Asuhan Keperawatan Pada Karsinoma Tiroid Oleh Reny Chaidir

  • Slides: 36
Download presentation
Asuhan Keperawatan Pada Karsinoma Tiroid Oleh Reny Chaidir, SKp, M. Kep

Asuhan Keperawatan Pada Karsinoma Tiroid Oleh Reny Chaidir, SKp, M. Kep

Kelenjar tiroid memiliki 2 jenis sel utama Sel folikuler menggunakan yodium dari darah untuk

Kelenjar tiroid memiliki 2 jenis sel utama Sel folikuler menggunakan yodium dari darah untuk membuat hormon tiroid , yang membantu mengatur metabolisme seseorang. Memiliki terlalu banyak hormon tiroid ( suatu kondisi yang disebut hipertiroidisme ) t. Memiliki hormon terlalu sedikit ( disebut hipotiroidisme ). Jumlah hormon tiroid yang dikeluarkan oleh tiroid diatur oleh kelenjar hipofisis di dasar otak , yang membuat zat yang disebut thyroid-stimulating hormone ( TSH ). Sel C ( juga disebut sel parafollicular ) membuat kalsitonin , hormon yang membantu mengontrol bagaimana tubuh menggunakan kalsium. Sel-sel lain yang kurang umum pada kelenjar tiroid termasuk sel-sel sistem kekebalan tubuh ( limfosit ) dan mendukung ( stroma ) sel

Menurut WHO Tumor epitel maligna tiroi dibagi : Karsinoma 2. Karsinoma 3. Karsinoma 4.

Menurut WHO Tumor epitel maligna tiroi dibagi : Karsinoma 2. Karsinoma 3. Karsinoma 4. Karsinoma 5. Dll 1. Folikuler papilar Medular Berdiferensiasi buruk (Anaplastik)

4 Tipe Jaringan karsinoma tiroid (Mc Kenzi, 1971) 1. 2. 3. 4. Karsinoma Tiroid

4 Tipe Jaringan karsinoma tiroid (Mc Kenzi, 1971) 1. 2. 3. 4. Karsinoma Tiroid Papilar tiroid folikular Tiroid Medular Tiroid Anaplastik

1. KARSINOMA PAPILAR • Merupakan tipe kanker tiroid yang sering ditemukan, banyak pada wanita

1. KARSINOMA PAPILAR • Merupakan tipe kanker tiroid yang sering ditemukan, banyak pada wanita atau kelompok usia diatas 40 tahun. Karsinoma Papilar merupakan tumor yang perkembangannya lambat dan dapat muncul bertahun-tahun sebelum menyebar ke daerah nodes limpa. Ketika tumor terlokalisir di kelenjar tiroid, prognosisnya baik apabila dilakukan tindakan Tiroidektomi parsial atau total.

2. KARSINOMA FOLIKULAR • Terdapat kira-kira 25 % dari seluruh karsinoma tiroid yang ada,

2. KARSINOMA FOLIKULAR • Terdapat kira-kira 25 % dari seluruh karsinoma tiroid yang ada, terutama mengenai kelompok usia diatas 50 tahun. Menyerang pembuluh darah yang kemudian menyebar ke tulang dan jaringan paru. Jarang menyebar ke daerah nodes limpa tapi dapat melekat/menempel di trakea, otot leher, pembuluh darah besar dan kulit, yang kemudian menyebabkan dispnea serta disfagia. Bila tumor mengenai “The Recurrent Laringeal Nerves”, suara klien menjadi serak. Prognosisnya baik bila metastasenya masih sedikit pada saat diagnosa ditetapkan

3. KARSINOMA MEDULAR • Timbul di jaringan tiroid parafolikular. Banyaknya 5 – 10 %

3. KARSINOMA MEDULAR • Timbul di jaringan tiroid parafolikular. Banyaknya 5 – 10 % dari seluruh karsinoma tiroid dan umumnya mengenai orang yang berusia diatas 50 tahun. Penyebarannya melewati nodes limpa dan menyerang struktur di sekelilingnya. Tumor ini sering terjadi dan merupakan bagian dari Multiple Endocrine Neoplasia (MEN) Tipe II yang juga bagian dari penyakit endokrin, dimana terdapat sekresi yang berlebihan dari kalsitonin, ACTH, prostaglandin dan serotonin.

