Aspek Ekonomi Sarana dan Prasarana Vely Kukinul Siswanto

  • Slides: 43
Download presentation
Aspek Ekonomi, Sarana dan Prasarana. . . Vely Kukinul Siswanto

Aspek Ekonomi, Sarana dan Prasarana. . . Vely Kukinul Siswanto

EKONOMI • Pertumbuhan Ekonomi • Sektor Basis dan Non Basis • Income Per-Kapita (Untuk

EKONOMI • Pertumbuhan Ekonomi • Sektor Basis dan Non Basis • Income Per-Kapita (Untuk melihat tingkat kesejahteraan) • Kegiatan Ekonomi Lokal • Kemampuan Keuangan Daerah • Tenaga Kerja dan Lapangan Kerja

Produk Domestik Regional Bruto Jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh

Produk Domestik Regional Bruto Jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau perode tertentu dan biasanya satu tahun. • Macam-macam PDRB: – PDRB atas harga Berlaku ADHB (dinilai atas harga saat ini tanpa memperhatikan) – PDRB atas dasar harga Konstan ADHK (dinilai atas harga yang ditentukan) Sektor-Sektor dalam PDRB 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya

Analisis Aspek Ekonomi Laju Pertumbuhan Ekonomi Kegiatan ekonomi lokal • G = Laju pertumbuhan

Analisis Aspek Ekonomi Laju Pertumbuhan Ekonomi Kegiatan ekonomi lokal • G = Laju pertumbuhan ekonomi PDRB 1 = PDRB ADHK pada suatu tahun PDRB 0 = PDRB ADHK pada tahun sebelumnya Struktur Ekonomi PDRB sektor it = nilai PDRB sektor i pada tahun t Total PDRBt = nilai total PDRB pada tahun t Dapat dilakukan dengan melakukan komparasi antara PDRB dengan survey di lapangan. • • Contoh: petani padi, petambak udang, guide tour dll Harus mengidentifikasi asal bahan baku, produksi, pengolahan serta pemasaran. Kemampuan Keuangan Daerah • Dapat dilakukan dengan melakukan penelaahan pada data Pendapatan Asli Daerah (PAD)

kegiatan Basis dan Non Basis • Kegitatan Basis merupakan kegiatan yang melakukan aktifitas yang

kegiatan Basis dan Non Basis • Kegitatan Basis merupakan kegiatan yang melakukan aktifitas yang berorientasi ekspor (barang dan jasa ) keluar batas wilayah perekonomian yang bersangkutan • Aktifitas Basis memiliki peranan penggerak utama (primer mover) dalam pertumbuhan suatu wilayah. • Kegiatan non Basis adalah kegiatan yang menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat yang berada di dalam batas wilayah perekonomian yang bersangkutan. Setiap perubahan yang terjadi pada sektor basis menimbulkan efek ganda ( multiplier effect ) dalam perekonomian regional.

Location quotient • Rasio variabel (pendapatan/lap. kerja) sektor tertentu di suatu wilayah terhadap variabel

Location quotient • Rasio variabel (pendapatan/lap. kerja) sektor tertentu di suatu wilayah terhadap variabel sektor tsb di wilayah yang lebih luas/tinggi jenjangnya • • LQ = li/e Li/E LQ > 1 indikasi wilayah BASIS LQ < 1 indikasi wilayah NON BASIS Ii = Banyaknya Lapangan kerja sektor i di wilayah analisis e = Banyaknya Lapangan kerja di wilayah analisis Li = Banyaknya lapangan kerja sektor i secara nasional E = Banyaknya lapangan kerja secara nasional

SARANA DAN PRASARANA? ? ?

SARANA DAN PRASARANA? ? ?

Pengertian Sarana dan Prasarana Sarana Prasarana • Fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan

Pengertian Sarana dan Prasarana Sarana Prasarana • Fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, seperti fasilitas pemerintahan, pendidikan, pelayanan kesehatan, perbelanjaan, tempat ibadah, rekreasi dan kebudayaan, olah raga dan lapangan terbuka, serta ruang terbuka hijau • Kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya, seperti jalan, drainase, limbah, dan persampahan.

