Asuhan keperawatan gagal jantung kongestif Oleh Nana Rohana

  • Slides: 28
Download presentation
Asuhan keperawatan gagal jantung kongestif Oleh: Nana Rohana SKM. MKep

Asuhan keperawatan gagal jantung kongestif Oleh: Nana Rohana SKM. MKep

Definisi gagal jantung kongestif: ( Congestive Heart Failure ) adalah: Keadaan dimana jantung tidak

Definisi gagal jantung kongestif: ( Congestive Heart Failure ) adalah: Keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompakan darah secukupnya dlm memenuhi kebutuhan sirkulasi badan untuk keperluan metabolisme jaringan tubuh pd keadaan tertentu, sedangkan tekanan pengisian ke dalam tubuh masih cukup tinggi. Bila gangguan jantung kiri dan jantung kanan pada satu waktu terjadi bersamaan yg ditandai dg adanya bendungan paru dan bendungan sistemik, maka keadaan ini disebut gagal jantung kongestif.

Anatom dan fisiologi jantung: 1. Anatomi: Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu : 2

Anatom dan fisiologi jantung: 1. Anatomi: Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu : 2 atrium kiri dan kanan, 2 ventrikel kanan dan kiri. Selaput yang mengitari jantung adalah Selaput perikardium parietalis dan viseralis. Selaput jantung ada 3 yaitu: - epikardium - miokardium - endokardium Katup jantung ada 2 yaitu: a. Katup inter atrioventrikuler - katup mitral - katup trikuspidalis b. Katup semilunaris - katup aorta - katup pulmonalis Sistem konduksi jantung: a. S-A Node: impuls 60 -100 x/mnt b. A-V Node: impuls 40 -60 x/mnt c. Bundle of His: RBB dan LBB d. Purkinje Fiber: impuls 20 -40 x/mnt

Klasifikasi gagal jantung Menurut New York Heart Association ( NIHA ) gagal jantung dapat

Klasifikasi gagal jantung Menurut New York Heart Association ( NIHA ) gagal jantung dapat diklasifikasikan atas kelas 1 ( asimtomatik ), kelas 2 ( ringan ), kelas 3 ( sedang ), kelas 4 ( berat ), berdasarkan gejala seperti sesak nafas dan kelelahan da – lam melakukan kegiatan fisik.

Klasifikasi fungsional gagal jantung ( NYHA ) 1. Klasifikasi 1 Timbul gejala sesak atau

Klasifikasi fungsional gagal jantung ( NYHA ) 1. Klasifikasi 1 Timbul gejala sesak atau capai pada kegi tan fisik yang berat. 2. Klasifikasi 2 Timbul gejala pada kegiatan fisik yang sedang 3. Klasifikasi 3 Timbul gejala pada kegiatan fisik ringan 4. Klasifikasi 4 Timbul gejala pada kegiatan fisik yang sangat ringan dan pada waktu istirahat

Penyebab gagal jantung: 1. Disfungsi miokard a. Primer - iskemik miokard - infark miokard

Penyebab gagal jantung: 1. Disfungsi miokard a. Primer - iskemik miokard - infark miokard - miokarditis - kardiomiopati b. Sekunder Seringkali terjadi bersamaan atau akibat kenaikan beban tekanan beban volume dan kebutuhan metabolisme yg meningkat.

2. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik ( sistolik overload ) - stenosis aorta - hipertensi

2. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik ( sistolik overload ) - stenosis aorta - hipertensi -koartasio aorta 3. Beban volume berlebihan-pembebanan diastolik ( Diastolik overload ) - insufisiensi aorta ( beban ventrikel kiri ) - insufisiensi mitral - insufisiensi trikuspidalis - over tranfussion beban vol ventrikel kiri dan kanan

4. Peningkatan kebutuhan metabolik-peningkatan kebutuhan yg berlebihan ( demand overload ) - anemia -

4. Peningkatan kebutuhan metabolik-peningkatan kebutuhan yg berlebihan ( demand overload ) - anemia - tirotoksikosis - demam - beri-beri - penyakit paget - fistula arterio-venosus 5. Gangguan pengisian ventrikel ( ventricular filling disorders ) - tamponade jantung - perikarditis restristif

Cardiac Reserve * Mekanisme kompensasi * Dilatasi ventrikel * Hipertrofi ventrikel * Meningkatnya stimulus.

