auditing ISO 19011 2002 1 2 3 4

  • Slides: 85
Download presentation
auditing

auditing

ISO 19011: 2002 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Scope Normative References Terms

ISO 19011: 2002 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Scope Normative References Terms and Definitions Principles of Auditing Managing an Audit Programme Audit Activities Competences and evaluation of auditors

Figure 4 – Concept of competence COMPETENCE Quality-specific knowledge & skills ( 7. 3.

Figure 4 – Concept of competence COMPETENCE Quality-specific knowledge & skills ( 7. 3. 3 ) Pendidikan EH & S Generic knowledge & skills ( 7. 3. 1 and 7. 3. 2 ) Pengalaman Kerja Pelatihan Auditor Personal attributes ( 7. 2 ) EH & S-specific knowledge and skills ( 7. 3. 4 ) Pengalaman Audit

Auditor Competence EH & S

Auditor Competence EH & S

Quality Knowledge & Skill v Terminologi mutu v Prinsip Manajemen Mutu v. SPC, FMEA

Quality Knowledge & Skill v Terminologi mutu v Prinsip Manajemen Mutu v. SPC, FMEA dll v Karakteristik produk dan jasa yang diaudit

Generic Knowledge & Skill v Prinsip Audit, Prosedur & Teknik untuk memastikan konsistensi dan

Generic Knowledge & Skill v Prinsip Audit, Prosedur & Teknik untuk memastikan konsistensi dan sistematik pelaksanaan audit v Manajemen System dan dokumen referensi untuk memastikan ruang lingkup dan kriteria yang diaudit v. Pemahaman organisasi yang diaudit (Struktur, fungsi, proses bisnis, budaya) untuk memastikan nilai tambah bagi perusahaan yang diaudit v Pemahaman mengenai peraturan dan persyaratan

7. 2 Personal attributes Seorang Auditor harus : Beretika misalnya jujur, sopan and mempunyai

7. 2 Personal attributes Seorang Auditor harus : Beretika misalnya jujur, sopan and mempunyai jati diri Berpikiran terbuka, bersedia untuk mempertimbangkan ide atau pandangan orang lain (alternatif) Diplomatis, peka dan santun dalam berhadapan dengan orang Pengamat, sadar secara aktif terhadap aktifitas dan kondisi fisik disekitarnya. Peka misalnya memiliki insting dan memahami situasi yang ada, termasuk intuisi Versatile, i. e. adjust readily to different situations Tegas/Gigih/Ulet, misalnya pendiriannya tidak goyah, fokus mencapai sasaran Decisive, i. e. mampu mengambil kesimpulan disaat yag tepat berdasarkan analisa dan alasan yang logis. Mandiri, bertindak dan berfungsi secara mandiri pada waktu berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Auditor harus memiliki atribut pribadi agar dapat bekerja sesuai dengan prinsip audit (4)

Kualifikasi Auditor • Kualifikasi auditor dapat ; bervariasi menurut keadaan audit; program audit dan

Kualifikasi Auditor • Kualifikasi auditor dapat ; bervariasi menurut keadaan audit; program audit dan ukuran, sifat kompleksitas dan budaya organisasi. • Kualifikasi auditor memberikan dampak pada kehandalan temuan audit dan kesimpulan yang dibuat.

Otoritas untuk melakukan audit programme (5. 1) Sasaran & perluasan tanggungjawab sumberdaya prosedur Tetapkan

Otoritas untuk melakukan audit programme (5. 1) Sasaran & perluasan tanggungjawab sumberdaya prosedur Tetapkan audit programme (5. 2. 3) Implementasi audit programme (5. 4. 5) Mengelola Audit Programme Jadwal audit Evaluasi auditor Memilih audit team pengarahan aktifitas audit memelihara catatan Kompetensi dan evaluasi auditor ( 7) Plan Do Aktifitas Audit ( 6 ) Act Memperbaiki audit programme (5. 6) Memonitor dan Meninjau audit programme (5. 6) v Memonitor & meninjau v Identifikasi kebutuhan tindakan perbaikan & pencegahan v Identifikasi peluang improvement Check

Organisasi Audit • Auditor adalah orang yang memiliki kualifikasi dan kompetensi untuk melakukan audit.

Organisasi Audit • Auditor adalah orang yang memiliki kualifikasi dan kompetensi untuk melakukan audit. Satu orang auditor atau lebih yang melaksanakan satu audit disebut Tim Audit yang terdiri dari Lead Auditor dan Auditor serta Technical Experts. • Auditee adalah organisasi yang sedang diaudit. Dalam hal ini organisasi dikaitkan dengan sekelompok orang dan fasilitas. Karena itu semua orang yang berinteraksi dengan auditor disebut sebagai auditees.

