Bab 3 Skala Ukur Skala Ukur BAB 3
Bab 3 Skala Ukur
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ BAB 3 SKALA UKUR A. Dasar 1. Pengertian • Pengukuran adalah pemberian bilangan kepada atribut dari subyek menurut aturan • Skala ukur adalah aturan untuk mengaitkan atau menyatakan atribut dengan bilangan • Misalnya, atribut panjang dapat dinyatakan dengan bilangan melalui skala ukur “meter”
---------------------------------------Skala Ukur --------------------------------------- 2. Beberapa Skala Ukur yang Sering Digunakan Skala ukur • • • • Jarak Takaran Massa Waktu Temperatur Arus listrik Kuat suara Berlian Memori komputer Harga barang Sepak bola Nilai ujian Salah-betul Sikap Kejuaraan : meter : liter : kilogram ; detik : 0 Celcius : Ampere : desibel : karat : bait (byte) ; rupiah : gol : 0 sampai 10 : 0 dan 1 : 1 sampai 5 : 1 sampai 3
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 3. Penggunaan Skala ukur ditentukan bersama-sama dengan sasaran atribut dan sasaran responden pada saat pengkonstruksian alat ukur Sasaran ukur: atribut Skala ukur Konstruksi alat ukur Alat ukur (hasil konstruksi) Sasaran ukur: responden
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 4. Ciri • Ciri skala ukur dapat dilihat dari beberapa aspek, mencakup Nilai skala Sifat skala Level skala Tipe skala • Ciri skala ukur menentukan ciri dari sekor atau data pada hasil pengukuran • Ciri skala ukur juga menentukan cara pengolahan data pada hasil pengukuran
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ B. Nilai Skala Ukur 1. Jenis Ada dua jenis nilai pada skala ukur Dikotomi Politomi 2. Skala dikotomi • Hanya ada dua macam nilai pada skala dikotomi untuk menyatakan dua macam keadaan • Biasanya kedua macam nilai itu dinyatakan dengan 0 dan 1 Jawaban betul = 1 Jawaban salah = 0 Ada = 1 Tidak ada = 0 Setuju = 1 Tidak setuju = 0
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 3. Skala politomi • Terdapat lebih dari dua nilai pada skala politomi, membentang dari nilai terendah sampai ke nilai tertinggi • Ada berbagai macam skala politomi berdasarkan panjang bentangannya, misalnya Salah, sebagian betul, betul Salah =0 Sebagian betul = 1… 9 Betul = 10 Peringkat Dari rendah ke tinggi 1, 2, 3, 4, 5 Kiraan (rating) Dari buruk ke baik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ C. Sifat Skala Ukur 1. Sifat skala • Sifat skala ukur menentukan macam sekor yang dihasilkan, meliputi sekor Diskrit Kontinu Diskrit semu 2. Sekor diskrit • Jika diurutkan dari kecil ke besar, terdapat lompatan di antara sekor berdampingan (tidak ada sekor di antara mereka), misalnya ▪ 0 ▪ 1 ▪ ▪ ▪ ▪ … 1 2 3 4 5 6 7 8 … 5 10 15 20 25 30 35 40 …
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 3. Sekor kontinu • Dari kecil ke besar, sekor terus bersinambungan, seperti garis lurus (tidak terdapat lompatan), misalnya, 1 2 3 4 • Skala ini menerima pecahan pada sekor sehingga selisih di antara dua sekor terdekat mendekati nol, misalnya, waktu dalam detik panjang dalam meter hasil belajar dalam angka potensi akademik dalam angka
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 4. Sekor diskrit semu • Skala menghasilkan sekor kontinu, namun di dalam pemberian bilangan dilakukan secara diskrit • Batas sekor yang diberikan mencakup bentangan dari setengah jarak sekor ke bawah sampai ke setengah jarak sekor ke atas, misalnya, 6 ▪ 6, 5 10 ▪ 12, 5 X 1 X 2 7 8 15 ▪ 7, 5 ▪ 17, 5 20 ▪ 8, 5 ▪ 22, 5 9 25