FASILITAS/SARANA

FASILITAS/SARANA

FASILITAS / SARANA. . Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum Sarana Perdagangan Sarana Pendidikan Sarana

FASILITAS / SARANA. . Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum Sarana Perdagangan Sarana Pendidikan Sarana Kebudayaan dan Rekreasi Sarana Kesehatan Sarana Rekreasi Sarana Peribadatan Sarana Ruang Terbuka Hijau

Unsur-unsur yang terkait dalam kebutuhan Standarisasi Fasilitas Umum Jenjang Jenis Jumlah Besaran Distribusi •

Unsur-unsur yang terkait dalam kebutuhan Standarisasi Fasilitas Umum Jenjang Jenis Jumlah Besaran Distribusi • Tingkatan efisiensi pelayanan • Fungsi tiap fasilitas • Penyediaan didasarkan atas jumlah populasinya. • Ukuran-dimensi-kapasitas • Penyebaran ditentukan atas dasar besaran wilayah dan besaran pemakai, serta jarak capai Sumber: SNI 03 -1733 -1989 dan SNI 03 -1733 -2004, Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota

Jenjang Jenis Fasilitas Pendidikan Jumlah Besaran Distribusi

Jenjang Jenis Fasilitas Pendidikan Jumlah Besaran Distribusi

Fasilitas Kesehatan

Fasilitas Kesehatan

Fasilitas Peribadatan

Fasilitas Peribadatan

Fasilitas Perdagangan

Fasilitas Perdagangan

Fasilitas Sosial, Kebudayaan dan Rekreasi

Fasilitas Sosial, Kebudayaan dan Rekreasi

Fasilitas Ruang Terbuka Hijau, Taman dan Lapangan Olah Raga

Fasilitas Ruang Terbuka Hijau, Taman dan Lapangan Olah Raga

UTILITAS/PRASARANA • • • Prasarana Drainase Prasarana Air bersih Prasarana Air Limbah Prasarana Persampahan

UTILITAS/PRASARANA • • • Prasarana Drainase Prasarana Air bersih Prasarana Air Limbah Prasarana Persampahan Prasarana Listrik Prasarana Telepon

UTILITAS/PRASARANA

UTILITAS/PRASARANA

Perencanaan Utilitas/ Prasarana Perencanaan utilitas berkaitan dengan: Analisis keseimbangan supply-demand Analisis kualitas utilitas Analisis

Perencanaan Utilitas/ Prasarana Perencanaan utilitas berkaitan dengan: Analisis keseimbangan supply-demand Analisis kualitas utilitas Analisis jangkauan pelayanan utilitas Selain itu, analisis kelembagaan dan pembiayaan juga perlu dikaitkan dalam perencanaan utilitas

Utilitas Drainase Pengertian : Faktor-faktor yang mempengaruhi limpasan: • Faktor meteorologi • Sistem drainase

Utilitas Drainase Pengertian : Faktor-faktor yang mempengaruhi limpasan: • Faktor meteorologi • Sistem drainase adalah sistem –Intensitas hujan saluran yang berfungsi –Durasi hujan mengalirkan atau membuang air –Distribusi curah hujan (limpasan) yang tidak terserap ke dalam tanah (runoff). • Karakteristik daerah tangkapan • Berfungsi menggantikan sistem saluran atau daerah aliran sungai (DAS) drainase alamiah yang hilang –Luas dan bentuk DAS akibat adanya pembangunan fisik –Topografi di suatu kawasan –Tata guna lahan

Berdasarkan fungsi saluran • • Utilitas Drainase Sistem campuran menyatu dengan sistem pengolahan air

Berdasarkan fungsi saluran • • Utilitas Drainase Sistem campuran menyatu dengan sistem pengolahan air limbah Sistem terpisah Komponen sistem drainase • • • Saluran penerima (interceptor drain) Saluran pengumpul (collector drain) Saluran pembawa (conveyor drain) Saluran induk (main drain) Badan air penerima (receiving water) Berdasarkan letak saluran • • Sistem jaringan drainase di kota • Dari Segi Konstruksinya • • Sistem Saluran Tertutup Sistem Saluran Terbuka Drainase Permukaan (Surface Drainage) Drainase Bawah Permukaan (Subsurface Drainage) Sistem drainase mayor: sistem saluran/badan air yang menampung dan mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan (catchment area). – • saluran drainase primer, kanal-kanal, atau sungai Sistem drainase minor: sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan dimana sebagian besar di dalam wilayah kota. – saluran di sepanjang sisi jalan, saluran/selokan air hujan di sekitar bangunan, gorong-gorong, saluran drainase kota dan lain sebagainya

Utilitas Drainase • Indikator tingkat pelayanan jaringan drainase perkotaan: – – Tidak ada genangan