4. KARSINOMA ANAPLASTIK Merupakan tumor yang berkembang dengan cepat dan luar biasa agresif. Kanker

4. KARSINOMA ANAPLASTIK Merupakan tumor yang berkembang dengan cepat dan luar biasa agresif. Kanker jenis ini secara langsung menyerang struktur yang berdekatan, yang menimbulkan gejala seperti: - Stridor (suara serak/parau, suara nafas terdengar nyaring) - Suara serak - Disfagia Prognosisnya jelek dan hampir sebagian besar klien meninggal kira-kira 1 tahun setelah diagnosa ditetapkan. Klien dengan diagnosa karsinoma anaplastik dapat diobati dengan pembedahan paliatif, radiasi dan kemoterapi. •

Gambaran Klinis • - Kecurigaan klinis adanya karsinoma tiroid didasarkan pada observasi yang dikonfirmasikan

Gambaran Klinis • - Kecurigaan klinis adanya karsinoma tiroid didasarkan pada observasi yang dikonfirmasikan dengan pemeriksaan patologis dan dibagi dalam kecurigaan tinggi, sedang dan rendah. Yang termasuk kecurigaan tinggi adalah: Riwayat neoplasma endokrin multipel dalam keluarga. Pertumbuhan tumor cepat. Nodul teraba keras. Fiksasi daerah sekitar. Paralisis pita suara. Pembesaran kelenjar limpa regional. Adanya metastasis jauh.

Kecurigaan sedang adalah : - Usia < 20 tahun atau >60 tahun - Riwayat

Kecurigaan sedang adalah : - Usia < 20 tahun atau >60 tahun - Riwayat radiasi leher - Jenis kelamin pria dengan nodul soliter. - Tidak jelas adanya fiksasi daerah sekitar. - Diameter lebih besar dari 4 cm dan kistik Kecurigaan rendah adalah: tanda atau gejala diluar/selain yang disebutkan diatas.

Secara klinis karsinoma tiroid dibagi menjadi kelas-kelas, yaitu: I. III. IV. Infra Tiroid. Metastasis

Secara klinis karsinoma tiroid dibagi menjadi kelas-kelas, yaitu: I. III. IV. Infra Tiroid. Metastasis Kelenjar Limpa Leher. Invasi Ekstra Tiroid. Metastasis Jauh.

 Gejala klinis yang dijumpai dapat berupa penekanan organ sekitar, gangguan dan rasa sakit

Gejala klinis yang dijumpai dapat berupa penekanan organ sekitar, gangguan dan rasa sakit waktu menelan, sulit benafas, suara serak, limfadenopati leher serta dapat terjadi metastasi jauh. Paling sering ke paru-paru, tulang dan hati

Penatalaksanaan 1. 2. 3. 4. 5. Operasi (Tiroidektomi). Radiasi internal/eksternal. Kemoterapi. Hormonal. Lain-lain.

Penatalaksanaan 1. 2. 3. 4. 5. Operasi (Tiroidektomi). Radiasi internal/eksternal. Kemoterapi. Hormonal. Lain-lain.

Evaluasi • Dilakukan dengan pemeriksaan sidik seluruh tubuh, dikombinasi dengan pemeriksaan kadar tiroiglobulin (Tg)

Evaluasi • Dilakukan dengan pemeriksaan sidik seluruh tubuh, dikombinasi dengan pemeriksaan kadar tiroiglobulin (Tg) serum secara berkala pada 3 -6 bulan pertama. Tg dipengaruhi oleh TSH dan cenderung meningkat bila masih ada sisa kelenjar tiroid. Kadar Tg kurang dari 1 ng ml selama hormon dihentikan, menunjukkan terapi ablasi telah berhasil. Tg dianggap sebagai pertanda karsinoma tiroid yang cukup sensitif tetapi tidak spesifik. Pemeriksaan kadar kalsitonin untuk karsinoma medular merupakan petunjuk adanya metastasis.

