ASSALAMUALAIKUM WR WB DISUSUN OLEH NAMA RANI ANGGINI
ASSALAMUALAIKUM WR. WB
DISUSUN OLEH : NAMA : RANI ANGGINI NIM : 0901105052 KELAS : AP 5. B
Pertemuan Ke 11 Bab XV Perkembangan Lembaga Internasional dan Peran Indonesia dalam Kerja Sama Internasional
B. Perkembangan ASEAN dan Peran Indonesia 1. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN a. Faktor Intern (dari dalam), yakni setelah berakhirnya Perang Dunia II lahirlah negara baru di Asia Tenggara. Munculnya negara-negara baru ini pada umumnya banyak memiliki persamaan masalah, oleh karena itu perlu sikap dan tindakan bersama untuk mewujudkan stabilitas dan keamanan kawasan ini melalui ASEAN. b. Faktor Ekstern (dari luar), yakni akibat krisis Indocina yang ditimbulkan oleh gerakan komunis yang berusaha menguasai seluruh Vietnam, Laos dan Kamboja (Kampuchea) sebagai negara komunis, maka negara-negara tetangga di kawasan ini merasa khawatir dan bersepakat menghadapi ancaman ini dengan membentuk ASEAN 2. Sejarah Berdirinya ASEAN Di Asia Tenggara ada dua organisasi yang membawa pada pembentukan. Pertama, Association of Southeast Asia (ASA) yang dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok tahun 1961 antara Malaysia, Muang Thai, dan Filipina. Kedua, MAPHILINDO yang dibentuk pada tahun 1963, merupakan musyawarah antara negara-negara Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
8. Peranan Indonesia dalam Konferensi Asia - Afrika 1. Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Pancanegara II yang berlangsung tanggal 28 -29 Desember 1954 di Bogor (Jawa Barat). Konferensi ini sebagai pendahuluan dari Konferensi Asia Afrika. 2. Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada tanggal 18 -24 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung (Jawa Barat). Dalam konferensi ini beberapa tokoh Indonesia menduduki peranan penting, di antaranya adalah : Ketua Konferensi : Mr. Ali Sastroamidjoyo, Sekretaris Jenderal Konferensi : Ruslan Abdulgani, Ketua Komite Kebudayaan : Mr. Muh. Yamin, dan Ketua Komite Ekonomi: Prof. Ir. Roseno.
Pertemuan Ke 9 Bab XV Perkembangan Lembaga Internasional dan Peran Indonesia dalam Kerja Sama Internasional
3. Tujuan ASEAN 1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. 2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional. 3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu sama lain dalam masalah ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi. 4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana- sarana latihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, professional, teknik dan administrasi. 5. Bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditi internasional, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf hidup rakyat. 6. Meningkatkan studi-studi tentang Asia Tenggara. 7. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna bagi organisasi-organisasi internasional dan regional yang ada dan bertujuan serupa.
6. Peranan Indonesia dalam ASEAN 1. Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967. 2. Indonesia berusaha membantu pihak- pihak yang bersengketa untuk mencari penyelesaian dalam masalah Indocina. Indonesia berpendapat bahwa penyelesaian Indochina secara keseluruhan dan Vietnam Khususnya sangat penting dalam menciptakan stabilisasi di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal 15 – 17 Mei 1970 di Jakarta diselenggarakan konferensi untuk membahas penyelesaian pertikaian Kamboja. Dengan demikian Indonesia telah berusaha menyumbangkan jasa-jasa baiknya untuk mengurangi ketegangan- ketegangan dan konflik-konflik bersenjata di Asia Tenggara. 3. Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama ASEAN yang berlangsung di Denpasar, Bali pada tanggal 23 – 24 Februari 1976. 4. Pada tanggal 7 Juni 1976 Indonesia pernah ditunjuk sebagai tempat kedudukan Sekretariat Tetap ASEAN dan sekaligus ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Pertama adalah Letjen. H. R. Dharsono yang kemudian digantikan oleh Umarjadi Njotowijono.
C. Perkembangan Keanggotaan dan Aktivitas Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Peran Indonesia 1. Proses Terbentuknya PBB Piagam Atlantik (Atlantic Charter) merupakan naskah pertama yang kemudian menjadi dasar bagi terbentuknya PBB. 2. Asas dan Tujuan PBB a. Asas PBB Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut. 1) Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota. 2) Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota. 3) Penyelesaian sengketa dengan cara damai. 4) Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam. PBB. 5) PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota.
b. Tujuan PBB Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut: 1. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia. 2. Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain. 3. Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan. 4. Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama. 5. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk mencapai tujuan PBB.
D. Gerakan Non Blok dan Peran Indonesia Gerakan Non Blok (non-aligned) merupakan organisasi negara yang tidak meminak Blok Barat maupun Blok Timur. Berdirinya Gerakan Non Blok di latar belakangi oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Diilhami Konferensi Asia-Afrika di Bandung (1955) di mana negara-negara yang pernah dijajah perlu menggalang solidaritas untuk melenyapkan segala bentuk kolonialisme 2. Adanya krisis Kuba pada tahun 1961 di mana Uni Soviet membangun pangkalan peluru kendali secara besar-besaran di Kuba hal ini mengakibatkan Amerika Serikat merasa terancam sehingga suasana menjadi tegang. Ketegangan antara Blok Barat dn Blok Timur ini mendorong terbentuknya GNB.
2. Tujuan Gerakan Non Blok bertujuan meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur. 3. Pengaruh dari Gerakan Non Blok a. Pernyataan dari kedua negara adikuasa (Amerika Serikat dan Uni Asoviet) untuk mengurangi senjata-senjata nuklirnya. b. Gencatan senjata antara Irak dan Iran. c. Usaha penyelesaian sengketa di Kamboja secara damai. d. Penarikan pasukan Uni Soviet dari Afganistan. e. Meningkatkan hubungan kerja sama di bidang ekonomi antar anggota Gerakan Non Blok dan dengan negara- negara maju di luar Gerakan Non Blok.
5. Peranan Indonesia dalam Gerakan Non Blok Indonesia ikut memegang peranan penting dalam Gerakan Non Blok, yakni sebagai berikut: a. Ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Non Blok dengan menandatangani Deklarasi Beograd sebagai hasil Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok I pada tanggal 1 -6 September 1961. b. Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok X yang berlangsung pada tanggal 1 -6 September 1992 di Jakarta.
Terima Kasih Wassalammualaikum Wr. Wb
- Slides: 14