AUDITING I PEMERIKSAAN AKUNTANSI I WARSANI PURNAMA SARI

  • Slides: 177
Download presentation
AUDITING I (PEMERIKSAAN AKUNTANSI I ) WARSANI PURNAMA SARI SE, AK, CA, MM UNIVERSITAS

AUDITING I (PEMERIKSAAN AKUNTANSI I ) WARSANI PURNAMA SARI SE, AK, CA, MM UNIVERSITAS MEDAN AREA SEMESTER GANJIL TA 2016/2017

ETIKA PERKULIAHAN • TATAP MUKA MAX 14 X; MIN 12 X • TOLERANSI TERLAMBAT

ETIKA PERKULIAHAN • TATAP MUKA MAX 14 X; MIN 12 X • TOLERANSI TERLAMBAT < 15 MENIT • SELAMA PERKULIAHAN :

1. 2. 3. 4. 5. TATA TERTIB PERKULIAHAN BERDOA SEBELUM PERKULIAHAN BATAS WAKTU TERLAMBAT

1. 2. 3. 4. 5. TATA TERTIB PERKULIAHAN BERDOA SEBELUM PERKULIAHAN BATAS WAKTU TERLAMBAT 15 MENIT SETELAH MASUK PERKULIAHAN TIDAK DIBENARKAN MAKAN, MINUM DAN MEROKOK TIDAK DIBENARKAN MEMAKAI KAOS OBLONG, SANDAL JEPIT, ROK PENDEK DAN TANKTOP TIDAK DIBENARKAN MENGHIDUPKAN HP, DAN GADJET SELAMA PERKULIAHAN JIKA DILANGGAR MAHASISWA/MAHASISWI DIANGGAP TIDAK MENGIKUTI PERKULIAHAN

 • JADWAL PERKULIAHAN Pemaparan materi dan quis/ tugas kelompok Pemaparan materi Quiz /

• JADWAL PERKULIAHAN Pemaparan materi dan quis/ tugas kelompok Pemaparan materi Quiz / pembahasan soal • Pertemuan I – II : • Pertemuan IV – VI : • Pertemuan VII - VIII : • Mid test • Pertemuan IX - X : Pemaparan materi • Pertemuan XI : Studi Banding/ pengabdian masyarakat • Pertemuan XII : Pemaparan materi dan quis • Pertemuan XIII : Nobar • Pertemuan XIV : Pemaparan materi dan tabulasi nilai. • Final Test

KEHADIRAN TATA NILAI STUDI BANDING 25 % 35 % TOTA L 100 % TUGAS/QUI

KEHADIRAN TATA NILAI STUDI BANDING 25 % 35 % TOTA L 100 % TUGAS/QUI Z 20 % MID/FINAL TEST 20 %

Materi Perkuliahan • 1 Auditing dan Profesi Akuntan Publik • 2 Audit Laporan Keuangan

Materi Perkuliahan • 1 Auditing dan Profesi Akuntan Publik • 2 Audit Laporan Keuangan dan • Tanggungjawab Auditor • 3 Etika Profesi dan Kewajiban Hukum • Auditor • 4 Tinjauan Atas Proses Audit • 5 Sasaran Audit, Bukti Audit, Program Audit • dan Kertas Kerja • 6 Penerimaan Tugas dan Perencanaan • Audit 6

… • 7 Materialitas, Risiko dan Strategi Audit • Pendahuluan • 8 Pemahaman Pengendalian

… • 7 Materialitas, Risiko dan Strategi Audit • Pendahuluan • 8 Pemahaman Pengendalian Intern • 9 Penilaian Risiko Kontrol/Uji Kontrol • 10 Risiko Deteksi dan Disain Uji Substantif • 11 Sampling Audit dlm Uji Kontrol • 12 Sampling Audit dlm Uji Substantif 7

Bab 1 : Auditing dan Profesi Akuntan Publik • Mengapa Auditing diperlukan ? •

Bab 1 : Auditing dan Profesi Akuntan Publik • Mengapa Auditing diperlukan ? • Apa itu auditing? • Siapakah yang melakukan pekerjaan audit? • Kapan audit dilakukan ? • Bagaimana cara melakukan audit? 8

Peran Auditing • Bidang Bisnis: • Keharusan bagi perusahaan publik • Persyaratan bagi debitur

Peran Auditing • Bidang Bisnis: • Keharusan bagi perusahaan publik • Persyaratan bagi debitur perbankan • Bidang Pemerintah: • Pemerintah pusat, propinsi, dan kabupaten • Bidang Perekonomian: • Audit perpajakan 9

Definisi auditing • proses sistematis • memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif • asersi

Definisi auditing • proses sistematis • memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif • asersi ttg tindakan & peristiwa ekonomi • derajat kesesuaian • kriteria yang ditetapkan • mengkomunikasikan hasilnya • kepada pemakai yang berkepentingan 10

Tipe Audit • Audit Laporan Keuangan • Audit Kepatuhan (compliance audit) • Audit Operasional

Tipe Audit • Audit Laporan Keuangan • Audit Kepatuhan (compliance audit) • Audit Operasional (audit kinerja, management audit) 11

Audit Laporan Keuangan • Memperoleh dan mengevaluais bukti ttg laporan keuangan suatu entitas dg

Audit Laporan Keuangan • Memperoleh dan mengevaluais bukti ttg laporan keuangan suatu entitas dg tujuan utk memberikan pendapat apajkah lk tsb telah disajikan scera wajar sesuai dg PABU • Hasil audit dipakai oleh pemgang saham, kreditor, intansi pemerintah, masyarakat umum 12

Audit Kepatuhan • Memperoleh dan mengevaluais bukti ttg utk menentukan apakah aktivitas keuangan atau

Audit Kepatuhan • Memperoleh dan mengevaluais bukti ttg utk menentukan apakah aktivitas keuangan atau operasional dari suatu entitas sesuai dg kondisi, aturan, atau perundang-undangan ttt • Laporan audit dapat berupa (1) ikhtisar temuan atau (2) pemberian pendapat ttg assurance (kepastian) atas kepatuhan dg kriteria ttt. 13

Audit Operasional • Memperoleh dan mengevaluais bukti ttg tentang efesiensi dan efektivitas dari kegiatan

Audit Operasional • Memperoleh dan mengevaluais bukti ttg tentang efesiensi dan efektivitas dari kegiatan operasional suatu entitas sehubungan dg tujuan tertentu • Objek: Cabang, divisi atau fungsi tertentu 14

Tipe Auditor • Auditor Independen • Anggota IAI KAP • Auditor Internal • Karyawan

Tipe Auditor • Auditor Independen • Anggota IAI KAP • Auditor Internal • Karyawan Perusahaan • Auditor Pemerintah • Badan Pemeriksa Keuangan • BPKP, Irjen, Itwilprov, Itwilkab, Bawasda 15

 • 1. • 2. • 3. • 4. • 5. • 6. •

• 1. • 2. • 3. • 4. • 5. • 6. • 7. Persyaratan Profesi Rerangka Pengetahuan Khusus Proses Pendidikan Formal Persyaratan Menjadi Anggota Kode Etik Pengakuan Status (Lisensi) Kepentingan Publik Pengakuan Profesi thd Kewajiban Sosial 16

CPA Vision project • Vision Statement: Profesional Terpercaya • Core Purpose: mengatasi dunia yang

CPA Vision project • Vision Statement: Profesional Terpercaya • Core Purpose: mengatasi dunia yang kompleks dan berubah • Core Values • Core Competencies • Core Services 17

 • Core Values: • • • Pendidikan Berkelanjutan dan Belajar Selama Hidup Kompetensi

• Core Values: • • • Pendidikan Berkelanjutan dan Belajar Selama Hidup Kompetensi Integritas Mengikuti Perkembangan Bisnis Obyektivitas 18

 • CORE COMPENTENCIES • • • Ahli di bidang komunikasi dan Kepemimpinan Berpikir

• CORE COMPENTENCIES • • • Ahli di bidang komunikasi dan Kepemimpinan Berpikir Strategis dan Kritis Fokus pada Pelanggan, Klien dan Pasar Mampu menafsirkan segala informasi Mengikuti perkembangan tehnologi 19

 • CORE SERVICES • • • Assurance and Information Integrity Jasa Tehnologi Konsultasi

• CORE SERVICES • • • Assurance and Information Integrity Jasa Tehnologi Konsultasi Manajamen dan Manajemen Kinerja Perencanaan Keuangan Jasa Internasional 20

Jasa Kantor Akuntan Publik • Jasa Assurance (Penjaminan) • Jasa Atestasi • Audit, Examination,

Jasa Kantor Akuntan Publik • Jasa Assurance (Penjaminan) • Jasa Atestasi • Audit, Examination, Review, Agreed upon procedures • Jasa Atestasi Lain • Jasa Nonpenjaminan • Jasa Accounting, Tax, Consulting 21

 • Jasa Assurance: • Jasa profesional independen utk meningkatkan kualitas informasi, atau konteksnya,

• Jasa Assurance: • Jasa profesional independen utk meningkatkan kualitas informasi, atau konteksnya, utk pengambil keputusan • Contoh: Jasa Penilaian Risiko • Jasa Pengukuran Kinerja • Elder Care Assurance 22

 • JASA ATESTASI • Audit: laporan keuangan hitoris • Examination: laporan keuangan prospektif

• JASA ATESTASI • Audit: laporan keuangan hitoris • Examination: laporan keuangan prospektif • Review • Agreed-upon Procedures 23

