ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TUMOR TULANG TUMOR TULANG

  • Slides: 28
Download presentation
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TUMOR TULANG

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TUMOR TULANG

TUMOR TULANG Tulang merupakan bagian tubuh ke 3 yang paling sering berkembangnya tumor malignant

TUMOR TULANG Tulang merupakan bagian tubuh ke 3 yang paling sering berkembangnya tumor malignant setelah paru dan hati Tumor sendiri bisa : Jinak (Benigna) Ganas (Maligna)

TUMOR TULANG ↓ Primer Berasal dari tulang itu sendiri ↓ Sekunder Tumor dari bagian

TUMOR TULANG ↓ Primer Berasal dari tulang itu sendiri ↓ Sekunder Tumor dari bagian tubuh lain yang menginvasi tulang

PRIMER Berasal dari jaringan tulang sendiri : ❑Cartilago (Chondrogenic) ❑Tulang (Osteogenic) ❑Kollagen (Collagenic) ❑Bone

PRIMER Berasal dari jaringan tulang sendiri : ❑Cartilago (Chondrogenic) ❑Tulang (Osteogenic) ❑Kollagen (Collagenic) ❑Bone Marrow Cell (Myelogenic)

SEKUNDER Penyebaran dari tumor primer di daerah ↓ Prostat ↓ Payudara ↓ Ginjal ↓

SEKUNDER Penyebaran dari tumor primer di daerah ↓ Prostat ↓ Payudara ↓ Ginjal ↓ Thyroid ↓ Paru

PATHOFISIOLOGI ↓ Penyebab pasti tidak diketahui ↓ Terdapat hubungan antara peningkatan aktifitas tulang dengan

PATHOFISIOLOGI ↓ Penyebab pasti tidak diketahui ↓ Terdapat hubungan antara peningkatan aktifitas tulang dengan berkembangnya tumor tulang primer ↓ Tumor tulang sering terjadi ketika pertumbuhan tulang mencapai puncaknya (adolescence) atau pada kondisi overstimulasi selama proses penyakit (mis. Paget’s Desease)

Pathofisiologi … ❑ Tumor tulang malignant menginvasi dan menghancurkan jaringan tulang dengan memproduksi substansi

Pathofisiologi … ❑ Tumor tulang malignant menginvasi dan menghancurkan jaringan tulang dengan memproduksi substansi yang mampu meningkatkan resorbsi tulang, atau mempengaruhi jumlah aliran darah ke tulang ❑ Tumor tulang benigna memiliki pertumbuhan yang simetris dengan pola pertumbuhan yang terkontrol

Pathofisiologi … ↓ Manifestasi klinik tumor tulang biasanya dihubungkan dengan riwayat jatuh, atau trauma

Pathofisiologi … ↓ Manifestasi klinik tumor tulang biasanya dihubungkan dengan riwayat jatuh, atau trauma ekstremitas, adanya massa. ↓ Klien biasanya datang ke rumah sakit karena adanya # pathologis

Tumor Tulang Primer Tipe Jaringan Benigna Maligna Osteochondro ma (Tumor jinak yang paling sering

Tumor Tulang Primer Tipe Jaringan Benigna Maligna Osteochondro ma (Tumor jinak yang paling sering terjadi) Chondroma Chondogenic (Cartilage. Forming Tumors) Tempat Insiden Pelvis, scapula, costa Lebih tinggi pada pria Tangan, kaki, costae, Usia 30 – 50 spine, sternum, atau Lebih tinggi tulang panjang pada pria Chondrosarcoma Femur, pelvis, costae, bagian epifisis tulang panjang 13% tumor maligna pada usia pertengahan dan usia tua. Pria lebih besar

Tipe Jaringan Benigna Maligna Osteoid Osteoma Osteogenic (Bone-Forming Tumors) Osteosarcoma (Tumor ganas yang paling

Tipe Jaringan Benigna Maligna Osteoid Osteoma Osteogenic (Bone-Forming Tumors) Osteosarcoma (Tumor ganas yang paling sering terjadi) Tempat Insiden Bagian diafisis tulang panjang seperti femur, tibia Usia 20 – 30 th Lebih tinggi pada pria Tulang panjang, lutut 38% dari tumor ganas tulang Lebih dominan pada remaja dan usia 50 – 60 tahun

