BAB 3 Gagasan Awal Tentang Belajar Nama NIM
BAB 3 Gagasan Awal Tentang Belajar Nama NIM Mata Kuliah Waktu Kuliah Dosen : Nurul Alya Putri : 1824090102 : Psikologi Pembelajaran : Selasa, 09. 30 -11. 10 : RR. DINI DIAH NURHADIANTI. , S. PSI. , M. SI
Epistemologi dan Teori Belajar Epistemologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan hakikat pengetahuan Pandangan Plato dan Aristoteles tentang hakikat pengetahuan : Perbedaan • Plato : seseorang mendapat pengetahuan dengan merenungi isi dari pikiran seseorang (Nativisme) • Aristoteles : percaya bahwa pengetahuan berasa dari pengalaman indriawi dan tidak diwariskan (Empirisme) Kesamaan • Plato dan Aristoteles : disebut Rasionalis karena keduanya percaya bahwa pikiran secara aktif terlibat dalam pemerolehan pengetahuan
PLATO (427 -347 SM) Tentang Plato : Murid paling terkenal dari filsuf Socrates Menulis ajaran dan pandangan Socrates (pendekatan Socratik) namun lama kelamaan ia menulis tentang pandangannya sendiri Saat Socrates dihukum mati, ia pergi mengasingkan diri ke Italia Selatan dimana dia menjadi dipengaruhi oleh kaum Pythagorean. Fakta tersebutlah yang berkaitan langsung dengan semua pendekatan epistemologi, termasuk teori belajar
Kaum Pythagorean • Kaum pythagoroean percaya alam semesta diatur oleh hubungan-hubungan numerik yang memengaruhi dunia fisik. ngka dan berbagai kombinasinya menyebabkan peristiwa di dunia fisik terjadi dan kedua kejadian itu, angka dan kejadian empiris yang menyebabnya adalah riil. • Jadi menurut penganut Pythagorean hal abstrak memiliki eksistensi yang independen dan mampu mempengaruhi objek fisik. Kejadian fisik dianggap hanya merupakan manisfestasi dari hal abstrak. Meskipun angka dan materi berinteraksi, yang kita rasakan dengan indra kira adalah materi, bukan angka.
Plato menyusun teori pengetahuan berdasarkan gagasan Pythagorean Teori Pengetahuan Kenangan Setiap objek di dunia fisik memiliki “ide” atau “bentuk” abstrak yang menyebabkannya. Misal : Ide abstrak untuk kursi berinteraksi dengan materi untuk menghasilkan sesuatu yang kita namakan kursi. Ide murni atau esensi dari benda ini (kursi) secara independen dari materi dan sesuatu akan hilang ketika diterjemahkan kedalam materi. karenanya jika kita berusaha mendapatkan pengetahuan dengan memeriksa benda-benda yang kita alami lewat indra, kita akan tersesat.
• Lalu bagaimana mendapatkan infromasi tentang ide jika tidak bisa mengalaminya melalui indra? Plato mengatakan --- kita mengalaminya melalui “Mata Pikiran”. Kita mengarahkan pikiran ke dalam dan merenungi apa yang ada di dalam diri kita. • Bagaimana seseorang dapat mempunyai pengetahuan tentang ide? Semua manusia memiliki jiwa. sebelum dimasukan ketubuh pada saat kelahiran. Jiwa berada di dalam pengetahuan yang lengkap dan murni. jadi semua jiwa manusia mengetahui segala sesuatu sebelum masuk ketubuh. setelah masuk ketubuh pengetahuan jiwa itu menjadi terkontaminasi oleh informasi indrawi.
ARISTOTELES (384 -32 SM) Tentang Aristoteles • Salah satu murid Plato • Awalnya ia menganut ajaran Plato namun kemudian berbeda pendapat • Aristoteles percaya bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman indra dan penalaran (pemikiran) • Ia menulis sejarah psikologi pertama yang diberi judul De Anima
Laws of Association (Hukum Asosiasi) Aristoteles mengatakan bahwa pengalaman atau ingatan akan satu objek cenderung menimbulkan Ingatan akan hal-hal yang serupa dengan objek itu (hukum kesamaan) Ingatan akan hal-hal yang berlawanan (hukum kontras) Ingatan hal-hal yang pada awalnya dialami bersama dengan objek tersebut (hukum kontiguitas) Aristoteles juga mengemukakan bahwa semakin sering dua hal dialami bersama, semakin besar kemungkinan bahwa ingatan akan hal yang satu akan menimbulkan ingatan akan hal yang satunya lagi (hukum frekuensi).