Organisasi Audit Internal Audit Coordinator Audit Team Auditee Department/Organisation

Organisasi Audit Internal Audit Coordinator Audit Team Auditee Department/Organisation

Organisasi Audit Internal Tanggungjawab : Menetapkan Yearly Audit Plan Menunjuk Audit Tim Verifikasi laporan

Organisasi Audit Internal Tanggungjawab : Menetapkan Yearly Audit Plan Menunjuk Audit Tim Verifikasi laporan Audit Menindaklanjuti hasil Audit Internal Analisa laporan audit dan identifikasi peluang untuk peningkatan Laporan ke Manajemen Internal Audit Coordinator Audit Team Auditee Department/Organisation MR dapat berperan sebagai IA Coordinator Dapat dipisahkan dari fungsi Berpengetahuan ISO 9 K & 14 K

Organisasi Audit Internal Ditunjuk oleh IA Coordinator Bukan dari area/bagian yang diaudit Berpengetahuan yg

Organisasi Audit Internal Ditunjuk oleh IA Coordinator Bukan dari area/bagian yang diaudit Berpengetahuan yg cukup mengenai ISO 9 k & 14 , teknik dan metode audit v Menyiapkan dokumentasi pelaksanaan audit v Melaksanakan Audit v Pelaporan v Menutup Temuan Audit Internal Audit Coordinator Audit Team Auditee Department/Organisation

Organisasi Audit Internal Audit Coordinator Audit Team Auditee Department/Organisation Fungsi / departemen yang akan

Organisasi Audit Internal Audit Coordinator Audit Team Auditee Department/Organisation Fungsi / departemen yang akan diaudit Tanggungjawab : v Memastikan semua sistem telah dilakukan secara efektif v Memastikan semua “record” dan dokumen yang diperlukan tersedia selama Audit v Menyiapkan bukti objektif dan bekerjasama dengan auditor v Menindaklanjuti temuan audit

Program Internal Audit • • • Aktivitas dan Area Frekuensi Audit Tanggungjawab Komunikasi Hasil

Program Internal Audit • • • Aktivitas dan Area Frekuensi Audit Tanggungjawab Komunikasi Hasil Audit Kompetensi Auditor Pelaksanaan Audit

Initiating the audit ( 6. 2 ) Conducting document review ( 6. 3 )

Initiating the audit ( 6. 2 ) Conducting document review ( 6. 3 ) Preparing for the on-site audit activities ( 6. 4 ) Conducting on-site audit activities ( 6. 5 ) appointing the audit team leader defining audit objectives, scope and criteria determining the feasibility of the audit selecting the audit team establishing initial contact with the auditee - reviewing relevant management system documents, including records, and determining their adequacy with respect to audit criteria preparing the audit plan assigning work to the audit team preparing work documents Preparing, approving and distributing the audit report (6. 6 ) Completing the audit ( 6. 7 ) Conducting audit follow-up ( 6. 8 ) preparing the audit report approving and distributing the audit report conducting opening meeting communication during the audit roles and responsibilities of guides and observes collecting and verifying information generating audit findings preparing audit conclusions conducting closing meeting Figure 2 – Overview of typical audit activities

Figure 3 – Overview of the process from collecting information to reaching audit conclusions

Figure 3 – Overview of the process from collecting information to reaching audit conclusions Sumber Informasi Mengumpulkan dengan cara sampling dan verifikasi Audit evidence Mengevaluasi berdasarkan audit criteria Audit findings Meninjau Audit conclusions Catatan, pernyatan atau fakta atau informasi lain yang berhubungan dengan Audit Criteria (3. 2) dan dapat dilakukan verifikasi Note: Dapat berupa data Kualitatif maupun kuantitatif (3. 3) The audit evidence berdasarkan contoh dari informasi yang tersedia. Oleh sebab itu ada elemen ketidakpastian pada waktu audit. Hal ini perlu dipertimbangkan pada saat audit conclusions. Hasil Evaluasi dari audit evidence (3. 3) yang berhasil dikumpulkan yang dapat dibandingkan terhadap Audit Criteria (3. 2) Note : Audit findings dapat menunjukkan kesesuaian atau ketidaksesuaian dengan audit kriteria atau pelu ang untuk melakukan penyempurnaan. (3. 4) Hasil dari sebuah audit (3. 1) yang dibuat oleh audit team (3. 9) setelah mempertimbangkan tujuan audit dan semua audit findings.

