AUDIT INTERNAL TM 7 KERTAS KERJA Pengertian Kertas

  • Slides: 3
Download presentation
AUDIT INTERNAL TM 7 KERTAS KERJA Pengertian Kertas Kerja Kertas kerja (working paper) mendokumentasikan

AUDIT INTERNAL TM 7 KERTAS KERJA Pengertian Kertas Kerja Kertas kerja (working paper) mendokumentasikan audit. Kertas kerja berisi catatan informasi yang diperoleh dan analisis yang dilakukan selama proses audit. Kertas kerja disiapkan sejak saat auditor pertama kali memulai penugasannya hingga mereka menelaah tindakan perbaikan dan mengakhiri proyek audit. Kertas kerja berisi dokumentasi atas langkah-langkah berikut ini dalam proses audit: Rencana audit, termasuk program audit. Pemeriksaan dan evaluasi kecukupan dan efektivitas sistem kontrol internal. Prosedur-prosedur audit yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang dicapai. Penelaahan kertas kerja oleh penyelia. Laporan audit. Tindak lanjut dari tindakan perbaikan. Bab ini mencakup dan mengembangkan pedoman penyiapan kertas kerja audit yang ditetapkan dalam Practice Advisory 2330 -1, "Pencatatan Informasi, " yang terdapat pada Standar. Fungsi Kertas Kerja Auditor internal menyiapkan kertas kerja untuk beberapa tujuan yang berbeda: Untuk mendukung laporan audit. Kertas kerja yang terstruktur dengan baik memudahkan pengalihan dari materi yang ditulis selama audit menjadi halaman-halaman laporan audit interim dan final. Di samping itu auditor yang berpengalarnan senantiasa memikirkan laporan sepanjang keseluruhan penugasan audit. Hal ini membuat pekerjaan lapangan menjadi dan mengikuti arah yang benar. Apa pun yang tidak layak untuk dilaporkan bisa jadi tidak untuk ditelaah. ‘ 12 1 Audit Internal Suparno, SE. MM. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http: //www. mercubuana. ac. id

 Menjadi bagian dokumentasi yang disyaratkan oleh Undang-undang Praktik korupsi luar negeri Amerika Serikat

Menjadi bagian dokumentasi yang disyaratkan oleh Undang-undang Praktik korupsi luar negeri Amerika Serikat (U. S. Foreign Corrupt Practices Act). Undang-undang tersebut mensyaratkan perusahaan untuk mengembangkan dan menjaga system control akuntansi internal. Secara umum, auditor internal harus mengupayakan kertas kerja yang rapi, seragam, dapat relevan, ekonomis, lengkap secara wajar, sederhana, dan disusun secara logis. Menjaga Kerapian Kertas Kerja Kertas kerja yang rapi mencerminkan pemikiran yang rapi. Kertas kerja seperti ini mem. . langsung mengenai kecermatan dan profesionalisme. Semua nama dan jabatan harus dicetak dengan jelas dan mudah dipahami. Hanya satu sisi lembar kerja yang harus digunakan; karena materi pada halaman belakang bisa terlewatkan. Kertas keria digunakan dalam sidang pengadilan. Kertas kerja yang berantakan tidak layak menjadi bukti. Menjaga Keseragaman Kertas Kerja Semua kertas kerja harus disiapkan pada kertas dengan ukuran dan tampilan yang sama ukuran lebih kecil harus dilekatkan ke lembar kertas berukuran standar. Kertas berukuran lebih besar seharusnya dilipat sehingga memudahkan penelaahan yang akan dilakukan. Map yang memiliki penjepit berbentuk lingkaran cukup baik digunakan sebagai kertas seperti ini mencegah tercecernya kertas dan kertas kerja juga bisa disortir, disortir ulang ditambah atau dihilangkan tanpa kesulitan. Pembatas dapat disisipkan untuk memisahkan bagian audit. Hasil cetak komputer dan catatan elektronik juga harus disiapkan. Menyiapkan Kertas Kerja agar Dapat Dipahami Kertas kerja haruslah jelas dan dapat dipahami, tanpa membutuhkan informasi. Setiap orang yang membaca kertas kerja tersebut harus dapat memahami apa yang diputuskan auditor untuk dilakukan, apa yang telah mereka lakukan, apa yang mereka temukan, apa kesimpulan yang diambil dan apa saja yang tidak diputuskan untuk diambil. ‘ 12 3 Audit Internal Suparno, SE. MM. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http: //www. mercubuana. ac. id

 Untuk menjadi latar belakang dan data referensi untuk penelaahan selanjutnya. Penugasan audit sering

Untuk menjadi latar belakang dan data referensi untuk penelaahan selanjutnya. Penugasan audit sering kali diulang atau ditindaklanjuti. Kertas kerja yang profesional membuat audit rutin lebih mudah dan lebih efisien. Untuk membantu memfasilitasi penelaahan rekan sejawat (peer review). Makin banyak organisas, audit internal yang terlibat dalam program kontrol mutu dan evaluasi mandiri. Baik auditor eksternal atau konsultan perlu mengevaluasi aktivitas audit internal. Kertas kerja menjadi dasar untuk mengevaluasi program jaminan mutu departemen audit internal, yang menunjukkan kepatuhan dengan Standar. Menjadi bagian dokumentasi yang disyaratkan oleh Undang-undang Praktik Korupsi Luar Nege Amerika Serikat (U. S. Foreign Corrupt Practices Act). Undang-undang tersebut mensyaratkaz Semua nama dan jabatan harus dicetak dengan jelas dan mudah dipahami. Hanya satu sisi lembar kea yang harus digunakan; karena materi pada halaman belakang bisa terlewatkan. Kertas kerja telah lama digunakan dalam sidang pengadilan. Kertas kerja yang berantakan tidak layak menjadi bukti. Menjaga Keseragaman Kertas Kerja Semua kertas kerja harus disiapkan pada kertas dengan ukuran dan tampilan yang sama. Kertas ukuran lebih kecil harus dilekatkan ke lembar kertas berukuran standar. Kertas berukuran lebih besar seharusnya dilipat sehingga memudahkan penelaahan yang akan dilakukan. Map yang memiliki penjepit berbentuk lingkaran cukup baik digunakan sebagai kertas kerja audit seperti ini mencegah tercecernya kertas dan kertas kerja juga bisa disortir, disortir ulang, ditamhai dihilangkan tanpa kesulitan. Pembatas dapat disisipkan untuk memisahkan bagian: bagian dokumen audit. Hasil cetak komputer dan catatan elektronik juga harus disiapkan. Menyiapkan Kertas Kerja agar Dapat Dipahami Kertas kerja haruslah jelas dan dapat dipahami, tanpa membutuhkan informasi tambahan. Setiap orang yang membaca kertas kerja tersebut harus dapat memahami ‘ 12 5 Audit Internal Suparno, SE. MM. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http: //www. mercubuana. ac. id