Asuhan pada remaja dalam koteks kesehatan Reproduksi Berdasarkan
Asuhan pada remaja dalam koteks kesehatan Reproduksi Berdasarkan konsep Evidence Based Raudhatun Nuzul ZA, S. ST. , M. Kes
Kesehatan Reproduksi Menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.
Perubahan Fisik, Biologis, Psikososial Remaja • Tumbuh Kembang Remaja. Masa remaja dibedakan dalam : · Masa remaja awal, 10 – 13 tahun. ·Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun. ·Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun
Pertumbuhan Fisik Pada Remaja Perempuan : • Mulai menstruasi. q. Payudara dan panggul membesar. q. Indung telur membesar. q. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat. q. Vagina mengeluarkan cairan. q. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
q. Tubuh bertambah tinggi (Lengan dan Tungkai kaki bertambah panjang ) q. Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi. q. Kaki dan tangan bertambah besar q. Keringat bertambah banyak q. Indung telur mulai membesar dan berfungsi sebagai organ reproduksi
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki : q. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan berat. q. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin. q. Tumbuh kumis. q. Mengalami mimpi basah. q. Tumbuh jakun. q. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
q. Penis dan buah zakar membesar. q. Tubuh bertambah berat dan tinggi q Keringat bertambah banyak q. Kulit dan rambut mulai berminyak q. Lengan dan tungkai kaki bertambah besar q. Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi
Masalah pada organ kesehatan reproduksi remaja 1. Akibat hubungan seksual pranikah bagi remaja adalah: • IMS atau HIV/AIDS • kehamilan yg tdk diinginkan • pengguguran kehamilan yang tidak aman, • infeksi organ reproduksi, k • kemandulan dan • kematian akibat perdarahan dan keracunan hamil
• Trauma kejiwaan (rendah diri, depresi, rasa berdosa, hilang harapan masa depan, remaja perempuan tidak perawan dan remaja laki-laki tidak perjaka. • Hilangnya masa depan yg cerah. • Melahirkan bayi yang kurang atau tidak sehat
2. Akibat hubungan seksual pranikah bagi keluarga adalah: • Menimbulkan aib keluarga, • beban ekonomi keluarga bertambah, • pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan (ejekan masyarkat disekitarnya)
3. Akibat hubungan seksual pranikah bagi masyarakat adalah: • Meningkatkan remaja putus sekolah • kualitas masyarakat menurun • meningkatnya angka kematian ibu dan bayi • derajat kesehatan reproduksi menurun • menambah beban ekonomi masyarakat sehingga derajat kesehatan masyarakat menurun.
• Penggunaan NAPZA Perilaku seks bebas sudah merupakan hal yang biasa bagi dikalangan para pecandu. Akibatnya risiko tertular HIV/AIDS tinggi di kalangan remaja • Kekerasan seksual dikalangan remaja Dari segi fisik dapat terjadi gangguan pada organ reproduksi seperti infeksi, kerusakan selaput dara dll, serta luka pada bagian tubuh yang lain akibat perlawanan atau penganiayaan.
Kehamilan remaja (teen age pregnancy) • Pernikahan secara dadakan atau married by accidenct sering terjadi pada remaja usia kurang dari 20 tahun maka banyak risiko yang kemungkinan terjadi antara lain : secara fisik seperti anemia, keguguran, pre-eklamsia, persalinan operatif, perdarahan pasca partum, mudah terjadi infeksi.
• Remaja yang hamil akan mengalami stres. Stres yang berlebihan menimbulkan hiperemesis gravidarum (mual muntah yang berlebihan), terjadi kenaikan tekanan darah atau keracunan kehamilan yang disebut pre-eklampsia atau berlanjut menjadi eklampsia dan dapat mengancam jiwa dan meningkatkan angka kematian ibu.
• kehidupan sosialnya pun remaja akan gagal menikmati masa remajanya dan akan menerima sikap ungkapan yang negative karena dianggap memalukan, yang dapat menimbulkan sikap penolakan remaja terhadap bayi yang dikandungnya. Kehamilan remaja juga dapat menimbulkan berbagai konsekuensi psikososial seperti putus sekolah, rasa rendah diri dan kawin muda.
• Kawin muda atau pernikahan dini dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengetahuan remaja tentang sex dan sexualitas.
Unsafe abortion pada remaja • Aborsi tidak aman (Unsafe Abortion) adalah penghentian kehamilan yang dilakukan oleh orang yang tidak terlatih / kompeten dan menggunakan sarana yang tidak memadai, sehingga menimbulkan banyak komplikasi bahkan menyebabkan kematian.
Faktor 2 yg menyebabkan unsafe abortion : • Kehamilan yang terjadi akibat pemerkosaan. • Masalah ekonomi. • Alasan karir atau masih sekolah ( karena kehamilan dan konsekuensi lainnya yang dianggap dapat menghambat karir atau kegiatan belajar ). • Kehamilan karena incest
• Alasan kesehatan • Kegagalan pemakaian alat kontrasepsi. • Hamil diluar nikah • Masalah sosial • tenaga kesehatan yang kurang kompeten. • Aborsi dengan non tenaga kesehatan
Pendampingan pada remaja, PIKKRR • Pendampingan merupakan proses interaksi timbal balik (tidak satu arah) antara individu/ kelompok/ komunitas yang mendampingi dan individu/ kelompok/ komunitas yang didampingi yang bertujuan memotivasi dan mengorganisir individu/ kelompok/ komunitas dalam mengembangkan sumber daya dan potensi orang yang didampingi dan tidak menimbulkan ketergantungan terhadap orang yang mendampingi.
• Pengertian PIK-KRR adalah Suatu wadah yang dikelola dari oleh dan untuk remaja dalam memperoleh informasi dan pelayanan konseling tentang kesehatan reproduksi.
Tujuan umum dari PIK remaja adalah • untuk memberikan informasi PKBR, • pendewasaan usia perkawinan, • keterampilan hidup (life skills), • pelayanan konseling dan rujukan PKBR.
• (Data BKKBN) 60 % remaja mengaku telah melakukan atau mempraktekkan seks pra nikah, 70 % dari pengguna Narkoba adalah remaja, 50 % dari pengidap AIDS adalah kelompok umur remaja. Jadi sejumlah itulah remaja Indonesia terganggu kesempatannya untuk melanjutkan sekolah, memasukki dunia kerja, memulai keluarga dan menjadi anggota masyarakat secara baik. Sejumlah itu pula remaja yang tidak siap untuk melanjutkan tugas dan peran sebagai generasi penerus bangsa.
- Slides: 24