 Evaluasi berkala sangat penting karena karsinoma tiroid yang sudah dinyatakan berhasil ablasinya ternyata

Evaluasi berkala sangat penting karena karsinoma tiroid yang sudah dinyatakan berhasil ablasinya ternyata setelah 5 -10 tahun proses keganasan bisa timbul kembali. Dianjurkan kontrol 1 tahun untuk 5 tahun pertama setelah dinyatakan ablasi total berhasil, kemudian tiap 2 tahun sekali.

Laboratorium dan Radiologi • • DL SGOT SGPT BSH- > 40 tahun EKG- Foto

Laboratorium dan Radiologi • • DL SGOT SGPT BSH- > 40 tahun EKG- Foto Servikal → Foto Thoraks BMR (Basal Metabolic Rate) → 3 hari berturut pada malam hari. Pemeriksaan T 3 dan T 4

Diagnosa Keperawatan Diagnosa Pre Operatisi 1. Ansietas berhubungan dengan faktor kurang pengetahuan tentang kejadian

Diagnosa Keperawatan Diagnosa Pre Operatisi 1. Ansietas berhubungan dengan faktor kurang pengetahuan tentang kejadian pra operasi dan pasca operasi, takut tentang beberapa aspek pembedahan. Tujuan : Klien mengungkapkan ansietas berkurang/hilang. Kriteria evaluasi: Klien melaporkan lebih sedikit perasaan gugup, mengungkapkan pe-mahaman tentang kejadian pra operasi dan pasca operasi, postur tubuh riileks. •

Rencana Tindakan : NO INTERVENSI RASIONAL 1 Jelaskan apa yang terjadi selama periode pra

Rencana Tindakan : NO INTERVENSI RASIONAL 1 Jelaskan apa yang terjadi selama periode pra operasi dan pasca operasi, termasuk test laboratorium pra op, persiapan kulit, alasan status puasa, obat-obatan pre op, aktifitas area tunggu, tinggal diruang pemulihan dan program pasca operasi. Informasikan klien bahwa obatnya tersedia bila diperlukan untuk mengontrol nyeri, anjurkan untuk memberitahu nyeri dan meminta obat nyeri sebelum nyerinya bertambah hebat. Pengetahuan tentang apa yang diper-lukan membantu mengurangi ansie-tas & meningkatkan kerjasama klien selama pemulihan, mempertahankan kadar analgesik darah konstan, memberikan kontrol nyeri terbaik. 2 Informasikan klien bahwa ada suara serak & ketidaknyamanan menelan dapat dialami setelah pembedahan, tetapi akan hilang secara bertahap dengan berkurangnya bengkak ± 3 -5 hari. Pengetahuan tentang apa yang diperkirakan membantu mengurangi an-sietas.

3 Ajarkan & biarkan klien mempraktekkan bagaimana menyokong leher untuk menghindari tegangan pada insisi

3 Ajarkan & biarkan klien mempraktekkan bagaimana menyokong leher untuk menghindari tegangan pada insisi bila turun dari tempat tidur atau batuk. Praktek aktifitas pasca operasi membantu menjamin penurunan program pasca operasi terkomplikasi. 4 Biarkan klien dan keluarga mengungkapkan perasaan tentang pengalaman pembedahan, perbaiki jika ada kekeliruan konsep. Rujuk pertanyaan khusus tentang pembedahan kepada ahli bedah. Dengan mengungkapkan perasaan membantu pemecahan masalah dan memungkinkan pemberi perawatan untuk mengidentifikasi kekeliruan yang dapat menjadi sumber kekuatan. Keluarga adalah sistem pendukung bagi klien. Agar efektif, sistem pendukung harus mempunyai mekanisme yang kuat.

