APLIKASI DATA DAN INFORMASI KUALITAS UDARA UNTUK ANALISIS

  • Slides: 38
Download presentation
APLIKASI DATA DAN INFORMASI KUALITAS UDARA UNTUK ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN Drs. Budi SUHARDI,

APLIKASI DATA DAN INFORMASI KUALITAS UDARA UNTUK ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN Drs. Budi SUHARDI, DEA

KERANGKA PEMBAHASAN 1. PENDAHULUAN 2. DATA DAN INFORMASI KUALITAS UDARA 3. ANALISIS MENGENAI DAMPAK

KERANGKA PEMBAHASAN 1. PENDAHULUAN 2. DATA DAN INFORMASI KUALITAS UDARA 3. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) 4. AMDAL SEBAGAI ALAT PENGELOLAAN PROYEK 5. AMDAL PERLU DIINTEGRASIKAN DALAM DAUR PROYEK 6. PROSES AMDAL DAN DAUR PROYEK

I. PENDAHULUAN Data merupakan istilah bahasa asing yang berasal dari bentuk jamak yakni “datum”

I. PENDAHULUAN Data merupakan istilah bahasa asing yang berasal dari bentuk jamak yakni “datum” yang berarti fakta. Data memiliki arti tertentu tetapi biasanya tidak bisa digunakan sebelum diolah menjadi informasi. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi (Jogiyanto, 2005).

Sedangkan informasi dapat dinyatakan sebagai sejumlah data yang telah diproses dan disajikan sedemikian rupa,

Sedangkan informasi dapat dinyatakan sebagai sejumlah data yang telah diproses dan disajikan sedemikian rupa, sehingga dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti pengambilan keputusan (Joko W, 2004). Data dan informasi kualitas udara dapat dihasilkan melalui suatu kegiatan pemantauan baik mekanik maupun automatik. Sumber data dan informasi kualitas udara bisa berasal dari berbagai instansi (pemerintah atau swasta) seperti BMKG, Kementerian LH, Lapan, Batan, BPLHD propinsi/kabupaten.

II. DATA & INFO KUALITAS UDARA Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 tahun 2009

II. DATA & INFO KUALITAS UDARA Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pasal 10 ayat (1) huruf b, yang termasuk data-data kualitas udara mencakup: data pencemaran udara yang meliputi unsur: 1. partikulat (Suspended Particulated Matter~SPM, PM 10, PM 2. 5) 2. sulfur dioksida (SO 2) 3. nitrogen oksida dan nitrogen dioksida (NO, NO 2) 4. ozon (O 3) 5. karbon monoksida (CO) 6. komposisi kimia air hujan. data gas rumah kaca yang meliputi unsur: 1. karbon dioksida (CO 2) 2. methan (CH 4) 3. nitrous oksida (N 2 O) 4. hidrofluorokarbon (HFCs) 5. perfluokarbon (PFCs) dan 6. sulfur heksafluorida (SF 6).

 Bila kita ingin mengaplikasikan penggunaan data dan informasi kualitas udara untuk AMDAL, perlu

Bila kita ingin mengaplikasikan penggunaan data dan informasi kualitas udara untuk AMDAL, perlu kita pahami terlebih dahulu apa yang dibutuhkan oleh dokumen AMDAL dan yang sangat penting, pada dokumen mana data/informasi kualitas udara merupakan data dukung didalamnya. Oleh karena itu, sebaiknya kita pelajari dulu apa itu dokumen AMDAL ?

III. AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) : merupakan proses studi formal yang digunakan

III. AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) : merupakan proses studi formal yang digunakan untuk memprediksi dampak lingkungan dari kegiatan pembangunan. Kegiatan pembangunan tersebut dapat berupa pembangunan waduk pembangkit listrik tenaga air, pembangunan jalan kereta api, proyek irigasi atau pembangunan pelabuhan udara/laut.

 AMDAL diarahkan pada permasalahan, konflik pemanfaatan atau keterbatasan sumberdaya alam yang dapat mempengaruhi

AMDAL diarahkan pada permasalahan, konflik pemanfaatan atau keterbatasan sumberdaya alam yang dapat mempengaruhi berjalannya suatu kegiatan. Selain itu digunakan juga untuk menyelidiki apakah kegiatan tersebut dapat berbahaya bagi manusia, lingkungan atau pembangun lain disekitarnya. Setelah memprediksi masalah yang potensial, AMDAL mengidentifikasi upaya untuk mengurangi dampak negatif serta mengusahakan penyempurnaan kegiatan proyek agar sesuai dengan kondisi lingkungan.