 • Audit: • LK suatu entitas • PABU • Opini positif (pasti) •

• Audit: • LK suatu entitas • PABU • Opini positif (pasti) • Investor dan kreditor 24

 • Examination • Asersi pihak lain, seperti laporan keuangan prospektif, efektifitas pengendalian interen,

• Examination • Asersi pihak lain, seperti laporan keuangan prospektif, efektifitas pengendalian interen, dan kompilasi entitas sesuai dg undang atau peraturan-peraturan ttt • Contoh: • 1. Ketelitian penyajian materi pengarang dari buku ajar • 2. Kemampuan perangkat lunak komputer seperti yang dijanjikan pembuat • 3. Rata-rata suatu koran dibaca oleh masyarakat 25

 • Review: • Menanyai mgt dan analisis perbandingan informasi keuangan • Opini “negative

• Review: • Menanyai mgt dan analisis perbandingan informasi keuangan • Opini “negative assurance” • Pereview “ tidak melihat perlunya modifikasi yang material yg hrs dilakukan atas LK agar sesuai dg PABU” • Biasanya utk LK interim dan LK non-publik 26

 • Agreed-upon Procedures: • Penerapan prosedur ttt atas elemen LK atau akun ttt,

• Agreed-upon Procedures: • Penerapan prosedur ttt atas elemen LK atau akun ttt, kebalikan dr lk secara keseluruhan • Hasil: Ikhtisar Temuan 27

 • Jasa Akuntansi dan Kompilasi • Melakukan proses akuntansi mulai dari jurnal s/d

• Jasa Akuntansi dan Kompilasi • Melakukan proses akuntansi mulai dari jurnal s/d laporan keuangan • Tidak memberikan opini atas LK yang dikompilasikan 28

 • Jasa Lain: • Jasa Tehnologi: analis sistem, manajemen informasi dan keamanan sistem

• Jasa Lain: • Jasa Tehnologi: analis sistem, manajemen informasi dan keamanan sistem • Konsultan manajemen • Perencanaan Keuangan • Internasional: perencanaan pajak antar negara, memberi bantuan dlm merger atau joint venture dg prs LN 29

Organisasi yang terkait dg profesi Akuntan • Organisasi Nonpemerintah • Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

Organisasi yang terkait dg profesi Akuntan • Organisasi Nonpemerintah • Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) • IAI-Kompartemen Akuntan Publik • Bapepam • Organisasi Pemerintah • • • Departemen Keuangan Badan Pemeriksa Keuangan Badan Pengawas dan Keuangan Pemerintah Kantor Pelayanan Pajak Badan Pengawas Daerah DPR dan DPRD 30

Organisasi KAP • Partner (independent Auditor) • Manajer • Senior Auditor • Supervisor •

Organisasi KAP • Partner (independent Auditor) • Manajer • Senior Auditor • Supervisor • Junior Auditor 31

Persyaratan Seorang Auditor Independen • Bergelar Akuntan • Anggota IAI • Bergelar BAP •

Persyaratan Seorang Auditor Independen • Bergelar Akuntan • Anggota IAI • Bergelar BAP • Anggota IAI – KAP • Pengalaman audit 32

Regulasi yg menjaga mutu jasa KAP • Penetapan Standar: PSAK, SPAP, Kode Etika Akuntan

Regulasi yg menjaga mutu jasa KAP • Penetapan Standar: PSAK, SPAP, Kode Etika Akuntan Publik • Peraturan KAP: kebijakan dan prosedur KAP utk menjamin praktek agar sesuai dg standar profesional • Regulasi Pribadi atau Kolega: CPE, peer review, kritik atas kegagalan dlm audit, pengawasan masyarakat • Regulasi Pemerintah: UU, SK Menkeu 33

BAB II AUDIT LAPORAN KEUANGAN, LAPORAN AUDIT DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR

BAB II AUDIT LAPORAN KEUANGAN, LAPORAN AUDIT DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR

? N A NAK A P A NG IT D U A A S

? N A NAK A P A NG IT D U A A S K ILA D ME Perbedaan kepentingan (conflict of interest) Konsekuensi (consequence) Kompleksitas (complexity) Keterbatasan akses (remoteness)

Menurut Sofyan Safri Harahap, kebutuhan permintaan jasa audit lebih banyak karena terpaksa. Kebutuhan audit

Menurut Sofyan Safri Harahap, kebutuhan permintaan jasa audit lebih banyak karena terpaksa. Kebutuhan audit belum disadari benar. Audit dilakukan karena keadaan yang memaksa. Kebutuhan jasa audit dipaksa oleh keadaan–keadaan antara lain seperti : • Ketentuan bank dalam pemberian kredit. • Ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal bagi perusahaan yang go public. • Ketentuan tender, penawaran, pendaftaran rekanan. • Keadaan terpaksa karena terjadinya kecurangan. • Ketentuan organisasi yang diatur dalam anggaran dasar.

i r a d t i ud k e p as i m o

i r a d t i ud k e p as i m o n o Ek A t a fa n a M Meningkatkan kredibilitas perusahaan. Meningkatkan efisiensi dan kejujuran. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Mendorong efisiensi pasar modal.

S i r a d t i d Au Manfaat n a s a

S i r a d t i d Au Manfaat n a s a w a g n udut Pe trol n o c e v i t Preven ol r t n o C e v Detecti rol t n o C g n Reporti TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN AUDITOR DALAM KETER-KAITANNYA DENGAN AUDITING Manajemen bertanggung jawab atas pembuatan dan isi laporan keuangan yang dimuat dalam asersi atau pernyataan manajemen. Auditor independen bertanggung jawab untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang dihasilkan manajemen.

SI N TA N U K A S GA N PE V N A

SI N TA N U K A S GA N PE V N A T I UD Metode akuntansi mencakup pengidentifikasian transaksi atau kejadian yang mempengaruhi entitas. Setelah diiden-tifikasi, item tersebut diukur, direkam atau dicatat, dikla-sifikasikan, dan diringkas dalam catatan akuntansi. Hasil proses ini adalah laporan keuangan maupun bentuk lapor-an lainnya. Metode auditing mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti yang berhu-bungan dengan asersi manajemen. Hasil akhir proses auditing adalah laporan auditor independen. Tujuan akuntansi adalah mengkomunikasikan data keuangan yang relevan dapat diandalkan yang berguna bagi pengambilan keputusan. Auditing tidak menciptakan informasi baru, tetapi lebih dimaksudkan untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan. Auditing mengurai-kan informasi yang ada dalam laporan keuangan untuk mencari pembuktian yang dapat mendukung pendapat auditor mengenai kewajaran penyajian informasi tersebut.

PENGERTIAN LAPORAN AUDIT Produk dari proses audit adalah Laporan Hasil Audit( Audit Report ).

PENGERTIAN LAPORAN AUDIT Produk dari proses audit adalah Laporan Hasil Audit( Audit Report ). • Apa yang telah dikerjakan akuntan • Kesimpulan Ketentuan laporan audit • Audit berdasar standar auditing • Bukti yang dikumpulkan harus cukup dan kompeten

LAPORAN AUDITOR BENTUK BAKU. Laporan auditor bentuk baku memuat suatu pernyataan auditor independen bahwa

LAPORAN AUDITOR BENTUK BAKU. Laporan auditor bentuk baku memuat suatu pernyataan auditor independen bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan suatu satuan usaha, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan bentuk baku inilah yang paling banyak dikeluarkan auditor.

Laporan audit bentuk baku diberikan apabila dipenuhi kondisi sebagai berikut : • Semua informasi

Laporan audit bentuk baku diberikan apabila dipenuhi kondisi sebagai berikut : • Semua informasi sudah dimasukkan dalam laporan keuangan. • Semua standar umum dan standar pekerjaan lapangan telah dilaksanakan dan bukti yang cukup telah dihimpun. • Laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum, termasuk pengungkapan yang memadai. • Tidak ada kondisi lain yang mengharuskan auditor untuk menambahkan paragrap penjelasan.

Penyimpangan dari Laporan Audit Bentuk Baku. • Penambahan bahasa penjelasan dalam laporan audit bentuk

Penyimpangan dari Laporan Audit Bentuk Baku. • Penambahan bahasa penjelasan dalam laporan audit bentuk baku yang memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. • Pernyataan pendapat selain pendapat wajar tanpa pengecualian.

ARTI WAJAR DALAM AUDITING ARTI Bebas dari keragu–raguan dan ketidakjujuran (( free from bias

ARTI WAJAR DALAM AUDITING ARTI Bebas dari keragu–raguan dan ketidakjujuran (( free from bias • • Bebas and dishonesty ). ). and Lengkap informasinya (( full disclosure )) • • Lengkap

JENIS OPINI / PENDAPAT AUDITOR ( OPINION OF ACCOUNTANT ). • Pendapat wajar tanpa

JENIS OPINI / PENDAPAT AUDITOR ( OPINION OF ACCOUNTANT ). • Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) • Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku (unqualified opinion with explanatory language) • Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) • Pendapat tidak wajar (adverse opinion) • Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion)

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. • Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. • Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material • Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelasan Yang Ditambahkan Dalam Laporan Audit Bentuk Baku.

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelasan Yang Ditambahkan Dalam Laporan Audit Bentuk Baku. Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragrap penjelasan ( atau bahasa penjelasan yang lain ) dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian. (a). Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain. (b). Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan– keadaan yang luar biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. (c). Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidak pastian peristiwa masa yang akan datang yang hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal laporan audit.

