ATURAN PRODUKSI UNTUK SUATU FSA Aturan Produksi Bahasa
ATURAN PRODUKSI UNTUK SUATU FSA
Aturan Produksi Bahasa Reguler : Definisi : Sebuah Otomata menspesifikasikan sebuah bahasa sebagai himpunan semua untai yang menggerakan dari State Awal ke State Akhir Contoh : Sebuah Otomata Berikut menerima Ekspresi Reguler ; aa ba
A a B a b a D C Otomata dengan ER : aa ba
Selain dengan ER, Suatu Otomata dapat dikonstruksikan dengan apa yang disebut Aturan Produksi (AP) untuk suatu tata bahasa reguler Batasan AP untuk bahasa reguler adalah : Sebuah Simbol Variabel (nama State) : Maksimal memiliki sebuah Simbol Variabel dan terletak paling kanan (input)
dibaca menghasilkan : Sebuah Simbol Variabel atau Simbol Non Terminal (nama State) dimana Simbol ini masih bisa diturunkan : Berupa Simbol Terminal yang suddah tidak bisa diturunkan lagi, jika mengandung Simbil Non Terminal maka Maksimal memiliki sebuah Simbol Variabel dan terletak paling kanan (input)
Suatu tata bahasa didefinisikan dengan 4 tupel, yaitu : G={V, T, P, S} V : Himpunan Simbol Non Terminal (Nama State) T : Himpunan Simbol Terminal (Nama Input) P : Himpunan Aturan Produksi S : Simbol State Awal
Dalam mengkonstruksikan Aturan Produksi tata bahasa reguler dari sebuah FSA adalah memperhatikan State-State yang bisa menuju ke State Akhir, Misalkan diketahui FSA : b q 0 a q 1 b a q 2
Kita Ganti nama semua state yaitu : q 0 = S, q 1 = A, q 2 tidak diganti karestate akhir dan dari q 2 tidak ada busur keluar, sehingga menjadi b S a A a b Aturan Produksinya : S a. A, S b, A a, A b. A S a. A dan S b ditulis S a. A b A a dan A b. A ditulis A a b. A
Sehingga 4 Tupel G = {V, T, P, S} untuk FSA di atas adalah : V={S, A} T={a, b} P={S a. A b, A a b. A} S=A
Contoh 1 : Konstruksikan Aturan Produksi dari FSA berikut a q 0 b q 4 a b q 1 b b a q 5 q 6 q 2 b q 3
Kita Ganti Nama semua state q 0=S, q 1=A, q 2=B, q 3 =E, q 4=C, q 5=D, q 6 =F, sehingga menjadi a S b C a b A b b a D F B b E
Maka Aturan Produksinya : S a. A, S b. C, S karena S state akhir dan punya busur keluar, A b. B, B a. S, B b. E, C b. D, D a. F, D b. S, jadi diperoleh 4 Tupel G = {V, T, P, S} yaitu V = {S, A, B, C, D} T = {a, b} P = {S a. A b. C , A b. B, B a. S b. E, C b. D, D a. F b. S} S=S
Contoh 2 : Konstruksikan Aturan Produksi dari FSA berikut b a q 0 a q 1 b q 2 a q 3
Kita ganti nama-nama state yaitu : q 0 = S, q 1 = A, q 2 = B, q 3 =C sehingga FSA menjadi berikut : b a S a A b B a C
Maka Aturan Produksinya : S a. A, S a. S, S karena S state akhir dan punya busur keluar, A b. B, B a. C, B b. A, B karena state B state akhir, jadi diperoleh 4 Tupel G = {V, T, P, S} yaitu V = {S, A, B} T = {a, b} P = {S a. A a. S , A b. B, B a. C b. A } S = State Awal
Contoh 3 : Konstruksikan Aturan Produksi dari FSA berikut b q 0 a q 1 b q 4 b q 2 a a q 5 b q 6 a q 3
Contoh 4 : Konstruksikan Aturan Produksi dari FSA berikut b q 0 a b q 4 a q 1 b a q 5 b q 2 a q 3
Contoh 5 : Konstruksikan Aturan Produksi dari FSA berikut a a q 0 b q 3 b q 1 c q 2
Contoh 6 : Diketahui 5 Tupel dari sebuah FSA sebagai berikut : V = {S, A, B} T = {0, 1} P = { S 0 B 1 A , A 0 A 1 S, B 0 S 1 A } S = State Awal Gambarkan Graph Transisi dari FSA tersebut
Contoh 7 : Diketahui 5 Tupel dari sebuah FSA sebagai berikut : V = {S, A, B, C} T = {0, 1} P = { S 0 A 1 C 0, A 0 C 1 B, B 0 A 1 C 0, C 0 C 0 } S = State Awal Gambarkan Graph Transisi dari FSA tersebut
- Slides: 20