Fig. 5 – Relationship between the stages of evaluation Pengembangan Kompetensi Kriteria Tidak terpenuhi

Fig. 5 – Relationship between the stages of evaluation Pengembangan Kompetensi Kriteria Tidak terpenuhi Evaluasi awal ( 7. 6 ) Tidak Terpilih Evaluasi kinerja yg terus menerus ( 7. 6 ) Kriteria dipenuhi Kriteria Tidak terpenuhi Auditor Seleksi tim audit ( 6. 2. 4 ) Auditing clause 6 ) ( Memelihara dan memperbaiki kompetensi ( 7. 5 )

Pemilihan Audit Internal JUMLAH FUNGSI POSISI SCOPE/LINGKUP HIRARKI ORGANISASI KETERSEDIAAN SDM DIPILIH DARI PERWAKILAN

Pemilihan Audit Internal JUMLAH FUNGSI POSISI SCOPE/LINGKUP HIRARKI ORGANISASI KETERSEDIAAN SDM DIPILIH DARI PERWAKILAN TINGKATAN YANG BERBEDA DARI SENIOR SAMPAI PELAKSANA

4 Phases of Audit Planning Preparation Reporting & Follow Up Performance

4 Phases of Audit Planning Preparation Reporting & Follow Up Performance

Planning Audit Criteria Sumber daya Auditor Informasi Perusahaan Ruang Lingkup Tim dengan ketrampilan yang

Planning Audit Criteria Sumber daya Auditor Informasi Perusahaan Ruang Lingkup Tim dengan ketrampilan yang relevan Lamanya audit Siapa / Kapan Planning Preparation Reporting & Follow Up Performance

Planning Hal yang diperhatikan dalam menetapkan jadwal audit • Lingkup, , Tujuan, lamanya dan

Planning Hal yang diperhatikan dalam menetapkan jadwal audit • Lingkup, , Tujuan, lamanya dan frekuensi audit • Status, kepentingan, kompleksitas, lokasi dan kegiatan • Standard, hukum dan persyaratan kontrak, kebijakan, kriteria audit • Hasil dari audit sebelumnya • Kepedulian pihak lain ( Customer) • Perubahan besar terhadap fungsi area

Planning Menetapkan jadwal audit secara periodik Departemen/Auditee Prosedur ISO/ OHSAS Klausul Schedule Tahun 2008

Planning Menetapkan jadwal audit secara periodik Departemen/Auditee Prosedur ISO/ OHSAS Klausul Schedule Tahun 2008 1 2 3 12

Preparation Dokumen Kerja : Prosedur Organisasi / bagian yang akan diaudit internal Prosedur Audit

Preparation Dokumen Kerja : Prosedur Organisasi / bagian yang akan diaudit internal Prosedur Audit Internal Dokumen Kerja : (Checklist, NCP, Report Form) Jadwal Audit Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu Quality Objective Dokumen Kerja : Secara Visual Pemetaan proses Pengembangan flow-charts Menggunakan checklist standard berdasarkan ISO 9001 Mengembangkan “personal checklist” dari prosedur atau dokumentasi lain Planning Preparation Reporting & Follow Up Performance

Mapping a process Level 1 Level 3 Semakin mendetil Level 2

Mapping a process Level 1 Level 3 Semakin mendetil Level 2

Alat Bantu Auditor Resiko tanpa alat bantu : • Issue yang penting terlupakan •

Alat Bantu Auditor Resiko tanpa alat bantu : • Issue yang penting terlupakan • Bukti obyektif tidak tercatat secara sistematik Alat bantu Auditor: • Checklist • Marked Up Procedures • Flow Chart • Mind Map

Checklist Preparation Persyaratan ISO 9001: 2008 System Dokumentasi PT ASA Kinerja PT ASA

Checklist Preparation Persyaratan ISO 9001: 2008 System Dokumentasi PT ASA Kinerja PT ASA

Check List Preparation • Daftar Obyek yang perlu dilihat/verifikasi selama proses audit • Daftar

Check List Preparation • Daftar Obyek yang perlu dilihat/verifikasi selama proses audit • Daftar yang menunjukkan awal dan akhir audit • Berguna untuk mengaudit kesesuaian terhadap suatu standar spesifik, Code atu peraturan • Bukan hanya melulu daftar pertanyaan yang ditanyakan kepada auditee

Check List Preparation • Petunjuk terhadap aspek yang memerlukan tinjauan. • Menindaklanjuti petunjuk ‘kata

Check List Preparation • Petunjuk terhadap aspek yang memerlukan tinjauan. • Menindaklanjuti petunjuk ‘kata pemicu’ yang ada seperti ‘harus’, ‘akan’, ‘diuji’

Check List Preparation AUDIT CHECKLIST Departemen/Auditee Tgl. Audit : Team Audit : Standard :

Check List Preparation AUDIT CHECKLIST Departemen/Auditee Tgl. Audit : Team Audit : Standard : Klausul/ Prosedur No. Audit : Persyaratan Y-N-NA Bukti Objektif

Check List Preparation Mark Up Procedure • Mudah dibuat • Fotokopi prosedur dgn diperkecil,

Check List Preparation Mark Up Procedure • Mudah dibuat • Fotokopi prosedur dgn diperkecil, tandai dengan stabilo/garis bawahi • Atau dituangkan dapal checklist

Check List Preparation Mind Map • Visual mudah diingat • Bekerja seperti bekerjanya otak

Check List Preparation Mind Map • Visual mudah diingat • Bekerja seperti bekerjanya otak tidak dalam garis yang bagus dan rapi. • Hubungan antara satu kata kunci dengan kata kunci yang lain. • Sifatnya tidak linier sehingga dapat bersilangan.