Maka berdasarkan hukum kesamaan, kontras, kontiguitas dan frekuensi, ide yang dimunculkan pengalaman indrawi akan menstimulasi ide lain. Dalam filsafat pendapat bahwa hubungan antar-ide dapat dijelaskan lewat hukum asosiasi disebut Associationism
Awal Psikologi Modern RENE DESCRATES (1592 -1650) Mengkaji semua penelitian filsafat dengan sikap ragu, kesimpulannya yang paling terkenal “Saya berpikir, karenanya saya ada” Descrates kemudian mempostulatkan pemisahan antara pikiran dan tubuh. dia memandang tubuh manusia sebagai mesin yang gerak geriknya dapat diprediksi, dalam hal ini manusia sama dengan binatang Descrates dapat dianggap sebagai pelopor psikolog stimulus respon
Mengajak para fisiolog untuk menggunakan pembenahan guna memahami mesin tubuh secara lebih baik. Mengatakan walau manusia dan hewan secara fisiologis adalah sama tetapi pikiran adalah bebas dan hanya dimiliki oleh manusia. Dalam menjelaskan cara kerja pikiran Descrates bersandar pada Innate Ideas (Ide Bawaan)
THOMAS HOBBES (1588 -1679) • • • Menentang gagasan bahwa ide bawaan adalah sumber pengetahuan. Ia berpendapat bahwa kesan indra adalah sumber dari semua pengetahuan Percaya bahwa stimuli dapat membantu atau menghambat fungsi vital dari tubuh. Menurutnya, perilaku manusia dikontrol oleh “hasrat-keinginan” dan “keengganan” Tertarik dengan kondisi politik dan kemasyarakatan tempat manusia hidup menganggap bahwa manusia pada dasarnya mementingkan diri sendiri dan agresif dan jika dibiarkan hidup sesuai dengan sifatnya itu, maka kehidupan akan dipenuhi dengan perang dan keinginan memuaskan diri sendiri
JOHN LOCKE (1632 -1704) • • • Menentang gagasan ide bawaan, menurutnya pikiran terdiri dari ide, dan ide datang dari pengalaman Pikiran bayi saat lahir adalah tabula rasa, sebuah lembaran kosong dan pengalaman tertulis diatasnya membedakan antara kualitas primer dan sekunder : Kualitas sekunder adalah karakteristik dunia fisik yang terlalu lemah atau terlalu kecil untuk menimbulkan representasi mental yang akurat dalam pikiran penerima. Contoh : energi elektromagnetik, atom dan molekul, gelombang udara dan sel darah putih Kualitas primer adalah karakteristik dunia fisik yang cukup kuat untuk menimbulkan representasi mental yang akurat di dalam pikiran penerima. Contoh : ukuran, berat, kuantitas, soliditas, bentuk dan mobilitas
GEORGE BERKELEY (1685 -1753) • • • Mengklaim bahwa Locke tidak melangkah cukup jauh Ia mengklaim bahwa kita hanya bisa merasakan kualitas sekunder. Tak ada yang eksis kecuali ia dipersepsi, jadi ada berarti dipresepsi. Apa yang kita namakan kualitas primer, seperti bentuk dan ukuran, sesungguhnya adalah hanya kualitas sekunder atau ide. Ide-ide adalah satu-satunya hal yang kita alami secara langsung dan karenanya adalah satu-satunya hal yang bisa kita yakini. Percaya isi pikiran berasal dari pengalaman realitas eksternal
DAVID HUME (1711 -1776) • Meskipun ia sepakat dengan Berkeley bahwa kita tak bisa merasa pasti tentang lingkungan fisik, dia menambahkan bahwa kita juga tik tahu pasti soal ide. Kita tak bisa merasa yakin dengan pasti tentang apapun. • Ia percaya bahwa pengetahuan manusia terdiri dari ide-ide yang entah bagaimana datang dari pengalaman dan kemudian diasosiasikan melalui prinsip asosiasi. • Mengatakan bahwa kita hanya mengalami dunia empiris secara tak langsung melalui ide-ide kita • Konsep hukum sebab-akibat misalnya berasal dari yang oleh Hme dinamkaan “tertib habitual dari ide-ide”
IMMANUEL KANT (1724 -1804) • • Mengatakan bahwa Hume telah menyadarkannya dari “kepasifan dogmatik” dan menyebabkan berusaha menyelamtkan filsafat dari skeptisisme Hume Menganggap bahwa analisis yang cermat tehadap pengalaman kita akan mengungkapkan kategori pemikiran tertentu. Percaya bahwa ada dua fakultas bawaan yang memberi makna pada pengalaman dunia fisik kita. Menghidupkan pandangan Platonis yang telah kehilangan pamornya sejak masa Descrates
Pengaruh Historis Lain Terhadap Teori Belajar THOMAS REID (1710 -1796) • Menentang elementisme dari empirisis • Percaya bahwa pikiran memiliki kekuatan sendiri, yang sangat memengaruhi cara kita memandang dunia • Mengemukakan 27 fakutlas pikiran • Berpendapat bahwa karena semua manusia meyakini eksistensi realitas fisik, maka realitas itu pasti eksis
FRANZ JOSEPH GALL (1758 -1828) Mengasumsikan bahwa fakultas itu terletak di lokasi tertentu di otak Percaya bahwa fakutlas pikiran itu tidak sama untuk setiap individu Percaya bahwa jika suatu fakultas pikiran berkembang baik, maka akan ada benjolan atau tonjolan di bagian tengkorak kepala yang berhubungan dengan tempat fakultas pikiran di otak itu
Gall mengembangkan diagram yang menunjukan fakultas-fakutlas dibeberapa bagian tengkorak, dan menganalisis tojolan juga cekungan di tengkorak kepala. Analisis atribut mental dengan memeriksa karakteristik tengkorak kepala ini dinamakan Phrenology.
