Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Kesehatan dalam RPJMN 2020
“"Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Kesehatan dalam RPJMN 2020 -2024’’ Oleh: Pungkas Bahjuri Ali Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Disampaikan pada Kegiatan Konsolidasi dan Integrasi Penguatan Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Jakarta, 31 Juli 2019 1
Sistem Kesehatan Nasional (Perpres 72/2012) Manajemen Kesehatan Derajat Kesehatan SDM K Farmasi, Alkes dan Makanan Litbang Upaya Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat • Perbaikan status kesehatan • Peningkatan status gizi masyarakat • Perlindungan finansial • Responsiveness sistem kesehatan Pembiayaan Kesehatan Transisi Demografi, Asean Ec. Comm, Perubahan Iklim, Post-2015 Agenda, Middle Income Trap • Sumber daya manusia (SDM) kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam Sistem Kesehatan Nasional dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aspek sistem kesehatan lainnya • SDM kesehatan merupakah salah satu tools untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, termasuk SDGs
Isu Pemenuhan SDM Kesehatan 3
Akses 1. Kematian ibu 2. TFR 1. Stunting pada anak bawah dua tahun (baduta) 4. Kematian bayi 5. Prevalensi TB 2. Cakupan kepesertaan JKN/KIS 6. Prevalensi HIV 3. Akreditasi puskesmas 7. Eliminasi malaria 4. Puskesmas dengan 5 jenis tenaga kesehatan 8. Imunisasi dasar lengkap 9. Ketersediaan obat vaksin di Puskesmas 1. Tekanan darah tinggi PTM 3. CPR semua cara Akses Peny. Menular KIA & Gizi Anak Tinjauan RPJMN 2015 -2019 2. Obesitas 3. Perilaku merokok Ø 71, 94% Puksesmas (4. 029 dari target 5. 600) sudah terpenuhi ketenagaannya (2018) 10. Obat yang memenuhi syarat ON - TRACK PERLU KERJA KERAS SULIT TERCAPAI Beberapa target pembangunan telah tercapai dan on track, namun beberapa lainnya masih memerlukan kerja keras, termasuk pemenuhan SDM kesehatan
SDM Kesehatan di Puskesmas Proporsi Puskesmas dengan Ketersediaan SDM Kesehatan No Jenis Tenaga Ada Tidak 1 Dokter 92. 3% 7. 7% 2 Dokter Gigi 62. 5% 37. 5% 3 Perawat 99. 4% 0. 6% 4 Bidan 98. 9% 1. 1% 5 Kesehatan Masyarakat 76. 0% 24. 0% 6 Kesehatan Lingkungan 69. 8% 30. 2% 7 39. 7% 60. 3% 8 Ahli Teknologi Laboratorium Medik Gizi 73. 9% 26. 1% 9 Kefarmasian 67. 2% 32. 8% Sumber Data: Risnakes, Tahun 2017 Sebagian besar Puskesmas kekurangan tenaga laboratorium medik, diikuti dengan kekurangan dokter gigi, farmasi, kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat Perbandingan Rata-Rata SDM Kesehatan per Puskesmas Tidak banyak perubahan untuk kondisi SDM kesehatan, selain perawat dan bidan yang cenderung meningkat selama 6 tahun terakhir
45 44. 9 40 35 30 25 20 10 Sumber: Risnakes 2017 li 50 Ba uk u Pa P Su ap p u l Nu awe ua a sa si Bar T Te at en n gg gga ar r M a T a al im u Su ku ur la U Su we tara s l Ka awe i Ba lim si ra an Ten t ta n gah Te n Su Be gah la w ngk es i S ulu el at Su I an n m at don Ka era esi lim Se a an lat Su tan an la Ba w Su es rat m i U Ka ate tar lim ra a an Uta ta n ra U Go tar ro a Nu nt sa al T o en gg Ac ar eh a B ar at Su m J at am er b a B i ar at Ka lim La Riau an mp ta n ung Se Ka Ja lata lim wa n an Ba ta ra n t T DK im I J ur a Ja kart w a Ke Ja a. Ti m p. w Ba a T ur ng en k g Ke a Be ah pu lit la un u DI an g Y Ri og au ya ka rt Ba a nt en al M Proporsi Puskesmas Tanpa Dokter Berdasarkan Provinsi (%) • Terdapat Disparitas ketersediaan dokter di Puskesmas antar-provinsi • Wilayah timur Indonesia memiliki paling banyak Puskesmas tanpa dokter Ø terutama di Provinsi Maluku, Papua dan Papua Barat 15 7. 7 5 0