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ D. Level Skala Ukur Stevens 1. Hakikat • Level skala ukur menunjukkan banyaknya informasi yang terkandung di dalamnya • Stevens membagi level skala menjadi empat, mencakup, dari rendah ke tinggi, nominal, ordinal, interval, dan rasio rendah tinggi rendah: sedikit informasi tinggi : banyak informasi • Ada yang menyusun level skala tambahan yang terletak di antara level skala itu
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 2. Level Nominal Ciri Hanya untuk membedakan satu dan lainnya Kandungan informasi paling sedikit yakni hanya membedakan Contoh 1 • • Nomor rumah: 1, 2, 3, 4, 5, … Nomor telepon: 21222, 21223, 21224, … Nomor mahasiswa: 3789, 3790, 3793, … Pada koding: pria =1 Jakarta Pusat = 1 wanita = 2 Jakarta Barat = 2 Jakarta Timur = 3 Jakarta Selatan = 4 Jakarta Utara = 5
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 3. Level Ordinal Ciri ▪ Membedakan satu dan lainnya ▪ Menujukkan tingkatan mis. pendek – panjang rendah – tinggi kecil – besar Kandungan informasi ▪ Lebih banyak dari di level nominal Jarak di antara tingkatan berurutan tidak diketahui • mungkin sama, dan mungkin juga tidak sama
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ • Contoh 2 Luas bak air Luas kolam ikan Luas Samudra Pasifik =1 =2 =3 Tinggi lemari Tinggi rumah Tinggi Gunung Himalaya =1 =2 =3 Kadar kopi encer Kadar kopi sedang Kadar kopi pekat =1 =2 =3 Tutur bahasa kasar Tutur bahasa sedang Tutur bahasa halus =1 =2 =3
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 4. Level Interval Ciri • Membedakan satu dan lainnya • Menunjukkan tingkatan • Jarak sama di antara tingkatan berurutan • (tidak harus memiliki nol mutlak) Kandungan informasi • Lebih banyak dari di level ordinal Jarak di antara skala berurutan adalah sama • Tidak ada nol mutlak; hanya ada nol relatif
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Contoh 3 Skala temperatur • • • 360, 370, 380, 390, 400, . . . Jarak skala adalah sama Tegangan listrik • • • – 2 volt, – 1 volt, 0 volt, 1 volt, 2 volt, . . . Jarak skala adalah sama
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 5. Level Rasio Ciri • Membedakan satu dan lainnya • Menunjukkan tingkatan • Jarak di antara tingkatan berurutan adalah sama • Memiliki nol mutlak Kandungan informasi • Lebih banyak dari di level interval Memiliki nol mutlak (tulen) 0 1 2 3 Dapat menghasilkan rasio yang tetap
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Contoh 4 Banyaknya orang • • 1 orang 2 orang 3 orang 4 orang Ada titik nol mutlak Dapat dibuat rasio tetap Banyaknya uang • • Rp. 1000 Rp. 2000 Rp. 3000 Rp. 4000 4 orang : 2 orang = 2 : 1 6 orang : 2 orang = 3 : 1 Rp 4000 : Rp 1000 = 4 : 1 Rp 6000 : Rp 1000 = 6 : 1 rasio mereka tetap Rasio 2 : 1 Rasio 3 : 1
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ • Perbandingan kandungan informasi di antara level skala Membe- Ada dakan tingkat Jarak sama nominal ordinal interval rasio Nol mutlak
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ E. Level Skala Ukur Lain 1. Penskalaan Guttman (Analisis skalogram) • Pilihan jawaban disusun dari lemah ke kuat • Jika responden setuju pada jawaban lebih kuat, maka seharusnya responden itu juga setuju pada jawaban yang lebih lemah • Contoh 5 lemah A. Pegawai administrasi di kantor umum boleh mogok B. Guru sekolah umum boleh mogok C. Juru rawat di rumah sakit umum boleh mogok D. Petugas pemadam kebakaran kota boleh mogok kuat