CHARLES DARWIN (1809 -1882) • Mendukung gagasan evolusi biologis dengan menyajikan banyak bukti • Teori evolusi oleh komunitas ilmiah menandaui pukulan telak terhadap ego manusia • Mengubah pemikiran tentang sifat manusia menjadi kombinasi dari warisan biologis dan pengalaman hidup. Dan, fungsi perilaku sebagai cara menyesuaikan diri dengan lingkungan mulai dijaki dengan intensif • Karenanya individualitas semakin dihargai dan studi individu makin populer • Tidak ada lagi perbedaan tegas antara manusia dan binatang yang dahulu menjadi pijakan pemikiran filsafat
HERMAN EBBINGHAUS (1850 -1909) Telah membebaskan psikologi dari filsafat dengan menunjukan bahwa “proses mental yang lebih tinggi” dari belajar dan memori dengan teliti secara eksperimental Mempelajari proses asosiatif ketika proses itu berlangsung Salah satu prinsip penting dari asosiasi adalah hukum frekuensi, yang menjadi fokus riset Ebbinghaus Ia menciptakan kurva belajar pertama dalam psikologi
Mazhab Psikologi Awal Volunterisme • Mazhab psikologi pertama yang didirikan oleh Wilhelm Maximillian Wundt • Tujuannya adalah mempelajari kesadaran sbegeimana ia dialami secara langsung dan mempelajari produk dari kesadaran seperti berbagai pencapaian kultural • Salah satu tujuan eksperimentalnya Wundt adalah menemukan elemen pikiran • Ia mendirikan labotarium psikologi pertama pada 1879 • Menurutnya aspek terpenting dari pikiran hanya dapat dipelajari secara tidak langsung dengan mempelajari produknya.
Wundt tertarik dengan persoalan kehendak manusia Ia mencatat bahwa manusia bisa memerhatikan secara selektif terhadap elemen apa pun dari pikiran yang mereka inginkan, dan menyebabkan elemen-elemen itu dipahami dengan lebih jelas. Wund menyebut perhatian selektif ini sebagai apperception Elemen pikiran juga dapat diatur sekehendaknya dalam sejumlah kombinasi, sebuah proses yang disebut creative synthesis
Strukturalisme Mazhab Strukturalisme didirikan oleh Edward Titchener di Cornell University Sama dengan Voluntaris melakukan studi sistematis atas kesadaran manusia dan ia juga mencari unsur pemikiran Alat utama yang digunakan instrospection Strukturalisme berumur pendek dan mati di masa hidup Titchener Berusaha menggunakan metode ilmu pengetahuan untuk menyokong keyakinan filsafat lama Strukturalisme menentang psikologi terapan
Fungsionalisme muncul di AS dan pada awalnya berdampingan dengan strukturalisme Keyakinan fungsionalisme beragam tetapi penekananya selalu sama yaitu kegunaan kesadaran dan perilaku dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya Fungsionalisme sangat dipengaruhi oleh teori evolusi Darwin • Pada umunya yang dianggap pelopor gerakan fungsionalis adalah William James, dalam bukunya yang sangat berpengaruh The Principles of Psychology yang membahas strukturalis • James menyatakan kesadaran tidak dapat di reduksi menjadi elemen-elemen. Kesadaran berfungsi sebagai satu kesatuan yang tujuannya adalah membuat organisme bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya
Behaviorisme Pendiri aliran behaviorisme adalah John B. Watson yang mengatakan bahwa kesadaran hanya dipelajari melalui proses intropeksi, sebuah alat riset yang tidak bisa diandalkan. Watson menganggap perhatian utama psikolog seharusnya adalah perilaku (Behavior) dan bagaimana perilaku bervariasi berdasarkan pengalaman beragam Menurutnya perilaku adalah apa yang kita lihat dan karenanya perilaku adalah apa yang kita pelajari Mamandang behaviorisme sebagai cara untuk menghilangkan kebodohan dan takhayul dari eksistensi manusia dan karenanya membuka jalan bagi kehidupan yang lebih rasional dan bermakna
Ringkasan dan Ulasan Lima sudut pandang dapat diidentifikasi didalam teori belajar : 1. Paradigma Fungsionalistik, mencerminkan pengaruh dari Drwinisme karena ia menekankan pada hubungan antara belajar dengan penyesuaian diri dengan lingkungan 2. Paradigma Asosiasionistik, sebab ia mempelajari proses belajar dalam term hukum asosiasi. Paradigma ini berasal dari Aristoteles 3. Paradigma Kognitif, karena ia menekankan sifat kognitif dari belajar. Paradigma ini berasal dari Plato 4. Paradigma Neurofisiologis, karena ia berusaha mengisolasi korelasi neurofisiologis dari hal-hal seperti belajar, persepsi, pemikiran, dan kecerdasan 5. Paradigma Evolusioner, menekankan pada sejara evolusi proses belajar organisme
Thankyou
- Slides: 28