SDM Kesehatan di Rumah Sakit TENAGA KESEHATAN STANDAR * KEADAAN MAL DISTRIBUSI KEKURANGAN Spesialis Anak (Sp. A) Spesialis Obstetri Ginekologi (Sp. OG) Spesialis Penyakit Dalam (Sp. PD) Spesialis Bedah (Sp. B) Spesialis Anestesi (Sp. An) Spesialis Radiologi (Sp. Rad) Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp. KFR) Spesialis Pat ologi Klinik (Sp. PK) Spesialis Patologi Anatomi (Sp. PA) Spesialis Jantung & Pembuluh Darah (Sp. JP) Spesialis Mata Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (Sp. THT) Spesialis Jiwa Spesialis Saraf Spesialis Paru Dokter Umum Dokter Gigi Spesialis Perawat Bidan Apoteker Tenaga Teknis Farmasi Ahli Laboratorium Medik Kesehatan Masyarakat Sanitarian Tenaga Gizi TOTAL 6. 493 7. 410 6. 094 4. 758 4. 382 2. 733 939 1. 666 721 1. 567 2. 917 2. 703 1. 140 2. 707 1. 567 26. 731 5. 585 1. 858 206. 978 45. 676 12. 272 14. 152 14. 475 9. 013 2. 097 7. 112 393. 746 4. 386 4. 409 4. 370 4. 360 3. 092 2. 121 945 1. 815 872 505 721 496 653 545 519 16. 654 4. 057 2. 448 225. 621 41. 948 15. 656 20. 809 3. 466 3. 888 3. 947 5. 327 373. 630 2. 907 3. 685 2. 522 1. 479 2. 000 1. 222 535 561 395 1. 210 2. 308 2. 273 743 2. 258 1. 189 11. 817 2. 385 874 49. 395 18. 950 3. 629 5. 334 12. 210 6. 952 917 4. 048 141. 798 800 684 798 1. 081 710 610 541 710 546 148 112 66 256 96 141 1. 740 857 1. 464 68. 038 15. 222 7. 013 11. 991 1. 201 1. 827 2. 767 2. 263 121. 681 • Terdapat ketidakseimbangan antara kebutuhan dan keberadaan tenaga kesehatan di RS • Maldistribusi tenaga kesehatan terutama perawat dan bidan • Kekurangan dokter spesialis, terutama spesialis bedah • Kekurangan tenaga farmasi, gizi, sanitarian dan kesmas Sumber : SIRS Online, 11 Sept 2017 *) Menggunakan Standar Ketenagaan Minimal di RS sesuai PMK 56/2014 (RSU) dan 340/2014 ttg Klasifikasi RS (RSK), Total RS: 2. 737 RS
Kualitas Pendidikan Kesehatan Akreditasi Prodi Kesehatan (1 Maret 2015 S. D. Mei 2018) A BIDANG ILMU B Kedokteran - 27 168 - 45 57 - 5 7 - - - Kedokteran Gigi - 7 21 - 13 21 - 1 2 - - Keperawatan 8 6 10 244 187 173 120 65 58 2 Kebidanan 7 1 - 328 6 - 173 - - Farmasi - 20 10 43 25 16 27 23 Kesehatan Masyarakat 1 10 - 19 86 - 0 Gizi 1 8 - 22 14 - Kesehatan Lain 9 - - 100 5 26 79 209 756 381 PERSENTASE Profesi Vokasi Akademik Total Akademik PERINGKAT (SK) Akademik Tidak Terakreditasi Vokasi JUMLAH SK Profesi Vokasi C Profesi Vokasi Akademik Profesi TT 0 77 232 0 - 0 21 44 0 - - 372 258 241 2 1 - - 508 7 0 1 - - 70 68 26 0 12 - - 20 108 0 0 3 2 - - 26 24 0 0 - 42 3 - - 151 8 0 0 267 365 111 67 3 0 0 1147 571 543 3 314 1404 543 3 2264 13, 9% 62, 0% 24, 0% 0, 1% 100, 0% Sumber: LAM-PTKes • Kualitas Institusi Pendidikan tenaga kesehatan masih rendah, pada akhirnya mempengaruhi kualitas lulusan • Hanya 13, 9% prodi kesehatan akreditasi A
Tantangan ke Depan 9
Agenda ke Depan: Pelaksanaan SDGs Target SDGs di-adopt ke dalam dokumen perencanaan pembangunan (RPJMN 2020 -2024) • AKI, AKBa, AKN, AKB, Imunisasi • HIV, TB, malaria, NTD, • Merokok, obesitas, tekanan darah tinggi, kesehatan jiwa • CPR, ASFR, TFR • JKN, vaksin dan obat, tenaga kesehatan Akan dikembangkan: • Hepatitis, PTM • Kematian bunuh diri • Napza, alkohol, narkoba, • Cedera • Polusi, keracunan • Sanitasi • Development Assistant, IHR • • JKN Imunisasi CPR Air minum dan sanitasi, rumah tangga kumuh perkotaan • • Stunting Wasting Anemia ibu hamil ASI ekslusif Sekolah