5 Lengkapi daftar aktifitas pada daftar cek Daftar cek pre op, beritahu dokter jika

5 Lengkapi daftar aktifitas pada daftar cek Daftar cek pre op, beritahu dokter jika ada kelainan memastikan semua dari test Lab. pre op. aktifi-tas yang diperlukan telah lengkap. Aktifitas ini dirancang untuk memas-tikan klien telah siap secara fisiologis untuk operasi dan mengurangi resiko lamanya penyembuhan.

2. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan ketakutan berkaitan dengan diagnosis kanker yang baru

2. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan ketakutan berkaitan dengan diagnosis kanker yang baru saja diterima, masalah potensial ketidak pastian masa depan.

Tujuan: - Klien dan keluarga dapat beradaptasi secara konstruktif terhadap krisis. - Klien dan

Tujuan: - Klien dan keluarga dapat beradaptasi secara konstruktif terhadap krisis. - Klien dan keluarga mampu mengkomunikasikan secara terbuka dan efektif diantara anggota keluarga. Kriteria: - Sering mengungkapkan perasaan terhadap perawat/dokter. - Berpartisipasi dalam perawatan anggota keluarga yang sakit. - Mempertahankan sistem fungsional saling mendukung antar tiap anggota keluarga. •

No Intervensi Rasional 1 Bantu klien & keluarga dalam menghadapi ke -khawatiran terhadap situasi:

No Intervensi Rasional 1 Bantu klien & keluarga dalam menghadapi ke -khawatiran terhadap situasi: resikonya, pilihan yang ada serta bantuan yang didapat. Klien & keluarga mengetahui segala sesuatu yang mungkin dapat menyebabkan kekhawatiran serta dapat mengatasi nya. 2 Ciptakan lingkungan rumah sakit yang bersifat pribadi & mendukung untuk klien & keluarga. 3 Libatkan anggota keluarga dalam perawatan anggota keluarga yang sakit bila memungkinkan. 4 Bantu anggota keluarga untuk mengubah harapan-harapan klien yang sakit dalam suatu sikap yang realistis. 5 Buatlah daftar bantuan profesional lain bila masalah-masalah meluas diluar batas-batas keperawatan. Klien merasa terlindungi rasa amannya. Klien mendapat perhatian & kasih sayang dari keluarga-nya & keluarga dapat berperan lebih aktif dalam merawat klien. Harapan yang tidak realistis membuat kelurga berpikir tidak objektif. Dengan mengetahui bantuan profesional diharapkan klien & keluarga dapat mencari alternatif & usaha lain dalam mengobati & merawat klien.

Diagnosa Post Operasi 3. Bersihan Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi akibat adanya

Diagnosa Post Operasi 3. Bersihan Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi akibat adanya perdarahan atau edem pada tempat pembedahan, kerusakan saraf laringeal atau luka pada kelenjar paratiroid. Tujuan: - Paru-paru klien bersih. - Pola nafas klien berada dalam batas normal. - Klien dapat berbicara dengan suara biasa.

N O 1 INTERVENSI Monitor tanda-tanda respiratori distres, sianosis, takipnea & nafas yang berbunyi.

