BAB II BAKTERI Populasi Bakteri Fase pertumbuhan Bakteri
BAB II. BAKTERI • Populasi Bakteri • Fase pertumbuhan Bakteri • Faktor yang mempengaruhi Populasi Bakteri • Klasifikasi Bakteri • Peranan Bakteri dalam bidang pertanian • Proses terjadinya dekomposisi oleh Mikroorganisme (Bakteri).
Populasi Bakteri • Jumlah Bakteri di dalam tanah : 3 x 106 – 5 x 108 /g tanah. • Merupakan Mikroflora yang paling kecil ukuranya tapi paling besar populasinya. ± menempati ½ total massa sel Mikroorganisme tanah perannya besar dalam tanah dibanding Mikroflora lain. • Bakteri dalam tanah terdapt dalam fase padat terikat permukaan koloid maupun humus.
Fase Pertumbuhan Bakteri
Faktor yang mempengaruhi Populasi Bakteri 1. Kelembaban umumnya hidup baik pada keadaan Field Capacity atau mendekati 2. Aerasi Klasifikasi : – Aerob – Anaerob – Fakultatif anaerob 3. Bahan Organik sumber energi terutama bagi Bakteri Heterotrof. 4. p. H tanah umumnya hidup pada p. H mendekati netral tapi ada yang hidup pada suasana asam. E. g. Thiobacillus (perombak S)
Faktor yang mempengaruhi Populasi Bakteri 5. Suplai mineral anorganik sumber energi. 6. Pengolahan tanah memperbaiki aerase dan struktur tanah. 7. Kedalaman tanah makin dalam profil tanah, makin menurun aktifitas/populasi Bakteri 8. Musim suhu harian maupun aktifitas tanaman tingkat tinggi ( e. g. bakteri yang hidup pada rhizosfer(Rhizobium) hidup dari hasil sekresi tanaman)
Faktor yang mempengaruhi Populasi Bakteri 9. Temperatur klasifikasi: – Mesophyl ( temperatur optimum 250 – 350 c) dapat hidup pada 5 – 60 0 c paling banyak populasi di tanah – Psichrofil (oligotermik) temperatur optimum 100 – 200 c dapat hidup pada 0 – 30 0 c. – Termophilik (politermik) temperatur optimum 450 – 650 c) dapat hidup pada 40 – 80 0 c.
Klasifikasi Bakteri Berdasarkan kegiatan fisiologis : 1. Bakteri Autotrof: bakteri yang mendapat sumber energi dari senyawa anorganik dan sumber karbonnya dari CO 2 atmosfir. Sifatnya mentransformasi senyawa-senyawa mineral. E. g. Bakteri nitrifikasi NH 4+ Nitrosomonas NO 2 - Nitrobacter NO 3 - Ø Ø 2. Bakteri Heterotrof: bakteri yang mendapat sumber energi dan sumber karbonnya dari BO. Ø • • Ø • Bakteri pemfiksasi N Simbiotik (Rhizobium) Non Simbiotik (Azotobacter) Bakteri pembentuk spora (gram negatif) dan non pembentuk spora (gram positif) umumnya pendekomposisi BO E. g. Bakteri Megatherium
Klasifikasi Bakteri Berdasarkan taxonomy: Tumbuhan Ø Divisi : Protophyta Ø Kelas : Schizomycetes Ø Ordo hanya 6 ordo yang termasuk ke dalam kelompok bakteri tanah, yaitu : v Psiodomorales v. Chlanydobacteriales v. Eubacteriales v. Actinomycetes v. Myxobacteriales v. Spirochaetales
Peranan Bakteri dalam bidang Pertanian 1. Meningkatkan ketersediaan N 2. Dekomposisi BO : § Cellulo fibrio (Bakteri perombak selulosa) § Cytophaga § Myxobacterium 3. Perombak S B. Thiobacillus S 2 H 2 SO 4 4. Perombak besi B. Thiobacillus ferrooxidan Fe 2+ (ferro) Fe 3+ (ferri)
Peranan Bakteri dalam bidang Pertanian 5. Bakteri pelarut Fosfat (meningkatkan kelarutan Fosfat (karena mudah terfiksasi Ø Bacillus Ø Pseudomonas 6. Penetralisasi residu pestisida. E. g. B. flavobacterium mampu menetralkan bahan aktif pharation dari suatu pestisida
Proses decomposisi 1. Degradasi sisa-sisa tumbuhan dan hewan oleh selulosa dan enzim-enzim mikroba lainnya. 2. Peningkatan biomassa mikroorganisme yang terdiri dari polisakarida dan protein. 3. Akumulasi atau pembebasan hasil akhir.
