BAB 2 EKONOMI POLITIK LIBERAL KLASIK Delliarnov Kelompok
BAB 2 : EKONOMI POLITIK LIBERAL KLASIK (Delliarnov) Kelompok 2: Dyah Ayu S. Irma Ratu R. Ria Fatma S. Suci M. (125030101111022) (125030100111153) (125030107111109) (125030100111152)
konsepai hubungan antara Ekonomi dengan Politik Ekonomi Politik Liberal Klasik Ekonomi Politik Praklasik Masa Yunani Kuno Tentang Kekayaan Pembagian Kerja Masa Merksntilisme Khuluk Manusia Masa Fisiokratisme Mekanisme Pasar Paham Liberalisme
Ekonomi Politik Praklasik A. Masa Yunani Kuno q. Aristoteles dalam bukunya Politics mengatakan bahwa ilmu ekonomi merupakan bagian dari politik, sedangkan politik merupakan bagian dari etika dan filsafah. Etika dan filsafah Politik Ilmu Ekonomi q. Negara ideal menurut Plato adalah masyarakat yang dipimpin atau dididik oleh ahli-ahli filsafat, atau raja yang juga sebagai ahli filsafat. q Pemerintahan sosial-komunis, raja berhak menentukan apa yang harus dilakukan masyarakat
B. Masa Merkantilisme q Abad ke-14 saat terjadinya Revolusi Prancis terjadi transisi kekuasaan dari raja dan gereja kepada para merchant (kaum saudagar), disebut Era Merkantilisme. q Adanya campur tangan negara. Merupakan Kolaborasi antara penguasa dan pengusaha dengan penguasa. q Dilihat dari aspek Ekonomi Politik, merkantilisme adalah contoh pertama model primary of politics. q Kesejahteraan rakyat jelata, terutama petani tidak diperhatikan.
C. Masa Fisiokratisme q. Meletusnya Revolusi Prancis di akhir abad ke-18, muncul sebagai reaksi atas kondisi dalam paham merkantilisme. q. Kaum fisiokrat menyebut kegiatan perdagangan bersifat steril, dan aktivitas yang produktif adalah kegiatan yang memanfaatkan kekayaan alam. q Menuntut agar aktivitas ekonomi tidak perlu diatur oleh pemerintah, monopoli dan pemberian kemudahan-kemudahan bagi sekelompok orang dihapuskan dan sekat-sekat perdaganngan dibuka.
Ekonomi Politik Liberal Klasik Akhir abad ke-18 dapat disebut sebagai tonggak awal kelahiran Ilmu Ekonomi Politik, sebab Ilmu Ekonomi dengan Ilmu Politik masih bersatu dalam ilmu Ekonomi Politik. A. Pandangan tentang Kekayaan Ilmu Ekonomi Politik sebagai ilmu yang mempelajari tentang prinsip-prinsip yang mengatur produksi, distribusi, dan pertukaran kekayaan. (Henry Fawcett, 1883) Jelas sekali pada awal berkembangnya, Ilmu Ekonomi Politik Klasik sangat didominasi dan identik dengan disiplin Ilmu Ekonomi.
Lanjutan… Dalam arti sempit: Ø Kaum merkantilis, kekayaan = uang Ø Adam Smith, kekayaan = kemakmuran atau kesejahteraan Dalam arti luas Ø Fawcett (1883), kekayaan mencakup semua komoditas yang mempunyai nilai tukar.
TEORI PEMBAGIAN KERJA Adam Smith (menganjurkan adanya pembagian kerja) Teori pembangian kerja menunjukkan bahwa dalam upaya mengejar keinginan pribadi, orang perlu bekerja sama dengan orang lain
Dalam Perdagangan Internasional Adam Smith • Didasarkan pada keunggulan absolute (absolute advantage) David Ricardo • Didasarkan pada keunggulan komparatif (comparative advantage) Michael Porter • Mengembangk an menjadi teori Keunggulan Kompetitif
KHULUK MANUSIA Adam Smith Khuluk manusia atau sifat Manusia Ekonomi makhluk rasional yang didorong oleh kepentingan pribadi untuk selalu berusaha memperoleh hasil sebesar-besarnya dari berbagai kemungkinan pilihan yang ada
Dalam Sistem Ekonomi Pasar motif kepentingan pribadi adalah prinsip dasar Kepentingan pribadi tersebut bisa saja jelas atau tidak jelas, tetapi sudah dianggap sebagai kebenaran bahwa setiap manusia, dalam setiap tindakan yang mereka lakukan, mengharap sesuatu yang dianggap akan meningkatkan kebahagiaan mereka dalam upaya mengejar kepentingan pribadi, sifatnya tidak harus eksklusif. Kadang, untuk dapat mengejar kepentingan pribadi orang justru harus bekerja sama dengan pihak lain dan saling membantu.