(d). Terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. (e).

(d). Terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. (e). Diantara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya. (f). Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan keuangan komparatif. (g). Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal ( Bapepam ) namun tidak disajikan atau ditelaah. (h). Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan auditan secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. 48

Pendapat Wajar Dengan Pengecualian. Wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,

Pendapat Wajar Dengan Pengecualian. Wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk dampak terhadap hal yang dikecualikan. (a). Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat. (b). Auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar.

Pendapat Tidak Wajar. Laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan

Pendapat Tidak Wajar. Laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pendapat ini dinyatakan bila menurut pertimbangan auditor, laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar ia harus menjelaskan dalam paragrap terpisah sebelum paragrap pendapat dalam laporannya mengenai : (1). Semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar. (2). Dampak utama hal yang menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar terhadap posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas jika secara praktis dimungkinkan. Jika dampak tersebut tidak dapat ditentukan secara beralasan, laporan audit harus menyatakan hal tersebut.

Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat. Dalam pernyataan tidak memberikan pendapat, auditor tidak menyatakan pendapat atas

Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat. Dalam pernyataan tidak memberikan pendapat, auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Pernyataan tidak memberikan pendapat diberikan oleh auditor dalam situasi/kondisi: • Adanya pembatasan terhadap lingkup audit sehingga auditor tidak mungkin melaksanakan audit yang cukup untuk memungkinkan-nya memberikan pendapat atas laporan keuangan. • Auditor tidak independen terhadap klien. Pernyataan tidak memberikan pendapat tidak boleh dinyatakan auditor apabila dia yakin berdasarkan auditnya terdapat penyimpangan material dari prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jika disclaimer opinion disebabkan karena pembatasan lingkup audit, auditor tidak diperkenankan mencantumkan paragrap lingkup audit ( seperti layaknya dalam opini yang lain ).

Auditor harus menunjukkan dalam paragrap terpisah alasan mengapa auditnya tidak berdasarkan standar auditing yang

Auditor harus menunjukkan dalam paragrap terpisah alasan mengapa auditnya tidak berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Ia harus menyatakan bahwa lingkup auditnya tidak memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor tidak perlu harus menunjukkan prosedur yang dilaksanakan dan tidak harus menjelaskan karakteristik auditnya dalam suatu paragrap lingkup audit. Hal ini untuk menghindari kekaburan terhadap interpretasi dari disclaimer opinion. Sebagai tambahan ia harus menjelaskan keberatan lain yang berkaitan dengan kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

DAFTAR 10 KAP TERBESAR DI INDONESIA. 1. Deloitte – KAP Osman Bing Satrio 2.

DAFTAR 10 KAP TERBESAR DI INDONESIA. 1. Deloitte – KAP Osman Bing Satrio 2. Pw. C (Pricewaterhouse Coopers) – KAP Haryanto Sahari 3. Ernst & Young – KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja 4. KPMG – KAP Sidharta, Widjaja 5. RSM (Mc. Gladrey & Pullen) 6. Grant Thornton 7. CBIZ (Mayer Hoffman Mc. Cann) 8. BDO USA 9. Crowe Horwath 10. BKD

The Best Accounting Firms In America In 2016 Just as in last year’s rankings,

The Best Accounting Firms In America In 2016 Just as in last year’s rankings, Price. Waterhouse. Coopers (Pw. C), Deloitte and Ernst & Young made up the top three spots on Vault’s list this year, in that order. The only alteration is that last year’s rankings saw Ernst& Young ahead of Deloitte, in second place.

BAB III ETIKA PROFESIONAL DAN KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR

BAB III ETIKA PROFESIONAL DAN KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR

ETIKA PROFESIONAL • Salah satu hal yang membedakan sifat setiap profesi adalah adanya kode

ETIKA PROFESIONAL • Salah satu hal yang membedakan sifat setiap profesi adalah adanya kode perilaku profesional atau etika bagi para anggotanya • Perilaku etika memerlukan pertimbangan lebih d/p aturan perilaku dan pengaturan aktivitas 56

Etika dan Moralitas • Etik berarti sifat atau karakter atau moralitas • Moralitas adalah

Etika dan Moralitas • Etik berarti sifat atau karakter atau moralitas • Moralitas adalah kebiasaan, yg fokusnya pada perilaku yang baik dan yang salah • Etika berkaitan dengan masalah bagaimana seseorang bertindak terhadap orang lain 57

Etika Umum • Org selalu dihadapkan pada suatu pemilihan yang akan berakibat terhadap dirinya

Etika Umum • Org selalu dihadapkan pada suatu pemilihan yang akan berakibat terhadap dirinya dan terhadap orang lain. • Dilema etika timbul bilamana apa yg baik bagi satu pihak berakibat tidak baik bagi pihak lain. • Etika umum berusaha memecahkan hal ini dg menetapkan kewajiban individu terhadap dirinya dan orang lain 58

Langkah pengambilan keputusan etika umum • Dapatkan fakta yg relevan dg keputusan • Berdasarkan

Langkah pengambilan keputusan etika umum • Dapatkan fakta yg relevan dg keputusan • Berdasarkan fakta lakukan identifikasi issue etik • Tentukan siapa yg akan dipengaruhi oleh keputusan dan bagaimana pengaruhnya • Identifikasi alternatif pengambil keputusan • Identifikasi akibat dari setiap alternatif • Pilih tindakan etis 59

Etika Profesional • Etika profesional harus lebih luas d/p prinsip-prinsip moral. • Harus mencakup

Etika Profesional • Etika profesional harus lebih luas d/p prinsip-prinsip moral. • Harus mencakup standar perilaku utk seorang profesional yg dirancang baik utk tujuan praktis maupun tujuan ideal • Harus dapat mendorong perilaku ideal, tetapi pada saat yg sama harus realistis dan dapat dipaksakan 60

CPA Vision Project mengidentifikasi lima nilai inti profesional: • Pendidikan berkelanjutan dan belajar seumur

CPA Vision Project mengidentifikasi lima nilai inti profesional: • Pendidikan berkelanjutan dan belajar seumur hidup • Kompetensi • Integritas • Selalu mengikuti issue perkembangan bisnis • Obyektivitas 61

Kode Etika AICPA • Principles • Rules of Conduct • Interpretations of the Rules

Kode Etika AICPA • Principles • Rules of Conduct • Interpretations of the Rules of Conduct • Ethics Ruling 62

Prinsip-Prinsip Etika • Tanggungjawab • Kepentingan Publik • Integritas • Obyektivitas dan Independensi •

Prinsip-Prinsip Etika • Tanggungjawab • Kepentingan Publik • Integritas • Obyektivitas dan Independensi • Saksama • Lingkup dan Jenis Jasa 63

Tanggungjawab • Dalam menjalankan tanggungjawabnya sebagai profesional anggota harus melaksanakan seluruh aktivitasnya dengan menggunakan

Tanggungjawab • Dalam menjalankan tanggungjawabnya sebagai profesional anggota harus melaksanakan seluruh aktivitasnya dengan menggunakan pertimbangan profesi dan moral • Mengembangkan ilmu akuntansi • Menjaga kepercayaan publik • Menjalankan swa-regulasi 64

Kepentingan Publik • Anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan publik, menghormati

Kepentingan Publik • Anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan mendemonstrasikan komitmennya sebagai profesiona • Termasuk publik adalah: • Klien, kreditor, instansi pemerintah, karyawan, pemegang saham, dan masyarakat umum 65

Integritas • Untuk menjaga kepercayaan publik anggota harus menjalankan tanggungjawab profesionalnya dengan integritas yang

Integritas • Untuk menjaga kepercayaan publik anggota harus menjalankan tanggungjawab profesionalnya dengan integritas yang tinggi. • Untuk menjaga integritas anggota harus jujur dan cerdik 66

Obyektivitas dan Independen • Anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari konflik kepentingan dalam

Obyektivitas dan Independen • Anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari konflik kepentingan dalam menjalankan tanggungjawab profesionalnya. • Anggota harus independen secara nyata dan independen dalam penampilan. 67

Saksama • Anggota harus memiliki standar tehnis dan etika, selalu berusaha meningkatkan komptensi dan

Saksama • Anggota harus memiliki standar tehnis dan etika, selalu berusaha meningkatkan komptensi dan kualitas jasanya dan melaksankan tanggungjawab profesionalnya sebaik mungkin 68

Lingkup dan Jenis Jasa • Dalam menjalan tugas harus mematuhi prinsip sebelumnya, selain itu

Lingkup dan Jenis Jasa • Dalam menjalan tugas harus mematuhi prinsip sebelumnya, selain itu anggota harus: • Berpraktek pada KAP yang mengimplementasikan prosedur pegendalian internal terhadap kualitas • Menentukan apakah luas dan jenis jasa lain yang diminta klien akan menimbulkan benturan kepentingan didalam mengaudit • Menilai apakah jasa yang diminta konsisten dengan peran sebagai profesional 69

Rules of Conduct • Seksi 100 Independensi, Integritas, dan Obyektivitas • Seksi 200 Standar

Rules of Conduct • Seksi 100 Independensi, Integritas, dan Obyektivitas • Seksi 200 Standar Umum dan Prinsip Akuntansi • Seksi 300 Tanggungjawab kpd Klien • Seksi 400 Tanggungjawab kp kolega • Seksi 500 Tanggungjawab Lain dan Praktek 70