Pelaksanaan Audit Temuan berdasarkan bukti obyektif Mengidentifikasi ketidaksesuaian atau area yang riskan Peluang untuk

Pelaksanaan Audit Temuan berdasarkan bukti obyektif Mengidentifikasi ketidaksesuaian atau area yang riskan Peluang untuk perbaikan Plan ning Reporting & Follow Up Preparation Performance Komunikasi yang ditetapkan antara perusahaan dan auditor Wawancara Observasi Tinjauan terhadap Sistem Dokumentasi Mutu Analisa Catatan Mutu

Pelaksanaan Audit Pla nni ng 1. Opening Meeting 2. Pelaksanaan Audit 3. Auditor Team

Pelaksanaan Audit Pla nni ng 1. Opening Meeting 2. Pelaksanaan Audit 3. Auditor Team Meeting 4. Closing Meeting Preparati on Reporting & Follow Up Performan ce 1. Pengenalan, tujuan audit, lingkup, kriteria Presentasi/rekonfirm jadwal Konfirmasi Metode Audit, termasuk sampling Menetapkan komunikasi, kerjasama dan keterbukaan Sumber daya dan fasilitas, kerahasiaan , keselamatan kerja, ketersediaan panduan, laporan ketidaksesuaian

Pelaksanaan Audit Pla nni ng Reporting & Follow Up 1. Opening Meeting 2. Pelaksanaan

Pelaksanaan Audit Pla nni ng Reporting & Follow Up 1. Opening Meeting 2. Pelaksanaan Audit 3. Auditor Team Meeting 4. Closing Meeting Preparati on Performan ce Check Kesesuaian : 2. Sasaran mutu, metode monitoring dan pengukuran , Peningkatan berkesinambungan Pemahaman kebijakan mutu, sasaran mutu Cross check harapan dan pemahaman personel Pemantauan kemampuan proses/kinerja Kepuasan pelanggan Gunakan parameter : akurasi, timelines, dapat dipertanggungjawabkan, reaction time, cycle time, efektifitas dan efisiensi, penggunaan sumber daya , pengurangan beaya Analisa data

Fact or Opinion • Warehouse area sangat tidak bersih • p. H 3 adalah

Fact or Opinion • Warehouse area sangat tidak bersih • p. H 3 adalah diluar daerah spesifikasi yang diperbolehkan yaitu 4 – 8, namun CAR tidak diterbitkan. • Catatan Data tidak tersedia di ruang laboratorium • “Kami tidak pernah menerima keluhan” • Hal itu tidak akan pernah terjadi- kami mengendalikannya dengan baik.

Preparation Checklist

Preparation Checklist

Checklist Preparation Persyaratan ISO 9001: 2008 System Dokumentasi PT Asta Kinerja PT Asta

Checklist Preparation Persyaratan ISO 9001: 2008 System Dokumentasi PT Asta Kinerja PT Asta

Manfaat Checklist 1. Checklist jika dihubungkan untuk suatu audit yang spesifik dan digunakan dengan

Manfaat Checklist 1. Checklist jika dihubungkan untuk suatu audit yang spesifik dan digunakan dengan benar dapat menjadi : a. alat untuk mempromosikan Rencana Audit. b. Memastikan suatu pendekatan audit yang konsisten. c. Bertindak sebagai suatu rencana sampling dan Manager Waktu

Manfaat Checklist d. Alat Bantu untuk mengingat. e. Sarana pengumpul catatan yang didapat selama

Manfaat Checklist d. Alat Bantu untuk mengingat. e. Sarana pengumpul catatan yang didapat selama proses audit. 2. Menjadi asisten pada waktu proses audit 3. Sarana mengumpulkan informasi selama proses wawancara. 4. Alat untuk memastikan jalannya audit sistematis dan komprehensif

Bukti Objektif • Bukti obyektif sebaiknya dinyatakan sebagai “fakta yang dapat diverifikasi” • Temuan

Bukti Objektif • Bukti obyektif sebaiknya dinyatakan sebagai “fakta yang dapat diverifikasi” • Temuan audit mewakili suatu “keadaan saat itu” (instance time) dan didasarkan pada sample kegiatan, catatan, dokumentasi organisasi • Diperlukan untuk mendukung kesimpulan mengenai system yang diaudit. Sehingga siapapun juga akan sampai pada kesimpulan yang sama

Teknik Bertanya Rudyard Kipling 5 W+1 H Tunjukkan / Show Me

Teknik Bertanya Rudyard Kipling 5 W+1 H Tunjukkan / Show Me

Teknik Bertanya Pertanyaan Sistematik : Diajukan satu persatu dan menunggu jawaban sebelum ke pertanyaan

