Bab 5 Pancasila sebagai Filsafat https civitas uns
Bab 5 Pancasila sebagai Filsafat https: //civitas. uns. ac. id/winarnonarmoatmojo/
Berfilsafat ? Berfikir secara kritis, komprehensif, radikal , rasional tentang sesuatu
Apakah Filsafat Pancasila itu? • Refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila dalam bangunan bangsa dan negara Indonesia • Berfikir secara filosofis tentang Pancasila berarti berfikir secara mendalam, radikal dan komprehensif, kritis dan rasional tentang apa itu Pancasila • Untuk mendapat pengertian yang mendalam dan mendasar kita perlu mengetahui isi sila yang membentuk Pancasila itu • Isi tersebut adalah inti, hakekat daripada sila Pancasila • Maka ada pemikiran filosofis terhadap Pancasila , memikirkan secara mendalam tentang isi Pancasila
Pemikiran filosofis Pancasila ? • Pemikiran filosofis terhadap pancasila adalah suatu renungan reflektif dan sistematis mengenai pancasila yang sifatnya personal (Pranarka, 1985) • Renungan yang mendalam tentang Pancasila dari para tokoh atau ahli filsafat (Slamet Sutrisno, 2006) • Pemikiran filosofis Pancasila banyak diberikan oleh para tokoh dan ahli filsafat • Maka muncul keragaman pemikiran filosofis • Termasuk pemikiran intelektual karena dilakukan secara reflektif, logis, objektif, kritis dan sistematis
Pemikiran filosofis Pancasila • Oleh karena itu, bisa muncul pemikiran filosofis Pancasila yang beraneka ragam berdasar pandangan para tokoh • Dari mulai tokoh pergerakan : Ir Soekarno, Moh Hatta, Muh Yamin, Moh Natsir, Soeharto, • Tokoh akademik : Notonagoro, Soediman, Driyarkara, Abdul Kadir besar, • Mana yang benar ? • Bersifat debatable , tidak berkesudahan • Memperkaya wacana untuk dijadikan pemikiran di jalur politik kenegaraan
Contoh pemikiran flosofis Pancasila Menurut Notonagoro (1982), isi dari sila-sila pancasila sebagai dasar falsafah negara adalah pengertian yang umum, abstrak, dan universal. Hakikat Tuhan, Manusia , Satu, Rakyat, Adil 1. Bagi sila pertama Ke Tuhanan Yang Maha Esa adalah kesesuaian dengan sifa-sifat dan keadaan – keadaan daripada dan didalam negara kita dengan hakekat daripada Tuhan.
2. Bagi sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab kesesuaian sifat-sifat dan keadaan di dalam negara kita dengan hakekat dari manusia sebagai mahluk sosial. 3. Bagi sila ketiga Persatuan Indonesia adalah kesesuaian sifat-sifat dan keadaan-keadaan dari dan didalam negara kita dengan hakekat daripada satu. 4. Bagi sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan adalah kesesuaian sifat dan keadaan daripada dan didalam negara kita dengan hakekat daripada rakyat. 5. Bagi sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adlah kesesuaian sifat-sifat dan keadaan daripada dan didalam negara kita dengan hakekat daripada adil.
Pancasila menurut Notonagoro • Pancasila mewujud dalam suatu bangun yang bersifat hierarkhis peramidal • Sila 1 menjiwai sila selanjutnya • Sila berikutnya dijiwai sila sebelumnya dan menjiwai sila berikutnya • Bagaimana gambarnya ? Silakan mahasiswa buat • Pemikiran tersebut dilanjutkan oleh pemikir Pancasila di era sekarang dan berkembang luas karena didukung banyak komunitas akademik. Misal Prof Kaelan dari UGM, Prof Sunarjo W dari UNS • Masih ada pemikiran filosofis Pancasila dari para ahli yang lain. Misal Soediman K, Driyarkara, Abdul Kadir Besar
Pemikiran filosofis Pancasila • Bagaimana pemikiran filosofis Pancasila menurut Presiden Soekarno dan Soeharto? • Simak pidato Soekarno dalam pidato tahun 1945, 1956, 1963 • Simak pidato Soeharto dalam pidato tahun 1976 • Bgmn pemikiran filosofis Pancasila menurut Habibie, Gusdur, Megawati, SBY, dan Jokowi? • SBY dalam pidato tahun 2006 memberikan pemikirannya tentang Pancasila • Bgmn pemikiran filosofis Pancasila menurut Anda? • Lalu apa manfaat dari hasil pemikiran tersebut ?
. . t Lanju a 6 k i t b a E i B a g a b e s a l i s a c n Pa REFERENSI Winarno. 2016. Paradigma Baru Pendidikan Pancasila. Jakarta. Bumi Aksara Bab 5 (h. 109 -141)
- Slides: 10