N O 1 INTERVENSI Monitor tanda-tanda respiratori distres, sianosis, takipnea & nafas yang berbunyi. 2 Periksa balutan leher setiap jam pada periode awal post op, kemudian tiap 4 jam. 3 Monitor frekuensi & jumlah drainase serta kekuatan balutan. 4 Periksa sensasi klien karena keketatan disekeliling tempat insisi. 5 Pertahankan klien dalam posisi semi fowler dengan diberi kantung es (ice bag) untuk 6 mengurangi bengkak. Anjurkan klien untuk berbicara setiap 2 jam 7 tanpa merubah nada atau keparauan suara. 8 Kaji adanya tanda Chvostek & Trousseau. 9 Identifikasi adanya mati rasa. 10 Monitor tingkat serum kalsium. Siapkan peralatan emergency untuk tracheostomy, suction, oksigen, perlengkapan benang jahit bedah dan kalsium IV, dalam keadaan siap pakai. RASIONAL • Memonitor & mengkaji terus-menerus dapat membantu untuk mendeteksi & mencegah masalah pernafasan. • Pembedahan didaerah leher dapat menyebabkan obstruksi jalan nafas karena adanya edem post op. • Dengan mempertahankan posisi & pemberian es dapat mengurangi pembengkakan. • Kerusakan pada saraf laringeal selama pembedahan tiroid dapat menyebabkan penutupan glottis. • Hipokalsemia, akibat dari kerusakan atau pemotongan kelenjar paratiroid dapat menyebabkan tetani & laringo-spasm.

4. Nyeri berhubungan dengan tiroidektomi. Tujuan : Nyeri berkurang/hilang. Kriteria: Menyangkal nyeri, tidak ada

4. Nyeri berhubungan dengan tiroidektomi. Tujuan : Nyeri berkurang/hilang. Kriteria: Menyangkal nyeri, tidak ada rintihan, ekspresi wajah rileks.

NO INTERVENSI RASIONAL 1 Berikan analgesik narkotik yang diresepkan & evaluasi keefektifannya. 2 Ingatkan

NO INTERVENSI RASIONAL 1 Berikan analgesik narkotik yang diresepkan & evaluasi keefektifannya. 2 Ingatkan klien untuk mengikuti tindakan untuk mencegah peregangan pada insisi seperti: - menyokong leher bila bergerak di tempat tidur & bila turun dari tempat tidur. - menghindari hiper ekstensi & fleksi akut leher. Analgesik narkotik perlu pada nye-ri hebat untuk memblok rasa nyeri. Peregangan pada garis jahitan ada-lah sumber ketidak nyamanan.

5. Resiko tinggi terhadap komplikasi berhubungan dengan tiroidektomi, edema pada dan sekitar insisi, pengangkatan

5. Resiko tinggi terhadap komplikasi berhubungan dengan tiroidektomi, edema pada dan sekitar insisi, pengangkatan tak sengaja dari para tiroid, perdarahan dan kerusakan saraf laringeal. Tujuan: Tidak terjadi komplikasi sampai klien pulang ke rumah (hari ke-7 – 10 post op). Kriteria : Tidak ada manifestasi dari perdarahan yang hebat, hiperkalemia, kerusakan saraf laringeal, obstruksi jalan nafas, ketidak seimbangan hormon tiroid dan infeksi.

NO INTERVENSI RASIONAL 1 Untuk mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan. Perdarahan: a. Pantau: - TD,

NO INTERVENSI RASIONAL 1 Untuk mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan. Perdarahan: a. Pantau: - TD, nadi, RR setiap 2 x 24 jam. Bila stabil setiap 4 jam. -Status balutan: inspeksi dirasakan dibelakang leher setiap 2 x 24 jam, kemudian setiap 8 jam setelahnya. b. Beritahu dokter bila drainase merah terang pada balutan/penurunan TD disertai pe-ningkatan frekuensi nadi & nafas. c. Tempatkan bel pada sisi tempat tidur & ins-truksikan klien untuk memberi tanda bila tersedak atau sensasi tekanan pada daerah insisi terasa. Bila gejala itu terjadi, kendur-kan balutan, cek TTV, inspeksi insisi, perta-hankan klien pada posisi semi fowler, beri-tahu dokter. Temuan ini menandakan perdarahan berlebihan dan perlu perhatian medis segera.