Seksi 100 • 101 Independensi • • • 1. Kepentingan keuangang 2. Hubungan Bisnis

Seksi 100 • 101 Independensi • • • 1. Kepentingan keuangang 2. Hubungan Bisnis 3. Arti istilah anggota atau anggota firma 4. Jas lain: jasa akuntansi, perluasan jasa audit, dan konsultasi manajemen 5. Tuntutan (litigasi) 6. Fee yang belum dibayar 71

 • 102 Integritas dan Obyektivitas • Bebas dari konflik kepentingan • Tidak boleh

• 102 Integritas dan Obyektivitas • Bebas dari konflik kepentingan • Tidak boleh menyalahgunakan fakta atau menggunakan pertimbangan pihak lain 72

Rule 201 – Standar Umum • Kompetensi Profesional • Saksama • Perencanaan dan Pengawasan

Rule 201 – Standar Umum • Kompetensi Profesional • Saksama • Perencanaan dan Pengawasan • Data cukup relevan 73

Rule 202 - Kepatuhan terhadap standar • Auditing • Review • Kompilasi • Konsultasi

Rule 202 - Kepatuhan terhadap standar • Auditing • Review • Kompilasi • Konsultasi Manajemen • Perpajakan • Jasa profesional lain • Dilaksanakan dengan mematuhi standar yang berlaku 74

Rule 203 – Prinsip Akuntansi • Tidak boleh memberikan pendapat wajar atas laporan keuangan

Rule 203 – Prinsip Akuntansi • Tidak boleh memberikan pendapat wajar atas laporan keuangan yang mengandungsalahsaji material • Berlaku untuk • 1. Audit laporan keuangan • 2. Pemeriksaan laporan keuangan prospektif • 3. Review informasi keuangan interim 75

Rule 301 – Informasi Rahasia Klien • Tidak boleh mengungkapkan informasi rahasia klien tanpa

Rule 301 – Informasi Rahasia Klien • Tidak boleh mengungkapkan informasi rahasia klien tanpa persetujuan klien. 76

Rule 302 – Kontijensi Fee • Melarang kontijensi fee untuk penugasan • • Audit

Rule 302 – Kontijensi Fee • Melarang kontijensi fee untuk penugasan • • Audit atau review laporan keuangan Kompilasi laporan keuangan Pemeriksaan proyeksi laporan keuangan Pembuatan SPT untuk restitusi 77

Rule 501 - Tindakan Tercela • Menahan catatan klien dan kertas kerja yang akan

Rule 501 - Tindakan Tercela • Menahan catatan klien dan kertas kerja yang akan dipakai klien untuk menyesuaikan laporan keuangannya • Diskriminasi karyawan • Gagal mematuhi standar atau prosedur yang diharuskan dalam government audit • Lalai dalam penyusunan laporan keuangan • Gagal mematuhi peryaratan instansi pemerintah, komisi-komisi atau regulator lain 78

Rule 503 – Komisi dan Fee Referral • Melarang komisi untuk jasa atestasi •

Rule 503 – Komisi dan Fee Referral • Melarang komisi untuk jasa atestasi • Mengungkapan komisi yang diperbolehkan • Mengungkapan fee referral kepada klien 79

Kode Etika IAI • Lihat di buku SPAP KODE ETIKA IAI KAP Lihat buku

Kode Etika IAI • Lihat di buku SPAP KODE ETIKA IAI KAP Lihat buku SPAP 80

KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR • Lingkungan Hukum • Kewajiban berdasar Hukum Umum • Kewajiban berdasar

KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR • Lingkungan Hukum • Kewajiban berdasar Hukum Umum • Kewajiban berdasar UU Pasar Modal 81

Lingkungan Hukum • Tren tuntutan hukum terhadap auditor deep pocket theory • Tuntutan terhadap

Lingkungan Hukum • Tren tuntutan hukum terhadap auditor deep pocket theory • Tuntutan terhadap auditor di US • 1992: 4. 000 kasus $30 milyar • 1992 KAP Laventhol and Horwath bangkrut • 1993 -1995; biaya asuransi KAP 6 Besar naik 10 kali lipat $5. 000 per auditor • KAP menarik diri mengaudit perusahaan yang beresiko tingg 82

Kewajiban Hukum Umum • Common law (hukum umum) didasarkan pada prinsip keadilan (justice), alasan,

Kewajiban Hukum Umum • Common law (hukum umum) didasarkan pada prinsip keadilan (justice), alasan, dan akal sehat (common sense) tidak pada hukum absolut atau hukum pasti • Prinsip hukum umum ditentukan oleh kebutuhan sosial dari suatu komunitas 83

Kewajiban kepada Klien • Undang-undang Kontrak • Auditor menerbitkan laporan auditor dengan tidak mematuhi

Kewajiban kepada Klien • Undang-undang Kontrak • Auditor menerbitkan laporan auditor dengan tidak mematuhi standar auditing • Tidak mengirimkan laporan auditor sesuai dengan kesepakatan • Mengungkapan rahasia klien tanpa ijin • Undang-undang Kelalaian 84

Undang-Undang Kelalaian • Kelalaian Biasa (ordinary negligence) • Kelalaian yang umum dilakukan oleh orang

Undang-Undang Kelalaian • Kelalaian Biasa (ordinary negligence) • Kelalaian yang umum dilakukan oleh orang lain dalam situasi sama • Kecerobohan (gross negligence) • Kegagalan karena tidak hati-hati • Kecurangan (Fraud) • Secara sengaja melakukan penyesatan, eperti menyembunyikan data, tidak mengungkapan hal yang material yang mengakibatkan pihak lain dirugikan 85

Kewajiban kepada pihak ketiga • Kewajiban kepada Pengguna Utama • Penerima laporan auditor dapat

Kewajiban kepada pihak ketiga • Kewajiban kepada Pengguna Utama • Penerima laporan auditor dapat menuntut kerugian akobat kelalaian biasa dari auditor • Kewajiban kepada Pengguna Lain • Pihak lain yang tidak disebutkan dalam laporan auditor • Kelompok yang terlihat dan tidak terlihat 86

Common Law Defense • Due care • Audit sesuai dengan standar auditing • Kertas

Common Law Defense • Due care • Audit sesuai dengan standar auditing • Kertas kerja lengkap • Contributory negligence 87

Undang-undang Pasar Modal • No: 8 Tahun 1995 • Pasal 68: wajib memberitahukan kepada

Undang-undang Pasar Modal • No: 8 Tahun 1995 • Pasal 68: wajib memberitahukan kepada Bapepam dalam waktu tiga hari kalau ditemukan hal-hal: • Pelanggaran ketentuan undang-undang atau peraturan pelaksanaan • Hal yang membahayakan keuangan lembaga atau nasabah 88

Meminimalkan Risiko Tuntutan • Setiap penugasan selalu menggunakan surat engangement • Lakukan investigasi mendalam

Meminimalkan Risiko Tuntutan • Setiap penugasan selalu menggunakan surat engangement • Lakukan investigasi mendalam terhadap calun klien • Lebih menekankan pada kualitas jasa daripada pertumbuhan • Mematuhi secara penuh pernyataan profesional • Menyadari keterbatasan pernyataan profesional • Menetapkan dan menjaga standar kontrol kualitas • Hati-hati dengan klien yang mengalami kesulitan keuangan • Audit risk alerts 89

TINJAUAN PROSES AUDIT • Review Proses Audit • Pemahaman Bisnis dan Industri • Identifikasi

TINJAUAN PROSES AUDIT • Review Proses Audit • Pemahaman Bisnis dan Industri • Identifikasi Asersi Manajemen • Materialitas • Risiko Auidt • Bukti • Pertimbangkan Jasa Pertambahan Nilai • Komunikasi Temuan 90

Proses Audit • 1. • • 2. • • 3. • • 4. Dapatkan

Proses Audit • 1. • • 2. • • 3. • • 4. Dapatkan pemahaman bisnis dan Industri Identifikasi asersi laporan keuangan yang relevan Putuskan jumlah yang meterial bagi pemakai laporan keuangan Putuskan komponen risiko audit 91

… • 5. Dapatkan bukti melalui prosedur audit (prosedur pemahaman pengendalian internal, pelaksanaan pengujian

… • 5. Dapatkan bukti melalui prosedur audit (prosedur pemahaman pengendalian internal, pelaksanaan pengujian kontrol, dan pelaksanaan pengujian substantif) • 6. Tentukan bagaimana bukti akan digunakan utk mendukung opini audit, komunikasi klien yg lain, dan jasa yg bernilai tambah • 7. Komunikasikan temuan 92

Pengetahuan ttg Bisnis & Industri • Kembangkan ekspektasi laporan keuangan • Impak industri terhadap

Pengetahuan ttg Bisnis & Industri • Kembangkan ekspektasi laporan keuangan • Impak industri terhadap sistem informasi • Evaluasi kelayakan estimasi akuntansi • PABU utk industri khusus • Dasar bagi Jasa Nilai Tambah lain, mis: • Evaluasi risiko bisnis • Monitoring pengukuran kinerja • Kecukupan sistem informasi manajemen 93

Asersi Manajemen • Eksisitensi atau Keterjadian • Kelengkapan • Hak dan Kewajiban • Penilaian

Asersi Manajemen • Eksisitensi atau Keterjadian • Kelengkapan • Hak dan Kewajiban • Penilaian atau Alokasi • Penyajian dan Pengungkapan 94

