APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN LGBT Herni Susanti
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN LGBT Herni Susanti, SKp. , M. N, Ph. D Departemen keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
LANDASAN (1) • Nursing is a substantive area of study and practice focused on comparative cultural care (caring) values, beliefs, and practices of individuals or groups of similar or different cultures with the goal of providing culture-specific and universal nursing care practices in promoting health or well-being or to help people to face unfavourable human conditions, illness, or death in culturally meaningful ways. ” (Leininger, Transclutural Nursing, 1995)
LANDASAN (3) The value of nurse: • Nurses dispense comfort, compassion, and caring without even a prescription (Val Saintsbury-penulis) • A nurse will always give us hope, an angel with a stethoscope (Carrie Latet-penulis)
Definisi Ou tli ne Bagaimana Seseorang Bisa Menjadi Homoseksual? Bagaimana Respon Seseorang dengan Homoseksualitasnya? Bagaimana Penanganannya?
JUMLAH LGBT di INDONESIA? Pada tahun 2012 terdapat 1. 095. 970 LSL baik yang tampak maupun tidak. Lebih dari lima persennya (66. 180) mengidap HIV (Depkes RI). PBB memprediksi jumlah LGBT jauh lebih banyak, yakni tiga juta jiwa pada 2011.
DEFINISI • HOMOSEKSUALITAS adalah ketertarikan seksual terhadap sesama jenis /gender • Istilah homoseksual yang biasanya digunakan adalah Gay (pada laki-laki) dan Lesbian (pada perempuan) (Stuart, 2013; Townsend 2009)
ISTILAH TERKAIT • LGBT LESBIAN, GAY, BISEXUAL, and TRANSGENDER • Biseksual seseorang yang memiliki ketertarikan dan perilaku seksual terhadap kedua jenis gender, baik laki-laki maupun perempuan dalam derajat yang signifikan. • Transgender tidak mengimplikasikan pengertian medis ataupun psikologis, tetapi lebih mendefinisikan bermacam perilaku dan identitas melawan identitas seksualnya (cross-gender). • Heteroseksualitas : ketertarikan seksual terhadap lawan jenis, terkadang disebut sebagai orientasi seksual yang ‘lurus’/’straight’ • SSA (same sex attraction) kecenderungan/hasrat melakukan aktivitas seks dengan sesama jenis. (Pettinato, M. dalam Lippincott, 2012; Royal College of Nursing UK, 2015)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN LGBT MENGGUNAKAN MODEL ADAPTASI MENURUT STUART (2013)
NURSING CARE Stuart’s Stress Adaptation Model (2013) Biologis Psikologis Sosiokultur al Lingkungan Legal Etik Spiritual (? ) KOMPLEMEN MEDIK DAN KEPERAWATAN • Seseorang dengan diagnosa medis tertentu dapat berdaptasi dengan penyakitnya ATAU • Seseorang yang tidak ‘sakit’ tapi memiliki koping yang maladaptif . Keperawatan tidak fokus pada penyebab tapi pada RESPON
PENGKAJIAN: Faktor Predisposisi Biologis Riwayat genetik, pengaruh hormon secara metodologi dipertanyakan (validitas tidak kuat, tidak dapat digeneralisasi) (Townsend 2009, Stuart 2013) Psikologis Pola asuh, Pengalaman pelecehan seksual, bullying, pornografi, lingkungan, kondisi psikologis Sosiokultural Pekerjaan, kondisi ekonomi-sosial, pengalaman sosialisasi agama dan keyakinan (less-attention)
PENGKAJIAN: Faktor Presipitasi Biologis Psikologis Sosiokultural Lingkungan
PENGKAJIAN: respon Seseorang dengan Homoseksualitasnya
Stuart’s Stress Adaptation Model Apakah memberi ruang kepada gay yang ingin kembali menjadi hetero? tidak jelas !! Penilaian Stresor (Appraisal of Stressor) • Hardiness • Perceived Seriousness • Attribution ADAPTIF Sumber Koping (Coping Resources) • Finance • Social Support • Skills & ability • Motivation • Spiritual Support • Physical wellbeing Mekanisme Koping (Coping Mechanism) • Problem. Focused • Cognitively Focused • Emotion Focused MALADAPTIF
RENTANG RESPON SEKSUAL menurut Stuart (2013) (Dimana posisi homoseks? ) TIDAK JELAS !!! RESPON ADAPTIF Perilaku seksual yang memuaskan dan mampu menghormati hak orang lain (asumsi: gay ok asal memuaskan dan menghormati hak orang lain) RESPON MALADAPTIF Kerusakan perilaku seksual oleh kecemasan yang timbul dari diri sendiri ataupun societal judgment (padahal, banyak studi menunjukkan gay mengalami kecemasan dan stigma) Disfungsi performa seksual Perilaku seksual yang menyakitkan, penuh tekanan, nonprivate atau tidak dengan persetujuan dewasa
Respon Umum Seseorang terhadap homoseksual-nya ? Masalah kejiwaaan serius Penyakit menular • • Kebingungan orientasi seksual menimbulkan konflik, denial, alcohol abuse and isolasi • • ‘Double life’ Harga diri rendah Risiko mencederai diri dan bunuh diri Rusaknya hubungan dengan keluarga PTSD dan depresi Sexually Transmitted Diseases (e. g. HIV/AIDS) Risiko kanker anal dan kolon
DIAGNOSA KEPERAWATAN Distress sexual orientation Risiko infeksi Gangguan konsep diri: harga diri rendah Risiko mencederai diri dan bunuh diri
Bagaimana Penanganan/asuhan keperawatannya?
PENANGANAN • PENANGANAN BERGANTUNG RESPON MASALAH APA YANG MUNCUL? ‘DISTRESS SEXUAL ORIENTATION’ ‘IDENTITY CONFUSION’ ‘SPIRITUAL DISTRESS’ ‘INFECTION’
PRINSIP PENANGANAN KEPERAWATAN UU KEPERAWATAN NO 38/2014 PASAL 2 Praktik Keperawatan berasaskan: a. b. c. d. e. f. g. Perikemanusiaan; Nilai ilmiah; Etika dan profesionalitas; Manfaat; Keadilan; Pelindungan; Kesehatan dan keselamatan Klien.
PENANGANAN • • • Tidak diskriminasi Perlakukan gay sebagai klien yang butuh ‘Caring’ Holistic Culturally sensitive = Family involvement Percaya diri memberikan informasi seimbang tentang akibat gaya hidup ‘homoseks’ (e. g. STD) dan sumber-sumber yang dapat membantu klien mantap dengan heteroksual • Selesaikan konflik nilai dalam diri perawat: pada posisi apa anda tentang homoseksual ini? e. g. ‘setujukah dengan perkawinan sejenis? ’. Berada pada satu posisi yang diyakini ‘benar’ tidak masalah.
Penanganan yang dapat dilakukan: Manajemen Lingkungan Client and Family Teaching Role Model Advokasi Sosiokulturalspiritual
KESIMPULAN • Homoseksualitas terjadi multifaktor (predisposisi dan presipitasi; appraisal of stressor, coping resources, coping mechanisms) • Asuhan keperawatan thd klien homoseksual berdasarkan respon, sumber koping dan kemampuan koping dengan menjunjung prinsip holistic, culturally sensitive, optimistic recovery, • Perawat memiliki posisi strategis meningkatkan derajat kesehatan klien homoseksual dengan perlibatan aspek spiritual lebih maksimal.
TERIMA KASIH
- Slides: 25