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ • Jika responden setuju B, seharusnya juga setuju A; jika setuju C, seharusnya juga setuju B; dan jika setuju D, seharusnya juga setuju C • Jawabannya menjadi A B C D + – – – + + + = setuju – = tidak setuju • Ada kalanya terjadi perbedaan dengan yang diharapkan, yang diukur melalui koefisien reprodusibilitas • Koefisien reprodusibilitas dengan patokan C = 0, 90
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 2. Penskalaan Coombs a. Hakikat • Level skala ini terletak di antara level skala ordinal dan level skala interval • Level skala ini dapat menunjukkan perbedaan di antara jarak tingkat yakni mana jarak lebih besar dari jarak lainnya • Di sini digunakan skala empat tingkat A, B, C, dan D dengan AB > CD atau AB < CD A B C D AB>CD AB<CD A B C D • Sambil menunjukkan urutan tingkatan, mis. Jika setuju A, juga setuju BCD Jika setuju B, juga setuju CD Jika setuju C, juga setuju D
-----------------------------------Skala Ukur -----------------------------------b. Skala I (individual scale) • Terdapat banyak kombinasi dari A, B, C, dan D ABCD ABDC ACBD ACDB BACD BADC …. ada 24 macam • Ada tujuh macam yang diperhatikan, yakni ABCD BACD BCAD CBAD atau BCDA CBDA CDBA DCBA • Rumus umum untuk banyaknya macam yang diperhatikan untuk m skala adalah [m (m – 1) / 2] + 1
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ c. Skala J (joint scale) • Terdiri atas wilayah di antara dua titik tengah pada AB, AC, AD, BC, BD, CD AB (1) A AC BC AD BD CD (2) (3) (4) (5) (6) (7) B C D • Kombinasi jarak Macam a b c d e f AB kecil sedang besar BC CD sedang besar sedang kecil besar kecil sedang kecil AB<CD AB>CD
-----------------------------------Skala Ukur -----------------------------------AB (1) a A AC BC (2) (3) AD BD (4) B AB (5) CD (6) (7) D C AC BC AD BD CD b A B AB C AC BC AD D BD CD c A B C D • Ciri kombinasi: Urutan abc -> AB AC BC AD BD CD -> Dapat diwakili oleh a AB<CD
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ AB AC AD BC BD CD d A B AB C AC AD BC D BD CD e A AB (1) f A • (2) B C AC AD BC BD (3) (5) B (4) D CD (6) C (7) D Ciri kombinasi: urutan def -> AB AC AD BC BD CD -> AB>CD Dapat diwakili oleh f
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ d. Model a • Sebagai wakil digunakan model a dan f Urutan pada a, BC disusul AD Urutan pada f, AD disusul BC • Pada a Jika X terletak di (1), maka (1) A AB X AC BC AD BD CD (2) (3) (4) (5) (6) (7) B C Jarak AX terdekat Jarak BX berikutnya Jarak CX berikutnya Jarak DX terjauh Urutan dari dekat ke jauh menjadi: ABCD D
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Jika X terletak di (2), maka (1) A AB AC BC AD BD CD (2) (3) (4) (5) (6) (7) XB C X di kanan AB, jarak BX terdekat X di kiri AC, jarak AX berikutnya Jarak CX berikutnya Jarak DX terjauh Urutan dekat ke jauh menjadi: BACD D
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Jika X terletak di (3), maka melalui teknik pemekaran, Urutan dari dekat ke jauh menjadi: BCAD
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ e. Untuk letak X di semua wilayah, maka urutan dari dekat ke jauh adalah Model a Wilayah Urutan (1) ABCD (2) BACD (3) BCAD (4) CBAD (5) CBDA (6) CDBA (7) DCBA Model f Wilayah Urutan (1) ABCD (2) BACD (3) BCAD (4) BCDA (5) CBDA (6) CDBA (7) DCBA Perbedaan mereka terletak di wilayah (4) Urutan pada model a: CBAD Urutan pada model f: BCDA