Teknik Bertanya Pertanyaan Sistematik : Diajukan satu persatu dan menunggu jawaban sebelum ke pertanyaan berikutnya. Pertanyaan terbuka : 5 W+1 H+1 S Pertanyaan Tertutup : Untuk Mendapatkan jawaban “Ya” / “Tidak” untuk mengarah mendapatkan fakta Pertanyaan memimpin : Pertanyaan yang dijawab sendiri dan ini harus di hindari

Teknik Bertanya HIPOTESIS JELAS MENANTANG Akan membantu, bila hanya ada sedikit bukti obyektif, “Bagaimana

Teknik Bertanya HIPOTESIS JELAS MENANTANG Akan membantu, bila hanya ada sedikit bukti obyektif, “Bagaimana kalau (jika). . . ” “Mari kita anggap. . . ” Membantu mengidentifikasi suatu defisiensi atau gap. Harus dipakai jika terjadi jawaban yang bertentangan, dan adanya hal-hal yang tidak konsisten dalam temuan audit , atau jika init pertanyaan tidak terjawab

Pengendalian audit Jangan : • Keluar dari jalur dan kehilangan jejak • Dipimpin atau

Pengendalian audit Jangan : • Keluar dari jalur dan kehilangan jejak • Dipimpin atau menyilahkan auditee mendikte pelaksanaan audit • “macet” • Membuat asumsi atau perkiraan

Pengendalian audit Harus : Ø Persiapan Ø Tepat waktu Ø Meminta menjawab pertanyaan untuk

Pengendalian audit Harus : Ø Persiapan Ø Tepat waktu Ø Meminta menjawab pertanyaan untuk mereka sendiri Ø Diusahakan sedikit bicara Ø Menghindari kesalahpahaman Ø Bertanya dengan jelas dan ringkas Ø Sopan dan kalem Ø Memberikan penghargaan

Major Non-conformity / Cat 1 • A. Ketidaksesuaian yang signifikan terhadap persyaratan sistem. •

Major Non-conformity / Cat 1 • A. Ketidaksesuaian yang signifikan terhadap persyaratan sistem. • Kegagalan terhadap atau penghilangan secara penuh persyaratan system. • Jumlah yang signifikan dari minor non-conformity mengenai persyaratan yang sama. • Jika ada output dari system yang disengaja atau diluar standar yang ditetapkan. – Contoh : “Tidak ada bukti bahwa setiap dokumen dikendalikan”.

Minor Non-conformity (Cat 2) • Insiden yang terisolasi dari suatu kegagalan /ketidaksesuaian terhadap suatu

Minor Non-conformity (Cat 2) • Insiden yang terisolasi dari suatu kegagalan /ketidaksesuaian terhadap suatu prosedur atau persyaratan lain. Contoh : “ Ditemukan bukti bahwa gambar desain no. D-037 telah direvisi namun tidak dilakukan perubahan berdasarkn prosedur pengendalian dokumen. ”

Klasifikasi temuan • 1. Tidak ada temuan selama assessment/audit. • Perusahaan memenuhi persyaratan yang

Klasifikasi temuan • 1. Tidak ada temuan selama assessment/audit. • Perusahaan memenuhi persyaratan yang diminta standar dan direkomendasikan untuk menerima / memperbaharui / Transfer / melanjutkan sertifikat.

Klasifikasi temuan • Diterbitkan temuan assessment /audit categori 2. • Perusahaan direkomendasikan untuk dapat

Klasifikasi temuan • Diterbitkan temuan assessment /audit categori 2. • Perusahaan direkomendasikan untuk dapat terus menggunakan sertifikat, setelah perusahaan mengirimkan dalam jangka waktu satu bulan, tindakan perbaikan yang dilakukan yang memuaskan terhadap temuan assessment/audit. Tidak diperlukan kunjungan untuk melaksanakan verifikasi dari penerapan tindakan perbaikan. Implementasi harus dilaksanakan selama assessment / audit lanjutan berikutnya.

Klasifikasi temuan 3. • Diterbitkan temuan assessment / Audit Categori 1. • perusahaan direkomendasikan

Klasifikasi temuan 3. • Diterbitkan temuan assessment / Audit Categori 1. • perusahaan direkomendasikan untuk pembaharuan /lanjutan penggunaan sertifikat setelah perusahaan melengkapi dan mengirimkan tindakan perbaikan terhadap temuan assessment/audit dalam waktu 1 bulan. Kunjungan diperlukan untuk memverifikasi tindakan perbaikan.

Klasifikasi Temuan 4. • Diterbitkan temuan assessment/audit categori 1. • Perusahaan direkomendasikan untuk menerima

Klasifikasi Temuan 4. • Diterbitkan temuan assessment/audit categori 1. • Perusahaan direkomendasikan untuk menerima / perluasan sertifikat setelah perusahaan melengkapi dan mengirimkan tindakan perbaikan terhadap temuan assessment / audit dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan. Diperlukan kunjungan untuk memverifikasi tindakan perbaikan.

