Assalamualaikum Dinasti abbasiyah Alif Abdul Malik Latar Belakang
Assalamualaikum
Dinasti abbasiyah Alif Abdul Malik
Latar Belakang Berdirinya Dinasti Abbasiyah � Pemerintah Dinasti Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan sebelumnya yaitu Dinasti Umayyah yang telah digulingkannya. � Dinamakan Dinasti Abbasiyah karena para pendiri dan penguasanya merupakan keturunan Abbas bin Abdul Mutholib, paman Rasulullah SAW. � Berdirinya Dinasti Abbasiyah dilatarbelakangi oleh terjadinya kekacauan dalam kehidupan bernegara Dinasti Umayyah. � Menjelang runtuhnya Dinasti Umayyah ini para khalifah dan pejabat negara lainnya melakukan kekeliruan dan kesalahan yang menyebabkan terjadinya kekacauan tersebut.
�Sebelum daulah Bani Abbasiyah berdiri, terdapat 3 tempat yang menjadi pusat kegiatan kelompok Bani Abbas, antara satu dengan yang lain mempunyai kedudukan tersendiri dalam memainkan peranannya untuk menegakkan kekuasan keluarga besar paman nabi SAW yaitu Abdul Mutholib. Tiga tempat itu adalah �Humaimah, �Kufah �Khurasan.
Masa pemerintahan Bani Abbasiyah dibagi menjadi 3 periode, yaitu : � 1. Periode Pertama (750 -847 M) � Pada periode ini, seluruh kerajaan Islam berada di dibawah kekuasaan para Khalifah kecuali di Andalusia. Adapun para Khalifah yang memimpin pada ini sebagai berikut : � Abul Abbas as-saffah (750 -754 M) � Abu Ja’far al mansyur (754 – 775 M) � Abu Abdullah M. Al-Mahdi bin Al Mansyur (775 -785 M) � Abu Musa Al-Hadi (785— 786 M) � Abu Ja’far Harun Ar-Rasyid (786 -809 M) � Abu Musa Muh. Al Amin (809 -813 M) � Abu Ja’far Abdullah Al Ma’mun (813 -833 M) � Abu Ishak M. Al Muta’shim (833 -842 M) � Abu Ja’far Harun Al Watsiq (842 -847 M) � Abul Fadhl Ja’far Al Mutawakkil (847 -861)
Periode kedua (232 H/847 M - 590 H/1194 M) �Pada periode ini, kekuasaan bergeser dari sistem sentralistik pada sistem desentralisasi, yaitu ke dalam tiga negara otonom : �a. Kaum Turki (232 -590 H) �b. Golongan Kaum Bani Buwaih (334 -447 H) �c. Golongan Bani Saljuq (447 -590 H) �Dinasti-Dinasti di atas pada akhirnya melepaskan diri dari kekuasaan Baghdad pada �masa Khalifah Abbassiyah.
Periode ketiga (590 H/1194 M - 656 H/1258 M) � Pada periode ini, kekuasaan berada kembali ditangan Khalifah, tetapi hanya di baghdad dan kawasan-kawasan sekitarnya. Sedangkan para ahli kebudayaan Islam membagi masa kebudayaan Islam di zaman daulah Abbasiyah kepada 4 masa, yaitu : � 1. Masa Abbasy I, yaitu semenjak lahirnya Daulah Bani Abbasiyah tahun 750 M, sampai meninggalnya Khalifah al. Wasiq (847 M). � 2. Masa Abbasy II, yaitu mulai Khalifah al-Mutawakkal (847 M), sampai berdirinya daulah Buwaihiyah di Baghdad (946 M). � 3. Masa Abbasy III, yaitu dari berdirinya daulah Buwaihiyah tahun (946 M) sampai masuk kaum Seljuk ke Baghdad (1055 M). � 4. Masa Abbasy IV, yaitu masuknya orang-orang Seljuk ke Baghdad (1055 M), sampai jatuhnya Baghdad ke tangan Tartar di bawah pimpinan Hulako (1268 M).
Pengenalan Peradaban Dinasti Bani Abbasiyah �Kamajuan-kemajuan yang diraih Daulah Abbasiyah pada masa itu khususnya dalam hal keilmuan dan pendidikan tidak luput dari kabijakankebijakan yang dilakukan khalifah Harun ar-Rashid pada masanya diantaranya adalah adanya gerakan penerjemahan manuskrip-manuskrip dan kitab-kitab Yunani, mendirikan Baitul Hikmah, , Rumah sakit, Kuttab serta didirikannya lembaga Sastra.