Utilitas Drainase • Indikator tingkat pelayanan jaringan drainase perkotaan: – – Tidak ada genangan banjir di daerah kota/perkotaan > 10 Ha Bila terjadi genangan banjir, tinggi genangan rata-rata < 30 cm Bila terjadi genangan banjir, lama genangan air < 2 jam Frekuensi terjadi genangan < 2 kali setahun. • Indikasi penanganan genangan banjir: – Genangan < 10 Ha penanganan drainase mikro – Genangan > 10 Ha penanganan drainase makro

Utilitas Drainase Bagian Jaringan Drainase

Utilitas Drainase Bagian Jaringan Drainase

Perencanaan Jaringan Drainase Pendekatan Sederhana Dalam Memahami Supply-Demand Jaringan Drainase

Perencanaan Jaringan Drainase Pendekatan Sederhana Dalam Memahami Supply-Demand Jaringan Drainase

Perencanaan Jaringan Drainase Ilustrasi Koefisien Limpasan Berdasarkan Jenis Tata Guna Tanah

Perencanaan Jaringan Drainase Ilustrasi Koefisien Limpasan Berdasarkan Jenis Tata Guna Tanah

Perencanaan Jaringan Drainase • Contoh: suatu area seluas 450 Ha memiliki komposisi guna tanah

Perencanaan Jaringan Drainase • Contoh: suatu area seluas 450 Ha memiliki komposisi guna tanah seperti tabel berikut, dengan intensitas air hujan 90 mm/jam. Berapa debit banjir yang dihasilkan area tersebut? Q = 0, 002778 x 90 x 156, 5 = 36, 13 m 3/detik Jadi, area ini memerlukan drainase yang memiliki debit ≥ 16, 13 m 3/detik

Utilitas Air Bersih Definisi air bersih: air yang memenuhi syarat untuk keperluan sehari-hari yang

Utilitas Air Bersih Definisi air bersih: air yang memenuhi syarat untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dapat diminum apabila telah dimasak (Keputusan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990) Syarat Kualitas: Syarat Kontinuitas dan Pemerataan • Syarat fisik: bau, rasa, warna, suhu (10 -25 C), kekeruhan • Syarat kimiawi: racun, yodium, p. H • Syarat mikrobiologi: kuman penyakit/bakteri patogen penyebab penyakit • Air tersedia dalam waktu 24 jam dan dalam jumlah yang mencukupi • Terdistribusi merata di semua lapisan masyarakat terlayani

Utilitas Air Bersih Sisi Demand • Sumber air: Air tanah (melalui sumur bor, sumur

Utilitas Air Bersih Sisi Demand • Sumber air: Air tanah (melalui sumur bor, sumur gali, atau pompa), Air permukaan (sungai, danau, rawa, laut), Air mata air dan Air hujan • Pendekatan umum dalam perhitungan sisi supply air bersih mempertimbangkan: – Data klimatologi – Data curah hujan (harian/tahunan) – Data debit air permukaan (hidrogeologi) – Kondisi DAS – Dll • Kebutuhan air domestik: – keperluan rumah tangga • Kebutuhan air non domestik: – untuk industri, pariwisata, tempat ibadah, tempat sosial, serta tempat-tempat komersial atau tempat umum lainnya.

Sisi Demand Utilitas Air Bersih • Pendekatan umum dalam perhitungan (permintaan) air bersih mempertimbangkan:

Sisi Demand Utilitas Air Bersih • Pendekatan umum dalam perhitungan (permintaan) air bersih mempertimbangkan: sisi demand – Kebutuhan domestik: jumlah penduduk eksisting dan masa mendatang – Kebutuhan non domestik: kegiatan perkotaan/tata guna lahan perkotaan eksisting dan masa mendatang – Standar kebutuhan domestik dan non domestik (pendekatan asumsi) – Kebutuhan hidran umum (untuk antisipasi kebakaran) – Tingkat kebocoran, biasanya 20% – Kebutuhan air bersih maksimum (pada keadaan puncak) harian maksimum dan jam maksimum. Kebutuhan air bersih maksimum (puncak) adalah total kebutuhan air bersih rata-rata yang dikalikan dengan faktor puncak. Perkiraan kebutuhan air bersih harian maksimum pada tiap-tiap sarana adalah total kebutuhan air bersih rata-rata dikali faktor puncak yaitu 1, 15. Sedangkan, faktor puncak kebutuhan air bersih jam maksimum adalah 2.