Jalur decomposisi Bahan Organik
Mikroorganisme tanah dan Bahan Organik • Dalam tanah subur yang normal, terdapt 10 – 100 juta bakteri/gram tanah • Bagian terbesar bakteri tanah termasuk heterotrof • Jumlah Actinomycetes 200 juta/gram tanah • Jamur tanah heterotrof • Alga tidak memiliki peran aktif dalam dekomposisi
Hasil Peralihan Decomposisi Dalam dekomposisi BO, produk peralihan : Humus, mengandung senyawa (kompleks ligno protein atau suatu kompleks asam amino lignin): – Lignin 45 % – Asam amino 35 % – Karbohidrat 11 % – Selulosa 4 % – Selulosa 7 % – Lemak, lilin, resin 3 % – Bahan lain 6 % (termasuk bahan pengatur pertumbuhan dan bahan penghambat pertumbuhan).
Hasil Akhir Decomposisi • • CO 2 H 2 O NO 3 SO 4 CH 4 NH 4 H 2 S
Fraksi Utama yang diperoleh dari humus 1. Asam fulvat 2. Humin 3. Asam humat
Morfologi dan sitologi Bakteri • Bersel satu • Tidak berklorofil (ada kecualinya) • Berkembang dengan cara membelah diri • Hidup secara berkoloni
Morfologi dan sitologi Bakteri Bentuk Bakteri : 1. Golongan Basil (seperti tongkat) – Streptobasil (bergandeng-gandengan panjang) – Diplobasil (bergandengan dua) – Terlepas satu sama lain 2. Golongan Kokus (seperti bola-bola kecil) – Streptokokus (bergandeng-gandengan panjang) – Diplokokus (bergandengan dua) – Tetrakokus (mengelompok berempat) – Stafilokokus (mengelompok membentuk untaian) – Sarsina (mengelompok membentuk kubus) 3. Golongan Spiral (bentuk seperti spiral) Golongan ini paling sedikit dibanding basil dan kokus
Susunan sel Bakteri 1. Dinding luar sel, sangat tipis memberi bentuk pada Bakteri: – – – Lapisan lendir (kapsula) karbohidrat (mengandung N, P) bermanfaat terhadap kekeringan (benteng pertahanan) makin tebal lendir, makin ganas. Dinding selulosa, hemiselulosa, khitin (karbohidrat yang mengandung unsur N) memberi bentuk pada sel, memberi perlindungan mengatur keluar masuknya zat kimia dan pembelahan sel. Membran Sitoplasma (plasmolema atau lapisan hialin) terdiri atas protein dan lipida bungkus dari protoplasma; memgang peranan dalam pembelahan sel.
Susunan sel Bakteri 2. Isi sel berupa protoplasma atau sitoplasma suatu koloid yang mengandung karbohidrat, protein, enzim-enzim, sulfur, kalsumdankarbonat banyak mengandung asam ribonukleat/ARN). 3. Inti (Nukleus) yang terdiri atas AND dan ARN 4. Bakteri tidak mempunyai nukleolus, retikulum endoplasma, mitokondria dan badan golgi.
Flagel Bakteri • Golongan kokus tidak banyak yang dapat bergerak, golongan spiral dan kokus banyak yang dapat bergerak. Berdasarkan tempat kedudukan, flagel diklasifikasikan atas : 1. Monotrik : flagel hanya satu dan melekat di ujung sel 2. Lofotrik : flagel hanya melekat pad salah satu ujung sel tapi banyak 3. Amfitrik : banyak flagel melekat pada kedua ujung sel 4. Peritrik : flagel tersebar dari ujung-ujung sampai pada sisi. 5. Atrik : tidak mempunyai flagel Flagel terdiri dari protein yang disebut flagelin yaitu semacam myosin.
Spora Bakteri • Disebut juga Endospora • Sebagai alat pertahanan diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan. • Hanya golongan basil yang mempunyai spora tapi tidak semua. Tahap terjadinya spora atau sporulasi : 1. Tahap permulaan : koloni menunjukkan pertumbuhan yang sangat lambat 2. Selama beberapa jam kelihatan adanya bahan-bahan lipoprotein yang mengumpul ke salah satu ujung sel, sehingga ujung itu tampak padat. 3. Timbul bungkus yang menyelubungi calon spora. Selubung terdiri atas 2 lapis, yaitu kulit luar (eksin) dan kulit dalam (intin). 4. Spora tampak berubah bentuk dan volume. Endospora dapat tetap tinggal di salah satu ujung atau di tengah-tengah sel. Sel dapat ecah karena perkembangan endospora.
- Slides: 22