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ f. Contoh 6 untuk pemerhati pendidikan • Bagaimana urutan profesi orang untuk menjadi anggota organisasi pemerhati pendidikan, di antara Semua orang Para profesional Para pendidik Para guru • Bagaimana jarak skala di sini, dengan pengertian, di antara mana lebih dekat dari di antara mana • Untuk mengetahuinya, disebarkan angket untuk memilih urutan mana di antara keempat profesi itu yang disetujui oleh responden
---------------------------------------Skala Ukur --------------------------------------- Hasil angket Pola responsi Frekuensi 1. semua-profesional-pendidik-guru 53 2. profesional-pendidik-semua-guru 44 3. pendidik-profesional-guru-semua 40 4. pendidik-guru-profesional-semua 37 5. profesional-semua-pendidik-guru 32 6. guru-pendidik-profesional-semua 26 7. profesional-pendidik-guru-semua 23 8. profesional-guru-semua-pendidik 2 9. pendidik-guru-semua-profesional 1 10. profesional-semua-guru-pendidik 1 1 dan 6 - berkebalikan; 1 adalah ABCD maka 6 adalah DCBA, sehingga A = semua orang C = pendidik B = profesional D = guru
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Dengan koding seperti itu, maka urutan pada angket menjadi 1. ABCD 2. BCAD 3. CBDA 4. CDBA 5. BACD 6. DCBA 7. BCDA Urutan ini cocok dengan model f, sehingga jarak AB > CD Jarak di antara semua orang – profesional (AB) > jarak di antara pendidik – guru (CD)
------------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ F. Tipe Skala Ukur 1. Macam Tipe Skala Ukur • Ada banyak macam tipe skala ukur, mencakup Skala kategoris Skala kualitatif berperingkat Skala satuan ukur Skala jawaban betul Skala jawaban terbaik Skala kiraan • Skala ini terkait pada butir di dalam alat ukur untuk menentukan bagaimana, di dalam pengukuran, bilangan diterapkan ke butir itu
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 2. Skala kategoris • Skala ini hanya menunjukkan kategori dari sesuatu yang diukur • Level skala pada skala kategoris adalah nominal • Contoh 7 Makanan asin Makanan manis Makanan asam Makanan pedas =1 =2 =3 =4 Orang desa Orang kota =1 =2 Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Utara =1 =2 =3 =4 =5
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 3. Skala kualitatif berperingkat • Skala ini menunjukkan peringkat pada sesuatu yang diukur • Level skala pada skala ini adalah ordinal • Contoh 8 Tingkat status sosial ekonomi Rendah Menengah Tinggi =1 =2 =3 Ragam tutur bahasa Kasar Sedang Halus =1 =2 =3
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Kepekatan kopi Tiada kopi Kopi encer Kopi acak encer Kopi sedang Kopi agak pekat Kopi pekat =1 =2 =3 =4 =5 =6 Status pendidikan Tidak pernah bersekolah Tidak lulus SD Lulus SLTP Lulus SLTA Lulus S 1 perguruan tinggi Lulus S 2 perguruan tinggi Lulus S 3 perguruan tinggi =0 =1 =2 =3 =4 =5 =6 =7
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 4. Skala satuan ukur • Sudah ada satuan ukur yang dapat digunakan • Level skala umumnya adalah interval dan/atau rasio • Contoh 9 Satuan panjang Satuan isi Satuan massa Satuan waktu Satuan arus listri Satuan temperatur Satuan tegangan listrik Satuan kuat suara Satuan kuat cahaya Satuan tenaga = meter = liter = kilogram = detik = ampere = derajat Celcius = volt = desibel = lumen = joule