Tipe Jaringan Collagenic (Collagenforming tumors) Benigna Maligna Tempat Fibrosarcoma Femur, tibia Insiden ■ ■

Tipe Jaringan Collagenic (Collagenforming tumors) Benigna Maligna Tempat Fibrosarcoma Femur, tibia Insiden ■ ■ 4% dari tumor ganas tulang Hampir pada semua usia Lebih sering pada usia 40 – 50 tahun Wanita lebih sering

Tipe Jaringan Benigna Giant cell tumor Myelogenic (Tumors of bone marrow cells) Maligna Tempat

Tipe Jaringan Benigna Giant cell tumor Myelogenic (Tumors of bone marrow cells) Maligna Tempat Permukaan tulang panjang seperti femur, tibia, radius, humerus) Insiden ■ ■ ■ 4% sampai 5 % dari tumor tulang Hampir pada semua usia Wanitalebih sering

Penatalaksanaan Kolaboratif Perawatan difokuskan pada : ↓ Diagnosis ↓ Pengangkatan tumor ↓ Pencegahan komplikasi

Penatalaksanaan Kolaboratif Perawatan difokuskan pada : ↓ Diagnosis ↓ Pengangkatan tumor ↓ Pencegahan komplikasi ↓ Penyuluhan kesehatan

DIAGNOSTIC TEST ↓ X-RAY Lokasi tumor, luas. Tumor jinak : margin yang jelas sementara

DIAGNOSTIC TEST ↓ X-RAY Lokasi tumor, luas. Tumor jinak : margin yang jelas sementara ganas margin tidak jelas (sulit dipisahkan dengan jaringan tulang normal) ↓ CT Scan Pada area yang sulit dengan X-ray conventional seperti pelvis, vertebra. Sangat berguna dalam menilai luas invasi didalam tulang, ajringan lunak, dan struktur neurovaskuler

↓ MRI Digunakan untuk menentukan luas invasi tumor pada jaringan sekitar, menentukan respon tulang

↓ MRI Digunakan untuk menentukan luas invasi tumor pada jaringan sekitar, menentukan respon tulang terhadap radiasi atau chemotherapi, atau mendeteksi kekambuhan penyakit ↓ Pathologic Anatomy Biasanya menentukan sifat ganas dan jinak, dipakai metode T (Tumor size), N (Nodul involvement), dan M (Evidence of Metastatic) ↓ Serum Alkaline Phosphatase Klien dengan tumor ganas kadar

↓ Sel darah Merah Klien dengan tumor ganas akan mengalami peningkatan sel darah merah

↓ Sel darah Merah Klien dengan tumor ganas akan mengalami peningkatan sel darah merah ↓ Serum Kalsium Terjadi peningkatan diakibatkan proses penghancuran sel tulang

Penatalaksanaan : Chemotherapi diberikan untuk menyusutkan tumor sebelum tindakan operatif, mengontrol pertumbuhan “recurent” tumor

Penatalaksanaan : Chemotherapi diberikan untuk menyusutkan tumor sebelum tindakan operatif, mengontrol pertumbuhan “recurent” tumor setelah pembedahan, atau untuk mengatasi tumor metastase.

Penatalaksanaan : Therapi Radiasi ↓ Digunakan dalam kombidasi dengan chemotherapi. ↓ Digunakan untuk mengontrol

Penatalaksanaan : Therapi Radiasi ↓ Digunakan dalam kombidasi dengan chemotherapi. ↓ Digunakan untuk mengontrol dan mengeliminasi tumor tersisa pasca pembedahan ↓ Therapi radiasi sering dilakukan untuk karsinoma metastatic sebagai metode untuk mengontrol nyeri

Penatalaksanaan : Pembedahan ↓ Tujuan utama mengeliminasi tumor secara lengkap baik secara eksisi maupun

Penatalaksanaan : Pembedahan ↓ Tujuan utama mengeliminasi tumor secara lengkap baik secara eksisi maupun amputasi ↓ Bervariasi : mengangkat hanya tumor, mengangkat sampai margin normal, mengangkat tumor dengan bagian yang normal, atau mengangkat seluruh tulang

Pengkajian Tumor Tulang Site Ekstremitas atas/bawah atau pelvis Metafisis bagian distal femur, proksimal tibia,

