APLIKASI BUNYI DLM BID KESEHATAN OLEH Dr Hj
APLIKASI BUNYI DLM BID. KESEHATAN OLEH Dr. Hj. Lili Irawati, M. Biomed
ULTRASONIK DLM KEDOKTERAN - Ultrasonic: Gel. Bunyi dg frek. > 20. 000 Hz. - Memp daya tembus yg cukup besar. f = 1– 5 MHz daya 0, 01 watt/cm 2 diagnosa. 1 watt/cm 2 pengobatan 1. 000 watt/cm 2 merusak jar. kanker.
EFEK GEL. ULTRA : n n Mekanik: membentuk emulsi asap & desin tegrasi benda padat → utk lokasi batu empedu Panas: pelebaran pemb. darah Kimia: Oksidasi & hidrolisis ikatan polyester Biologi: menghancurkan virus & bakteri. Prinsip Penggunaan ULTRASONIK →Efek Doppler yi: tjd perubahan frek. akibat adanya pergerakan pendengar/sebaliknya & getaraan bunyi yg dikirim ke objek akan direfleksi ol objek.
SUMBER BUNYI ULTRA n Batang Ferromagnit: - diletakkan pd medan magnet listrik → gel. bunyi - dililiti dg kawat & dialiri dg listrik → gel. bunyi ultra n Kristal Piezoelektrik → P. Curie dan Jaques (1880). →bila kristal dialiri listrik tegangan ↑ → kristal akan bervibrasi → frek ultra. → vibrasi kristal → arus listrik. o. k kristal → digunakan sbg transduser pd USG
n Ultrasonic digunakan utk diagnosis dan terapy Ultrasonik sbg pelengkap Diagnosis - - Kristal piezo sbg transduser → gel. ultra → ddg berlawanan → gel. bunyi dipantulkan & diterima transduser → amplifier berupa gel. listrik → ditangkap ol CRT (Ossiloskop)(Catoda Ray Tube) Gbrn diperoleh CRT tgt teknik digunakan.
SKEMA DASAR ULTRASONIK UTK MEMONITOR GERAKAN JANTUNG JANIN
Ada 3 metoda (tehnik) utk mendapat-kan gbr yaitu: n A scanning: Yg dicari: besarnya amplitudo. Bunyi yg di hasilkan o piezo electric mll transduser → ddg → dipantulkan & di terima ol transduser n B scanning (Bright scanning): Prinsipnya = A scanning, tapi trandusernya dpt digerakkan → gbr 2 dimensi. Paling >> digunakan
A scanning
B scanning
n M scanning (Modulation scanning) : Gab. 2 metoda diatas. Digunakan utk memperoleh gerakan organ dlm tubuh - spt gerakan katup jantung, mengukur aliran darah
M scanning
Hal 2 yg didiagnosis dg Ultrasonik 1. A. Skanning: mendiagnosa tumor otak(EEG), informasi ttg penyakit mata. 2. B. Skanning: - informasi struktur tubuh manusia, mis: hati, lambung, jantung janin dll. - Utk mendeteksi kehamilan sekitar 6 mgg, kel. uterus & kasus 2 perdrhan - >> memberikan informasi dr pd X-ray dan sdkt resiko yg terjadi
3. M. Skanning - Informasi ttg jantung, valvula jantung, pericardial effusion - informasi ttg kemajuan dlm terapy. Penggunaan Ultrasonik dalam terapy; - Diathermi: Intensitas 1 – 10 watt/cm 2, f = 1 MHz - Menghancurkan jar. kanker
A. n n n ALAT PENDENGARAN TELINGA LUAR tdd: Auricula (daun telinga) fs → mengumpulkan gel. bunyi. Auditorius canalis (liang telinga), btk L / S. fs : meneruskan gel. bunyi ke memb. tympani. Canalis tdd rambut & kelj yg menghasilkan lilin/cerumen. Tumpukan cerumen dpt menghambat transmisi gel. bunyi → ketulian transmisi (transmisson deafness). Batas telinga luar: dr auricula → memb. tympani
ANATOMI TELINGA
B. TELINGA TENGAH n n Mulai dr memb. tympani → tuba eustachii Tdd 3 tl. pendengar yaitu Malleus, Incus dan Stapes. Fs: menghantarkan & memp>> amplitudo dan intensitas gel. bunyi yg masuk. Pd telinga tengah tdpt muara pembuluh Eustachian yg b`fs menjaga keseimb. tek. udara dlm rongga telinga. Pemb. ini berhubungan dg mulut. Keseimb. tek. pd rongga telinga perlu utk menjaga kelenturan & sensitivitas memb. tympani.