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 5. Skala jawaban betul • Biasanya digunakan pada ujian, dapat berbentuk dikotomi atau politomi • Level skala dapat berbentuk ordinal atau interval • Bilangan yang diberikan dikenal sebagai sekor a. Jawaban betul dikotomi • Jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban • Hanya ada jawaban betul atau jawaban salah • Sekor yang diberikan Jawaban salah Jawaban betul =0 =1 • Terdapat pada ujian bentuk betul-salah, ujian pilihan ganda, atau ujian penjodohan
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ b. Jawaban betul politomi • Selain jawaban salah dan betul, terdapat jawaban sebagian betul • Jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban atau dinilai oleh penilai Jawaban salah Jawaban betul Jawaban sebagian betul =0 = Xmaksimum = 0. . . Xmaksimum • Ada bermacam rentangan sekor 0 sampai 4 0 sampai 100
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 6. Skala jawaban terbaik • Biasanya digunakan pada ujian, dapat berbentuk dikotomi atau politomi • Level skala dapat berbentuk ordinal atau interval • Bilangan yang diberikan dikenal sebagai sekor • Jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban atau dinilai oleh penilai, sehingga sekor menjadi 1 sampai Xmaksimum Misalnya 1 sampai 5 • Dapat dilaksanakan melalui Jawaban pilihan ganda Diberikan oleh penilai
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ G. Tipe Skala Ukur Kiraan 1. Skala Kiraan Likert a. Pilhan Jawaban • Skala ini diciptakan oleh R. Likert untuk pengukuran sikap terhadap sesuatu • Ada lima pilihan jawaban Sangat setuju Setuju Ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju • Jawaban ini kemudian dinyatakan ke dalam bilangan dari 1 sampai 5 (sekor) • Pemberian bilangan ini bergantung kepada bentuk pernyataan yang dijawab oleh responden
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ b. Bentuk pernyataan Ada dua macam bentuk pernyataan • Pernyataan yang diharapkan untuk disetujui oleh responden, disebut bentuk positif, seperti Pendidikan adalah penting bagi bangsa dan negara • Pernyataan yang diharapkan untuk tidak disetujui oleh responden, disebut bentuk negatif, seperti Bersekolah hanya membuang-buang waktu saja • Biasanya kuesioner berisikan pernyataan positif dan negatif, agar responden berpikir dulu sebelum memberi jawaban
-----------------------------------Skala ukur ------------------------------------ c. Sekor pada skala Likert Pada bentuk positif, sangat setuju memperoleh sekor tinggi dan sangat tidak setuju memperoleh sekolah rendah Pada bentuk negatif, sangat setuju memperoleh sekor terendah dan sangat tidak setuju memperoleh sekor tinggi Pilihan jawaban sangat setuju ragu tidak setuju sangat tidak setuju Pernyataan positif negatif 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ d. Level skala pada skala Likert • Pada umumnya, setiap butir pada alat ukur skala Likert dianggap memiliki level ordinal • Namun jumlah sekor pada satu responden, sering dianggap berlevel interval • Contoh 10 Responden Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 5 1 3 2 4 5 4 2 4 5 1 2 4 4 5 4 3 3 4 2 3 1 5 4 Dianggap sebagai skala ordinal A 30 31 29 Sering dianggap sebagai skala interval
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 2. Skala Kiraan Thurstone a. Dasar • Skala ini diciptakan oleh L. L. . Thurstone untuk mengukur sikap • Thurstone ingin membuat alat ukur dengan level skala interval • Karena itu setiap butir perlu memiliki sekor berbeda tetapi jarak sekor di antara butir dibuat sama (skala interval) • Dengan demikian, setiap butir sudah harus memiliki nilai • Di sini, dibahas bagaimana caranya memberikan nilai kepada butir b. Nilai dan kualitas butir • Setiap butir yang digunakan sudah memiliki Nilai butir Kualitas butir
