ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS BY FARADILLA SAFITRI S
ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS BY. FARADILLA SAFITRI, S. ST. , M. KES
PENDAHULU AN ØAsuhan kebidanan setelah persalinan adalah pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital, involusi uteri, payudara, lochea, perineum dan tungkai. ØPemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami oleh ibu selama masa nifas ØPengumpulan data objektif dilakukan berdasarkan peeriksaan yang dilakukan. ØPemeriksaan fisik ibu nifas sangat penting dilakykan untuk mendeteksi keadaan ibu apakah normal ataukah terdapat abnormalitas yang disebabkan oleh proses persalinan.
PENDAHULU AN ØAsuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. ØPaling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah yang terjadi
PROGRAM MASA NIFAS KUNJUNGAN 1 (6 -8 jam setelah persalinan) v. Mencegah terjadinya perdarahan pada masa nifas. v. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan memberikan rujukan bila perdarahan berlanjut. v. Memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri. v. Pemberian ASI pada masa awal menjadi ibu. v. Mengajarkan ibu mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. v. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara pencegahan hipotermi.
PROGRAM MASA NIFAS KUNJUNGAN 2 (6 hari setelah persalinan) v Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada bau. v Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau kelainan pascamelahirkan. v Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan istirahat. v Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit. v Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, cara merawat tali pusat, dan menjaga agar bayi tetap hangat
PROGRAM MASA NIFAS KUNJUNGAN 3 (3 minggu setelah persalinan) v Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada bau. v Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau kelainan pascamelahirkan. v Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan istirahat. v Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit. v Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, cara merawat tali pusat, dan menjaga agar bayi tetap hangat
PROGRAM MASA NIFAS KUNJUNGAN 4 (6 minggu setelah persalinan) v Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami atau pada bayinya. v Memberikan konseling untuk KB secara dini.
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN FISIK 1. Pengkajian Data Fisik Data Subjektif § Dilakukan dengan cara anamnesa yaitu informasi yang kita dapatkan bisa langsung dari klien atau dari orang terdekat klien. § Data Subjektif mencakup : § Identitas/ biodata § Keluhan utama § Riwayat kesehatan § Riwayat perkawinan § Riwayat obstetric § Riwayat KB § Kehidupan sosial budaya § Psikososial § Pengetahuan § Pola Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN FISIK 1. Pengkajian Data Fisik Data Objektif § Keadaan umum ibu § Observasi tingkat energi dan keadaan emosi ibu. § Tanda-tanda vital § Tekanan darah (Normal < 140/90 mm. Hg) § Suhu (Normal kurang dari 38 derajat celcius) § Nadi (Normal 60 -100 x/menit) § Pernapasan (Normal 20 -30 x/menit) Data Objektif § Payudara § Dalam melakukan pengkajian apakah terdapat benjolan, pembesaran kelenjar, dan bagaimanakah keadaan putting susu, payudara bengkak dan bernanah atau tidak. § Uterus § Periksa TFU apakah sesuai dengan involusi uteri. § Kontraksi uterus § Konsistensinya lunak atau keras
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN FISIK 1. Pengkajian Data Fisik Data Objektif § Kandung kemih § Jika kandung kemih ibu penuh, bantu ibu untuk mengosongkan kandung kemih. § Jika ibu tidak dapat berkemih dalam 6 jam postpartum, bantu ibu dengan cara menyiramkan air hangat dan bersih ke vulva. § Ekstremitas bawah § Periksa apakah ada varises, oedema, reflex patella, nyeri tekan atau panas pada betis. Data Objektif § Genetalia § Periksa pengeluaran lochea, warna, bau dan jumlahnya § Hematoma vulva (gumpalan darah) § Perineum § Periksa jahitan laserasi dan bersihkan dengan kasa betadine. § Lochea § Adanya perubahan lochea selama masa nifas (rubra, sanguinolenta, serosa dan alba)
