AUDIT OF ACQUISITION PAYMENT CYCLE Siklus perolehan dan

  • Slides: 3
Download presentation
AUDIT OF ACQUISITION & PAYMENT CYCLE Siklus perolehan dan pembayaran meliputi dua golongan transaksi

AUDIT OF ACQUISITION & PAYMENT CYCLE Siklus perolehan dan pembayaran meliputi dua golongan transaksi yang berbeda: perolehan barang dan jasa dan pengeluaran kas untuk perolehan tersebut. Retur pembelian dan pengurangan harga juga merupakan satu golongan transaksi. HAKEKAT SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN Siklus tersebut biasanya dimulai dengan pengajuan permintaan pembelian oleh seorang pegawai berwenang yang membutuhkan barang dan jasa. Ada empat fungsi usaha pada siklus perolehan dan pembayaran umum: v Pemrosesan order pembelian. Dokumen dan catatan yang terlibat adalah permintaan pembelian, dan order pembelian. Otorisasi yang memadai untuk perolehan merupakan bagian utama dari fungsi ini sebab otorisasi akan menjamin bahwa setiap barang dan jasa memang sesuai dengan kepentingan perusahaan. Setelah perolehan disetujui harus ada pengajuan order untuk membeli barang dan jasa. Biaasanya dibentuk bagian pembelian untuk memastikan kualitas yang baik dengan harga yang minimum. Dan bagian pembelian tidak bertanggung jawab mengotorisasi perolehan dan penerimaan barang. Semua order pembelian harus prenumbered. v Penerimaan barang dan jasa Dokumen yang terlibat adalah laporan penerimaan barang yang berisi tentang barang saat diterima, tanggal penerimaan, dll. Biasanya dilakukan oleh bagian penerimaan sebagai bukti bahwa barang sudah diterima dan diperiksa. Rangkapan laporan penerimaan barang dikirim ke bagian hutang usaha dan gudang. Untuk mencegah pencurian biasanya diawasi secara fisik. ‘ 11 1 Auditing Reskino, SE. Ak. M. Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http: //www. mercubuana. ac. id

AUDIT OF ACQUISITION & PAYMENT CYCLE PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Pengujian

AUDIT OF ACQUISITION & PAYMENT CYCLE PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif terbagi dalam dua area besar yaitu Pengujian akuisisi dan pengujian atas pembayaran. Pengujian Akuisisi Meliputi pemprosesan pesanan pembelian, penerimaan barang dan jasa, dan pengakuan hutang. Perolehan yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang di terima, sesuai dengan kepentingan teknik klien (keberadaan atau keterjadian). Kelengkapan dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap pengendalian intern yang efektif karena audit atas saldo hutang usaha membutuhkan waktu yang lama. Keakuratan Luas pengujian terinci atas banyak akun neraca dan beban akan tergantung pada evaluasi auditor atas efektifitas pengendalian intern melalui evaluasi yang tepat atas transaksi perolehan. Klasifikasi Pengujian Pembayaran Meliputi fungsi keempat yaitu pemprosesan dan pencatatan pengeluaran kas. Format pengujian yang akan dilakukan sama dengan pengujian akuisisi. PENGUJIAN ATAS SALSDO HUTANG USAHA Pada umumnya seluruh transaksi siklus akuisisi dan pembayaran masuk melalui utang dagang, maka akun tersebut adalah penting dalam seluruh audit pada siklus akuisisi dan pembayaran. Utang dagang merupakan kewajiban yang belum dijalankan untuk barang dan jasa yang diterima dalam suatu aktivitas bisnis. Utang dagang harus dipisah dari utang dan kewajiban dengan bunga. Suatu kewajiban merupakan utang dagang jika total jumlah dari kewajiban tersebut diketahuidan terutang pada tanggal neraca. Jika kewajiban tersebut memasukkan pembayaran bunga, maka harus dicatat sebagai wesel bayar, utang kontrak, utang hipotik, atau hutang obligasi ‘ 11 3 Auditing Reskino, SE. Ak. M. Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http: //www. mercubuana. ac. id

AUDIT OF ACQUISITION & PAYMENT CYCLE 2. Melaksanakan Pengujian Pisah Batas Pembelian Memeriksaan transaksi

AUDIT OF ACQUISITION & PAYMENT CYCLE 2. Melaksanakan Pengujian Pisah Batas Pembelian Memeriksaan transaksi pembelian dan retur pembelian, serta transaksi pengeluaran kas untuk pembayaran hutang usaha yang terjadi dalam beberapa minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, 3. Melakukan Pengujian Pisah Batas Pengeluaran Kas mengobservasi semua cek yang dibayarkan pada hari terakhir tahun yang diaudit 4. Melakukan Pencarian Hutang yang Belum Tercatat Memeriksa bukti-bukti yang mendukung transaksi pengeluaran kas yang dicatat setelah tanggal neraca. Memeriksa bukti kas keluar yang dibuat setelah tanggal neraca. Memeriksa catatan sediaan barang konsinyasi masuk Mempelajari peraturan perpajakan yang menyangkut bisnis klien. Melakukan review terhadap anggaran modal (capital budget), perintah kerja (work order), dan kontrak pembangunan untuk memperoleh bukti adanya hutang yang belum dicatat. Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci 1. Konfirmasi Hutang Usaha Kreditur yang dipilih untuk dikirimi surat konfirmasi adalah: o (1) kreditur yang melakukan penjualan yang besar kepada klien dalam tahun yang diaudit, o (2) kreditur yang memiliki akun berisi transaksi yang luar biasa sifatnya, o (3) kreditur mempunyai hubungan istimewa dengan klien(antara induk dengan anak perusahaan). 2. Merekonsiliasi Hutang yang Belum Dikonfirmasi dengan Laporan Pemasok Penyajian dan pengungkapan 1. Memeriksa Klasifikasi Hutang Usaha di Neraca ‘ 11 5 Auditing Reskino, SE. Ak. M. Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http: //www. mercubuana. ac. id