Sisi Demand Utilitas Air Bersih • Standar kebutuhan domestik – – – – UNESCO

Sisi Demand Utilitas Air Bersih • Standar kebutuhan domestik – – – – UNESCO (2000): hak dasar manusia atas air adalah 60 liter/orang/hari Dept. PU: standar kebutuhan berdasarkan klasifikasi wilayah Pedesaan dengan kebutuhan 60 liter/orang/hari. Kota Kecil dengan kebutuhan 90 liter/orang/hari. Kota Sedang dengan kebutuhan 110 liter/orang/hari. Kota Besar dengan kebutuhan 130 liter/orang/hari. Kota Metropolitan dengan kebutuhan 150 liter/orang/hari. Permendagri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum: standar kebutuhan pokok air minum adalah kebutuhan air sebesar 10 m 3/kepala keluarga/bulan atau 60 liter/orang/hari

Sisi Demand Utilitas Air Bersih (Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001)

Sisi Demand Utilitas Air Bersih (Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001)

Utilitas Air Bersih Sisi Demand Standar Pelayanan Air Bersih Untuk Penggunaan Non Domestik

Utilitas Air Bersih Sisi Demand Standar Pelayanan Air Bersih Untuk Penggunaan Non Domestik

Utilitas Air Bersih Sisi Distribusi (Sistem Jaringan) Water treatment plant • Proses pengolahan air

Utilitas Air Bersih Sisi Distribusi (Sistem Jaringan) Water treatment plant • Proses pengolahan air konvensional: – Intake – Prelemenary treatment – Koagulasi dan flokulasi Koagulasi adalah satu proses pengolahan air dengan cara penambahan kimia, yang tujuannya untuk mengikat pengotor (partikel maupun terlarut sehingga menggumpal). Proses flokulasi dalam pengolahan air bertujuan untuk mempercepat proses penggabungan flok-flok yang telah dibibitkan pada proses koagulasi. Partikel-partikel yang telah distabilkan selanjutnya saling bertumbukan serta melakukan proses tarik-menarik dan membentuk flok yang ukurannya makin lama makin besar serta mudah mengendap. – Sedimentasi: pengendapan – Filtrasi: penyaringan – Storage atau reservior Proses transmisi

Utilitas Air Bersih Sisi Distribusi (Sistem Jaringan) Sistem Dasar Penyediaan Air Bersih (Grigg, 1996)

Utilitas Air Bersih Sisi Distribusi (Sistem Jaringan) Sistem Dasar Penyediaan Air Bersih (Grigg, 1996)

Utilitas Air Bersih Sisi Distribusi (Sistem Jaringan) • Transmisi – Truk tangki, kapal tangker

Utilitas Air Bersih Sisi Distribusi (Sistem Jaringan) • Transmisi – Truk tangki, kapal tangker dan moda lain (ada resiko kehilangan, tidak dapat menjamin tepat waktu, debit dan kualitas) – Jaringan pipa transmisi dari primer ke sekunder – Bak pelepas tekan – Pipa (minimum kehilangan, dapat menjamin tepat waktu, debit dan kualitas) • Jaringan distribusi ke pelanggan – – Sistem jaringan pipa Sistem tampungan Valve (pengatur tekanan) Pompa

Utilitas Pengolahan Limbah • Air limbah adalah semua jenis air buangan yang mengandung kotoran

Utilitas Pengolahan Limbah • Air limbah adalah semua jenis air buangan yang mengandung kotoran dari rumah tangga, binatang, atau tumbuhan, dan dapat termasuk pula buangan industri dan buangan kimia. • Air limbah yang dihasilkan kegiatan manusia adalah sekitar 60 % - 80 % pemakaian air bersih. Limbah yang dihasilkan ini dihitung baik dari aktifitas Domestik maupun Non-Domestik. • Sistem pengelolaan limbah dapat berbentuk setempat (on-site) maupun sistem pembuangan dan pengolahan terpusat (off-site).

