ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN HIDROSEFALUS PERTEMUAN XIII
- Slides: 20
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN HIDROSEFALUS PERTEMUAN XIII Ns. WIDIA SARI, S. Kep. , M. Kep PRODI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa mampu melakukan simulasi keperawatan pada anak dengan hidrosefalus asuhan
Pendahuluan • Hidrosefalus merupakan gangguan yang terjadi akibat kelebihan cairan serebrospinal pada sistem saraf pusat. • Kasus ini merupakan salah satu masalah yang sering ditemui di bidang bedah saraf, yaitu sekitar 40% hingga 50% (Apriyanto, 2013) • Data menyebutkan bahwa hidrosefalus kongenital terjadi pada 3 dari 1000 kelahiran di Amerika Serikat dan ditemukan lebih banyak di negara berkembang seperti Brazil yaitu sebanyak 3, 16 dari 1000 kelahiran (Espay, 2013) • Di Indonesia ditemukan sebanyak 40% hingga 50% dari kunjungan berobat atau tindakan operasi bedah saraf (Ibrahim, dkk, 2012)
Pengertian • Hidrosefalus berasal dari bahasa yunani yaitu hydro = air, dan cephalus = kepala. • Hidrosefalus merupakan suatu gangguan pembentukan, aliran, maupun penyerapan dari cairan serebrospinal sehingga terjadi kelebihan cairan serebrospinal pada susunan saraf pusat (Espay, 2013) • Hidrosefalus adalah keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal (CSS) dengan peningkatan TIK sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS.
Etiologi • Penyebab hidrosefalus adalah 1. Kongenital: disebabkan oleh perkembangan janin dalam rahim, misalnya malformasi arnold-chiari, atau infeksi intrauteri 2. Didapat: disebabkan oleh infeksi, neoplasma, atau perdarahan
• Penyebab hidrosefalus: 1. Penyebab Prenatal : stenosis akuaduktus sylvii, malformasi dandy walker, infeksi in utero, lesi destruktif dan faktor genetik 2. Penyebab postnatal: lesi massa, kista arakhnoid, kista neuroepitelial, perdarahan, meningitis, dan gangguan aliran vena
Klasifikasi 1. Hidrosefalus Obstruktif - Kongenital: stenosis akuaduktus, kista dandy walkel, benign intracranial cysts, malformasi vaskular - Didapat: tumor (seperti ventrikel 3, regio pineal, fossa posterior), lessi massa lainnya, ventricular scarring 2. Hidrosefalus Komunikans - Kongenital: malformasi arnold chiri, ensefalokel, deformitas basis kranii - Didapat: infeksi, perdarahan, hipertensi vena, meningeal carcinomatosis, sekresi berlebihan CSF
Patofisiologi • Hidrosefalus terjadi karena ada gangguan absorbsi SCF dalam subarachnoid (comunicating hidrosefalus) dan atau obstruksi dalam ventrikel yang mencegah CSF masuk ke rongga subarachnoid karena infeksi, neoplasma, perdarahan, atau kelainan bentuk perkembangan otak janin (noncomunicating hidrosefalus). • Cairan terakumulasi dalam ventrikel dan mengakibatkan dilatasi ventrikel dan penekanan organ-organ yang terdapat dalam otak. • Penekanan organ didalam otak tersebut akan menyebabkan terjadinya peningkatan TIK.