Eksistensi atau Keterjadian (existence atau occurrence) • Apakah suatu aktiva atau kewajiban yang dilaporkan

Eksistensi atau Keterjadian (existence atau occurrence) • Apakah suatu aktiva atau kewajiban yang dilaporkan dalam neraca betul-betul ada • Apakah transaksi yang dilaporkan dalam laporan keuangan betul terjadi 95

Kelengkapan (completeness) • Apakah seluruh aktiva, kewajiban, ekuitas dan transaksi yang harus dilaporkan dalam

Kelengkapan (completeness) • Apakah seluruh aktiva, kewajiban, ekuitas dan transaksi yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan (yang ada atau terjadi) sudah dilaporkan 96

Hak dan Kewajiban (Rights and Obligations) • Aset yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan

Hak dan Kewajiban (Rights and Obligations) • Aset yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan betul-betul hak milik entitas • Hutang yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan betul-betul kewajiban entitas 97

Valuasi atau alokasi • Apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dilaporkan dalam

Valuasi atau alokasi • Apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dilaporkan dalam laporan keuangan dengan jumlah yang tepat • Sesuai dengan PABU • • Prinsip penilaian, Prinsip matching Kelayakan estimasi Konsistensi penerapan prinsip • Akurat 98

 • Akurat • Klerikal • • Dokumen sumber cukup rinci Jurnal Posting Kecocokan

• Akurat • Klerikal • • Dokumen sumber cukup rinci Jurnal Posting Kecocokan antara akun dg sub-akun • Mathematik • Kebenaran jumlah dalam dokumen, jurnal, saldo akun dan penghitungan ( seperti depresiasi) 99

Presentation dan Disclosure • Apakah komponen laporan keuangan disajikan, dipaparkan, dan diungkapkan dengan tepat.

Presentation dan Disclosure • Apakah komponen laporan keuangan disajikan, dipaparkan, dan diungkapkan dengan tepat. 100

Materialitas • Besaran dari suato penghilangan atau salahsaji suatu informasi akuntansi yang dengan mempertimbangkan

Materialitas • Besaran dari suato penghilangan atau salahsaji suatu informasi akuntansi yang dengan mempertimbangkan lingkungan menyebabkan pertimbangan seseorang yang menyandarkan pada informasi tersebut akan berubah atau dipengaruhi oleh penghilangan atau salahsaji tersebut 101

 • Materilitas mempengaruhi proses audit • Perencanaan • Pengumpulan bukti • Evaluasi temuan

• Materilitas mempengaruhi proses audit • Perencanaan • Pengumpulan bukti • Evaluasi temuan 102

Risiko Audit • Risiko bahwa auditor gagal memodifikasi opininya atas laporan keuangan yang mengandung

Risiko Audit • Risiko bahwa auditor gagal memodifikasi opininya atas laporan keuangan yang mengandung salahsaji material • Komponen Risiko Audit: • Inherent Risk • Control Risk • Detection Risko 103

Evidence • Kecukupan Bahan Pembuktian • • • Materialitas dan Risiko Faktor Ekonomi Ukuran

Evidence • Kecukupan Bahan Pembuktian • • • Materialitas dan Risiko Faktor Ekonomi Ukuran dan Sifak Populasi Obyektivitas Pengendalian Internal • Kompetensi Bahan Pembuktian • • • Relevansi Sumber Ketepatan waktu Obyektivitas Pengendalian Internal 104

Klasifikasi Prosedur • Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman • Pengujian Kontrol • Pengujian Substantif

Klasifikasi Prosedur • Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman • Pengujian Kontrol • Pengujian Substantif • Prosedur analitik • Pengujian rinci transaksi • Pengujian rinci saldo 105

Evaluasi Bukti yang diperoleh 106

Evaluasi Bukti yang diperoleh 106

Pertimbangan Jasa Nilai Tambah • Business Planning • Risk Assessment • Business Valuation •

Pertimbangan Jasa Nilai Tambah • Business Planning • Risk Assessment • Business Valuation • Disainsistem informasi 107

Komunikasi Temuan • Laporan Auditor atas Laporan Keuangan • Komunikasi lain yang diharuskan •

Komunikasi Temuan • Laporan Auditor atas Laporan Keuangan • Komunikasi lain yang diharuskan • Pengendalian internal • Kebijakan akuntansi • Pertimbangan dan estimasi akuntansi • Penyesuaian audit yang signifikan • Ketidaksesuaian dengan manajemen • Konsultasi dengan akuntan lain • Kesulitan auidt yang ditemui • Komunikasi temuan lain 108

TUJUAN AUDIT, BUKTI AUDIT, & KERTAS KERJA • Tujuan audit • Bukti Audit •

TUJUAN AUDIT, BUKTI AUDIT, & KERTAS KERJA • Tujuan audit • Bukti Audit • Prosedur Audit • Kertas Kerja 109

Top-down vs. Bottom-up Audits • Top-down audit evidence • Pemahaman bisnis & Industri •

Top-down vs. Bottom-up Audits • Top-down audit evidence • Pemahaman bisnis & Industri • Tujuan dan Sasaran Manajemen • Bagaimana mgt menggunakan sumber-sumbernya utk mencapai tujuannya • Keunggulan bersaing organisasi • Proses bisnis inti • Hasil usaha dan arus kas • Bottom-up audit evidence 110

 • Bottom-up audit evidence: fokus menguji • Transaksi • Saldo akun • Sistem

• Bottom-up audit evidence: fokus menguji • Transaksi • Saldo akun • Sistem yang mencatat transaksi dan hasilnya dlm saldo akun Auditor mengkombinasikan kedua pendekatan tersebut 111

Empat keputusan penting sehubungan dg bukti audit • 1. • 2. • 3. •

Empat keputusan penting sehubungan dg bukti audit • 1. • 2. • 3. • 4. Jenis pengujian yg akan dilaksanakan Waktu pelaksanaan pengujian Luas pengujian Penugasan staf yg melaksanakan pengujian 112

Jenis pengujian audit: • Tipe dan efektivitas pengujian audit • Prosedur audit hrs terkait

Jenis pengujian audit: • Tipe dan efektivitas pengujian audit • Prosedur audit hrs terkait dg tujuan audit • Bukti hrs relevan dg asersi manajemen • Harus mempertimbangkan biaya relatif dg efektivitas audit sehubungan dg tujuan audit 113

Jenis prosedur audit: • 1. Prosedur utk memperoleh pemahaman pengendalian interen • 2. Pengujian

Jenis prosedur audit: • 1. Prosedur utk memperoleh pemahaman pengendalian interen • 2. Pengujian pengendalian • 3. Pengujian Substantif • Pengujian analitik • Tes rinci transaksi • Tes rinci saldo 114

Waktu Pengujian Audit: • Sebelum tanggal neraca • Saat tanggal neraca • Sesudah tanggal

Waktu Pengujian Audit: • Sebelum tanggal neraca • Saat tanggal neraca • Sesudah tanggal neraca 115

Staffing Audit • Tingkat pengetahuan • Keahlian dan pengalaman • Kemampuan 116

Staffing Audit • Tingkat pengetahuan • Keahlian dan pengalaman • Kemampuan 116

TUJUAN AUDIT • Menentuan kewajaran penyajian laporan keuangan dalam segala hal yang material sesuai

TUJUAN AUDIT • Menentuan kewajaran penyajian laporan keuangan dalam segala hal yang material sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum • PABU mencakup: • PSAK • Peraturan Bapepam • Peraturan BEJ • Perturan khusus lain (pemerintah, industri dsb) 117

Asersi manajemen atas laporan keuangan • 1. • 2. • 3. • 4. Eksistensi

Asersi manajemen atas laporan keuangan • 1. • 2. • 3. • 4. Eksistensi atau Keterjadian Kelengkapan Hak dan Kewajiban Valuasi dan Alokasi • Sesuai dengan PABU • Keakuratan dan Ketelitian Hitung • 5. Penyajian & Pengungkapan 118

Bukti Audit • Jenis: • Informasi Penguat • Data Akuntansi • Syarat Bukti: •

Bukti Audit • Jenis: • Informasi Penguat • Data Akuntansi • Syarat Bukti: • Cukup • Kompeten 119

Jenis Bukti Audit • Data Akuntansi • • Buku jurnal Buku besar dan Buku

Jenis Bukti Audit • Data Akuntansi • • Buku jurnal Buku besar dan Buku Pembantu Pedoman akuntansi terkait Catatan informal dan memo • Informasi Pendukung 120

Informasi Pendukung • • Dokumen Konfirmasi Informasi dari ajuan pertanyaan, observasi, inspeksi, dan pemeriksaan

Informasi Pendukung • • Dokumen Konfirmasi Informasi dari ajuan pertanyaan, observasi, inspeksi, dan pemeriksaan pisik Informasi lain yang dikembangkan oleh auditor 121

Kecukupan Bukti • Tergantung pada: • Materialitas dan Risiko • Faktor Ekonomi • Besar

Kecukupan Bukti • Tergantung pada: • Materialitas dan Risiko • Faktor Ekonomi • Besar dan Sifat Populasi 122

Kompetensi Bukti: • Relevansi • Sumber • Waktu • Obyektivitas 123

Kompetensi Bukti: • Relevansi • Sumber • Waktu • Obyektivitas 123

Tipe Informasi Pendukung: • Bukti Analitik (eksistensi, kelengkapan & valuasi) • Bukti Dokumen (salah