 AMDAL bertujuan untuk menjamin agar dampak potensial dapat diketahui lebih dini dan ditangani

AMDAL bertujuan untuk menjamin agar dampak potensial dapat diketahui lebih dini dan ditangani pada tahap awal rencana dan disain proyek. Untuk mencapai tujuan ini, hasil penilaian perlu dikomunikasikan dengan berbagai kelompok yang berperan dalam pengambilan keputusan usulan proyek tersebut. Kelompok tersebut terdiri dari pemrakarsa dan pelaksana proyek, selain juga pejabat pemerintah, politikus dan masyarakat umum.

 Studi AMDAL merupakan tahapan yang penting dalam proses pengambilan keputusan akhir dari usulan

Studi AMDAL merupakan tahapan yang penting dalam proses pengambilan keputusan akhir dari usulan proyek. Selain bermanfaat bagi pengambilan keputusan halhal yang berkaitan dengan proyek, studi ini juga membantu pemrakarsa agar lebih berhasil dalam mencapai tujuan.

IV. AMDAL SBG ALAT PENGELOLAAN PROYEK Seperti halnya kelayakan ekonomi dan kelayakan teknik, AMDAL

IV. AMDAL SBG ALAT PENGELOLAAN PROYEK Seperti halnya kelayakan ekonomi dan kelayakan teknik, AMDAL merupakan alat pengelolaan bagi para pejabat dan manajer yang harus membuat keputusan tentang proyek-proyek pembangunan. Dalam beberapa tahun terakhir ini berbagai proyek besar mengahadapi kesulitan yang serius akibat luputnya pertimbangan lingkungan ke dalam pengambilan keputusan. Beberapa proyek tidak dapat terus bertahan akibat merosotnya sumber daya. Lainnya dibatalkan karena ditentang masyarakat, atau disebabkan karena rusaknya sumber daya alam dan pencemaran lingkungan, tidak diperhitungkan.

Dari pengalaman tersebut, jelas sangat riskan jika kita hanya berpegang pada analisis ekonomi atau

Dari pengalaman tersebut, jelas sangat riskan jika kita hanya berpegang pada analisis ekonomi atau menyetujui proyek tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan sedini mungkin. Kita perlu merancang proyek sedemikian sehingga dampak negatifnya berkurang. Sebagai contoh, berikut ini disajikan berbagai pertanyaan yang perlu dikemukakan terhadap berbagai usulan proyek :

 Dapatkah proyek tersebut beroperasi dengan aman, tanpa resiko bahaya kecelakaan yang serius atau

Dapatkah proyek tersebut beroperasi dengan aman, tanpa resiko bahaya kecelakaan yang serius atau berpenagruh terhadap kesehatan masyarakat dalam jangka panjang ? Apakah lingkungan setempat toleran atau memiliki daya asimilisi terhadap pencemaran atau limbah yang akan dihasilkan proyek ? Apakah lokasi proyek yang diusulkan bertentangan dengan tataguna tanah atau tata ruang atau menghalangi kemungkinan pembangunan daerah sekitarnya pada masa mendatang ? Apa dampak kegiatan tersebut terhadap pertanian, perikanan atau industri setempat? Adakah tersedia sarana infrastruktur yang memadai, seperti jalan-jalan dan saluran air pembuangan yang dapat mendukung proyek tersebut? Berapa banyak air, energi dan sumber daya lain yang akan digunakan, serta apakah suplai kesemuanya itu mencukupi? Sumber daya manusia macam apa yang dibutuhkan atau harus digantikan serta apa dampak sosial terhadap masyarakat? Kerusakan apa yang mungkin ditimbulkan terhadap aset nasional seperti hutan perawan, daerah wisata, atau tempat-tempat bersejarah?