Hati – hati !!! terhadap auditee • • Lulus internal auditor Agresip Pemalu /

Hati – hati !!! terhadap auditee • • Lulus internal auditor Agresip Pemalu / nervous “missing people” “missing document” Menyiapkan sample (memilih sendiri) “memanipulasi emosi”

Pelaksanaan Audit 1. 2. 3. 4. Ruang Lingkup Metodology Temuan Kesimpulan Plan ning Reporting

Pelaksanaan Audit 1. 2. 3. 4. Ruang Lingkup Metodology Temuan Kesimpulan Plan ning Reporting & Follow Up 4. Catatan sebagai masukan untuk audit berikutnya Penutupan CAR/PAR Rekomendasi Preparation Performance

Contoh Pemborosan • Setiap kali mesin WV-01 rusak, Bagian Maintenance langsung mengganti dengan part-part

Contoh Pemborosan • Setiap kali mesin WV-01 rusak, Bagian Maintenance langsung mengganti dengan part-part baru, sedangkan part yang diganti tersebut masih dapat diperbaiki.

Contoh Ketidakmampuan • Kapasitas Produksi bagian Weaving sebesar 200 ton per bulan akan tetapi

Contoh Ketidakmampuan • Kapasitas Produksi bagian Weaving sebesar 200 ton per bulan akan tetapi order yang diterima sebesar 220 ton perbulan, sehingga selalu ada penundaan masa penyerahan yang dikonfirmasikan ke pelanggan.

Contoh ketidaklengkapan • Bagian Maintenance dalam melakukan tugas sehari selalu membutuhkan peralatan untuk mengukur

Contoh ketidaklengkapan • Bagian Maintenance dalam melakukan tugas sehari selalu membutuhkan peralatan untuk mengukur tegangan pada komponen elektrik dengan menggunakan AVO – meter, namun dari hasil pengamatan bagian maintenance tidak memiliki alat tersebut dan selalu meminjam ke bagian lain.

Contoh ketidak efisienan • Record F – QA – 02 Rev 01 Eff Date

Contoh ketidak efisienan • Record F – QA – 02 Rev 01 Eff Date 5 Desember 007 yaitu hasil pemeriksaan poses yang dilakukan in Process Quality Control (IPQC) dibuat rangkap dua. Keduanya disimpan di bagian Quality Control sehingga satu copy record tidak ada fungsinya.

Contoh ketidakkonsistenan • Sejauh ini tidak ditemukan ketidaksesuaian hasil proses printing, namun standar pemeriksaan

Contoh ketidakkonsistenan • Sejauh ini tidak ditemukan ketidaksesuaian hasil proses printing, namun standar pemeriksaan mengharuskan pemeriksaan dilakukan setiap 50 yard, namun data yang ada menunjukkan pemeriksaan dilakukan kadang-kadang dalam 100 yard.

Contoh Ketidak amanan • Di Daerah penyimpaan bahan kimia tidak ada tanda yang menunjukkan

Contoh Ketidak amanan • Di Daerah penyimpaan bahan kimia tidak ada tanda yang menunjukkan adanya peringatan tentang karakteristik bahan-bahan yang disimpan.

Pelaksanaan Audit Temuan berdasarkan bukti obyektif Mengidentifikasi ketidaksesuaian atau area yang riskan Peluang untuk

Pelaksanaan Audit Temuan berdasarkan bukti obyektif Mengidentifikasi ketidaksesuaian atau area yang riskan Peluang untuk perbaikan Plan ning Reporting & Follow Up Preparation Performance Komunikasi yang ditetapkan antara perusahaan dan auditor Wawancara Observasi Tinjauan terhadap Sistem Dokumentasi Mutu Analisa Catatan Mutu

Pelaksanaan Audit Pla nni ng 1. Opening Meeting 2. Pelaksanaan Audit 3. Auditor Team

Pelaksanaan Audit Pla nni ng 1. Opening Meeting 2. Pelaksanaan Audit 3. Auditor Team Meeting 4. Closing Meeting Preparati on Reporting & Follow Up Performan ce 1. Pengenalan, tujuan audit, lingkup, kriteria Presentasi/rekonfirm jadwal Konfirmasi Metode Audit, termasuk sampling Menetapkan komunikasi, kerjasama dan keterbukaan Sumber daya dan fasilitas, kerahasiaan , keselamatan kerja, ketersediaan panduan, laporan ketidaksesuaian

Pelaksanaan Audit Pla nni ng Reporting & Follow Up 1. Opening Meeting 2. Pelaksanaan