dengan akses ke sanitasi dasar, air minum layak, dan cuci tangan • • Layanan korban kekerasan ASFR, unmet need KB Pengetahuan metoda kontrasepsi Regulasi layanan dan edukasi kespro • Air minum layak • Fasilitas cuci tangan • Sanitasi layak, STBM, BABS, sistem pengelolaan tinja Penerapan norma K 3 Perubahan emisi CO 2 • Korban bencana • Sampah perkotaan Limbah B 3 Korban bencana Kekerasan anak laki-laki dan perempuan Korban bencana Pencapaian SDGs kesehatan memerlukan SDM kesehatan dengan jumlah, jenis dan kapasitas yang lebih komprehensif
Tantangan Pembangunan Kesehatan ke Depan Transisi Epidemiologi: peningkatan beban dan kematian akibat penyakit tidak menular Proyeksi penyebab kematian: Kardiovaskular, kanker, dan penyakit tidak menular lainnya meningkat signifikan 19. 2% 12. 9% 3. 2% 6. 0% Sumber: Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles, 2014 63. 5% 72. 5% Permasalahan Gizi Ganda: Kekurangan gizi cukup besar, tetapi obesitas meningkat 11. 3% 11. 4% 2015 2030 Sumber: WHO, 2012 HIV, TB, malaria, dan penyakit menular lainnya Maternal, perinatal, dan status gizi Penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit tidak menular lainnya Cedera (intentional & unintentional)
Arah Kebijakan RPJMN 2020 -2024 12
Supply dan Demand SDM Kesehatan • Pemenuhan SDM kesehatan harus dilihat dari berbagai sisi (perlu melihat secara utuh demand dan supply SDM kesehatan) • Intervensi kebijakan tidak bisa parsial Ø Melibatkan lintas sektor (produksi, inflow dan outflow, distribusi, pemanfaatan, serta kebijakan yang mengatur sektor swasta) Ø Membutuhkan peran pusat dan daerah, serta nonpemerintah, termasuk Source: Sousa A, Scheffler M R, Nyoni J, Boerma T “A comprehensive health labour market framework for universal health coverage” Bull World Health Organ 2013; 91: 892– 894 in WHO Global Strategy on Human Resources for Health: Workforce 2030, 2016. pendidikan tinggi
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan 1. Produksi SDM kesehatan harus disesuaikan dengan “demand” a. l. : a) Kebutuhan kesehatan penduduk saat ini dan di masa yang akan datang b) Pencapaian prioritas dan target kebijakan, mis SDGs, RPJMN, dll 2. Kualitas Institusi Pendidikan tenaga kesehatan yang masih rendah 3. Jurusan/prodi yang tidak sesuai kebutuhan (over produksi) dan tidak memenuhi standar kualitas 4. Upaya percepatan produksi jenis SDM kesehatan tertentu oleh pendidikan tinggi, a. l. dokter spesialis
Rancangan Teknokratik RPJMN 2020 -2024 (Pembangunan Kesehatan) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi • Penguatan Yankes dasar dan rujukan • Pemenuhan dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan • Pemenuhan dan peningkatan daya saing farmasi dan alkes • Efektivitas pengawasan obat dan makanan • Penguatan tata kelola dan pembiayaan kesehatan (termasuk JKN) Penguatan Pelayanan Kesehatan dan Pengawasan Obat dan Makanan 1. Peningkatan Kesehatan Ibu Anak, KB dan Kesehatan Reproduksi • Penurunan Kematian Ibu dan Bayi • Peningkatan Kesehatan Reproduksi Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Peningkatan Pengendalian Penyakit • Penurunan Stunting • Pengendalian Penyakit Menular • Pengendalian Penyakit Tidak Menular Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat • Pengembangan Lingkungan Sehat • Penguatan Promosi Germas
