Apakah UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

  • Slides: 30
Download presentation
Apakah UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Efektif Memberikan Perlindungan bagi Pekerja?

Apakah UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Efektif Memberikan Perlindungan bagi Pekerja? Bagaimana Upaya Pemerintah Mensinergikan Pelaksanaan dan Pengawasan K 3 oleh Direktur Pengawasan Norma K 3 Ditjen Binwasnaker & K 3 – Kemnaker R. I Industri. ALL Indonesia Council, 8 November 2018

DATA KECELAKAAN KERJA (BPJS TK) Cacat Tahun Sembuh 2016 2017 Meninggal Fungsi Sebagia n

DATA KECELAKAAN KERJA (BPJS TK) Cacat Tahun Sembuh 2016 2017 Meninggal Fungsi Sebagia n Tetap 92, 220 4, 202 2, 535 28 2, 382 117, 207 1, 114 1, 542 5 3, 173 Total 101, 36 7 123, 04 1 Nilai Kompen sasi (M) 833. 44 971. 00

KASUS KECELAKAAN

KASUS KECELAKAAN

TANTANGAN K 3: KASUS KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA TINGGI Masalah : Kualitas

TANTANGAN K 3: KASUS KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA TINGGI Masalah : Kualitas penerapan K 3 rendah; Kualitas riksa uji K 3 rendah; Kuantitas Obyek dan Kualitas Pengawasan rendah; pengawasan K 3 semakin komplek;

K 3 PENDAHULUAN Mengapa K 3 Penting ? 1 3 Merupakan kebutuhan dan hak

K 3 PENDAHULUAN Mengapa K 3 Penting ? 1 3 Merupakan kebutuhan dan hak tenaga kerja dalam perlindungan K 3 untuk mewujudkan kesejahteraan 2 Untuk mengurangi kerugian akibat kecelakaan kerja oleh manajemen 3 Merupakan persyaratan perdagangan global 4 Menciptakan tempat kerja yang sehat, aman dan produktif 5 Telah menjadi komitmen global

Tujuan: • Melindungi TK & org lain di tempat kerja; • Menjamin agar setiap

Tujuan: • Melindungi TK & org lain di tempat kerja; • Menjamin agar setiap sumber produksi dpt dipakai secara aman & efisien; • Menjamin proses produksi berjalan lancar.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UU NO. 1 THN 1970 Tujuan Pokok K 3 •

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UU NO. 1 THN 1970 Tujuan Pokok K 3 • Mencegah terjadinya kecelakaan, bahaya kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pencemaran dll. “Nihil kecelakaan kerja”

SUBSTANSI UU KK NO. 1 TH 1970 Bab I Istilah Pasal 1 : Istilah

SUBSTANSI UU KK NO. 1 TH 1970 Bab I Istilah Pasal 1 : Istilah Pasal 2 : Ruang Lingkup berlakunya UU No. 1 th 1970 Pasal 3 : Syarat-syarat K 3 Pasal 4 : Syarat-syarat K 3 dlm disain, perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran dst Bab IV Pengawasan Pasal 5 : Pengawasan Pasal 6 : Panitia Banding Pasal 7 : Retribusi Pasal 8 : Pemeriksaan Kesehatan Badan Tenaga Kerja Pasal 15 : Sanksi Hukum Pasal 16 : Ketentuan Peralihan, waktu pemberlakuan 1 th stlh diundangkan Pasal 17 : Ketentuan Peralihan, pemberlakuan peruu yg ada, Pasal 18 : Judul, waktu mulai berlaku dan Lembaran Negara RI Bab VI P 2 K 3 Pasal 10 : Pembentukan P 2 K 3 Pasal 14 : Kewajiban Pengurus Bab XI Ketentuan 2 Penutup Bab V Pembinaan Pasal 9 : Pembinaan K 3 Pasal 13 : Kewajiaban bila memasuki tempat kerja Bab X Kewajiban Pengurus Pasal 12 : Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja Bab IX Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja Pasal 11 : Pelaporan Kecelakaan Kerja Bab VIII Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja Bab III Syarat 2 Keselamatan Kerja Bab VII Kecelakaan Bab II Ruang Lingkup

UNDANG NO 1 TH 1970 KESELAMATAN KERJA PASAL 5 (1) PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI

UNDANG NO 1 TH 1970 KESELAMATAN KERJA PASAL 5 (1) PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG TERHADAP DITAATINYA UNDANG INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA Dituntut profesional dan memiliki kompetensi : • memahami peraturan dan standar teknik K 3 yang luas, • ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan • ahli membuat rekomendasi syarat K 3 sesuai standar

BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 tempat kerja di darat, dalam tanah, permukaan air,

BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 tempat kerja di darat, dalam tanah, permukaan air, dalam air, di udara dengan unsur : § dilakukan usaha dg motif bersifat ekonomis maupun sosial § ada tenaga kerja yang bekerja secara terus menerus maupun sewaktu-waktu § ada sumber bahaya

BAB III SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA Pasal 3 a. mencegah dan mengurangi kecelakaan; b. mencegah,

BAB III SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA Pasal 3 a. mencegah dan mengurangi kecelakaan; b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; e. memberi pertolongan pada kecelakaan; f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran; h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan. i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;

BAB III SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA Pasal 3 j. k. l. m. n. o. p.