Mekanisme Pasar Dulu Sekarang • Tempat bertemunya konsumen dan produsen • Pasar sudah berkembang menjadi jauh lebih rumit, mengintegrasikan individu dan kelompok-kelompok • Proses integrasi di pasar didukung oleh apa yang disebut sistem harga
Menurut Arthur Sheldon Ada 4 Tugas Sistem-sistem Ekonomi Mengembangkan teknik-teknik untuk menilai sumber yang langka Membuat insentif untuk berkosentrasi pada metode-metode yang paling produktif Menyediakan alat untuk merakit dan mendistribusikan informasi Menciptakan prinsip -prinsip mengalokasikan output pada penggunaan yang paling penting atau bernilai paling tinggi
PAHAM LIBERALISME (muncul pada pertengahan abad ke 18) bentuk reaksi adanya konspirasi/ persekutuan antara pengusaha dengan penguasa negara pada masa merkantilisme Alasan bentuk penolakan terhadap pandangan Plato yang menyatakan ketidak-percayaannya pada kebebasan individu dan demokrasi
Pandangan Plato >< tidak ada kebebasan bagi setiap orang untuk bertindak, sebab seseorang atau perorangan tidak tahu apa yang terbaik untuk dirinya sendiri, apalagi yang terbaik bagi masyarakat dan negara. Sehingga segalanya harus diatur oleh negara yang dipimpin oleh seorang filsuf Pandangan Adam Smith sangat mendukung adanya kebebasan yang dimiliki oleh masing-masing individu, sebab masing dari mereka sendirilah yang dapat memutuskan apa, kapan, dimana, dan bagaimana melakukan sesuatu, bukan diputuskan oleh negara
Inti Pemikiran Ekonomi Politik Liberal Klasik “setiap pelaku ekonomi (baik konsumen maupun produsen) haruslah diberi kebebasan untuk mengejar kepentingan pribadinya masing-masing. Konsumen diberi kebebasan memilih kombinasi konsumsi dari berbagai macam barang dan jasa yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya (utility maximization) sesuai selera dan kemampuan uang yang dimilikinya. Begitu juga produsen diberi kebebasan memilih berbagai input dan teknologi untuk digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dapat menguntungkan usahanya (profit maximazation).
Jadi, liberalisme merupakan suatu paham yang membela kebebasan, baik individual maupun nasional, dengan seminimal mungkin atau bahkan tanpa adanya campur tangan pemerintah.
Proses Peminggiran Pemerintah Merkantilisme segala kebutuhan dan masalah yang ada dimasyarakat diatur secara penuh oleh negara (pemerintah memgang peran sentral) Liberalisme (Adam Smith) tidak terlalu menyukai campur tangan pemerintah karena dapat menimbulkan inefisiensi yang pada ujungnya hanya akan menguntungkan satu pihak tertentu
Alasan ketidaksenangan Adam Smith terhadap campur tangan pemerintah : Campur tangan pemerintah lebih sering mengganggu jalannya pereokonomian 2. Campur tangan pemerintah beserta aturan yang telah dibuat, lebih sering dijadikan alat bagi kaum kaya untuk menekan masyarakat miskin 1.
Membentuk kelompok nonpolitik berdiri secara independen membuat hukum ekonomi melakukan depolitisasi peran sentral dipegang oleh pasar mengendalikan proses ekonomi menggunakan model ekonomi pasar persaingan sempurna didasarkan pada interaksi permintaan dan penawaran bukan diatur oleh pemerintah
Catatan tentang Pandangan Klasik Adam Smith 1. Dari ejekan Karl Max , Smith memunculkan ide untuk menyerahkan perekonomian pada pelaku-pelaku ekonomi dengan campur tangan pemerintah 2. Dari ajaran klasik juga dirancang sistem ekonomi liberalkapitalis yang lebih mempercayakan perekonomian pada pasar ketimbang perencanaan oleh pemerintah. 3. Smith berhasil merangkum pemikiran yang relatif terpisah menjadi sebuah sintesa yang lebih utuh
4. Umumnya semua penyelenggara negara mempunyai tujuan yang lebih mulia yaitu mewujudkan kesejahteraan masyarakat, tetapi pada kenyataannya Smith tidak menyukai orang-orang politik tersebut karena ia beranggapan bahwa mereka sudah biasa melawan/bertentangan dengan kepentingan publik 5. Dalam pendekatan ekonomi politik yang lebih modern, sebagian besar menolak ide Smith entah itu yang menolak secara total/memodifikasinya. Suatu hal yang pasti, tidak ada negara yang tidak ada peran dan campur tangan pemerintahannya, bahkan di negara ekonomi liberal pasar bebas ( Inggris dan AS).
Aspek Optimis dan Pesimis Ada 2 sisi yang diamati Clark (1991) dalam Ekonomi Politik Klasik : Optimistik Pesimistis
Optimistik : masyarakat berharap terlalu banyak dari sistem perdagangan bebas tanpa campur tangan pemerintah (raja) dan gereja. Sistem ini akan selalu menuju pada keseimbangan dan mampu memberikan kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Jeremy Bentham mengatakan bahwa sistem ekonmi pasar ini akan memberikan “the greatest happiness for the greatest number of people”. Pesimistis : menurut Malthus, produksi pertanian meningkat menurut hukum deret tambah, sedang populasi penduduk menurut deret ukur. Bila keadaan tersebut tidak terkendali maka akan terjadi bencana. Bencana tersebut ialah kenyataan bahwa jumlah tanah tetap, karena memang hanya ada satu bumi yang bisa ditempati oleh seluruh manusia.
Ajaran Klasik muncul “Besarnya tingkat upah alami ditentukan oleh kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Biasanya tingkat upah alami akan naik secara proporsional dengan peningkatan standar hidup masyarakat”. penemuan baru yang menunjang kegiatan industri. sehingg a Makin kecil peran labor yang berakibat menurunnya upah. David Ricardo menganjurkan digunakannya upah alami (natural wage) lalu
Secara umum teori dan konsep kaum Klasik sangat “dingin” , terlalu mengandalkan rasio. Sehingga ilmu ekonomi sering dikritik oleh pakar sosial Tetapi Ditangan John Stuart Mill ilmu ekonomi tampil agak manusiawi Membolehkan adanya campur tangan pemerintah berupa peraturan dan kebijaksanaan yang dapat membawa perekonomian kearah peningkatan efisiensi dan penciptaan iklim ekonomi yang lebih baik Merekomendasikan diperlukannya aturan legislatif untuk melindungi buruh anak-anak dan memperbaiki kondisi hidup dan kondisi kerja mereka
Terimakasih
- Slides: 27