Utilitas Pengolahan Limbah Sistem pembuangan setempat (on site system): • Fasilitas pembuangan air limbah

Utilitas Pengolahan Limbah Sistem pembuangan setempat (on site system): • Fasilitas pembuangan air limbah yang berada di dalam daerah persil pelayanannya (batas tanah yang dimiliki). – Contoh sistem pembuangan air limbah domestik setempat adalah sistem cubluk atau tangki Sarana sanitasi individual • • Toilet RT/Jamban/MCK Septik Tank Sistem pembuangan terpusat (off site system): • Sistem pembuangan terpusat (off site system): sistem pembuangan yang berada di luar persil. Penanganan lumpur tinja untuk mendukung onsite system • • Truk Tinja PLT (Pengolahan Lumpur Tinja) Jenis-jenis elemen perencanaan • • • Septik tank; Bidang resapan; dan Jaringan pemipaan air limbah

Utilitas Persampahan

Utilitas Persampahan

Utilitas Listrik Jenis-jenis elemen perencanaan pada jaringan listrik • yang harus disediakan pada lingkungan

Utilitas Listrik Jenis-jenis elemen perencanaan pada jaringan listrik • yang harus disediakan pada lingkungan perumahan di perkotaan adalah: • Kebutuhan daya listrik: setiap unit rumah tangga harus dapat dilayani daya listrik minimum 450 VA per jiwa dan untuk sarana lingkungan sebesar 40% dari total kebutuhan rumah tangga. • Jaringan listrik: – Disediakan jaringan listrik lingkungan dengan mengikuti hirarki pelayanan • • • SUTUT (Saluran Udara Ultra Tinggi) 765 k. V – 1100 k. V SUTET (Saluran Udara Ekstra Tinggi) 500 k. V SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 30 k. V – 150 k. V – Disediakan tiang listrik sebagai penerangan jalan – Disediakan gardu listrik – Disediakan penerangan jalan Jaringan listrik: – jaringan subtransmisi yang berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari sumber daya besar (pembangkit) menuju jaringan distribusi primer (gardu induk) – jaringan distribusi primer (jaringan SUTUT, SUTET, dan SUTT) yang berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari jaringan subtransmisi menuju jaringan distribusi sekunder – jaringan distribusi sekunder yang berfungsi untuk menyalurkan atau menghubungkan daya listrik tegangan rendah ke konsumen

Utilitas Telepon Jenis prasarana dan utilitas jaringan telepon yang harus disediakan pada lingkungan perumahan

Utilitas Telepon Jenis prasarana dan utilitas jaringan telepon yang harus disediakan pada lingkungan perumahan di perkotaan adalah: . kebutuhan sambungan telepon • • tiap lingkungan rumah perlu dilayani sambungan telepon rumah dan telepon umum sejumlah 0, 13 sambungan telepon rumah per jiwa atau dengan menggunakan asumsi berdasarkan tipe rumah sebagai berikut: – – – • • R-1, rumah tangga berpenghasilan tinggi : 2 -3 sambungan/rumah R-2, rumah tangga berpenghasilan menengah : 12 sambungan/rumah R-3, rumah tangga berpenghasilan rendah : 0 -1 sambungan/rumah Dibutuhkan sekurang-kurangnya 1 sambungan telepon umum untuk setiap 250 jiwa penduduk (unit RT) yang ditempatkan pada pusat-pusat kegiatan lingkungan RT ketersediaan antar sambungan telepon umum ini harus memiliki jarak radius bagi pejalan kaki yaitu 200 - 400 m jaringan telepon • • • Jaringan telepon ini dapat diintegrasikan dengan jaringan pergerakan (jaringan jalan) dan jaringan prasarana / utilitas lain; Stasiun telepon otomat (STO) untuk setiap 3. 000 – 10. 000 sambungan dengan radius pelayanan 3 – 5 km dihitung dari copper center, yang berfungsi sebagai pusat pengendali jaringan dan tempat pengaduan pelanggan.

Utilitas Telepon Data Yang dibutuhkan : • • • Rencana pengembangan infrastruktur dasar telekomunikasi

Utilitas Telepon Data Yang dibutuhkan : • • • Rencana pengembangan infrastruktur dasar telekomunikasi yang berupa penetapan lokasi pusat automatisasi sambungan telepon; Rencana penyediaan jaringan telekomunikasi telepon kabel yang berupa penetapan lokasi stasiun telepon otomat, rumah kabel, dan kotak pembagi; Rencana penyediaan jaringan telekomunikasi telepon nirkabel yang berupa penetapan lokasi menara telekomunikasi termasuk menara Base Transceiver Station (BTS); Rencana pengembangan sistem televisi kabel termasuk penetapan lokasi stasiun transmisi; Rencana penyediaan jaringan serat optik; dan Rencana peningkatan pelayanan jaringan telekomunikasi.

Dinas Di Surabaya

Dinas Di Surabaya