ASURANSI MATERI MATAKULIAH LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN BUKAN
ASURANSI MATERI MATAKULIAH LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN BUKAN BANK
PENDAHULUAN PENGERTIAN • Kata asuransi berasal dari bahasa Belanda assurantie yang bukan istilah asli Belanda melainkan dari bahasa Latin assecurare yang berarti meyakinkan orang. Dari bahasa Belanda juga dikenal assuradeur yang berarti penanggung dan geassureerde yang berarti tertanggung. • Dalam bahasa Inggris dikenal dengan insurance yang berarti menanggung sesuatu yang mungkin atau tidak mungkin terjadi dan assurance menanggung sesuatu yang pasti terjadi. Tetapi secara umum diartikan sama antara insurance dan assurance yaitu pertanggungan
• Berdasarkan UU Hukum dagang Pasal 246 Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu.
• Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1992, tentang Usaha Perasuransian Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
MANFAAT ASURANSI 1. Rasa aman dan pelindungan 2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil 3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit 4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan 5. Alat penyebaran resiko 6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha Dimana tertanggung akan berani melakukan investasi yang dapat dicover atau ditutup perusahaan asuransi dengan tujuan untuk mengurangi resiko
RESIKO DAN KETIDAKPASTIAN • Risiko dalam industri perasuransian diartikan sebagai ketidak pastian dari kerugian finansial atau kemungkinan terjadi kerugian • Risiko selalu melibatkan 2 istilah yaitu ketidakpastian dan peluang kerugian finansiil • Ketidakpastian dan peluang kerugian dibedakan sbb: 1. Ketidakpastian ekonomis, yaitu ketidakpastian dari kebijaksanaan ekonomi 2. Ketidakpastian yang berkaitan dengan alam, yi ketidakpastian akan terjadinya badai, banjir dll 3. Ketidakpastian yang manusiawi, yaitu ketidakpastian terhadap terjadinya perang, pembunuhan atau pencurian dsb.
JENIS RISIKO 1. Risiko murni (Pure risk) Adalah suatu resiko yang jika terjadi akan memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi, tidak menimbulkan kerugian dan tidak memberikan keuntungan 2. Risiko spekulatif (Speculative risk) Adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan yaitu peluang mengalami kerugian finansial atau peluang memperoleh keuntungan. Perbedaan dengan risiko murni, dalam risiko murni kerugian terjadi atau tidak terjadi samasekali, sedangkan dalam risiko spekulatif kemungkinan terjadi kerugian atau keuntungan.
3. Risiko Individu (Individual risk) Dibagi menjadi 3 risiko yaitu: a. Risiko Pribadi yaitu risiko yang mempengaruhi kapasitas atau kemampuan seseorang memperoleh keuntungan. b. Risiko Harta yaitu risiko terjadinya kerugian keuangan apabila kita memiliki suatu benda atau harta yaitu adanya peluang harta tersebut untuk hilang, dicuri atau rusak. c. Risiko Tanggung Gugat yaitu risiko yang mungkin kita alami atau derita sebagai tanggung jawab akibat kerugian atau lukanya pihak lain.
CARA PENANGANAN RISIKO Risiko itu selalu ada di sekitar kita, ada beberapa cara dalam menangani risiko yi: 1. Menghindari risiko 2. Mengurangi risiko 3. Menahan risiko 4. Membagi risiko 5. Mentransfer risiko
PRINSIP-PRINSIP ASURANSI Prinsip-prinsip asuransi meliputi: 1. Insurable interest Merupakan hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan suatu risiko yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dan sesuatu yang dipertanggungkan
2. Utmost good faith (Itikad baik) Dalam menetapkan suatu kontrak atau persetujuan harus dilakukan dengan itikad baik. unsur-unsur yang merupakan pelanggaran terhadap prinsip utmost good faith yaitu: a. Non disclosure Tidak mengungkapkan fakta materiil dengan tidak sengaja b. Consealment Tidak memberi informasi fakta materiil dengan maksud menyembunyikan c. Fraudulent misrepresentation Kesengajaan memberi gambaran yang tidak sebenarnya atas fakta materiil d. Innocent misrepresentation Ketidaksengajaan memberi gambaran atau keterangan yang salah tentang fakta materiil
3. Indemnity yaitu mengembalikan posisi finansial tertanggung setelah terjadi kerugian, seperti pada posisi sebelum terjadi kerugian. Cara Pelaksanaan prinsip Indemnity: 1. Pembayaran tunai 2. Penggantian 3. Perbaikan 4. Pembangunan kembali
4. Proximate Cause adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu peristiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu kekuatan lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independen 5. Subrogation and contribution subrogation pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian. Prinsip kontribusi merupakan prinsip dimana penanggung berhak mengajak penanggung-penanggung lain yg memiliki kepentingan yg sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan belum tentu sama besar.
