �Contoh lain, ”determining the state’s fiscal status” subordinat “letting contracts” dan merupakan subordinat “prohibiting budget overruns”
Struktur dan Semantik Tujuan (Objectives) �Tujuan sebaiknya berbentuk kata kerja infinitif yang diikuti oleh objek langsung �Contoh: ”to make people aware”, “to prohibit budget overruns” �Kadangkala bentuk tersebut ditambahkan qualifiers �Contoh: ”to make more/most people aware”, “to prohibit budget overruns within 10 percent”
Struktur dan Semantik Tujuan (lanjutan) � Qualifiers bisa bersifat kompleks dengan memuat sebab, konsekuensi, ketidaktentuan, kondisi dan target � Contoh: ”to make unserved people aware by removing barriers to getting care, caused by ignorance and fear, thereby improving people’s prospects of seeking care, within budget and time constraints and the limitations imposed by work-force turnover” � Bentuk qualifier yang lebih sederhana lebih baik karena akan membuat tujuan lebih terfokus � Qualifier sebaiknya tidak memuat cara (means) tetapi hasil akhir (ends) yang ingin dicapai
Struktur dan Semantik Tujuan (lanjutan) �Semantik dari suatu tujuan (objective) perlu diperhatikan karena dapat: (1) menentukan seberapa luas arena pencarian alternatif, (2) menimbulkan interpretasi dan kesan tertentu �Contoh: (1) “to reduce budget overruns by 10 percent” vs “to reduce budget overruns”, “to get new budget forecasts” vs “to improve budgeting” (2) “maintain competence” vs “keep competence”, “to eliminate budget problems” vs “to improve the budget system”
Ruang Lingkup Tujuan (Objective) �Beberapa tujuan dapat memiliki hubungan hirarki di mana yang satu menjadi cara (means) yang lain �Contoh: ”to make people aware” sebagai cara (means) “to motivate people needing help” �Prosedur identifikasi ruang lingkup suatu tujuan: (1) identifikasi tujuan yang mungkin, (2) susun tujuan dalam suatu hirarki, (3) tentukan tujuan tertentu yang dapat memandu pengambilan keputusan
Prosedur Penentuan Tujuan (Objective) �Identifikasi Tujuan yang Mungkin: dapat meliputi latar belakang masalah utama, perubahan yang diinginkan, masukan dari key leaders yang memungkin perubahan terjadi, dll �Susun Tujuan dalam Suatu Hirarki �Pilih satu Tujuan Tertentu
Prosedur Penentuan Tujuan (Contoh 1) � to provide operational definitions of alcoholism � to identify persons suffering from alcoholism � to make person aware of alcoholism problem in general � to make person aware of own alcoholism problem � to motivate person � to take some form of positive action � to assist person’s recovery � to assist person to ameliorate or eliminate alcoholism problem � to assist person in dealing constructively with problems associated with alcoholism � to meet person’s needs for social vocational and personal adjustment
Prosedur Penentuan Tujuan (Contoh 2) � to estimate fiscal year funding needs for each project � to identify funding requirements for all projects � to determine state’s fiscal status � to fund commitments and obligations � to let contracts for projects � to keep spending within budget � to allocate funds as commitments arise � to maintain good contractor relations � to create viable road-building capacity in state � to complete road program � to provide transportation
Penentuan Kriteria �Peranan kriteria dalam pengambilan keputusan: (1) Menspesifikasi kinerja yang harus diukur (kepuasan pekerja, pendapatan, dll), (2) Menspesifikasi ekspektasi (norma) kinerja �Prosedur penentuan kriteria: (1) Identifikasi kriteria, (2) Identifikasi level ekspektasi (norma) kriteria untuk masalah terstruktur/tak terstruktur, peluang tak terstruktur/tak terdefinisi, pencarian solusi masalah, yang berkaitan dengan situasi masalah
Penentuan Kriteria (lanjutan) �Prosedur identifikasi kriteria: (1) Menyusun daftar kriteria, (2) Menyeleksi kriteria �Identifikasi Norma: (1) Menentukan norma melalui pendekatan optimisasi (model matematik – jarang digunakan dalam tough decision), pemuasan (satisficing) atau empiris, (2) Membandingkan dengan group acuan (pendekatan satisficing), (3) Pengujian empiris melalui analisis data yang relevan, (3) Mengumpulkan masukan dari para stakeholders melalui survey atau teknik group process (dibahas dalam bab lain)
Penentuan Alternatif �Praktek yang diketahui atau eksisting sebagai alternatif: praktek competitor, proposal staf, rekomendasi konsultan, dll �Alternatif yang diperoleh di luar proses pengambilan keputusan: proposal dari vendor (penjual), perencanaan internal, inovasi melalui R&D, dll �Alternatif yang diperoleh dalam proses pengambilan keputusan: polling ide dari sekelompok pakar menggunakan teknik Delphi, dll
Pertimbangan Etis �Etis perlu dipertimbangkan dalam semua tough decision karena tidak ada pengambilan keputusan yang netral secara etis �Contoh: Kasus BART (bab 2) dalam memilih alternatif alat transportasi di daerah urban, meniadakan alternatif bis high-speed karena muncul pertanyaan etis “siapa yang bisa membayar dan siapa yang akan memperoleh manfaat? ”
Pertimbangan Etis (lanjutan) Beberapa contoh pemecahan masalah yang perlu mempertimbangan faktor etis: kontrak single source dengan kerabat, pembuangan limbah beracun ke sungai, penjualan produk cacat secara disengaja, penjualan produk yang membahayakan kesehatan (mis. Rokok), konflik kepentingan, dll
Pertimbangan Etis �Ada beberapa situasi yang menyebabkan pengabaian etika: (1) Kelemahan diri (2) Proteksi diri (3) Rasa benar diri (4) Ketidakjujuran diri �Memasukan etika dalam pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan: (1) Meng-counter kepentingan pribadi (2) Mengkonfrontir tujuan hingga alternatif yang dipilih dengan pertimbangan etis
Penutup: Kata Kunci �Tujuan dibuat untuk mengarahkan pencarian alternatif dan kriteria penguji alternatif tersebut �Ruang lingkup tujuan merupakan pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan �Group process (dijelaskan dalam bab lain) merupakan salah satu cara menentukan tujuan, kriteria, norma dan alternatif �Isu etis perlu dipertimbangkan dalam penentuan tujuan, kriteria dan alternatif
- Slides: 23