Bab II Dasardasar Hukum Adat A Timbulnya Hukum
Bab II Dasar-dasar Hukum Adat A. Timbulnya Hukum adat - menyoal tingkatan hingga hukum adat - membedakan hkm adat & adat istiadat B. Pengertian Hukum Adat - para pakar & hasil seminar C. Bentuk Hukum Adat D. Corak Hukum Adat - Religio magis; Communal; Konkret & Kontan E. Ruang Lingkup Hkm Adat - hkm adat negara; TUN; Pidana; Perdata; Waris cs
A. Timbulnya Hukum adat Ø Ø Ø Usage adlh : cara 2 dalam melakukan bentuk perbuatan tertentu yg tlh diterima dlm msayarakat Folkways kebiasaan yg diulang 2 dlm melakukan perbuatan ys sama Mores (tata kelakuan) apabila kebiasaan tsb tdk semata 2 dianggap sbg cara berperilaku tetapi diterima sbg kaidah 2 pengatur Custom (adat istiadat) adlh Tata kelakuan yg kekal serta kuat integrasinya dg pola 2 kelakuan masya - Kaidah yg dkenal, diakui, dihargai dan ditaati, namun tdk mempunyai kekuatan mengikat (binding force) yg dapat dipaksakan Living law/ people’s law/ traditional law/ customary law/ hukum rakyat/ adatrecht/ hukum adat - kaidah yg berisi perintah, larangan & kebolehan
Membedakan huklum adat & adat istiadat - Secara teoretis dpt dibuat limitasinya - Scr praktek sulit dikenali , - suatu norma mrpk hkm adat ato adat istiadat sebab hkm adat mrpk sebagian dari adat istiadat (Solemen B. Taneko, 1987: 5) Berbagai pendapat ttg kriteria pembeda: - Van vollenhoven : tdk hrs berteori tp hrs meneliti kenyataan - Teer Haar : Hkm adat timbul stlh ada penetapan para pejabat hukum. Shg kretria yg dipakai adlh “penetapan” - Soekanto : penerapan sanksi - Scr umum utk membedakan hkm adat & adat istiadat sbb: 1. ada tidaknya keterlibatan petugas hukum 2. ada tidaknya sanksi Leopold Pospisil hkm mrpkn suatu aktivitas dlm suatu kebudayaan yg memiliki fungsi control social. Utk membedakan hkm dg aktvtas lainnya, ada 4 ciri hukum (Attributes of law) 1. Attribut of Authority (atribut otoritas / kekuasaan) - aktivitas kebudayaan yg disebut hkm adlh keputusan 2 melalui sesuatu mekanisme yg diberi wewenang & kekuasaan oleh masyarakat
2. Attribut of Intention of Universal Application - Keputusan pihak yg berkuasa dimaksudkan utk berlaku jangka panjang 3. Attribut of Obligation - Keputusan pemegang kuasa mengandung perumusan kewajiban pihak kesatu thp pihak kedua. . begitu sebaliknya 4. Attribut of Sanction - Keputusan pihak yg berkuasa hrs dikuatkan dg sanksi dlm arti yg seluas 2 nya B. Pengertian Hukum Adat 1. Soepomo : hkm yg tdk tertulis dlm peraturan 2 legislatif (unstatutory law) meliputi peraturan 2 hidup yg meskipun tdk ditetapkan pihak berwajib tyoh ditaati & didukung rakyat berdasar keyakinan bhw peraturan 2 tsb mempunyai kekuatan hkm. Hkm adat mrpkn sinonim dr: a. unstatutory law b. hkm yg hidup sbg konvensi pd badan 2 negara (parlemen, Dewan propinsi) c. hkm yg timbul krn putusan 2 hakim d. hkm yg hidup sbg peraturan kebiasaan yg dipertahankan di dlm pergaulan hidup baik di kota maupun di desa (customary law)
2. Djojodigoeno - hkm yg tidk besumber kpd peraturan 2 (hukum tertulis) 3. Soekanto - Kompleks adat 2 yg kebanyakan tdk dikitabkan, tdk dikodifikasikan & bersifat paksaan, mempunyai sanksi, jadi mempunyaiakibat hukum 4. Soerjono Soekanto - Hukum non statuter yg utk bagian terbesar mrpkn hkm kebiasaan sedangkan utk bagian terkecil terdiri dari hukum agama. Selain itu jg mencakup hukum yg didasarkan pd putusan 2 hakim yg berisikan asas 2 hkm dlm lingkungan dimana suatu perkara diputuskan 5. Seminar Hukum Adat dan Pembinaan Hukum Nasional - hukum Indonesia asli yg tdk tertulis dlm bentuk peraturan perundangan Republik Indonesia yg disana sini mengandung unsur agama C. Bentuk dan Sumber Hukum Adat - bentuk tdk tertulis, hidup & berkembang sbg penjelmaan perasaan hkm rakyat