Pelaksanaan Audit Pla nni ng Reporting & Follow Up 1. Opening Meeting 2. Pelaksanaan Audit 3. Auditor Team Meeting 4. Closing Meeting Preparati on Performan ce Check Kesesuaian : 2. Sasaran mutu, metode monitoring dan pengukuran , Peningkatan berkesinambungan Pemahaman kebijakan mutu, sasaran mutu Cross check harapan dan pemahaman personel Pemantauan kemampuan proses/kinerja Kepuasan pelanggan Gunakan parameter : akurasi, timelines, dapat dipertanggungjawabkan, reaction time, cycle time, efektifitas dan efisiensi, penggunaan sumber daya , pengurangan beaya Analisa data

Fact or Opinion • Warehouse area sangat tidak bersih • p. H 3 adalah

Fact or Opinion • Warehouse area sangat tidak bersih • p. H 3 adalah diluar daerah spesifikasi yang diperbolehkan yaitu 4 – 8, namun CAR tidak diterbitkan. • Catatan Data tidak tersedia di ruang laboratorium • “Kami tidak pernah menerima keluhan” • Hal itu tidak akan pernah terjadi- kami mengendalikannya dengan baik.

Bukti Objektif • Bukti obyektif sebaiknya dinyatakan sebagai “fakta yang dapat diverifikasi” • Temuan

Bukti Objektif • Bukti obyektif sebaiknya dinyatakan sebagai “fakta yang dapat diverifikasi” • Temuan audit mewakili suatu “keadaan saat itu” (instance time) dan didasarkan pada sample kegiatan, catatan, dokumentasi organisasi • Diperlukan untuk mendukung kesimpulan mengenai system yang diaudit. Sehingga siapapun juga akan sampai pada kesimpulan yang sama

Teknik Bertanya Rudyard Kipling 5 W+1 H Tunjukkan / Show Me

Teknik Bertanya Rudyard Kipling 5 W+1 H Tunjukkan / Show Me

Teknik Bertanya Pertanyaan Sistematik : Diajukan satu persatu dan menunggu jawaban sebelum ke pertanyaan

Teknik Bertanya Pertanyaan Sistematik : Diajukan satu persatu dan menunggu jawaban sebelum ke pertanyaan berikutnya. Pertanyaan terbuka : 5 W+1 H+1 S Pertanyaan Tertutup : Untuk Mendapatkan jawaban “Ya” / “Tidak” untuk mengarah mendapatkan fakta Pertanyaan memimpin : Pertanyaan yang dijawab sendiri dan ini harus di hindari

Teknik Bertanya HIPOTESIS JELAS MENANTANG Akan membantu, bila hanya ada sedikit bukti obyektif, “Bagaimana

Teknik Bertanya HIPOTESIS JELAS MENANTANG Akan membantu, bila hanya ada sedikit bukti obyektif, “Bagaimana kalau (jika). . . ” “Mari kita anggap. . . ” Membantu mengidentifikasi suatu defisiensi atau gap. Harus dipakai jika terjadi jawaban yang bertentangan, dan adanya hal-hal yang tidak konsisten dalam temuan audit , atau jika init pertanyaan tidak terjawab

Pengendalian audit Jangan : • Keluar dari jalur dan kehilangan jejak • Dipimpin atau

Pengendalian audit Jangan : • Keluar dari jalur dan kehilangan jejak • Dipimpin atau menyilahkan auditee mendikte pelaksanaan audit • “macet” • Membuat asumsi atau perkiraan

Pengendalian audit Harus : Ø Persiapan Ø Tepat waktu Ø Meminta menjawab pertanyaan untuk

Pengendalian audit Harus : Ø Persiapan Ø Tepat waktu Ø Meminta menjawab pertanyaan untuk mereka sendiri Ø Diusahakan sedikit bicara Ø Menghindari kesalahpahaman Ø Bertanya dengan jelas dan ringkas Ø Sopan dan kalem Ø Memberikan penghargaan

Major Non-conformity / Cat 1 • A. Ketidaksesuaian yang signifikan terhadap persyaratan sistem. •

Major Non-conformity / Cat 1 • A. Ketidaksesuaian yang signifikan terhadap persyaratan sistem. • Kegagalan terhadap atau penghilangan secara penuh persyaratan system. • Jumlah yang signifikan dari minor non-conformity mengenai persyaratan yang sama. • Jika ada output dari system yang disengaja atau diluar standar yang ditetapkan. – Contoh : “Tidak ada bukti bahwa setiap dokumen dikendalikan”.

Minor Non-conformity (Cat 2) • Insiden yang terisolasi dari suatu kegagalan /ketidaksesuaian terhadap suatu

Minor Non-conformity (Cat 2) • Insiden yang terisolasi dari suatu kegagalan /ketidaksesuaian terhadap suatu prosedur atau persyaratan lain. Contoh : “ Ditemukan bukti bahwa gambar desain no. D-037 telah direvisi namun tidak dilakukan perubahan berdasarkn prosedur pengendalian dokumen. ”

Observation

Observation

Klasifikasi temuan • 1. Tidak ada temuan selama assessment/audit. • Perusahaan memenuhi persyaratan yang

Klasifikasi temuan • 1. Tidak ada temuan selama assessment/audit. • Perusahaan memenuhi persyaratan yang diminta standar dan direkomendasikan untuk menerima / memperbaharui / Transfer / melanjutkan sertifikat.