Tipe Informasi Pendukung: • Bukti Analitik (eksistensi, kelengkapan & valuasi) • Bukti Dokumen (salah 1 dari ke 5 asersi) • Konfirmasi (salah 1 dr 5 asersi) • Pernyataan Tertulis (salah 1 dari 5 asersi) • Bukti Mathematik (valuasi & alokasi) • Bukti Lisan ( salah 1 dari 5 asersi) • Bukti Pisik (eksistensi & valuasi) • Bukti Elektronik 124

Prosedur audit • Prosedur analitik • Inspeksi • Konfirmasi • Ajukan Pertanyaan • Hitung

Prosedur audit • Prosedur analitik • Inspeksi • Konfirmasi • Ajukan Pertanyaan • Hitung • Telusur (tracing) • Lacak (vouching) • Amati • Ulang • Tehnik Audit Berbantuan Komputer 125

Klasifikasi Prosedur Audit • Prosedur utk memperoleh pemahaman pengendalian interen • Pengujian Kontrol •

Klasifikasi Prosedur Audit • Prosedur utk memperoleh pemahaman pengendalian interen • Pengujian Kontrol • Pengujian Substantif • Prosedur Analitik • Tes rinci transaksi • Tes rinci saldo 126

Evaluasi Perolehan Bukti • Memenuhi standar pekerjaan lapangan • Dilakukan sepanjang audit utk setiap

Evaluasi Perolehan Bukti • Memenuhi standar pekerjaan lapangan • Dilakukan sepanjang audit utk setiap asersi • Digunakan sbg dasar pemberian opini 127

KERTAS KERJA • Pendukung utama laporan auditor • Alat koordinasi dan supervisi • Bukti

KERTAS KERJA • Pendukung utama laporan auditor • Alat koordinasi dan supervisi • Bukti bahwa audit telah sesuai dengan Standar Auditing • Pedoman audit tahun berikutnya 128

Tipe Kertas Kerja • Working Trial Balance • Skedul dan analisis • Memo audit

Tipe Kertas Kerja • Working Trial Balance • Skedul dan analisis • Memo audit dan dokumentasi informasi penguat • Jurnal Penyesuaian dan Reklasifikasi 129

Penyusunan Working Papers • Judul • Nomor Indeks • Acuan-silang • Tick Marks (tanda

Penyusunan Working Papers • Judul • Nomor Indeks • Acuan-silang • Tick Marks (tanda audit) • Tandatangan dan tanggal 130

Review Kertas Kerja • 1. Oleh supervisor penyusun • 2. Manajer Audit • 3.

Review Kertas Kerja • 1. Oleh supervisor penyusun • 2. Manajer Audit • 3. Partner 131

Arsip (Dosir) Kertas Kerja • Dosir Permanen • Kopi anggaran dasar • Daftar akun

Arsip (Dosir) Kertas Kerja • Dosir Permanen • Kopi anggaran dasar • Daftar akun • Bagan organisasi • Tata letak, proses produksi, dan produk utama • Kopi kontrak • Skedul amortiasi, depresiasi • Ikhtisar prinsip-prinsip akuntansi yg dipakai klien • dll • Dosir Sekarang 132

Kepemilikan Kertas Kerja • Milik auditor • Auditor tidak boleh mengungkapkan ke pihak lain

Kepemilikan Kertas Kerja • Milik auditor • Auditor tidak boleh mengungkapkan ke pihak lain tanpa izin klien, kecuali utk keperluan pengadilan • Disimpan sampai dg ketentuan undang-undang (minimal 10 tahun) 133

ASAH INTELEGENSIA

ASAH INTELEGENSIA

BAB IV TINJAUAN PROSES AUDIT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Review

BAB IV TINJAUAN PROSES AUDIT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Review Proses Audit Pemahaman Bisnis dan Industri Klien Identifikasi Asersi Manajemen Materialitas Risiko Audit Bukti Audit Pertimbangkan Jasa Pertambahan Nilai Komunikasi Temuan

1. Review Proses Audit a) b) c) d) e) Dapatkan pemahaman bisnis dan Industri

1. Review Proses Audit a) b) c) d) e) Dapatkan pemahaman bisnis dan Industri Identifikasi asersi laporan keuangan yang relevan Putuskan jumlah yang meterial bagi pemakai laporan keuangan Putuskan komponen risiko audit Dapatkan bukti melalui prosedur audit (prosedur pemahaman pengendalian internal, pelaksanaan pengujian kontrol, dan pelaksanaan pengujian substantif) f) Tentukan bagaimana bukti akan digunakan utk mendukung opini audit, komunikasi klien yg lain, dan jasa yg bernilai tambah g) Komunikasikan temuan

2. Pemahaman Bisnis dan Industri Klien • Kembangkan ekspektasi laporan keuangan • Dampak industri

2. Pemahaman Bisnis dan Industri Klien • Kembangkan ekspektasi laporan keuangan • Dampak industri terhadap sistem informasi • Evaluasi kelayakan estimasi akuntansi • PABU utk industri khusus • Dasar bagi Jasa Nilai Tambah lain, mis: Evaluasi risiko bisnis, Monitoring pengukuran kinerja, Kecukupan sistem informasi manajemen

3. Identifikasi Asersi Manajemen • Eksisitensi atau Keterjadian Eksistensi atau Keterjadian (existence atau occurrence)

3. Identifikasi Asersi Manajemen • Eksisitensi atau Keterjadian Eksistensi atau Keterjadian (existence atau occurrence) Apakah suatu aktiva atau kewajiban yang dilaporkan dalam neraca betul- betul ada Apakah transaksi yang dilaporkan dalam laporan keuangan betul-betul terjadi • Kelengkapan Apakah seluruh aktiva, kewajiban, ekuitas dan transaksi yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan (yang ada atau terjadi) sudah dilaporkan • Hak dan Kewajiban Aktiva yang dilaporkan dalam neraca betul-betul hak milik entitas Hutang yang dilaporkan dalam neraca betul-betul kewajiban entitas • Penilaian atau Alokasi Apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dilaporkan dalam laporan keuangan dengan jumlah yang tepat Sesuai dengan PABU Prinsip penilaian, Prinsip matching Kelayakan estimasi Konsistensi penerapan prinsip Akurat (Klerikal Dokumen sumber cukup rinci Jurnal Posting Kecocokan antara akun dg sub-akun Mathematik Kebenaran jumlah dalam dokumen, jurnal, saldo akun dan penghitungan ( seperti depresiasi) • Penyajian dan Pengungkapan Apakah komponen laporan keuangan disajikan, dipaparkan, dan diungkapkan dengan tepat.

4. Materialitas • Besaran dari suatu penghilangan atau salahsaji suatu informasi akuntansi yang dengan

4. Materialitas • Besaran dari suatu penghilangan atau salahsaji suatu informasi akuntansi yang dengan mempertimbangkan lingkungan menyebabkan pertimbangan seseorang yang menyandarkan pada informasi tersebut akan berubah atau dipengaruhi oleh penghilangan atau salahsaji tersebut • Materilitas mempengaruhi proses audit, Perencanaan, Pengumpulan bukti dan Evaluasi temuan.

5. Risiko Audit • Risiko bahwa auditor gagal memodifikasi opininya atas laporan keuangan yang

5. Risiko Audit • Risiko bahwa auditor gagal memodifikasi opininya atas laporan keuangan yang mengandung salahsaji material • Komponen Risiko Audit: ØInherent Risk, ØControl Risk, ØDetection Risk

6. Bukti Audit • Kecukupan Bahan Pembuktian • Materialitas dan Risiko • Faktor Ekonomi

6. Bukti Audit • Kecukupan Bahan Pembuktian • Materialitas dan Risiko • Faktor Ekonomi • Ukuran dan Sifak Populasi • Obyektivitas • Pengendalian Internal • Kompetensi Bahan Pembuktian • Relevansi • Sumber • Ketepatan waktu

7. Pertimbangkan Jasa Pertambahan Nilai • Business Planning • Risk Assessment • Business Valuation

7. Pertimbangkan Jasa Pertambahan Nilai • Business Planning • Risk Assessment • Business Valuation • Disain sistem informasi

8. Komunikasi Temuan • Laporan Auditor atas Laporan Keuangan • Komunikasi lain yang diharuskan

8. Komunikasi Temuan • Laporan Auditor atas Laporan Keuangan • Komunikasi lain yang diharuskan • Pengendalian internal • Kebijakan akuntansi • Pertimbangan dan estimasi akuntansi • Penyesuaian audit yang signifikan • Ketidaksesuaian dengan manajemen • Konsultasi dengan akuntan lain • Kesulitan audit yang ditemui • Komunikasi temuan lain

BAB VI Penerimaan Perikatan dan Perencanaan Audit

BAB VI Penerimaan Perikatan dan Perencanaan Audit

Penerimaan Perikatan dan Perencanaan Audit Tahapan Pekerjaan Audit: 1. Penerimaan Perikatan Audit • Standar

Penerimaan Perikatan dan Perencanaan Audit Tahapan Pekerjaan Audit: 1. Penerimaan Perikatan Audit • Standar Umum 2. Perencanaan Audit • Standar Umum + Standar Pek. Lap 3. Pelaksanaan Pengujuan Audit • Standar Umum + Standar Pek. Lap 4. Pelaporan Temuan • Standar Umum + Standar Pelaporan 145