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN FISIK 1. Pengkajian Data Fisik Pengkajian Psikologis pada Ibu Nifas § Pada masa ini, ibu banyak mengalami perubahan emosional, namun ibu juga harus mampu menyesuaikan dirinya menjadi seorang ibu. § Perubahan hormonal menjadi salah satu penyebab perubahan emosional pada ibu nifas, § Faktor penyebab yang paling mempengaruhi perubahan emosi dan psikososial ibu : § Kekecewaan emosional § Rasa sakit pada tahap awal masa nifas § Kecemasan ibu dalam memberikan perawatan kepada bayinya. § Ketakutan akan penampilan dari dirinya yang tidak menarik lagi
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN FISIK 2. Persiapan Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas Persiapan Alat dan Bahan § Baki beralas, berisi : § Tensimeter § Stetoskop § Termometer § Jam Tangan § Buku catatan dan alat tulis § Kapas DTT dalam kom § Bak Instrumen berisi hands scoen § Larutan klorin 0, 5% § Air bersih dalam Waskom § Kain, pembalut dan pakaian dalam ibu yang bersih
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN FISIK 2. Persiapan Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas Langkah Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas § Pemeriksaan psikolosial ibu § Menyambut ibu dan memperkenalkan diri, serta menjelaskan tujuan pemeriksaan. § Menanyakan keluhan dan apa yang dirasakan ibu. § Menanyakan keluhan-keluhan ibu atau pertanyaan yang ingin diketahui. § Menanyakan tentang riwayat persalinan. § Menanyakan tentang makan dan minum ibu. § Menanyakan tentang istirahat ibu. § Menanyakan tentang pemberian ASI
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN FISIK 2. Persiapan Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas Langkah Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas § Keadaan umum ibu § Observasi tingkat energy dan keadaan emosi ibu. § Jelaskan kepada ibu tentang pemeriksaan yang akan dilakukan. § Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan. § Periksa tanda-tanda vital § Tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan § Melakukan pemeriksaan payudara § Ibu tidur terlentang dengan lengan kiri di atas kepala, secara sistematis lakukan perabaan sampai axila bagian kiri, perhatikan apakah ada benjolan, pembesaran kelenjar. Ulangi prosedur yang sama pada payudara sebelahnya. § Inspeksi putting susu apakah menonjol, datar, terbenam atau ada nanah.
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN FISIK 2. Persiapan Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas Langkah Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas § Pemeriksaan Abdomen § Lihat apakah ada luka bekas operasi. § Palpasi untuk menilai TFU, kontraksi dan konsistensi uterus. § Palpasi untuk menentukan distasis rectie § Pemeriksaan kandung kemih § Palpasi di suprapubis, dan kandung kemih harus dikosongkan. § Pemeriksaan pada kaki § Apakah aad varises, warna kemerahan pada betis, pada tulang kering kaki lihat adalah odema. § Lakukan pemeriksaan metode Homan (kedua kaki diluruskan, lakukan dorongan pada telapak kaki untuk melihat adanya nyeri betis, kemudian tekukkan kaki secara bergantian ke arah perut untuk menilai adanya nyeri pada pangkal paha.
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN FISIK 2. Persiapan Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas Langkah Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas § Pemeriksaan Genetalia/perineum § Membantu ibu untuk mengatur posisi dan gunakan hands scoun § Memeriksa perineum, Ibu dalam posisi dorsal recumbent, perhatikan warna, bau lochea, konsistensi, hematoma vulva dan kebersihan. § Lakukan vulva hygiene, perhatikan perdarahan dan sumber darah, serta menilai luka laserasi/jahitan perineum. § Meletakkan sarung tangan pada tempat yang telah disediakan atau pada larutan chlorine 0, 5%.
