ASSESMENT ETIKA PEMERIKSAAN Oleh Sulis Mariyanti Konteks Assesment

  • Slides: 16
Download presentation
ASSESMENT & ETIKA PEMERIKSAAN Oleh : Sulis Mariyanti

ASSESMENT & ETIKA PEMERIKSAAN Oleh : Sulis Mariyanti

Konteks Assesment Ruang lingkup psikodiagnostik q Manusia q Lingkungan T. L = F (individu

Konteks Assesment Ruang lingkup psikodiagnostik q Manusia q Lingkungan T. L = F (individu + lingkungan) Psikodiagnostik Kepribadian: q Interpsikis (aspek 2 yg dicari dlm lingkungan) melalui asesmen situasi q Intrapsikis (aspek yg dicari di dlm diri S) melalui asesmen biopsikologis

Relasi Indidividu - Lingkungan dpt menjadi determinan dari T. L 2 tokoh Murray &

Relasi Indidividu - Lingkungan dpt menjadi determinan dari T. L 2 tokoh Murray & Barker, mengkuantifikasi pengaruh lingk thd pembentukan T. L q Murray (Teori Pressure Vs Need) : 1. Alpha Pressure (tekanan lingkungan yg muncul secara objective) 2. Betapressure (interpretasi individu tekanan dari luar) Pressure +Need TEMA q Alat Tes Thematic Apperception Test (TAT)

Relasi Indidividu - Lingkungan Barker mengemukakan konsep Behavioral Setting q. Behavior = Person Vs

Relasi Indidividu - Lingkungan Barker mengemukakan konsep Behavioral Setting q. Behavior = Person Vs Enviroment q Proses Sejak masa kanak-kanak Inner Life q. T. L dapat dimodifikasi q. Yang dideteksi : T. L saat ini + Potensi T. L

Pemeriksaan Psikologi Seorang Pemeriksa harus: q. Terlibat dg situasi agar mengerti T. L q.

Pemeriksaan Psikologi Seorang Pemeriksa harus: q. Terlibat dg situasi agar mengerti T. L q. Memahami T. L = ekspresi Need yg harus dipuaskan q. Memahami Pemuasan Need = Individu Vs Psychological field q. Memahami Psychological Field memiliki valensi aufforderungskarakter (appeal) arah T. L q. Memandang Manusia dlm situasi ttt (Mis : Si A dlm situasi Sekolah, Si B dalam situasi Kerja)

Lingkungan Sebagai Determinan T. L Dapat dikelompokkan dalam : q. Lingkungan Fisik, yi lingkungan

Lingkungan Sebagai Determinan T. L Dapat dikelompokkan dalam : q. Lingkungan Fisik, yi lingkungan alamiah q. Lingkungan Sosial, yi relasi dlm organisasi, interpersonal q. Lingkungan Simbolik, yi interaksi simbolik (misal: bahasa, komunikasi media masa) Menjaring aspek Lingk = Asesmen Situasional Misal : Seeting industri, mencari kesuaian antara kemampuan dan job requirement

BIOPSIKOLOGIS q q Faktor biopsikis (dlm diri) juga mjd determinan T. L Hub antara

BIOPSIKOLOGIS q q Faktor biopsikis (dlm diri) juga mjd determinan T. L Hub antara Bio/Fisiologis Dan Psikis/emosional, harus diperhatikan oleh pemeriksa kasus Klinis, misal Psikosomatis (Psikis – Soma), Alkoholik, Narkotik 1. Tes utk menjaring masalah klinis: MMPI , Rorshach 2. Tes utk menjaring gangguan fungsi Otak : Bender Visual Motor Gestalt Tes, Benten Test of Visual Retention

Area Masalah Faktor Biopsikologis 1. 2. 3. 4. Faktor Genetik Anatomi/ Konstitusi Tubuh Psychochemical

Area Masalah Faktor Biopsikologis 1. 2. 3. 4. Faktor Genetik Anatomi/ Konstitusi Tubuh Psychochemical Neurofisilogis Perlu kerjasama dengan Ahli yg kompeten utk membantu mendeteksi

SITUASI PEMERIKSAAN PSIKOLOGI Setting Subjek (need) Seeting Pemeriksa (terlibat & mengerti) Psychological Subjek Materi

SITUASI PEMERIKSAAN PSIKOLOGI Setting Subjek (need) Seeting Pemeriksa (terlibat & mengerti) Psychological Subjek Materi Pemeriksa an Psychological Subjek & Pemeriksa

Pendekatan Teoritik Dlm Pemerikasaan Psikologi I. Teknik Behavioral Berdasarkan Pendekatan Conditioning & Operant Learning