Penerimaan Perikatan Audit • 1. • 2. • 3. • 4. • 5. •

Penerimaan Perikatan Audit • 1. • 2. • 3. • 4. • 5. • 6. Evaluasi Integritas Manajemen Identifikasi Lingkungan Khusus & Risiko Luar Biasa Nilai kemampuan utk mengaudit Evaluasi Independensi Putuskan untuk menerima atau menolak perikatan Buat Surat Perikatan 146

Evaluasi Integritas Manajemen • Komunikasi dg auditor sebelumnya • Lisan atau surat • Minta

Evaluasi Integritas Manajemen • Komunikasi dg auditor sebelumnya • Lisan atau surat • Minta ijin klien • Bertanya kepada pihak ketiga yg lain • Penasehat hukum, banker, masyarakat bisnis • Review surat kabar • Review Pengalaman yg lalu (audit ulang) • Adanya Salahsaji material, ketidakberesan dan pelanggaran hukum 147

Identifikasi Lingkungan Khusus & Risiko Luar Biasa • Identifikasi Maksud Pemakai Laporan Keuangan Auditan

Identifikasi Lingkungan Khusus & Risiko Luar Biasa • Identifikasi Maksud Pemakai Laporan Keuangan Auditan • Perusahaan publik atau privat • Pihak ketiga yg akan memakai laporan • Nilai Prospektif Hukum dan Stabilitas Keuangan Klien • Identifikasi Batasan Lingkup • Evaluasi Sistem Pelaporan Keuangan Auditabilitas Entitas 148

Nilai Kemampuan utk Mengaudit • Jasa yang diinginkan • Identifikasi Tim Audit • •

Nilai Kemampuan utk Mengaudit • Jasa yang diinginkan • Identifikasi Tim Audit • • Seorang Partner Satu atau lebih manajer Satu atau Lebih Senior Auditor Para Asisten • Pertimbangkan Kebutuhan utk Konsultasi dan Penggunaan para Ahli (Spesialis) • (mis appraiser, insinyur, aktuaris, dsbg) 149

Evaluasi Independensi • Edarkan sirkuler nama calon klien kpd staff profesional utk mengidentifikasi hubungan

Evaluasi Independensi • Edarkan sirkuler nama calon klien kpd staff profesional utk mengidentifikasi hubungan keuangan, bisnis, dan keluarga yang tidak diperbolehkan oleh Etika Profesi • Bila ada, tolak penugasan atau beri informasi kpd calon klien dampak dari ketidakindependensian ini 150

Putuskan utk menerima atau menolak audit • Pertimbangan utk menolak perikatan audit: • Integritas

Putuskan utk menerima atau menolak audit • Pertimbangan utk menolak perikatan audit: • Integritas manajemen atau tdk memberikan bukti selama audit • Klien menolak utk merevisi salahsaji dlm laporan keuangan • Klien tdk mengambil tindakan yg sesuai terhadap temuan atas kecurangan atau pelanggaran hukum 151

Buat Surat Perikatan Audit • Isi Surat Perikatan: • Idenfikasi yg jelas ttg entitas

Buat Surat Perikatan Audit • Isi Surat Perikatan: • Idenfikasi yg jelas ttg entitas & Laporan Keuangan yg harus diaudit • Tujuan Audit • Referensi thdp Standar Profesional (Standar Auditing, uandang-undang, peraturan-peraturan lain) yg harus diikuti auditor • Penjelasan dan Lingkup Audit dan tanggungjawab auditor • Pernyataan bhw audit mungkin tdk menemukan seluruh ketidakberesan yg material • Mengingatkan kpd manajemen bhw dia yg bertanggungjawab thdp penyusunan laporan keuangan dan penyelenggaraan pengendalian inetern yg cukup • Suatu indikasi bhw manajemen akan diminta utk membuat pernyataan tertulis utk kepentingan audit • Penjelasan bhw auditor dpt memberi jasa tambahan seperti menyusunkan atau mereview SPT • Dasar penentuan fee audit • Permintaan kpd klien agar menandatangani surat penugasan bila telah menyetujui 152

Perencanaan Audit • Mendapatkan Pemahaman Industri dan Bisnis • Melakukan Prosedur Analitik • Menetapkan

Perencanaan Audit • Mendapatkan Pemahaman Industri dan Bisnis • Melakukan Prosedur Analitik • Menetapkan Tingkat Materialitas Awal • Mempertimbangkan Risiko Audit • Mengembangkan Strategi Audit pendahuluan utk setiap asersi yg penting • Mendapatkan pemahaman kontrol interen 153

Mendapatkan Pemahaman Industri dan Bisnis • Siklus Bisnis Klien • Senior Manajemen • Tujuan

Mendapatkan Pemahaman Industri dan Bisnis • Siklus Bisnis Klien • Senior Manajemen • Tujuan dan Sasaran Manajemen • Sumber Daya Organisasi • Produk dan Jasa, Pasar, Pelanggan dan Pesaing • Proses Inti Entitas dan Siklus Operasional • Keputusan Investasi dan Financing Entitas 154

Prosedur Untuk Memahami Bisnis dan Industri • Review data industri dan bisnis • Review

Prosedur Untuk Memahami Bisnis dan Industri • Review data industri dan bisnis • Review Informasi Kunci Bisnis • Kunjungan ke lokasi perusahaan • Menanyai komisi audit • Menanyai manajemen • Review Kertas Kerja Tahun lalu • Menentukan keberadaan transaksi afiliasi 155

LAKUKAN PROSEDUR ANALITIK • Evaluasi informasi keuangan dg mempelajari hubungan di antara data keuangan

LAKUKAN PROSEDUR ANALITIK • Evaluasi informasi keuangan dg mempelajari hubungan di antara data keuangan data nonkeuangan • Tujuan: • Tahap Perencanaan: membantu perencanaan dlm penentuan jenis, waktu dan luas prosedur audit • Tahap Pengujian: bukti kewajaran asersi • Tahap Kesimpulan: review kelayakan 156

Langkah-langkah Prosedur Analitik: • Identifikasi Penghitungan/Perbandingan • Mengembangkan ekspektasi (estimasi hasil) • Melakukan penghitungan/perbandingan

Langkah-langkah Prosedur Analitik: • Identifikasi Penghitungan/Perbandingan • Mengembangkan ekspektasi (estimasi hasil) • Melakukan penghitungan/perbandingan • Analisis data dan identifikasi perbedaan • Investigasi perbedaan yg tdk diperkirakan • Menentukan pengaruhnya thp perencanaan audit 157

Langkah-langkah. . . . • Identifikasi Perhitungan/Perbandingan: • • • Perbandingan data absolut Laporan

Langkah-langkah. . . . • Identifikasi Perhitungan/Perbandingan: • • • Perbandingan data absolut Laporan Keuangan Common-size Analisis rasio Analisis trend Hubungan antara informasi keuangan dg informasi nonkeuangan yg relevan 158

Langkah-langkah. . . . • Pengembangan Ekspektasi: • Informasi keuangan klien dibandingkan dg periode

Langkah-langkah. . . . • Pengembangan Ekspektasi: • Informasi keuangan klien dibandingkan dg periode sebelumnya, dg mempertimbangkan perubahan yg diketahui • Antisipasi hasil berdasar anggaran fornal atau forecast • Hubungan antar elemen infromasi keuamham dlm satu periode • Data industri • Hub antara informasi keuangan dg informasi nonkeuangan yg relevan 159

Langkah-langkah. . . . • Melakukan Penghitungan/Pembandingan • Perbedaan absolut, persentase tahun audit dan

Langkah-langkah. . . . • Melakukan Penghitungan/Pembandingan • Perbedaan absolut, persentase tahun audit dan tahun lalu • Data common size dan rasio • Analisisi Data dan Identifikasi Beda yg Signifikan • Perbandingan profitabilitas, efesiensi, solvabilitas dg tahun lalu atau rata-rata industri • Fluktuasi data signifikan yg tdk diharapkan merupakan signal (tanda) naiknya risiko salahsaji suatu akun/transaksi • Investigasi Beda Signifikan yg tidak diharapkan: • Minta tanggapan manajemen • Jika sebab perbedaan tdk dpt diperoleh, auditor hrs mempertimbangkan dlm perencanaan audit • Tentukan Efeknya terhadap perencanaan audit: • Perbedaan signifikan yg tdk dapat dijelaskan menunjukan indikasi risiko salahsaji dari suatu akun/transaksi meningkat - buat prosedur audit yg lebih efektif, dan sampel yg lebih banyak 160

BAB VII MATERIALITAS, RESIKO, STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN

BAB VII MATERIALITAS, RESIKO, STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN

MATERIALITAS DEFINISI : BESARNYA SALAH SAJI YANG DAPAT MEMPENGARU HI KEPUTUSAN PEMAKAI INFORMASI

MATERIALITAS DEFINISI : BESARNYA SALAH SAJI YANG DAPAT MEMPENGARU HI KEPUTUSAN PEMAKAI INFORMASI

MATERIALITAS BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO AUDIT SEMAKIN BESAR JUMLAH TINGKAT MATERIALITAS YANG DITETAPKAN MAKA SEMAKIN

MATERIALITAS BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO AUDIT SEMAKIN BESAR JUMLAH TINGKAT MATERIALITAS YANG DITETAPKAN MAKA SEMAKIN TINGGI RESIKO AUDIT YANG DILAKUKAN OLEH AUDITOR DALAM MENEMUKAN SALAH SAJI LAP KEUANGAN

HAL – HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN AUDITOR DALAM MENENTUKAN TINGKAT MATERIALITAS ADALAH 1. UKURAN