DAUR PROYEK 1. TAHAP PERSIAPAN 2. TAHAP PELAKSANAAN 3. TAHAP PEMANTAUAN DAN EVALUASI TAHAP

DAUR PROYEK 1. TAHAP PERSIAPAN 2. TAHAP PELAKSANAAN 3. TAHAP PEMANTAUAN DAN EVALUASI TAHAP PERSIAPAN • Identifikasi proyek, yaitu pengembangan gagasan tentang perlunya suatu proyek, • Pra studi kelayakan, yaitu pengkajian sejauh mana proyek akan dilaksanakan, • Studi kelayakan, yaitu pengkajian tentang berbagai faktor yang mendukung dan menghambat proyek serta bagaimana memanfaatkan potensi dan cara mengatasi masalah. • Rancang bangun rekayasa (design engineering) proyek.

TAHAP PELAKSANAAN ANDAL PIL RKL dan RPL Audit Lingkungan AMDAL Kajian Lingkungan Strategis

TAHAP PELAKSANAAN ANDAL PIL RKL dan RPL Audit Lingkungan AMDAL Kajian Lingkungan Strategis

TAHAP PEMANTAUAN DAN EVALUASI Penyusunan RKL dan RPL ANALISIS RESIKO LINGKUNGAN EVALUASI DAMPAK DAN

TAHAP PEMANTAUAN DAN EVALUASI Penyusunan RKL dan RPL ANALISIS RESIKO LINGKUNGAN EVALUASI DAMPAK DAN RESIKO

AMDAL DLM DAUR PROYEK ANDAL Prastudi kelayakan PIL Konsep & Usulan Studi kelayakan RKL

AMDAL DLM DAUR PROYEK ANDAL Prastudi kelayakan PIL Konsep & Usulan Studi kelayakan RKL & RPL Rancang-bangun rekayasa PENAPISAN Pemantauan & Evaluasi Pelaksanaan/Konstruksi Pemantauan Lingkungan

V. PROSES AMDAL DAN DAUR PROYEK ANDAL, hanya bagi proyek besar dan berdampak penting

V. PROSES AMDAL DAN DAUR PROYEK ANDAL, hanya bagi proyek besar dan berdampak penting diperlukan studi ANDAL. Pada saat pelaksana pembangunan dan pemrakarsa melaksanakan studi kelayakan proyek, Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) dilakukan. Dlm ANDAL hanya diprakirakan dievaluasi dampak penting yg teridentifikasi dalam pelingkupan (scoping) dan tertera dlm KA shg penelitian ANDAL terfokus pd dampak penting saja. Kerangka Acuan (KA) : uraian tugas yg hrs dilaksanakan dlm studi ANDAL Prastudi kelayakan, yaitu pengkajian sejauh mana proyek akan dilaksanakan,

 PENAPISAN adalah cocok bila proyek baru berupa konsep kasar. Bertujuan utk memilih rencana

PENAPISAN adalah cocok bila proyek baru berupa konsep kasar. Bertujuan utk memilih rencana pembangunan mana yg hrs dilengkapi dgn AMDAL. Studi kelayakan proyek pd umumnya mencakup: 1. Studi pemanfaatan hasil proyek, yaitu perkiraan tentang bagaimana hasil proyek akan dimanfaatkan, atau produksi dipasarkan. 2. Studi tentang sumber daya yang diperlukan dan pengadaannya, seperti lahan, bahan, teknologi, prasarana, dll. 3. Studi tentang pengelolaan proyek, berupa usulan tentang struktur organisasi, tugas pokok, kualifikasi dan jumlah personil yang diperlukan. 4. Studi tentang dana dan pembiayaan proyek, berupa perkiraan biaya yang diperlukan, sumber pembiayaan, dan konsekwensi yang harus ditanggung sumber dana.

PENAPISAN Penapisan adalah evaluasi proyek yang paling sederhana dan pertama kali dilakukan. Penapisan membantu

PENAPISAN Penapisan adalah evaluasi proyek yang paling sederhana dan pertama kali dilakukan. Penapisan membantu untuk menjelaskan jenis-jenis proyek yang berdasarkan pengalaman lalu tidaklah menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Penapisan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara : Menggunakan kriteria sederhana seperti ukuran atau lokasi. Memperbandingkan usulan dengan daftar jenis-jenis proyek yang jarang membutuhkan ANDAL (misalnya sekolah) atau yang sudah pasti membutuhkan ANDAL (misalnya pertambangan batu bara). Memperkirakan dampak-dampak yang umum terjadi dan membandingkan dampak-dampak ini terhadap ambvang batas yang telah ditentukan. Melakukan analisis yang lebih rumit, namun tetap menggunakan data yang tersedia.