C. TELINGA DALAM tdd: - Cochlea → organ pendengaran - Canalis semicircularis → alat keseimbangan tubuh Cochlea tdd: - 3 scala yaitu: scala vestibuli, s. media dan s. tympani - Pd permuk. m. basilaris tdpt organ corty → sel rambut (basilaris) → sgt sensitif dg perubahan mekanik (mechanics sencitive). - Sel rambut → ujung organ penerima yg menimbulkan impuls saraf akibat getaran suara.
n Anatomi cochlea
MEKANISME PENDENGARAN n Gel. bunyi yg merambat hanya 1 – 10 % yg tertampung ol auricula. Gel. bunyi → canalis eksterna menggetarkan m. tympani. n Ol m. timpani getaran diperkuat → ke 3 tl pendengaran n Getaran →oval window → m. basilaris dan menggetarkan sel-sel rambut. n Getaran sel rambut akan merangsang ujung saraf pendengaran (n. cochlear). → tjd perubahan hantaran dari btk gel. mekanik → gel. listrik.
n n Impuls → ke saraf cranial ke 8 → ke cochlear Nuclei BO Thalamus Cortex audiotorus ( pd lobus temperalis daerah 41 dan 42). Lobus temporalis akan merubah impuls → respon pendengaran → lokasi, kualitas, jenis dan intensitas bunyi yg didengar.
MEKANISME PENDENGARAN
PENGARUH BUNYI THD. PENDENGARAN BISING yi: Bunyi yg tidak dikehendaki → aktivitas alam dan buatan mns n PEMBAGIAN BISING Frek, Tek. dan Tenaga Bunyi tdd; n audible noise: Bising dg f = 31, 5 – 8000 Hz. n Occupational Noise: mis: Bising yg ditimbulkan ol mesin di pabrik. n Impuls Noise: Bunyi yg tiba-tiba dg tek. dan kenyaringan yg ↑ mis: letusan meriam.
n Lamanya waktu: dibedakan atas n Kontinu: spt: bunyi mesin di pabrik n Terputus-putus: bunyi gergaji tukang kayu n Sesaat: letusan meriam
PENGARUH BISING THD KESEHATAN n Kehilangan pendengaran sesaat n kebal thp bising nilai ambang pendengaran n Ketulian yang bertahap sp menetap n Telinga berdengung n Mengganggu konsentrasi n kelelahan, salah tafsir & mudah tersinggung.
KETULIAN (DEAFNESS) Yi: hilangnya pendengaran → kegagalan hantaran bunyi (tuli konduksi)/ kerusakan saraf pendengaran (tuli persepsi). 1. Tuli Konduksi: → gagalnya hantaran bunyi sp oval window Etio: - sumbatan canalis eksterna ol cerumen. - inf. canalis eksterna - inf. organ telinga tengah → dpt diperbaiki dg alat bantu pendengaran (hearing aid). 2. Tuli Persepsi/ tuli sensorineural Etio: - kerusakan saraf pendengaran. - ketuaan ok degenerasi sel-sel rambut pd cochlea → PREBIKUSIS - Inf. telinga dalam
TEST PENDENGARAN a. Test dengan suara berbisik Menguji kepekaan pendengaran scr kasar n Di ruang yg sunyi n Caranya: Salah satu telinga ditutup, pd jarak tt pasien disuruh mengulang kata yg dibisikan penguji. n Normal dpt mendengar bisikan jarak ± 1, 5 m/dpt mendengar percakapan pd jarak 9 m. n
b. Test Garputala 1. Rinne Test - Garpu tala di processus mastoideus depan telinga - Normal: konduksi udara > konduksi tulang - Tuli konduksi: Konduksi udara tak terdengar - Tuli saraf: Konduksi udara terdengar (tuli parsial)
2. Test Weber - Garpu tala di vertex - Normal: Mendengar sama kuat - Tuli konduksi: Terdengar > di telinga sakit - Tuli saraf: Terdengar > di telinga normal
3. Test Schwabach - Membanding jk waktu konduksi tlg mll vertex/pros. mastoideus - Konduksi tlg pasien : pemeriksa/N - Tuli konduksi: Konduksi tlg pasien >panjang dr pd N - Tuli saraf: Konduksi tlg > pendek dr pd N
c. Test Audiometri. n n n Menggunakan alat elektronik (Audiometer) yg dpt diatur frek & intensitas bunyi. Caranya: alat dihubungkan ke telinga mll earphone. Frek dan intensitas di↑ scr bertahap. Pd frek tt pasien ditanya apakah dpt mendengar dg baik/tidak. Lalu catat pd suatu kartu → audiogram. Dari pencatan diketahui pd frek mana saja pasien mengalami gangguan pendengaran.
ALAT BANTU DENGAR (HEARING AID) n n Digunakan utk ggn pendengaran/tuli konduksi. Prinsipnya: mem > Energi/ intensitas bunyi yg masuk ke sistem pendengaran. Tdd: non-elektronik dan elektronik. Salah satu HA non-elektronik → ear trumpet. Prinsip kerjanya: mengumpulkan energi bunyi yg masuk.
HA elektronik. n n Tdd: mikrofon, amplifier, loudspeaker dan batteray sbg power. Prinsipnya: Gel. suara yg masuk → mikrofon → amplifier → loudspeaker diubah mjd gel. suara → memb. tympani mll earphone. Alat ini dapat memperkuat bunyi bbrp puluh sampai ratus kali. Biasanya perangkat HA ini dipasang pd gagang kaca mata.
Rujukan n Tortora GJ & Derrickson B (2006). Principles of Anatomy and Physiology, 11 th ed. Chapter 15, Pages: 595 – 605 Ganong WF (2005). Review of Medical Physiology, 22 nd ed. Chapter 9, Pages 171 184. Gabriel JF(1996). Fisika Kedokteran
- Slides: 38