Asuhan Kebidanan pada BBL dan Neonatus berdasarkan Konsep
Asuhan Kebidanan pada BBL dan Neonatus berdasarkan Konsep Evidence Based CHAIRANISA ANWAR, SST. , MKM
Mengelola BBL Asfiksia O Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan O 2 dan makin meningkatkan CO 2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. O Asfiksia berat (nilai apgar 0 -3). Memerlukan resusitasi segera secara aktif, dan pemberian oksigen terkendali. Karena selalu disertai asidosis, maka perlu diberikan natrikus bikarbonas 7, 5% dengan dosis 2, 4 ml /kg BB, dan cairan glukosa 40% 1 -2 ml/kg BB, diberikan via vena umbilikus. O Asfiksia ringan sedang (nilai apgar 4 -6). Memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi dapat bernafas normal kembali. O Bayi normal atau sedikit asfiksia (nilai apgar 7 -9). O Bayi normal dengan nilai apgar 10
Jaga bayi tetap hangat O Letakkan bayi di atas kain yang ada di atas perut Ibu O Bungkus dengan kain tersebut, potong tali pusat. O Pindahkan bayi ke tempat resusitasi
Atur Posisi Bayi O Baringkan bayi terlentang dengan posisi kepala bayi dekat penolong O Ganjal bahu dengan kain setinggi 5 cm agar kepala sedikit ekstensi
Isap Lendir O Gunakan alat pengisap De. Lee : O Isap lendir mulut-hidung O Pengisapan dilakukan saat alat ditarik, bukan saat dimasukkan O Jangan melakukan pengisapan terlalu dalam : mulut > 5 cm, hidung > 3 cm. Bahaya Bradikardi dan henti napas.
Keringkan dan rangsang bayi O Mulai muka, kepala, tubuh dengan sedikit tekanan, dapat membantu bayi memulai napas. O Lakukan rangsang taktil dengan menepuk/menyentil telapak kaki dan menggosok punggung, perut, dada, tungkap dengan telapak tangan.
Atur kembali posisi kepala bayi dan bungkus O Ganti kain yang telah basah dengan kain di bawahnya O Bungkus bayi dengan kain tsb, jangan menutupi muka dan dada agar bisa memantau pernapasan bayi.
Penilaian bayi O Lakukan penilaian apakah bayi bernapas normal, tidak bernapas atau megap-megap. O Bila bayi bernapas normal, lakukan asuhan bayi baru lahir normal, yaitu : Ø Menjaga bayi tetap hangat, lakukan kontak kulit ibubayi. Ø Lakukan pemberian ASI sedini mungkin Ø Pencegahan Infeksi dan Imunisasi. O Bila bayi bernapas megap-megap : lakukan langkah resusitasi
Langkah Resusitasi O Bila bayi tidak menangis atau megap-megap, warna kulit bayi biru atau pucat, denyut O O O jantung kurang dari 100 kali/menit lakukan langkah resusitasi dengan melakukan ventilasi tekanan positif. Sebelumnya periksa dan pastikan bahwa alat resusitasi (balon resusitasi dan sungkup muka) telah tersedia dan berfungsi baik. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan sebelum memegang atau memeriksa bayi. Selimuti bayi dengan kain kering dan hangat kecuali muka dan dada bagian atas, kemudian letakkan pada alas dan lingkungan yang hangat. Periksa ulang posisi bayi dan pastikan kepala telah dalam posisi setengah tengadah (sedikit ekstensi) Letakkan sungkup melingkupi dagu, hidung dan mulut sehingga terbentuk semacam pertautan antara sungkup dan wajah. Tekan balon resusitasi dengan dua jari atau dengan seluruh jari tangan (tergantung pada ukuran balon resusitasi) Lakukan pengujian pertautan dengan melakukan ventilasi sebanyak dua kali dan periksa gerakan dinding dada. Bila pertautan baik (tidak bocor) dan dinding dada mengembang, maka lakukan ventilasi dengan menggunakan oksigen (bila tidak tersedua oksigen gunakan udara ruangan). Pertahankan kecepatan ventilasi sekitar 40 kali/ 60 detik dengan tekanan yang tepat sambil melihat gerakan dada (naik turun) selama ventilasi. Bila dinding pada naik turun dengan baik berarti ventilasi berjalan secara adekuat. Bila dinding dada tidak naik, periksa ulang dan betulkan posisi bayi, atau terjadi kebocoran lekatan atau tekanan ventilasi kurang. Lakukan ventilasi selama 2× 30 detik atau 60 detik, kemudian lakukan penilaian segera tentang upaya bernapas spontan.
O Akan tetapi apabila bayi tidak bernapas setelah 20 menit : – Menghentikan resusitasi – Memberi dukungan pada Ibu dan Keluarga
TUGAS KELOMPOK Mengidentifikasi komplikasi pada BBL: Kelompok 1 “Hipoglikemia” Kelompok 2 “Hipotermia” Kelompok 3 “Dehidrasi” Kelompok 4 “Diare” Kelompok 5 “Infeksi” Kelompok 6 “Ikterus” Kelompok 7 “Trauma Intra Cranial” Kelompok 8 “Frakturklavikula” Kelompok 9 “Kematian Mendadak”
Pemeriksan Fisik BBL O Pemeriksaan pertama pada bayi baru lahir harus dilakukan di kamar bersalin. Perlu mengetahui riwayat keluarga, riwayat kehamilan sekarang dan sebelumnya dan riwayat persalinan. Pemeriksaan dilakukan bayi dalam keadaan telanjang dan dibawah lampu yang terang. Tangan serta alat yang digunakan harus bersih dan hangat.
Tujuan pemeriksaan O Menilai gangguan adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan dalam uterus ke luar uterus yang memerlukan resusitasi. O Untuk menemukan kelainan seperti cacat bawaan yang perlu tindakan segera. O Menentukan apakah bayi baru lahir dapat dirawat bersama ibu (rawat gabung) atau tempat perawatan khusus.
- Slides: 16