Manifestasi Klinis • - Pada masa bayi Kepala membesar secara progresif Bagian fontanel tengkorak menonjol Fontanel tegang dan menonjol, khususnya yang tidak berdenyut - Distensi vena superfisial kulit kepala - Transiluminasi melalui tengkorak meningkat secara simetris - Mata turun bawah (sunset eyes)
• - Pada masa kanak-kanak Sakit kepala di dahi, mual, dan muntah Anoreksia Ataksia Kekakuan pada eksremitas bawah Kemerosotan prestasi sekolah atau kemampuan kognitif anak
Komplikasi • • • Peningkatan TIK Infeksi Malfungsi pirau Keterlambatan perkembangan kognitif, psikososial, dan fisik IQ menurun
Pemeriksaan Diagnostik • Pengukuran lingkar kepala • USG : untuk mendeteksi hidrosefalus pada periode prenatal, mengukur dan memonitor ukuran ventrikel terutama pada anak prematur. • CT Scan: mengukur dilatasi ventrikel secara kasar dan menentukan sumber obstruksi • Lumbal pungsi
Penatalaksanaan Medis • Tujuan pengobatan hidrosefalus adalah untuk mengurangi hidrosefalus, menangani komplikasi, mengatasi efek hidrosefalus atau gangguan perkembangan Tiga prinsip dalam pengeobatan hidrosefalus: 1. Mengurangi produksi CSS 2. Mempengaruhi hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbsi 3. Pengeluaran likuor (CSS) kedalam organ ekstrakranial
• Penatalaksanaan terdiri dari: 1. Non pembedahan: pemberian acetazolamide dan isosorbide atau furosemid untuk mengurangi produksi cairan serebrospinal 2. Pembedahan: pengangkatan penyebab obstruksi misalnya neoplasma, kista, atau hematoma. Pemasangan vp-shunt yang bertujuan untuk mengalirkan cairan serebrospinal yang berlebihan dari ventrikel ke ruang ekstra kranial, misalnya ke rongga pleura
Asuhan Keperawatan • Pengkajian Fokus pengkajian pada anak dengan hidrosefalus adalah: a. Riwayat Kesehatan b. Kaji adanya pembesaran kepala pada bayi, vena terlihat jelas pada kulit kepala, bunyi cracked-pot pada perkusi, tanda setting sun, penurunan kesadaran, opisthotonus, dan spastik pada ekstremitas bawah, tanda-tanda PTIK (pusing, muntah, papil edema), bingung. c. Kaji lingkar kepala d. Kaji ukuran ubun-ubun, bila menangis ubun-ubun menonjol e. Kaji perubahan tanda vital, khususnya pernafasan f. Kaji pola tidur, perilaku dan interaksi
Diagnosa Keperawatan • Post Op - Perubahan perfusi jaringan serebral b. d meningkatnya volume cairan serebrospinal, peningkatan TIK - Nyeri akut b. d pemasangan shunt - Resiko injuri b. d pemasangan shunt - Resiko infeksi b. d efek pemasangan shunt
Intervensi • a. b. c. d. e. Perubahan perfusi jaringan serebral b. d peningkatan TIK Observasi ketat tanda-tanda peningkatan TIK pantau TTV dan lingkar kepala setiap 8 jam Pantau tanda-tanda penurunan kesadaran Hindari sedasi Jangan memijat atau memompa shunt untuk memeriksa fungsinya f. Ajari keluarga untuk mengenal tanda-tanda peningkatan TIK g. Monitor balutan terhadap adanya perdarahan daerah sekitar operasi terhadap tanda-tanda kemerahan dan pembengkakakan setiap 15 menit, jika TTV stabil lakukan setiap 2 jam
• Resiko injuri - Monitor daerah sekitar operasi terhadap tanda-tanda infeksi: kemerahan, pembengkakan - Pertahankan terpasangnya kondisi shunt tetap baik. Jika posisi berubah, laporkan kepada tim medis - Laporkan dengan segera jika terjadi perubahan TTV dan perubahan perilaku: mudah terstimulasi dan penurunan kesadaran
• Implementasi • Evaluasi - Sumatif dan formatif
Rencana Pemulangan • Ajarkan pada orang tua untuk memantau dan melaporkan adanya gejal komplikasi pirau : malfungsi dan infeksi pirau. • Kaji perilaku kognitif, linguistik, adaptif, dan sosial untuk menentukan tingkat perkembangan. • Bantu orang tua untuk menghubungi sumber-sumber kemasyarakatan berhubungan dengan perawatan di rumah dan aktifitas sosial anak (sekolah)
- Askep jiwa anak berkebutuhan khusus
- Askep retinoblastoma pada anak
- Asuhan keperawatan lupus
- Askep rhd pada anak
- Asuhan keperawatan pada pasien katarak
- Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
- Masalah keperawatan konstipasi
- Askep post op hidrosefalus
- Hidrosefalus
- Definisi keperawatan gawat darurat
- Syok hipovolemik
- Askep preeklampsia sdki
- Penerapan teori peplau dalam asuhan keperawatan
- Asuhan keperawatan tumor otak
- Sistem pengorganisasian asuhan keperawatan
- Pathway ketoasidosis diabetikum
- Panti asuhan griya kasih victory
- Konsep keperawatan anak dengan penyakit kronis/terminal
- Pada pertemuan kali ini kita
- Peranan etika profesi
- Asuhan berpusat pada pasien