PENYAJIAN INFORMASI LINGK. Bila penapisan tidak otomatis menjelaskan status suatu proyek, pemrakarsa dapat diminta

PENYAJIAN INFORMASI LINGK. Bila penapisan tidak otomatis menjelaskan status suatu proyek, pemrakarsa dapat diminta untuk melakukan penelitian yang memadai dan nasehat para pakar untuk: Mengidentifikasi dampak potensial dari proyek terhadap lingkungan. Secara garis besar menguraikan dan memprediksi besaran dan luas penyebaran dampak. Secara ringkas mengevaluasi kepentingan dampak bagi pengambilan keputusan. PIL dapat digunakan untuk membantu tahap awal perencanaan proyek, misalnya untuk mempersempit pembahasan kemungkinan lokasi yang sesuai. Selain itu dapat juga berfungsi sebagai peringatan dini timbulnya permasalahan yang serius akibat suatu kegiatan. Langkah ini dapat menegaskan perlu tidaknya studi ANDAL yang dilakukan.

Organisasi Studi ANDAL: Bila setelah mengkaji penilaian awal (PIL) pejabat yang berwenang menganggap bahwa

Organisasi Studi ANDAL: Bila setelah mengkaji penilaian awal (PIL) pejabat yang berwenang menganggap bahwa studi ANDAL diperlukan, tahap selanjutnya yang diperlukan adalah mengorganisasikan studi ANDAL : Menunjuk koordinator dan tim ahli yang akan melaksanakan studi ANDAL. Mengidentifikasi pengambil keputusan kunci yang akan merencanakan, member ijin dan mengawasi proyek yang diusulkan. Menentukan bagaimana dan bilamana hasil-hasil studi ANDAL akan dikomunikasikan.

Pelingkupan: Tugas awal dari tim studi ANDAL adalah pelingkupan. Tujuan pelingkupan adalah untuk menjamin

Pelingkupan: Tugas awal dari tim studi ANDAL adalah pelingkupan. Tujuan pelingkupan adalah untuk menjamin agar studi diarahkan pada semua isu yang penting bagi pengambil keputusan. Pertama-tama wawasan dari tim studi diperluas melalui diskusi dengan pemrakarsa, pengambil keputusan, komisi institusi ilmiah, pemuka masyarakat setempat dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memasukkan seluruh isu dan perhatian atau keacuhan yang dikemukakan oleh kelompok ini. Kemudian tim studi memilih dampak utama yang akan difokuskan dalam studi ANDAL, yang didasarkan atas besaran dampak, cakupan geografi, kepentingan bagi pengambil keputusan atau karena kepekaan setempat yang khas (misalnya erosi tanah, kehadiran jenis-jenis yang dilindungi, atau dekatnya lokasi proyek dengan tempat bersejarah).

STUDI ANDAL : Secara sederhana proses studi ANDAL mencoba menjawab lima pertanyaan: Apa yang

STUDI ANDAL : Secara sederhana proses studi ANDAL mencoba menjawab lima pertanyaan: Apa yang akan terjadi sebagai akibat dari suatu proyek ? Seberapa besar perubahan-perubahan yang mungkin akan terjadi tersebut ? Apakah perubahan itu penting ? Apa yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dampak negatif ? Bagaimana pengambil keputusan dapat diberi informasi mengenai hal yang perlu dilakukan ?

PROSES STUDI ANDAL Identifikasi Jawaban atas pertanyaan pertama – “apa yang akan terjadi sebagai

PROSES STUDI ANDAL Identifikasi Jawaban atas pertanyaan pertama – “apa yang akan terjadi sebagai akibat dari suatu proyek ? ” – sebagian telah dibicarakan walaupun hanya secara umum. Jika suatu penilaian awal (PIL) telah dilakukan, maka dampak proyek secara umum telah dikaji, juga pelingkupan, telah menfokuskan studi kepada isu-isu yang penting bagi para pengambil keputusan. Dengan mempertimbangkan penemuan-penemuan ini, studi ANDAL sekarang secara formal mengidentifikasikan dampak-dampak yang harus diteliti lebih rinci. Tahap identifikasi dari studi ini dapat menggunakan metoda sebagai berikut : Kompilasikan suatu daftar dampak potensial seperti perubahan dalam kualitas udara, tingkat kebisingan, habitat biota alami, keanekaragaman jenis, landscape, sistem social dan budaya, pola pemukiman dan tingkat kebutuhan tenaga kerja dan lain sebagainya dari dokumen ANDAL proyek-proyek serupa. Sebutkan semua sumber-sumber dampak dari proyek (misalnya emisi gas, konsumsi air, pekerjaan konstruksi) dengan menggunakan checklist atau kuisioner, kemudian buat daftar reseptor komponen lingkungan yang mungkin menerima dampak (misalnya dari sumber yang sama, pekerja migrant) dengan melakukan survei pada lingkungan tersebut serta berkonsultasi dengan kelompok yang dipengaruhi proyek atau kelompok minat. Apabila sumber dari dampak mungkin mempengaruhi “reseptor”, maka teridentifikasilah suatu dampak potensial. Identifikasi dampak proyek itu sendiri dengan menggunakan metoda checklist, matrik, network, overlay, model, dan simulasi.

