ARAB PRA ISLAM SISTEM KEBUDAYAAN DAN KEPERCAYAAN OLEH
ARAB PRA ISLAM ; SISTEM KEBUDAYAAN DAN KEPERCAYAAN OLEH : ABDUL MALIK
Bangsa Arab sebelum islam biasanya sering disebut arab jahiliyah, yakni bangsa yang belum berperadaban dan bodoh. Akan tetapi sebutan itu tidak berarti kita mengambil kesimpulan bahwa semua masyarakat jazirah arab tidak mampu membaca dan menulis. Hanya saja , baca-tulis waktu itu bukanlah sesuatu yang dianggap bernilai penting dan bukan pula menjadi sebuah ukuran dari kepandaian dan kecendekiaan. Jika membicarakan sistem kebudayaan dan kepercayaan jazirah arab sebelum islam, maka disini tidak lepas dari membicarakan keadaan penduduk yang mendiami daerah-daerah di sekitar jazirah dan letak geografisnya, dimana daerah-daerah tersebut merupakan kediaman mayoritas bangsa arab. Perlu diketahui bahwa jazirah arab terbagi menjadi dua bagian besar yaitu bagian tengah dan bagian pesisir. Adapun bagian tengah biasanya terdiri dari suku-suku badui yang mempunyai gaya hidup nomadik. Sedangkan daerah pesisir penduduknya sudah mempunyai gaya hidup menetap.
Sistem Kebudayaan Masyarakat arab pra islam, baik yang nomadik maupun yang menetap, hidup dalam kesukuan badui. Mereka sudah mampu membentuk atau memiliki sistem organisasi dan identitas sosial yang berakar pada keanggotaan pada suatu rentang komunitas yang luas. Sebagai contoh yaitu beberapa kelompok keluarga membentuk kabilah, kemudian beberapa kelompok kabilah membentuk suatui suku (Tribe) yang dipimpin oleh Syekh. Dalam hal ini mereka sangat menekankan hubungan kesukuan kesetiaan atau solidaritas kelompok sangat tinggi dan menjadi sumber kekuatan bagi suatu kabilah atau suku. Situasi ini terus berlangsung sampai agama islam lahir. Disatu sisi kebudayaan yang lain, kelebihan bangsa arab adalah terletak pada bahasanya. Bahasa arab merupakan salah satu bahasa rumpun semit yang paling sempurna dan mampu bertahan dari seleksi alam hingga islam datang. Berkaitan dengan kelebihan bahasa, bansa arab pun pandai dalam bidang sastera khususnya membuat syair-syair.
Sistem Kepercayaan Pada umumnya, sistem kepercayaan bangsa arab pra islam bertumpu pada sistem kepercayaan Paganisme (Penyembah berhala) dan mereka pun percaya kepada mitos-mitos yang diwariskan dari nenek moyang mereka, seperti kepercayaan terhadap dewa, hantu, roh jahat, azimat, tuah dan lain sebagainya. Mereka mempunyai berhala-berhala yang disembah, yang mereka jadikan tempat menanyakan dan mengetahui nasib baik dan buruk. Dari berhala-berhala itu yang paling terkenal dan paling besar yaitu Lata, Mana, Uzza, dan Hubal. Dengan demikian masyarakat Arab pra islam tidak memiliki kepercayaan kepada Tuhan yang Esa (Monotheisme).
Buku referensi : 1. Nurhakim, mohamad, Sejarah dan peradaban islam, Malang: UMM Press, 2003 2. Yatim, badri, Historiografi islam, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1997 3. Yatim, badri, Sejarah peradaban islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000
- Slides: 5