Cardiac Reserve * Mekanisme kompensasi * Dilatasi ventrikel * Hipertrofi ventrikel * Meningkatnya stimulus. CNS yang mengakibatkan HR meningkat

Faktor pencetus: ^ hipertensi ^ infark ^ emboli paru ^ infeksi ^ aritmia ^

Faktor pencetus: ^ hipertensi ^ infark ^ emboli paru ^ infeksi ^ aritmia ^ anemia ^ febris ^ stres emosional ^ kehamilan/persalinan ^ pemberian infus/tranfusi

Respons kompensasi organ Cardiac output yg tdk adekuat, merangsang bbrp respons kompensasi unt mempertahankan

Respons kompensasi organ Cardiac output yg tdk adekuat, merangsang bbrp respons kompensasi unt mempertahankan perfusi organ tb vital ----------Respon terhadap cardiac output yg tdk adekuat Respon Pengaruh awal -Rangsangan thd saraf - peningkatan kecepatan dan kekuatan simpatis kontraksi miokardium - vasokontr perifer aliran drh ke organ vital, peningk aliran balik vena&tek drh - Pengaktifan sistem re- peningkatan reabsorbsi air dan Na: nin angiotensin peningkatan vol drh&perifer - Hipertrofi ventrikel - peningkatan kontraksi miokard

Tanda dangejala gagal jantung 1. Gagal jantung kiri a. Kongestif vascular pulmonal - dispnea

Tanda dangejala gagal jantung 1. Gagal jantung kiri a. Kongestif vascular pulmonal - dispnea - ortopnea - dispnea noctural paroksismal - batuk - edema pulmonal akut b. Penurunan curah jantung - lemah - mudah lelah - apatis - letargi - kesulitan berkonsentrasi

c. Bunyi jantung dan cracles perkusi - bunyi jantung 3 dan 4 ( S

c. Bunyi jantung dan cracles perkusi - bunyi jantung 3 dan 4 ( S 3 dan S 4 ) - cracles pada paru-paru d. Disritmia 2. Kegagalan ventrikel kanan -curah jantung rendah - distensi vena jugularis - edema - disritmia - S 3 dan S 4 ventrikel kanan - hiperresonan pada - penurunan bunyi nafas - peningkatan diameter anterior-posterior

6) Neurologi - pusing, pingsan, kesakitan - letargi, bingung, disorientasi, iritabel 7) Rasa nyaman

6) Neurologi - pusing, pingsan, kesakitan - letargi, bingung, disorientasi, iritabel 7) Rasa nyaman - sakit dada, kronik/akut angina 8) Respirasi - dispnea pd wkt aktifitas, takhipnea - tidur dan duduk, riwayat peny paru 9) Rasa aman - perubahan status mental - gangguan pd kulit/dermatitis

b. Riwayat pengobatan sebelumnya - obat-obatan digitalis - obat-obatan anti hipertensi - diuretika -

b. Riwayat pengobatan sebelumnya - obat-obatan digitalis - obat-obatan anti hipertensi - diuretika - inotropik - menggunakan pelay kes c. Riwayat pola hidup - kebiasaan merokok - konsumsi alkohol - kebiasaan olah raga - tipe kepribadian - mengkonsumsi kolesterol cukup tinggi - stresor yg sering dari lingk, pekerjaan, keluarga, keuangan, perub

d. Riwayat sosial ekonomi - aktifitas sosial berkurang - finansial - kemampuan penyesuaian -

d. Riwayat sosial ekonomi - aktifitas sosial berkurang - finansial - kemampuan penyesuaian - tingkat penddk dan pengetahuan e. Siastem pendukung yg ada - umur: terjadi aterosklerosis - sex: pd pria usia 65 tahun - ras: genetik, lingk dan gaya hidup

2. Pemeriksaan fisik - edema tungkai - sianosis - pucat: kulit muka, kuku, membran

2. Pemeriksaan fisik - edema tungkai - sianosis - pucat: kulit muka, kuku, membran mukosa, konyuntiva - badan lemah - berdebar-debar - sesak nafas - anoreksia - keringat dingin - hemoptisis - tekanan drh menurun - produksi urin menurun - hati membesar

3. Pemeriksaan penunjang Tujuan pemeriksaan penunjang: a. Menentukan kelainan dasar pada jantung b. Mencari

3. Pemeriksaan penunjang Tujuan pemeriksaan penunjang: a. Menentukan kelainan dasar pada jantung b. Mencari faktor pencetus gagal jantung c. Membantu pemilihan terapi yang optimal d. Menentukan prognosis e. Sebagai acuan dasar untuk menilai efek terapi yang diberikan Jenis pemeriksaan: 1. Pemeriksaan darah: Hb, Ureum, kreatinin, gula darah, lipid, fibrinogen elektrolit kolesterol, trigliserid, SGOT, SGPT, Ht, Leuko, urin lengkap. 2. EKG: Gel Q, Gel R rendah, Lvh, LBBB, RBBB, atrium fibrilasi, bradi – aritmia, blok atrioventrikuler. 3. Ekokardiogram 4. Pemeriksaan radionuklid 5. Pemeriksaan invasif ( katerisasi ) 6. Foto rontgen

Diagnosa keperawatan: 1. Penurunan kardiak output b/d penurunan kontraksi miokard 2. kelebihan volume cairan

Diagnosa keperawatan: 1. Penurunan kardiak output b/d penurunan kontraksi miokard 2. kelebihan volume cairan b/d penurunan filtrasi ginjal akibat kardiak output menurun 3. Gangguan pertukaran gas b/d peningkatan membran alveoli-kapiler 4. Intolerans aktifitas b/d kelelahan 5. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d penurunan absorbsi makanan 6. Gangguan integritas kulit b/d penurunan sirkulasi dan status metabolik