Pengkajian Tumor Tulang Site Ekstremitas atas/bawah atau pelvis Metafisis bagian distal femur, proksimal tibia, proksimal humerus, dan pelvis Manifestasi Klinik • Nyeri dalam pada tulang akibat inflamisi dan • • • kelemahan tulang Nyeri pada malam hari atau selama istirahat, menyebar dan terasa semakin nyeri Kelemahan otot atau atropi akibat nyeri Adanya massa jaringan lunak dengan erythema, terasa hangat pada perabaan Perubahan dalam kemampuan untuk melakukan ADL Demam

Sarkoma jaringan lunak Site Manifestasi Klinik Ekstremitas atas/bawah atau pelvis • Pembesaran massa dengan

Sarkoma jaringan lunak Site Manifestasi Klinik Ekstremitas atas/bawah atau pelvis • Pembesaran massa dengan bentuk ireguler Paha, bahu, atau pelvis • Diatas kulit erithema, hangat, dilatasi vena menyebabkan nyeri pada jaringan lunak sekitar • Kelemahan otot dan atrofi dengan penurunan ROM, Pelvis perubahan dalam kemampuan melakukan ADL, dan perubahan pada postur/sikap • Paresthesia dengan gangguan neurologic dan pembengkakan bagian distal • Terpalpasi pembesaran nodus akibat inflamasi tumor • Manifestasi di atas, ditambah dengan perubahan kebiasaan BAB dan kemih, nyeri saat hubungan seksual • Kelemahan otot akibat gangguan nervus lumbosacral

DIAGNOSA KEPERAWATAN Pada Fase Akut ❖ Resiko injury ❖ Nyeri ❖ Defisit pengetahuan ❖

DIAGNOSA KEPERAWATAN Pada Fase Akut ❖ Resiko injury ❖ Nyeri ❖ Defisit pengetahuan ❖ Immobility ❖ Coping tidak efektif ❖ Kecemasan

Resiko Injury ↓ Anjurkan klien berjalan aman untuk menghindari injury ↓ ↓ yang dapat

Resiko Injury ↓ Anjurkan klien berjalan aman untuk menghindari injury ↓ ↓ yang dapat menimbulkan # Support ambulatory a. Penggunaan tongkat dan alat bantu berjalan lain b. Kolaboratif dengan phisical therapist tentang alat bantu mobilitas c. Ajarkan penggunaan alat bantu Bantu melakukan ADL Monitor efek samping pengobatan Diet tinggi Ca, stop rokok, caffeine, alkohol

Nyeri ↓ Strategi kontrol nyeri akut (pembedahan, fraktur, inflamasi) ↓ Nyeri Kronis ↓ Farmakologik

Nyeri ↓ Strategi kontrol nyeri akut (pembedahan, fraktur, inflamasi) ↓ Nyeri Kronis ↓ Farmakologik dikombinasikan dengan metode nonpharmakologi untuk mengontrol nyeri ↓ Pemberian alat bantu untuk ambulasi

Aktifitas Intoleran Nyeri, prosedur pembedahan, dan efek penyakit dapat menyebabkan aktifitas intoleran ↓ Berikan

Aktifitas Intoleran Nyeri, prosedur pembedahan, dan efek penyakit dapat menyebabkan aktifitas intoleran ↓ Berikan istirah reguler setelah aktifitas therapi ↓ Tindakan dilakukan pada posisi yang nyaman bagi klien

Defisit Pengetahuan Berikan informasi tentang tindakan-tindakan rutin pasca pembedahan seperti perawatan luka, drain, kateter,

Defisit Pengetahuan Berikan informasi tentang tindakan-tindakan rutin pasca pembedahan seperti perawatan luka, drain, kateter, penggunaan alat bantu berjalan, ambulasi, dan lainnya

Impaired Physical Mobility • Mulai dengan latihan penguatan otot secara • • pasif dan

Impaired Physical Mobility • Mulai dengan latihan penguatan otot secara • • pasif dan aktif segera setelah pembedahan Untuk klien yang menjalani amputasi, lakukan sesegera mungkin pada sendi yang tidak mengalami gangguan Support exercise untuk meningkatkan kekuatan otot triseps Untuk yang amputasi ekstremitas bawah, lakukan exercise otot quadrisep dan gluteal Ajarkan klien menggunakan alat-alat bantu berjalan dengan benar