Klasifikasi temuan • 2 Diterbitkan temuan assessment /audit categori 2. • Perusahaan direkomendasikan untuk

Klasifikasi temuan • 2 Diterbitkan temuan assessment /audit categori 2. • Perusahaan direkomendasikan untuk dapat terus menggunakan sertifikat, setelah perusahaan mengirimkan dalam jangka waktu satu bulan, tindakan perbaikan yang dilakukan yang memuaskan terhadap temuan assessment/audit. Tidak diperlukan kunjungan untuk melaksanakan verifikasi dari penerapan tindakan perbaikan. Implementasi harus dilaksanakan selama assessment / audit lanjutan berikutnya.

Klasifikasi temuan 3. • Diterbitkan temuan assessment / Audit Categori 1. • perusahaan direkomendasikan

Klasifikasi temuan 3. • Diterbitkan temuan assessment / Audit Categori 1. • perusahaan direkomendasikan untuk pembaharuan /lanjutan penggunaan sertifikat setelah perusahaan melengkapi dan mengirimkan tindakan perbaikan terhadap temuan assessment/audit dalam waktu 1 bulan. Kunjungan diperlukan untuk memverifikasi tindakan perbaikan.

Klasifikasi Temuan 4. • Diterbitkan temuan assessment/audit categori 1. • Perusahaan direkomendasikan untuk menerima

Klasifikasi Temuan 4. • Diterbitkan temuan assessment/audit categori 1. • Perusahaan direkomendasikan untuk menerima / perluasan sertifikat setelah perusahaan melengkapi dan mengirimkan tindakan perbaikan terhadap temuan assessment / audit dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan. Diperlukan kunjungan untuk memverifikasi tindakan perbaikan.

Hati – hati !!! terhadap auditee • • Lulus internal auditor Agressip Pemalu /

Hati – hati !!! terhadap auditee • • Lulus internal auditor Agressip Pemalu / nervous “missing people” “missing document” Menyiapkan sample (memilih sendiri) “memanipulasi emosi”

Pelaksanaan Audit 1. 2. 3. 4. Ruang Lingkup Metodology Temuan Kesimpulan Plan ning Reporting

Pelaksanaan Audit 1. 2. 3. 4. Ruang Lingkup Metodology Temuan Kesimpulan Plan ning Reporting & Follow Up 4. Catatan sebagai masukan untuk audit berikutnya Penutupan CAR Rekomendasi Preparatio n Performanc e

Contoh Pemborosan • Setiap kali mesin WV-01 rusak, Bagian Maintenance langsung mengganti dengan part-part

Contoh Pemborosan • Setiap kali mesin WV-01 rusak, Bagian Maintenance langsung mengganti dengan part-part baru, sedangkan part yang diganti tersebut masih dapat diperbaiki.

Contoh Ketidakmampuan • Kapasitas Produksi bagian Weaving sebesar 200 ton per bulan akan tetapi

Contoh Ketidakmampuan • Kapasitas Produksi bagian Weaving sebesar 200 ton per bulan akan tetapi order yang diterima sebesar 220 ton perbulan, sehingga selalu ada penundaan masa penyerahan yang dikonfirmasikan ke pelanggan.

Contoh ketidaklengkapan • Bagian Maintenance dalam melakukan tugas sehari selalu membutuhkan peralatan untuk mengukur

Contoh ketidaklengkapan • Bagian Maintenance dalam melakukan tugas sehari selalu membutuhkan peralatan untuk mengukur tegangan pada komponen elektrik dengan menggunakan AVO – meter, namun dari hasil pengamatan bagian maintenance tidak memiliki alat tersebut dan selalu meminjam ke bagian lain.

Contoh ketidak efisienan • Record F – QA – 02 Rev 01 Eff Date

Contoh ketidak efisienan • Record F – QA – 02 Rev 01 Eff Date 5 Desember 007 yaitu hasil pemeriksaan poses yang dilakukan in Process Quality Control (IPQC) dibuat rangkap dua. Keduanya disimpan di bagian Quality Control sehingga satu copy record tidak ada fungsinya.

Contoh ketidakkonsistenan • Sejauh ini tidak ditemukan ketidaksesuaian hasil proses printing, namun standar pemeriksaan

Contoh ketidakkonsistenan • Sejauh ini tidak ditemukan ketidaksesuaian hasil proses printing, namun standar pemeriksaan mengharuskan pemeriksaan dilakukan setiap 50 yard, namun data yang ada menunjukkan pemeriksaan dilakukan kadang-kadang dalam 100 yard.

Gracias !

Gracias !