2 Obstruksi jalan nafas: a. Pantau pernafasan setiap 2 x 24 jam. Untuk mendeteksi

2 Obstruksi jalan nafas: a. Pantau pernafasan setiap 2 x 24 jam. Untuk mendeteksi tanda awal obstruksi pernafasan. b. Beritahu dokter bila keluhan ke-sulitan pernafasan, pernafasan tidak tera-tur atau tersedak. Temuan-temuan ini menandakan kompresi trakeal yang dapat disebab -kan oleh perdarahan, perhatian medis untuk mencegah henti nafas. c. Pertahankan posisi semi fowler dengan bantal dibelakang kepala untuk sokongan Posisi tegak memungkinkan ekspansi paru lebih penuh & membantu menu-runkan bengkak. d. Anjurkan penggunaan spirometri insentif setiap 2 jam untuk merangsang pernafas-an dalam. Pernafasan dalam mempertahankan alveoli terbuka untuk mencegah ate-lektasis. e. Jamin bahwa O 2 & suction siap Untuk digunakan bila

3 Infeksi luka: a. Ganti balutan sesuai program dengan menggunakan teknik steril. b. Beritahu

3 Infeksi luka: a. Ganti balutan sesuai program dengan menggunakan teknik steril. b. Beritahu dokter bila ada tanda in-feksi. Kerusakan saraf laringeal: a. Instruksikan klien untuk tidak banyak bi- cara. 4 Untuk melawan/mencegah masuknya bakteri. Temuan ini menandakan infeksi luka & perlu terapi antibiotik. Untuk menurunkan tegangan pada pita suara. b. Laporkan peningkatan suara serak & ke-lemahan suara. Perubahan-perubahan ini menunjuk-kan kerusakan saraf laringeal, dima-na hal ini tidak dapat disembuhkan. Hipokalsemia: a. Pantau laporan-laporan kalsium serum. Perubahan kadar kalsium serum ter-jadi sebelum manifestasi ketidak se-imbangan kalsium. b. Beritahu dokter bila keluhan. Temuan ini menandakan keluhan ke-bal, kesemutan pada bibir, hipokalse-mia & perlunya jari-jari/jari kaki, kedutam otot atau penggantian garam kalsium. kadar kalsium di bawah rentang normal.

Ketidakseimbangan hormon tiroid: a. Pantau kadar T 3 & T 4 serum. b. Berikan

Ketidakseimbangan hormon tiroid: a. Pantau kadar T 3 & T 4 serum. b. Berikan penggantian hormon tiroid sesu-ai pesanan. Untuk mendeteksi indikasi awal ketidakseimbangan hormon tiroid. Hormon tiroid penting untuk fungsi metabolik normal.

6. Resiko tinggi terhadap penatalaksanaan pemeliharaan di rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan

6. Resiko tinggi terhadap penatalaksanaan pemeliharaan di rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan di rumah. Tujuan : Klien mampu memenuhi rencana pemeliharaan dirumah. Kriteria: Klien mengungkapkan pemahaman tentang instruksi pulang, melakukan latihan dengan benar, mengungkapkan kepuasan dengan rencana perawatan dirumah.

NO INTERVENSI RASIONAL 1 Berikan instruksi untuk latihan leher fleksi, ekstensi & latihan rotasi

NO INTERVENSI RASIONAL 1 Berikan instruksi untuk latihan leher fleksi, ekstensi & latihan rotasi setelah jahitan di angkat hari ke-7. Latihan-latihan ini untuk memban-tu mencegah kontraktur otot leher. 2 Hubungi dokter bila ada tanda-tanda infeksi 3 4 Terapi antibiotik untuk mengatasi infeksi. Bila tiroidektomi total dilakukan, berikan Pemahaman hubungan informasi tentang obat pengganti & antara kon-disi & harus digunakan untuk sepanjang hidup. terapi membantu mengem-bangkan kepatuhan klien. Berikan instrumen tertulis untuk aktifitas perawatan diri, perjanjian, evaluasi & obat-obatan, klien kemudian evaluasi Instruksi verbal pemaham-an instruksi. mungkin mudah dilupakan.