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ c. Penentuan nilai butir • Persiapan butir sudah meliputi nilai dan kualitas butir • Butir yang telah disusun diserahkan kepada sejumlah pakar untuk ditanggapi • Tanggapan berbentuk rentangan A sampai K (ada 11 kategori tanggapan) A B C D E Sangat tidak dikehendaki F G H I J K Sangat dikehendaki • Setiap pakar memilih salah satu di antara A sampai K sebagai tanggapannya
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ d. Perhitungan nilai • Tanggapan dari A sampai K diberi nilai dari 1 sampai 11 A B C D E F G H I 1 2 3 6 7 4 5 8 J K 9 10 11 dengan interval sebesar 1 • Nilai dan kualitas butir Nilai butir Kualitas butir = median = jarak interkuartil Makin kecil jarak interkuartil, maka seragam tanggapan pakar, makin tinggi kualitas butir
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Contoh 11 Butir 1 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil A 1 B 2 C 3 D 4 E 5 frek 2 2 6 62 64 26 18 8 4 Interval batas bawah A 1 0, 5 B 2 1, 5 C 3 2, 5 D 4 3, 5 E 5 4, 5 F 6 5, 5 G 7 6, 5 H 8 7, 5 I 9 8, 5 J 10 9, 5 K 11 10, 5 F 6 batas 1, 5 2, 5 3, 5 4, 5 5, 5 6, 5 7, 5 8, 5 9, 5 10, 5 11, 5 G 7 H 8 frek prop 2 2 6 62 64 26 18 8 4 0, 01 0, 03 0, 31 0, 32 0, 13 0, 09 0, 04 0, 02 I J K 9 10 11 kum prop 0, 01 0, 02 0, 05 0, 06 0, 09 0, 40 0, 72 0, 85 0, 94 0, 98 1, 00
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Median k = 6, 5 Σpb = 0, 40 pw = 0, 32 i=1 Σpb = 0, 09 pw = 0, 31 i=1 Σpb = 0, 72 pw = 0, 13 i=1 Kuartil 1 k = 5, 5 Kuartil 3 k = 7, 5 Nilai butir = 6, 8 Jarak interkuartil = 7, 7 – 6, 0 = 1, 7
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Contoh 12 Butir 2 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil A B 1 2 Frek 0 0 C D 3 4 E F 5 6 G 7 H I J K 8 9 10 11 0 10 40 28 50 26 28 14 4 Interval Batas Frek Prop A 1 B 2 C 3 D 4 E 5 F 6 G 7 H I J K Bawah Atas 0, 5 1, 5 2, 5 3, 5 4, 5 5, 5 6, 5 7, 5 0 0 0 10 40 28 0 0, 05 0, 20 0, 14 Kum Prop 0 0, 05 0, 25
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Median k= Σpb = pw = i= M= Kuartil 1 k= K 1 = Kuartil 3 k= K 3 = Nilai butir = Jarak interkuartil =
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Contoh 13 Butir 3 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil A B C 1 2 3 Frek 0 0 0 Interval A 1 B 2 C 3 D 4 E 5 F 6 G 7 H I J K D E 4 5 2 8 F G H I J K 6 7 8 9 10 11 6 26 44 56 44 14 Batas Frek Bawah Atas Prop Kum Prop
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Median k= Σpb = pw = i= M= Kuartil 1 k= K 1 = Kuartil 3 k= K 3 = Nilai butir = Jarak interkuartil =
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Contoh 14 Butir 3 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil A B C D E 1 2 3 4 5 Frek 20 45 60 32 5 Interval A 1 B 2 C 3 D 4 E 5 F 6 G 7 H I J K F G 6 7 3 7 Batas Frek Bawah Atas H I J K 8 9 10 11 9 4 8 6 Prop Kum Prop
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Median k= Σpb = pw = i= M= Kuartil 1 k= K 1 = Kuartil 3 k= K 3 = Nilai butir = Jarak interkuartil =
-----------------------------------Skala Ukur -----------------------------------Contoh 15 Butir 5 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil A B C D E F G 1 2 3 4 5 6 7 Frek 4 8 10 70 65 20 9 Interval A 1 B 2 C 3 D 4 E 5 F 6 G 7 H I J K Batas Frek Bawah Atas H I J K 8 9 10 11 4 5 3 2 Prop Kum Prop