Strategi Pemenuhan Tenaga Kesehatan ke Depan Strategi Pemenuhan SDM Kesehatan Target Pemenuhan SDM Kesehatan No Indikator Baseline Target 2024 1 Persentase puskesmas dengan jenis tenaga kesehatan sesuai standar* 23 (Kemkes, 2018) 83 2 Persentase puskesmas tanpa dokter 15 (Kemkes, 2018) 0 *Jenis tenaga kesehatan sesuai standar Permenkes 75/2014 tentang Puskesmas: 1) dokter; 2) dokter gigi; 3) perawat; 4) bidan; 5) tenaga kesehatan masyarakat; 6) tenaga kesehatan lingkungan; 7) ahli teknologi laboratorium medik; 8) tenaga gizi; dan 9) tenaga kefarmasian 1 Afirmasi pemenuhan tenaga kesehatan strategis 2 Paket pelayanan kesehatan (SDM, farmasi, faskes) 3 Afirmasi pendidikan tenaga kesehatan di DTPK dan daerah kurang diminati 4 Redistribusi tenaga 5 Kontrak pelayanan 6 Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan 7 Pemenuhan tenaga non-kesehatan 8 Pembatasan jurusan/prodi/fakultas kedokteran sesuai kebutuhan dan memenuhi standar kualitas
Rancangan Teknokratik RPJMN 2020 -2024 (Kebijakan terkait Penguatan Pendidikan Tinggi Berkualitas) 1. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi berbasis Kerjasama Industri Pengembangan Budaya dan Peningkatan Prestasi Olahraga Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Peningkatan Kapabilitas Iptek dan Penciptaan Inovasi 1) Pengembangan perguruan tinggi sebagai produsen iptek-inovasi dan pusat keunggulan (center of excellence) 2) Pengembangan kerja sama perguruan tinggi dengan industri dan pemerintah (menyediakan insentif dan memfasilitasi mobilitas peneliti dengan pihak industri) 3) Peningkatan kualitas dan pemanfaatan penelitian dengan meningkatkan interaksi perguruan tinggi dan industri; 4) Peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi: 1) Penguatan Pendidikan Tinggi Berkualitas 2) 3) 4) pengembangan prodi yang adaptif dan desain kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pembangunan daerah perluasan sertifikasi program untuk percepatan masa tunggu bekerja pelatihan kewirausahaan 5) Pengembangan dana abadi (endowment fund) di perguruan tinggi yang bersumber dari dana masyarakat, termasuk sektor swasta dan filantropi untuk pengembangan pendidikan dan pembelajaran di perguruan tinggi 6) Perwujudan diferensiasi misi dengan mendorong fokus perguruan tinggi dalam mengemban tridharma perguruan tinggi, yakni sebagai research university, teaching university, atau vocational university; dan 7) Penguatan pembinaan perguruan tinggi swasta (PTS)
Rancangan Teknokratik RPJMN 2020 -2024 (Kebijakan terkait Pendidik dan Tenaga Kependidikan) 1. Peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran Pemerataan layanan pendidikan berkualitas Peningkatan Profesionalisme, Kualitas, Pengelolaan dan Penempatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pemerataan Akses Layanan Pendidikan dan Percepatan Wajar 12 Tahun Peningkatan Tata Kelola Pembangunan Pendidikan Penguatan Penjaminan Mutu pendidikan 1) Peningkatan kualitas pendidikan calon guru melalui revitalisasi LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dan penguatan Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2) Pemenuhan kualifikasi akademik minimal untuk guru (S 1/DIV) dan dosen/peneliti (S 2/S 3) 3) Peningkatan pengelolaan, pemenuhan, dan pendistribusian pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan pemetaan komprehensif mengenai kebutuhan dan ketersediaa 4) Peningkatan kualitas sistem penilaian kinerja sebagai acuan untuk pembinaan, pemberian penghargaan, serta peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan 5) Peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan berbasis kinerja
TERIMA KASIH 19
- Slides: 19