�Gerakan Penerjemahan �Baitul Hikmah �Pendirian Rumah Sakit �Kuttab �Lembaga Kesusasteraan
Kemunculan tokoh-tokoh pada masa dinasti bani Abbasiyah �Bidang Agama � 1. Fiqh : �Pada masa dinasti Abbasiyah lahir para tokoh bidang fiqh dan pendiri madzhab antara lain sebagai berikut : �Imam Abu Hanifah ( 700 -767 M ) �Imam Malik ( 713 -795 M ) �Imam Syafi’i ( 767 -820 M ) �Imam Ahmad bin Hanbal ( 780 -855 M )
� 2. Ilmu Tafsir : �Perkembangan ilmu tafsir pada masa pemerintahan Abbasiyah mengalami kemajuan pesat. Di antaranya, yaitu : �Ibnu Jarir Ath –Thobariy �Ibnu Athiyah Al-Andalusi �Abu Muslim Muhammad bin Bahar Isfahani
� 3. Ilmu Hadis : �Di antara para ahli hadis pada masa Dinasti Abbasiyah adalah : �Imam Bukhari ( 194 -256 H ), karyanya Shohih Al. Bukhari �Imam Muslim (w. 261 H), karyanya Shohih Al-Muslim �Ibnu Majah, karyanya Sunan Ibnu Majah. �Abu Dawud, karyanya Sunan Abu Dawud. �Imam An-Nasai, karyanya Sunan An-Nasai �Imam Baihaqi
� 4. Ilmu Bahasa �Di antara ilmu bahasa yang berkembang pada masa Dinasti Abbasiyah adalah ilmu nahwu, ilmu shorof, balaghoh. Bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa ilmu pengetahuan, di samping sebagai alat komunikasi antarbangsa. Di antara para ahli ilmu bahasa adalah : �Imam Sibawaih (w. 183 H), karyanya terdiri dari 2 jilid setebal 1000 halaman. (Al-kitab) �Abu Zakaria Al-Farra (w. 208 H). Kitab Nahwunya terdiri dari 6000 halaman lebih.
� 1. Filsafat Bidang Umum � Kajian filsafat di kalangan umat Islam mencapai puncaknya pada masa Abbasiyah, di antaranya dengan penerjemahan filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab. � Abu Ishaq Al-Kindi (809 -873 M). Karyanya lebih dari 231 judul. � Abu Nasr Al-Farabi (961 M). Karyanya lebih dari 12 buah buku. Ia memperoleh gelar Al- Mualimuts Tsani (the second teacher), yaitu guru kedua, sedangkan guru pertama dalam bidang filsafat adalah Aristoteles. � Ibnu Sina, terkenal dengan Avicenna (980 -1037 M). Ia seorang filsuf yang menghidupkan kembali filsafat Yunani aliran Aristoteles dan Plato. Selain filsuf Avcienna juga seorang dokter istana kenamaan. Di antar bukunya yang terkenal adalah Asy-Syifa, dan Al-Qanun fi Ath-Thib (Canon of Medicine). � Ibnu Bajah (w. 581 H) � Ibnu Tufail (w. 581 H), penulis buku novel filsafat hay bin Yaqdzan. � Al-Ghazali (1058 -1111 M). Al-Ghazali mendapat julukan Hujjatul Islam. Karyanya antara lain : Maqasid Al-Falasifah, Al-Munqid minadh Dholal, Tahafut Al-Falasifah, dan Ihya’ ‘ulumuddin. � Ibnu Rusyd di Barat dikenal dengan Averros (1126 -1198 M). Ibnu Rusyd, seorang filsuf, dokter, dan ulama. Karyanya : Mabadi Al-Falasifah, Tahafut At-Tahafut Al-Falasifah, Al. Kuliah fi Ath-Thibb, dan bidayah Al-Mujtahid.
� 2. Ilmu Kedokteran � Ilmu Kedokteran pada masa daulah Abbasiyah berkembang pesat. Rumah-rumah sakit besar dan sekolah kedokteran didirikan. Di antara sekolah dan perguruan tinggi kedokteran yaitu, : � Sekolah Tinggi kedokteran di Yunda Shapus � Sekolah Tinggi kedokteran di Baghdad � Sekolah Tinggi kedokteran di Hirran, Syiria. � Para dokter ahli kedokteran Islam yang terkenal antara lain : � Jabir Ibn Hayyan, (wafat tahun 161 H. /778 M. ) sebagai bapak ilmu kimia. � Hunain Ibn Ishaq, (194 -264 H. /810 -878 M. ), ahli mata yang terkenal. � Tabib Ibn Qurra (221 -228 H. /836 -901 M. ) � Ar-Raji (251 -313 H. /809 -873 M. )
� 3. Bidang Matematika �Salah satu ahli di bidang matematika pada saat Dinasti Abassiyah adalah Muhammad Ibn Musa al. Khawarizmi ( 780 – 850 H. ). Al-Khawarizmi adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi dan geografi yang berasal dari Persia. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad. �
THANK YOU FOR ATTENTION
WASSALMUA’LAIKUM
- Slides: 18