Tujuan keperawatan 1. Pasien akan memperlihatkan perbaikan kardiak output 2. Pasien akan menunjukkan keseimbangan

Tujuan keperawatan 1. Pasien akan memperlihatkan perbaikan kardiak output 2. Pasien akan menunjukkan keseimbangan cairan 3. Pasien akan menunjukkan perbaikan pertukaran gas. 4. Pasien akan melakukan aktifitas sesuai tingkat kemampuannya 5. pasien akan terpelihara kebutuhan intake nutrisi yang adekuat 6. pasien akan terpelihara kebrsihan kulitnya

Perencanaan: 1. Beri posisi semi Fowler 2. Beri lingkungan yang aman dan nyaman 3.

Perencanaan: 1. Beri posisi semi Fowler 2. Beri lingkungan yang aman dan nyaman 3. Berikan Oksigen sesuai indikasi 4. Monitor tanda vital sebelum dan segera setelah mendapat terapi vasodilator, diuretik, melakukan aktifitas 5. Berikan intravena cairan , hindari penggunaan sodium saline 6. Berikan obat-obatan sesuai indikasi 7. Jelaskan tujuan , efek samping dari obat-obatan 8. Monitor pengeluaran urin, catat jumlah, konsentrasi, warna 9. Ukur keseimbangan cairan masuk dan keluar dalam 24 jam 10. Berikan cairan sesuai kebutuhan 11. Auskultasi paru adanya suara tambahan 12. Monitor suara jantung 13. Monitor JVP 14. Monitor EKG 15. Monitor suara jantung

Intervensi keperawatan: 1. Penurunan kardiak output b/d penurunan kontraksi miokard. - monitor tekanan darah,

Intervensi keperawatan: 1. Penurunan kardiak output b/d penurunan kontraksi miokard. - monitor tekanan darah, nadi, pernafasan - bedrest sesuai indikasi - tinggikan bagian kepala tempat tidur - batasi aktifitas sesuai indikasi - tinggikan bagian kaki, cegah tekanan di bawah lutut - ciptakansuasana yg dpt meningkatkan istirahat pasien - monitor output urin, catat penurunan produksi dan kekeruhan - periksa keadaan kulit apakah pucat atau sianosis - palpasi nadi perifer - kolaborasi pemb oksigen dan obat-obatan - monitor pemeriksaan ECG, foto torax, pem darah

2. Kelebihan volume cairan b/d penurunan filtrasi ginjal akibat penurunan kardiak output - monitor

2. Kelebihan volume cairan b/d penurunan filtrasi ginjal akibat penurunan kardiak output - monitor output urin, catat jumlah dan warna - catat input dan output cairan yg masuk selama 24 jam - timbang berat badan setiap hari - batasi cairan dan intake garam dlm diit pasien - atur posisi pasien setiap 2 jam, tinggikan bagian kaki - catat adanya edema - monitor tekanan darah - kolaborasi pemberian diuretik.

3. Gangguan pertukaran gas b/d peningkatan membran alveolikapiler - kaji dan monitor perubahan fungsi

3. Gangguan pertukaran gas b/d peningkatan membran alveolikapiler - kaji dan monitor perubahan fungsi pernafasan - ajarkan pasien melakukan batuk yg efektif dan nafas dalam - anjurkan pasien merubah posisi sesering mungkin - peliharan bedrest pasien dan meninggikan bagian kepala tempat tidur 30 -60 derajat - kolaborasi pemberian oksigen 4. Intolerans aktifitas b/d kelelahan - kaji dan monitor tanda kurangnya aktifitas - ukur tekanan darah nadi dan pernafasan sbl dan sesudah aktifitas - identifikasi faktor yg menyebabkan pasien lelah - berikan tindakan yg akan meningkatkan

5. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d penurunan absorbsi makanan - observasi tanda-tanda malnutrisi

5. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d penurunan absorbsi makanan - observasi tanda-tanda malnutrisi dan kaheksia -evaluasi data pem lab - ukur berat badan - berikan diet sesuai indikasi - berikan suport unt meningkatkan nafsu makan - berikan makanan porsi kecil dan sering -ijinkan pasien unt memilih makanan sesuai dietnya - atur jadwal pengobatan yg tdk mengganggu jam makan - berikan anti emetik sebelum makan

6. Gangguan integritas kulit b/d penurunan sirkulasi dan status metabolik - kaji tanda-tanda gangguan

6. Gangguan integritas kulit b/d penurunan sirkulasi dan status metabolik - kaji tanda-tanda gangguan integritas kulit: warna, kekenyalan, suhu -linen bersih dan tidak ada lipatan-lipatan - pakai tempat tidur anti dekubitus - pelihara kulit pasien dg masage pd daerah tekanan - ganti linen segera bila pasien ngompol &&&&&&&&&&&&&&&&&&&