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ Median k= Σpb = pw = i= M= Kuartil 1 k= K 1 = Kuartil 3 k= K 3 = Nilai butir = Jarak interkuartil =
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 3. Skala Kiraan Frekuensi Verbal • Skala ini berbentuk pilihan frekuensi, dari selalu sampai tidak pernah atau sebaliknya, misalnya, 1 = tidak pernah 2 = jarang 3 = ada kalanya 4 = sering 5 = selalu atau sebaliknya • Responden memilih salah satu di antaranya yang dirasakannya sesuai
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 4. Skala Kiraan Ordinal • Skala berbentuk suatu urutan, misalnya, dalam ruang, waktu, atau hal lainnya • Misal untuk urutan waktu Dini hari Segera setelah bangun pagi Tengah pagi Sesaat sebelum makan siang Sesaat setelah makan siang Tengah petang Sesaat sebelum makan malam Sesaat setelah makan malam Larut malam Tidak pernah • Responden memilih salah satu yang sesuai
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 5. Skala Kiraan Komparatif • Skala kiraan berbentuk komparasi sesuatu dengan satu patokan tertentu • Dibandingkan dengan suatu patokan, sesuatu terletak di Sangat rendah Kira-kira sama Sangat tinggi ______ ______ 1 2 3 4 5 • Responden memilih salah satu letak
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 6. Skala Kiraan Numerik • Skala kiraan ini berbentuk angka dari rendah ke tinggi yang mencerminkan tingkat penting, biasanya digunakan angka dari 1 sampai 5 Sangat tidak penting Sangat penting ______ _____ 1 2 3 4 5 • Responden memilih salah satu angka yang dirasakannya sesuai
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 7. Skala Kiraan Pilihan Kata Sifat • Skala kiraan ini menggunakan sejumlah kata sifat yang sesuai dengan sesuatu yang diukur, misalnya _____ _____ mudah menarik mahal senang tegang _____ murah _____ lambat _____ kecil _____ rumit _____ santai . . . untuk sasaran yang diukur • Responden memilih semua kata sifat yang dirasakannya sesuai
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 8. Skala Kiraan Stapel • Skala kiraan ini merupakan kombinasi dari skala pilihan kata sifat dengan skala numerik sama sekali tidak 1 _____ sempurna 2 3 4 5 menarik mudah lambat kecil . . . • Responden memilih semua kata sifat yang sesuai serta memberikannya angka
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 9. Skala Kiraan Peringkat Paksaan • Skala kiraan ini memerlukan isian peringkat 1, 2, 3, 4, … dengan 1 sebagai preferensi tertinggi • Responden dipaksa untuk memberikan peringkat dan tidak boleh ada peringkat yang sama, misalnya Berikan peringkat kepada _______ matematika fisika kimia biologi • Responden menentukan peringkat mulai dari preferensi tertinggi (1)
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 10. Skala Kiraan Diferensial Semantik (dari Osgood) • Skala kiraan ini membentuk rentangan di antara sepasang kata berlawanan yang sesuai untuk sasaran ukur (biasanya rentangan terdiri atas tujuh pilihan), misalnya Panas ___ ___ Baik ___ ___ Mahal ___ ___ Besar ___ ___ Untung ___ ___ Dingin Buruk Murah Kecil Rugi • Responden memilih satu letak pada setiap pasangan kata berlawanan itu yang dirasakannya sesuai
-----------------------------------Skala Ukur ------------------------------------ 11. Skala Kiraan Lainnya • Masih ada lagi macam skala kiraan yang tidak kita bicarakan di sini • Responden diminta untuk memilih letak pada skala yang dirasakannya sesuai
- Slides: 67