HAL – HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN AUDITOR DALAM MENENTUKAN TINGKAT MATERIALITAS ADALAH 1. UKURAN DAN KARAKTERISTIK USAHA KLIEN. 2. KONDISI YANG BERKAITAN DENGAN PERUSAHAAN 3. INFORMASI YANG DIPERLUKAN PIHAK YANG MENGANDALKAN LAPORAN KEUANGAN MENGANDUNG SALAH SAJI MATERIAL JIKA LAP KEUANGAN TERSEBUT MENGANDUNG SALAH SAJI YANG DAMPAKNYA, SECARA INDIVIDUAL ATAU KESELURUHAN, CUKUP SIGNIFIKAN SEHINGGA DAPAT MENGAKIBATKAN LAP KEU TERSEBUT TDK DISAJIKAN SECARA WAJAR, DALAM SUATU HAL YANG MATERIAL SESUAI DENGAN PABU (PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM)

TINGKAT MATERIALITAS BERDASARKAN PERSENTASE VARIABEL DARI TOTAL ASET ATAU PENDAPATAN JUMLAH YANG LEBIH BESAR

TINGKAT MATERIALITAS BERDASARKAN PERSENTASE VARIABEL DARI TOTAL ASET ATAU PENDAPATAN JUMLAH YANG LEBIH BESAR ANTARA TOTAL ASET DENGAN TOTAL PENDAPATAN MATERIALITAS KELEBIHAN DI ATAS 300 JT - 1 M 856. OOO + 0. 00145 300 JT 1 M - 3 M 1. 840. 000 + 0, 00100 1 M 3 M - 10 M 3. 830. 000 + O, OOO 67 3 M 10 M - 30 M 8. 550. 000 + 0, 00046 10 M 30 M - 100 M 17. 800. 000 + 0, 00031 30 M 100 M - 300 M 39. 700. 000 + 0, 00021 100 M 82. 600. 000 + 0, 00015 300 M DIATAS 300 M

RISIKO AUDIT DEFINISI : RISIKO YANG TERJADI DALAM HAL AUDITOR TANPA DISADARINYA TIDAK MEMODIFIKASI

RISIKO AUDIT DEFINISI : RISIKO YANG TERJADI DALAM HAL AUDITOR TANPA DISADARINYA TIDAK MEMODIFIKASI SEBAGAI MANA MESTINYA PENDAPATNYA ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG MENGANDUNG SALAH SAJI MATERIAL ATAU AUDITOR MUNGKIN TANPA SENGAJA TELAH GAGAL UNTUK MEMODIFIKASI PENDAPAT SECARA TEPAT MENGENAI LAPORAN KEUANGAN YANG MENGANDUNG SALAH SAJI MATERIAL TIPE RISIKO 2 RISIKO 1 KESALAHAN KLIEN DALAM MEMPROSES TRANSAKSI AUDITOR GAGAL MENDETEKSI KESALAHAN PADA RISIKO 1

KOMPONEN – KOMPONEN RISIKO AUDIT 1. RISIKO BAWAAN, KERENTANAN SUATU ASERSI TERHADAP SALAH SAJI

KOMPONEN – KOMPONEN RISIKO AUDIT 1. RISIKO BAWAAN, KERENTANAN SUATU ASERSI TERHADAP SALAH SAJI MATERIAL DENGAN ASUMSI TIDAK ADA KEBIJAKAN DAN PROSEDUR STUKTUR PENGENDALIAN INTERN YANG TERKAIT. 2. RISIKO PENGENDALIAN, SALAH SAJI MATERIAL YANG DAPAT TERJADI DALAM SUATU ASERSI, TIDAK DAPAT DIDETEKSI ATAUPUN DICEGAH SECARA TEPAT PADA WAKTUNYA OLEH BERBAGAI KEBIJAKANDAN PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN. 3. RISIKO DETEKSI, RISIKO KETIKA AUDITOR TIDAK DAPAT MENDETEKSI SALAH SAJI MATERIAL YANG TERDAPAT DALAM SUATU ASERSI. AR (AUDIT RISK) = IR(INHERN RISK) X CR (CONTROL RISK) X DR (DETECTION RISK )

STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN TUJUANNYA : UNTUK MENURUNKAN RISIKO AUDIT PADA TINGKAT SERENDAH MUNGKIN SEHINGGA

STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN TUJUANNYA : UNTUK MENURUNKAN RISIKO AUDIT PADA TINGKAT SERENDAH MUNGKIN SEHINGGA DAPAT MENDUKUNG PENDAPAT AUDITOR MENGENAI APAKAH LAP KEU DISAJIKAN SECARA WAJAR DALAM SEGALA ASPEK YANG MATERIAL SESUAI DENGAN PABU PRIMARILY SUBSTANTIVE APROACH LOWER ASSESSED LEVEL OF CONTROL RISK APROACH ALTER NATIF STRATE GI AUDIT

KECURANGAN ( FRAUD ) SEGALA SESUATU YANG SECARA LIHAI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENDAPAT KEUNTUNGAN

KECURANGAN ( FRAUD ) SEGALA SESUATU YANG SECARA LIHAI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENDAPAT KEUNTUNGAN DENGAN CARA MENUTUPI KEBENARAN, TIPU DAYA, KELICIKAN ATAU MENGELABUI DAN CARA TIDAK JUJUR YANG LAIN TANGGUNG JAWAB AUDITOR UNTUK MENEMUKAN DAN MENGUNGKAPKAN KECURANGAN YANG TERJADI DALAM PERUSAHAAN

BAB 8 PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

BAB 8 PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

Definisi pengendalian intern : suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, dan personel lain

Definisi pengendalian intern : suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didisain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga berikut ini : a) keandalan pelaporan keuangan, b)efektifitas dan efisiensi operasi , c ) kepatuhan terhadap hukum yang berlaku. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian inter Harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat , saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan

Pentingnya pengendalian intern bagi manajemen dan auditor : 1. lingkup dan entitas bisnis yang

Pentingnya pengendalian intern bagi manajemen dan auditor : 1. lingkup dan entitas bisnis yang semakin kompleks, mengakibatkan manajen harus mengandalkan laporan dan analisis yang banyak jumlahnya agar peranan pengendalian dapat berjalan efektif. 2. pemeriksaan dan penelaahan bawaan dalam sistem yg baik memberikan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi. 3. pengendalian intern yang baik akan mengurangi beban pelaksanaan audit sehingga dapat mengurangi biaya atau fee audit. Kandungan struktur pengendalian intern : Kebijakan dan prosedur

Tujuan pokok struktur pengendalian intern yang efektif 1. 2. 3. 4. Menjaga kekayaan dan

Tujuan pokok struktur pengendalian intern yang efektif 1. 2. 3. 4. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi Mendorong efisiensi Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Nomor 1 dan 2 dapat dipenuhi dengan pengendalian akuntansi. Nomor 3 dan 4 dapat dipenuhi dengan pengendalian administratif.

KONSEP DASAR SPI PERTANGGUNG JAWABAN MANAJEMEN KEWAJARAN/ KEYAKINAN RASIONAL YG MEMADAI • Besar/ kecilnya

KONSEP DASAR SPI PERTANGGUNG JAWABAN MANAJEMEN KEWAJARAN/ KEYAKINAN RASIONAL YG MEMADAI • Besar/ kecilnya entitas • Karakteristik organisasi. • Kriteria biaya dan • Sifat kegiatan usaha. manfaat. • Keaneka ragaman operasi. • Realisasi efisiensi • Metode pemrosesan data. • UU yg hrs dipatuhi. KETERBATASAN BAWAAN • Faktor manusia. • Transaksi yang bersifat tidak rutin. METODE PENGOLAHAN DATA • Secara manual • Secara edp. KESIMPULAN : 1. 2. 3. 4. PENGENDALIAN INTERN ADALAH SUATU PROSES PENGENDALIAN INTERN BERFUNGSI EFEKTIF KRN MANUSIA PENGENDALIAN INTERN TIDAK MEMBERIKAN JAMINAN MUTLAK PENGENDALIAN INTERN DIHARAPKAN TERCAPAINYA PELAPORAN KEUANGAN, KEPATUHAN DAN OPERASIONAL

Komponen Pengendalian Intern Ling. Pengendalian Penaksiran Risiko Aktivitas Pengendalian Informasi dan Komunikasi Monitoring/ Pemantauan

Komponen Pengendalian Intern Ling. Pengendalian Penaksiran Risiko Aktivitas Pengendalian Informasi dan Komunikasi Monitoring/ Pemantauan • Integritas dan Nilai Etik • Komitmen thd kompetensi • Dewan Direksi dan Komite Audit • Gaya manajemen • Struktur Organisasi • Pemberian Wewenang & Tg. Jawab. • Praktek dan Kekbijakan SDM • Perubahan dlm Ling. Operasi • Personel Baru • Sistim Informasi baru/. Diperbaiki. • Teknologi Baru • Lini Produk baru • Restrukturisasi Perusahaan • Operasi Luar Negeri • Standar Akuntansi Baru • Review thd • Golongan • Penentuan kinerja Transaksi Design • Pengolahan • Bagaimana • Operasi Informasi Transaksi dimulai Pengendalian Tepat waktu • Pengendalian • Catatan Fisik Akuntansi dan • Pengambilan Informasi tindakan Koreksi. • Pemisahan Tugas Pendukung • Pengolahan Akuntansi