Sumber hukum adat (rechts bron) 1. Kebiasaan & adat istiadat yg berhubungan dg tradisi rakyat 2. kebudayaan tradisi rakyat 3. Ugeran 2 yg langsung timbul sbg pernyataan kebudayaan org Indonesia asli, tegasnya sbg pernyataan rasa keadilan dlm hubungan pamrih 4. Perasaan keadilan yg hidup dlm hati nurani rakyat Sumber pengenal (kenbron) hukum adat 1. Pepatah 2 adat 2. Yurisprudensi adat 3. Laporan 2 dari komisi 2 penelitian yg khusus dibentuk. Misal: Komisi Mr. W. B. Bergsma yg meneliti hukum tanah di Jawa & Madura 4. Dokumen 2 berisi ketentuan 2 hukum yg hidup pd masa itu baik berupa piagam (Pepakem Cirebon), peraturan 2 (awig 2) maupun keputusan 2 (rapang 2 makasar) 5. Buku 2 undang 2 yg dikeluarkan raja 2 atau sultan 2 6. Buku 2 yg ditulis oleh para sarjana, seperti Wilken, Van Vollen Hoven, Hurgronje, Djojodiguno, Hazairin dsb
D. Corak Hukum Adat sbg suatu sistem nilai, hkm adat memiliki corak yg mrpkn dr nilai 2 sosial budaya dlm masyarakat (adat). Adapun corak 2 tsb sbb: 1. Religio Magis - Alam semesta sbg wadah memiliki isi yakni elemen 2 yg terdiri atas berbagai bentuk yg terwujud maupun tidak, yg masing 2 berdiri & berfungsi sendiri tetapi saling berhubungan yg merupakan suatu keseluruhan & satu sama lain saling mempengaruhi. Dlm sgl tingkah lakunya manusia yg mrpkn bagian kecil alam semesta hrs memperhitungkan kekuatan 2 yg tidak terlihat (kekuatan 2 ghaib). 2. Comunal (Kebersamaan) - Sbg anggota masyarkt kepentingan pribadi sll diimbangi kepentingan 2 umum dg lain perkataan hak 2 individu dlm hkm adat dimbangi oleh hak 2 umum. Contoh: Pemilik sawah hrs mengijinkan air sawah bebas yg berasal dr sawah 2 yg lbh tinggi letaknya dialirkan melalui sawahnya atau membolehkan warga menggembalakan ternak diatas sawahnya selam tdk musim tandur 3. Konkrit (Terang, nyata) - Cara berfikir yg mencoba agar hal yg dimaksud, diingini & dikehendaki diberi wujud suatu benda sekalipun fungsinya hanya sbg lambang saja contoh: Dlm hkm adat Jawa Tengah, kata sepakat berbesanan belum mengikat (scr yuridis) hrs ada tanda yg nyata 2 terlihat yakni peningset dari pihak laki 2 kepada perempuan 4. Kontan (tunai) - Corak kontan mrpkn konsekuensi corak konkrit. Karena tiap tindakan dlm hkm adat sll diberi bentuk nyata, maka antara prestasi & kontraprestasi dianggap selesai pada seketika itu pula.
E. Ruang Lingkup Hukum Adat - hkm adat sbg hkm tdk tertulis dijumpai pada semua bidang kehidupan masyrkt 1. Soerojo Wignjodipoero, hkm adat sbbi: 3. Van Vollenhoven, pembidanganya: a. Hukum Negara a. Bentuk 2 masya hkm adat b. Hukum Tata Usaha Negara b. Tentang Pribadi c. Hukum Pidana c. Pemerintahan & Peradilan d. Hukum Perdata d. Hukum Keluarga e. Hukum Antar Bangsa Adat e. Hukum Perkawinan 2. Soepomo, hkm adat meliputi: f. Hukum Waris a. Hukum Keluarga g. Hukum Tanah b. Hukum Perkawinan h. Hukum utang piutang c. Hukum Waris i. Hukum delik d. Hukum Tanah h. Sistem sanksi e. Hukum Hutang piutang f. Hukum Pelanggaran
- Slides: 8