PERIL DAN HAZARD PERIL Secara sederhana dapat diartikan sebagai penyebab atau yang mungkin dapat menyebabkan suatu kerugian. Dalam polis asuransi yang dimaksud dengan penyebab kerugian adalah peril. Contoh peril: Kebakaran, kemalingan, badai, banjir dan ledakan
HAZARD adalah setiap keadaan yang dapat menciptakan atau mendorong kesempatan timbulnya kerugian dari suatu peril. Misalnya: kebakaran adalah suatu peril (penyebab kerugian). Akan tetapi bensin yang disimpan dekat kompor merupakan suatu hazard yaitu sesuatu yang dapat memberi atau mempercepat peluang peril kebakaran yang akan menyebabkan suatu kerugian. Contoh Peril dan Hazard: 1. Merokok dalam pabrik dinamit (Hazard) 2. Terjadi letusan di dalam ruang mesin (Peril) 3. Rem mobil yang tidak berfungsi (Hazard) 4. Tabrakan yg melibatkan bus atau kendaraan lain (Peril) 5. Kebanjiran yang mengakibatkan kerugian besar para petani (Peril)
HAZARD dibedakan menjadi 3 bentuk yaitu: 1. Physical Hazard Adalah hazard yang timbul dari kondisi fisik, penggunaan barang yang dipertanggungkan 2. Morale Hazard Bukan keadaan yang merupakan keadaan yang tidak bersifat fisik akan tetapi berkaitan dengan sifat dan tindakan tertanggung. Morale hazard adalah hazard akibat kelalaian dan tindakan yang tidak bertanggung jawab seseorang yang akan menyebabkan terjadinya suatu kerugian. Contoh: a. tidak menggunakan sabuk pengaman saat mengendarai mobil b. meninggalkan mobil tanpa terkunci sama sekali karena mobil tersebut telah diasuransikan
3. Moral Hazard juga bukan merupakan keadaan yang bersifat fisik yang dapat memperbesar peluang terjadinya kerugian, tetapi berkaitan dengan sifat dan tindakan tertanggung. Moral Hazard adalah hazard di mana seseorang dengan sengaja menyebabkan suatu kerugian dengan maksud memperoleh uang asuransi atau kompensasi lain. Contoh: a. toko sengaja dibakar untuk mendapatkan uang asuransi b. bensin sengaja disimpan dekat api dalam suatu ruangan yang telah dipertanggungkan
• PENGGOLONGAN ASURANSI PENGGOLONGAN BERDASARKAN SIFAT PELAKSANAAN 1. Asuransi Sukarela Asuransi yang pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela 2. Asuransi wajib Merupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait • ASURANSI JUGA DIBAGI 2 KATEGORI 1. Personal lines Yaitu berkaitan dengan jenis-jenis asuransi yang menanggung milik individu, risiko pribadi 2. Commercial lines Berkaitan dg risiko usaha yang mungkin dihadapi
JENIS USAHA PERASURANSIAN 1. Berdasarkan UU No. 2 tahun 1992 Jenis usaha perasuransian meliputi: a. Asuransi Kerugian (non life insurance) yaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti b. Asuransi Jiwa (life insurance)
c. Reasuransi (reinsurance) adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan yang dipertanggungkan atau sering disebut asuransi dari asuransi. Disini berarti terjadi sistem penyebaran risiko dimana penanggung menyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya kepada penanggung yang lain.
2. Berdasarkan The Chartered Insurance Institute, London a. Asuransi Harta Merupakan pertanggungan untuk semua milik yang berupa harta benda yang memiliki risiko atau bahaya kebakaran, kecurian, tenggelam di laut. Jenis asuransi ini terdiri dari: 1. Asuransi kebakaran 2. Asuransi pengangkutan 3. Asuransi penerbangan 4. Asuransi kecelakaan b. Asuransi Tanggung Gugat c. Asuransi Jiwa
- Slides: 21