Komponen Esensial dalam Asuhan Kebidanan pada Ibu Selama Masa Nifas ü Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol/kunjungan masa nifas setidaknya 4 kali, yaitu: a. 6 -8 jam setelah persalinan (sebelum pulang) b. 6 hari setelah persalinan c. 2 minggu setelah persalinan d. 6 minggu setelah persalinan ü Periksa tekanan darah, perdarahan pervaginam, kondisi perineum, tanda infeksi, kontraksi uterus, tinggi fundus, dan temperatur secara rutin. ü Nilai fungsi berkemih, fungsi cerna, penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah dan nyeri punggung. ü Tanyakan ibu mengenai suasana emosinya, bagaimana dukungan yang didapatkannya dari keluarga, pasangan, dan masyarakat untuk perawatan bayinya.
Komponen Esensial dalam Asuhan Kebidanan pada Ibu Selama Masa Nifas ü Tatalaksana atau rujuk ibu bila ditemukan masalah. ü Lengkapi vaksinasi tetanus toksoid bila diperlukan. ü Minta ibu segera menghubungi tenaga kesehatan bila ibu menemukan salah satu tanda berikut: § Perdarahan berlebihan, Sekret vagina berbau, Demam, Nyeri perut berat, Kelelahan atau sesak nafas, Bengkak di tangan, wajah, tungkai atau sakit kepala atau pandangan kabur. Nyeri payudara, pembengkakan payudara, luka atau perdarahan putting.
Komponen Esensial dalam Asuhan Kebidanan pada Ibu Selama Masa Nifas ü Berikan informasi tentang perlunya melakukan hal-hal berikut. § Kebersihan diri • Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar dengan sabun dan air. • Mengganti pembalut minimal dua kali sehari, atau sewaktu-waktu terasa basah atau kotor dan tidak nyaman. • Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin. • Menghindari menyentuh daerah luka episiotomi atau laserasi.
Komponen Esensial dalam Asuhan Kebidanan pada Ibu Selama Masa Nifas § Istirahat • Beristirahat yang cukup, mengatur waktu istirahat pada saat bayi tidur, karena terdapat kemungkinan ibu harus sering terbangun pada malam hari karena menyusui. • Kembali melakukan rutinitas rumah tangga secara bertahap. § Latihan (exercise) • Menjelaskan pentingnya otot perut dan panggul. • Mengajarkan latihan untuk otot perut dan panggul: • Menarik otot perut bagian bawah selagi menarik napas dalam posisi tidur terlentang dengan lengan disamping, tahan napas sampai hitungan 5, angkat dagu ke dada, ulangi sebanyak 10 kali. • Berdiri dengan kedua tungkai dirapatkan. Tahan dan kencangkan ototpantat, pinggul sampai hitungan 5, ulangi sebanyak 5 kali.
Komponen Esensial dalam Asuhan Kebidanan pada Ibu Selama Masa Nifas § Gizi • Mengkonsumsi tambahan 500 kalori/hari • Diet seimbang (cukup protein, mineral dan vitamin) • Minum minimal 3 liter/hari • Suplemen besi diminum setidaknya selama 3 bulan pascasalin, terutama di daerah dengan prevalensi anemia tinggi. • Suplemen vitamin A sebanyak 1 kapsul 200. 000 IU diminum segera setelah persalinan dan 1 kapsul 200. 000 IU diminum 24 jam kemudian. • Menyusui dan merawat Payudara • Jelaskan kepada ibu mengenai cara menyusui dan merawat payudara. • Jelaskan kepada ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif. • Jelaskan kepada ibu mengenai tanda-tanda kecukupan ASI dan tentang manajemen laktasi.
Komponen Esensial dalam Asuhan Kebidanan pada Ibu Selama Masa Nifas § Senggama • Senggama aman dilakukan setelah darah tidak keluar dan ibu tidak merasa nyeri ketika memasukkan jari ke dalam vagina. • Keputusan tentang senggama bergantung pada pasangan yang bersangkutan. § Kontrasepsi dan KB • Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya kontrasepsi dan keluarga berencana setelah bersalin.
SELESAI
- Slides: 23