Pendekatan Teoritik Dlm Pemerikasaan Psikologi I. Teknik Behavioral Berdasarkan Pendekatan Conditioning & Operant Learning q Stimulus - Respon q Intervensi melalui proses learning q Simtom dari problem T. L, indikasi : 1. Behavioral Excessive 2. Behavioral Deficit 3. Behavioral Tdk Wajar q Behavioral Assets (T. L positif) dilihat sbg pengganti T. L yg diinginkan q Menggunakan Reinforcement q

Pendekatan Teoritik Dlm Pemeriksaan Psikologi KRITIK thd Teknik Behavioral Terlalu mementingkan simtom q Manipulasi

Pendekatan Teoritik Dlm Pemeriksaan Psikologi KRITIK thd Teknik Behavioral Terlalu mementingkan simtom q Manipulasi T. L dianggap tidak etis q Karena hanya melihat T. L yg perifer (simtom), maka manusia lebih dianggap sbg “reactive being”, bukan sbg Active being atau creative organizer q Teknik observasi (byk kelemahan) yg digunakan adalah teknik yg mahal q

Pendekatan Teoritik Dlm Pemeriksaan Psikologi 2. Teknik Objektif Sejalan perkemb psikometrik (tes psikologi baku)

Pendekatan Teoritik Dlm Pemeriksaan Psikologi 2. Teknik Objektif Sejalan perkemb psikometrik (tes psikologi baku) q Lbh menekankan pd teori trait & faktor yg merup dimensi yg akan diukur dari kepribadian q Biasanya dalam bentuk skala Self Report Inventory q Bergantung pada domain interest dlm merancang skala kepribadian , misal : EPPS, Eysenck Inventory anxiety, PF 16, MMPI q Pengkuran lebih mudah karena telah dikelompokan (traits) q

Pendekatan Teoritik Dlm Pemeriksaan Psikologi KRITIK thd Teknik Objektif Merup teknik yg dangkal krn

Pendekatan Teoritik Dlm Pemeriksaan Psikologi KRITIK thd Teknik Objektif Merup teknik yg dangkal krn hanya mengu-kur yg dianggap exact dari personality q Jawaban Subjek langsung diinterpretasikan tanpa memperhatikan intervening variable q Karena Superficial banyak hal yg tdk tergali dari kepribadian (terutama dinamika kepribadian) q Jawaban individu diragukan kebenarannya (jawaban idealistik, stereotipe, hallo effect) q Responden kurang mengetahui konsep dirinya (jawaban tdk valid) q

Pendekatan Teoritik Dlm Pemeriksaan Psikologi 3. Teknik Proyektif Dilatarbelakangi oleh teori Psikoanalisa Freud q

Pendekatan Teoritik Dlm Pemeriksaan Psikologi 3. Teknik Proyektif Dilatarbelakangi oleh teori Psikoanalisa Freud q Melihat Aspek Kepribadian dari hal yg Uncouncious q Memungkinkan repon subjek yg variatif, multidimensional, respok yg “kaya” q Proyeksi (menurut Lindzey, 1961) memiliki 2 pengertian : 1. Classic Projection (Freud ) = proyeksi dilihat sbg mekanisme defence & patologis 2. Generalized Projection (Sundberg, 1977) = proyeksi adalah proses yg normal q

Pendekatan Teoritik Dlm Pemeriksaan Psikologi Ada 5 kelomp kategori Proyeksi dilihat dari tipe respon

Pendekatan Teoritik Dlm Pemeriksaan Psikologi Ada 5 kelomp kategori Proyeksi dilihat dari tipe respon (Lindzay) yi: Free Association Technique misal : Lie detector q Construction Technique, misal TAT q Completion Technique, misal SSCT q Choice&Ordering Technique, mis WB (Pict Arr) q Expression Technique, misal Baum, DAM q

Pendekatan Teoritik Dlm Pemeriksaan Psikologi KRITIK thd Teknik Projective Respon subjek ambigu & tdk

Pendekatan Teoritik Dlm Pemeriksaan Psikologi KRITIK thd Teknik Projective Respon subjek ambigu & tdk terstruktur dipengaruhi byk faktor dpt mempengaruhi hasil q Pengalaman & Karakteristik Analyst bisa mempengaruhi hasil q Relasi anatara ide yg diekspresikan subjek serta yg dipersepsi dng T. L yg ditampilkan tidak cukup jelas q Namun teknik proyektif dianggap dpt memberikan jawaban yg jujur dari subjek, karena bebas & stimulusnya ambigu yg dijaring apa?