Prediksi Langkah selanjutnya disebut prediksi, yang mendapat pertanyaan yang kedua, seberapa besar perubahan-perubahan yang

Prediksi Langkah selanjutnya disebut prediksi, yang mendapat pertanyaan yang kedua, seberapa besar perubahan-perubahan yang mingkin akan terjadi tersebut ? Sejauh dapat dilakukan, prediksi perlu diusahakan agar mencakup penyebab dan pengaruh dampak, serta konsekuensi sekunder dan sinergistik terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Prediksi mengikuti dampak suatu parameter lingkungan tertentu (misalnya effluent bahan berbahaya racun) kepada pengaruh berikutnya dalam berbagai bidang lainnya (misalnya penurunan kualitas udara, dampak negatif dampak terhadap ikan, pengaruh ekonomi pada pedesaan nelayan serta akibat perubahan sosial budaya. Prediksi menggunakan data dan teknik ilmu fisika, biologi, sosio-ekonomi, antropologi, dan sebagainya.

 Evaluasi Pertanyaan ke tiga dalam ANDAL- “Apakah perubahan itu penting ? ”, -

Evaluasi Pertanyaan ke tiga dalam ANDAL- “Apakah perubahan itu penting ? ”, - akan terjawab pada langkah berikutnya. Evaluasi ditujukan untuk menilai kepentingan dampak yang diprediksi. Penilaian kepentingan ini dapat didasarkan pada satu atau beberapa hal-hal berikut : Perbandingan dengan perundangan, peraturan, atau baku mutu yang telah ditetapkan. Konsultasi dengan pengambil keputusan yang relevan. Rujukan pada kriteria tertentu seperti daerah perlindungan ‘features’ atau spesies. Konsistensi dengan tujuan kebijaksanaan pemerintah. Akseptabilitas oleh masyarakat setempat atau masyarakat secara umum.

 Mitigasi Jika jawaban untuk pertanyaan yang ke tiga adalah ‘ya’, maka perubahan tersebut

Mitigasi Jika jawaban untuk pertanyaan yang ke tiga adalah ‘ya’, maka perubahan tersebut memiliki arti penting. Selanjutnya AMDAL harus menjawab pertanyaan ke empat – “Apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi dampak”. Pada tahap ini tim studi secara formal menganalisis mitigasi. Berbagai tindakan diusulkan untuk mencegah, mengurangi, atau mengkopensasi setiap dampak negatif yang dinilai penting. Tindakan mitigasi mencakup :

Studi kasus: Penyajian Informasi Lingkungan “Pembuatan Jalur Kereta Api Citayam-Nambo”. Berdasarkan deskripsi wilayah, dapat

Studi kasus: Penyajian Informasi Lingkungan “Pembuatan Jalur Kereta Api Citayam-Nambo”. Berdasarkan deskripsi wilayah, dapat dikatakan bahwa kondisi wilayah dan lingkungan yang akan dilalui jalur kereta api tersebut merupakan lahan hijau dan produktif berupa kebun rakyat, tegalan, peladangan, persawahan, daerah industri, perdagangan, sungai-sungai Ciliwung, Cileungsi, dan Cikaras. Secara ekologis rencana jalan KA tersebut melintasi kawasan yang diperkirakan menimbulkan dampak antara lain perubahan fisik lingkungan, mempersempit atau mengisolasi habitat fauna maupun hayati.

 Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP. 3/UM/50. 1/Phb-90 tanggal 19 Maret 1990

Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP. 3/UM/50. 1/Phb-90 tanggal 19 Maret 1990 tentang Pedoman Teknis Amdal Lalu Lintas Jalan Rel, komponen kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak antara lain : a). pelongsoran tanah, b). ketidakstabilan lahan/lereng, c). perusakan dan gangguan terhadap habitat satwa liar, d). gangguan kesehatan, akibat polusi udara, e). gangguan sosekbud Untuk mendukung kajian PIL (Penyajian Informasi Lingkungan) tersebut data-data kualitas udara sebagai data dukung dalam menganalisis adanya perubahan fisik lingkungan akibat adanya proyek tersebut. Contoh data kualitas udara yang diperlukan dapat dilihat pada Tabel 1 (Lihat Lampiran 1).

Lampiran 1. Parameter Satuan Tabel 1. Hasil Pengukuran dan Analisa Kualitas Udara Pada 5

Lampiran 1. Parameter Satuan Tabel 1. Hasil Pengukuran dan Analisa Kualitas Udara Pada 5 Stasiun Pengamatan Hasil Pengujian Pada Stasiun Baku Mutu Udara 1 2 3 4 32 33 33 33 69 71 68 65 0, 65 - 1, 2 0, 92 - 1, 6 1, 5 - 2, 0 25 -36 45 - 58 27 - 30 20, 00 ppm 10. 441 180. 076 92. 990 218. 321 0, 10 ppm 0, 0012 0, 0922 0, 0312 0, 05 ppm 0, 0008 0, 0191 0, 0082 0, 03 ppm 0, 0039 0, 0003 0, 0006 0, 26 mg/m 3 0, 2600 0, 2010 0, 01660 0, 2710 Temperatur Udara RH Kecepatan Angin Kendaraan Carbon Monoksida Sulfur Dioksida Nitrogen Oksida H 2 S Debu 0 C % m/det mt ppm ppm mg/m 3 Keterangan : 1 : Stasiun Citayam 2 : Jalan Raya Cibinong 3 : Persilangan Tol Jagorawi Sumber : Hasil Analisis Laboratorium Hyperkes (Terlampir) 4 : Kantor Pos 5 : Desa Nambo 5 31, 5 74 1, 5 - 2, 5 129. 906 0, 0741 0, 0088 0, 0016 0, 2120 Keterangan Stasiun 4 +++ Stasiun 4 ++ Normal Stasiun 1++ Stasiun 4

 Komponen udara digunakan untuk mencari skala dampak. Oleh karena itu perlu data dan

Komponen udara digunakan untuk mencari skala dampak. Oleh karena itu perlu data dan informasi sumber pencemaran udara yang bersumber dari sumber bergerak (antara lain dari mobilisasi alat berat maupun kendaraan yang digunakan oleh proyek yang sedang dilaksanakan). Sumber lain adalah sumber titik tetap, yaitu biasanya diemisikan pada saat tahapan pengoperasiaan dari proyek yang telah selesai dilaksanakan. Dalam pendekatan ini sering digunakan formula-formula antara lain:

 a. Formula Box Model : Cj= Qj (u*w*d), di mana : Cj =

a. Formula Box Model : Cj= Qj (u*w*d), di mana : Cj = konsentrasi kontaminan j (µg/m 3); Qj= kecepatan emisi kontaminan j (µg/detik); u = kecepatan angin (m/detik); w = lebar box (m); d = tinggi box (m); b. Formula Gauss : Qj Cj =-------------------------------------- di mana : (2πuσyσz)*exp[(-y 2)/2σz 2)]*exp{-(z-H)2/2σ 2)+[-(z+H)2/2σ 2]} z z Cj = konsentrasi kontaminan j (µg/m 3); Qj= kecepatan emisi kontaminan j (µg/detik); σy = koefisien dispersi Gauss horizontal (m); σz = koefisien dispersi Gauss vertikal (m); u = kecepatan angin menurut arah sumbub x (m/detik); x = sumbu x; y = sumbu y; z = sumbu z; H = ketinggian cerobong efektif (m)

Contoh aplikasi data dan informasi kualitas udara secara spasial :

Contoh aplikasi data dan informasi kualitas udara secara spasial :

Contoh aplikasi data dan informasi kualitas udara secara grafik :

Contoh aplikasi data dan informasi kualitas udara secara grafik :

Merci beaucoup

Merci beaucoup