BAB III SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA Pasal 3 j. k. l. m. n. o. p. q. r. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik; menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup; memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban; memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya; mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang; mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan; mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang; mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya; menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

SYARAT-SYARAT K 3 (BAB III PASAL 4 UU NO. 1 TAHUN 1970) Syarat-syarat K

SYARAT-SYARAT K 3 (BAB III PASAL 4 UU NO. 1 TAHUN 1970) Syarat-syarat K 3 dalam : § Perencanaan, Pembuatan, § Pengangkutan, Peredaaran, Perdagangan , § Pemasangan, Pemakaian, Penggunaan, Pemeliharaan § dan Penyimpanan bahan, alat, mesin dan peralatan produksi yang berpotensi menimbulkan kecelakaan

SYARAT-SYARAT K 3 (BAB III PASAL 3 DAN 4 UU NO. 1 TAHUN 1970)

SYARAT-SYARAT K 3 (BAB III PASAL 3 DAN 4 UU NO. 1 TAHUN 1970) 1. Syarat-syarat K 3 disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi 2. Ditetapkan dengan Peraturan Perundangan,

UU No. 1 Thn 1970 PENGAWASAN Bab IV Pasal 5 MENAKER DIREKTUR PEG. PENGA

UU No. 1 Thn 1970 PENGAWASAN Bab IV Pasal 5 MENAKER DIREKTUR PEG. PENGA WAS DEPNAKER/DINAS AHLI K 3 PANITIA BANDING DOKTER PRSH • POLIKLINIK PERUSAHAAN • JASA KESEHATAN • LUAR DEPNAKER SWASTA - INDUSTRI - JASA ----PJIT P 2 K 3 PERUSAHAA N

Jumlah Perusahaan (UU No. 7 Tahun 1981) 249, 777 Besar 18, 928, 427 1,

Jumlah Perusahaan (UU No. 7 Tahun 1981) 249, 777 Besar 18, 928, 427 1, 801, 991 Kecil & mikro Menengah Jumlah Pengawas Ketenagakerjaan 1923 Pengawas Ketenagakerjaan 383 PPNS Termasuk: 28 Pengawas Spesialis K 3 Penanggulangan Kebakaran 87 Pengawas Spesialis K 3 Boiler dan Bejana Tekanan 67 Pengawas Spesialis K 3 Listrik 55 Pengawas Spesialis K 3 Lingkungan Kerja 28 Pengawas Spesialis K 3 Kesehatan Kerja 51 Pengawas Spesialis K 3 Mekanik 14 Pengawas Spesialis K 3 Konstruksi

Jumlah Ahli K 3 yang melakukan pengawasan langsung di perusahaan 26. 547 383 4.

Jumlah Ahli K 3 yang melakukan pengawasan langsung di perusahaan 26. 547 383 4. 716 Ahli K 3 Umum Termasuk: Ahli K 3 Bidang Pesawat Uap dan Bejana Tekanan Ahli K 3 Bidang Listrik 2. 193 Ahli K 3 Bidang Penanggulangan Kebakaran 469 Ahli K 3 Bidang Kimia 63 Ahli K 3 Bidang Pesawat Tenaga dan Produksi 193 Ahli K 3 Bidang Pesawat Angkat dan Angkut 3. 413 Ahli K 3 Bidang Konstruksi 1. 050 Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja 62 Ahli K 3 Bidang Elevator dan Eskalator Ahli K 3 adalah Tenaga teknis berkeahlian khusus di luar Kementerian Ketenagakerjaan yang ditunjuk oleh Menteri untuk melakukan pengawasan terhadap UU No. 1 Tahun 1970 dan peraturan pelaksanaannya

K 3 HARUS DIKELOLA = FUNGSI PERUSAHAAN LAINNYA MANAJEMEN K 3 : PROSES MENGINTEGRASIKAN

K 3 HARUS DIKELOLA = FUNGSI PERUSAHAAN LAINNYA MANAJEMEN K 3 : PROSES MENGINTEGRASIKAN PRINSIP K 3 KE DALAM OPERASI PERUSAHAAN

DASAR HUKUM PASAL 27 (2) UUD 1945 Pasal 86 dan 87 UU NO. 13

DASAR HUKUM PASAL 27 (2) UUD 1945 Pasal 86 dan 87 UU NO. 13 TAHUN 2003 UU KK NO. 1 TAHUN 1970 PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN KHUSUS - PP - PERMEN - KEPMEN

 • UU No. 1 Tahun 1970 • • • Undang-Undang Uap 1930 UU.

• UU No. 1 Tahun 1970 • • • Undang-Undang Uap 1930 UU. No. 32 Tahun 2004 UU. No. 13 Tahun 2003 UU. No. 21 Tahun 2003 Peraturan Uap 1930 • Peraturan Menteri Tenaga Kerja sebagai peraturan pelaksana UU. No. 1 Tahun 1970. • PP No. 50 Thn 2012 ttg Penerapan SMK 3;

PERATURAN PELAKSANAAN UU No. 1 TAHUN 1970 MANAJEMEN SDM BAHAN FAKTOR PENYEBAB PERALATAN LINGKUNGAN

PERATURAN PELAKSANAAN UU No. 1 TAHUN 1970 MANAJEMEN SDM BAHAN FAKTOR PENYEBAB PERALATAN LINGKUNGAN KERJA TEMPAT KERJA AMAN Produk SEHAT tivitas SIFAT PEKERJAAN PROSES PRODUKSI CARA KERJA ANALISIS KECELAKAAN

Peraturan Perundangan K 3 1. PERSONIL : UU dan Per. Uap; Per. Menaker No.

Peraturan Perundangan K 3 1. PERSONIL : UU dan Per. Uap; Per. Menaker No. 01/1976; Per. Menaker No. 01/1979; Per. Menaker No. 02/1982; Per. Menaker No. 01/1988; Per. Menaker No. 01/1989; Per. Menaker No. 02/1992; Kep. Menakertrans No. 187/1999; 3. SISTEM : PP 50 Thn 2012 Per. Menaker No. 01/1980; Per. Menaker No. 02/1980; Per. Menaker No. 01/1981; Per. Menaker No. 03/1982; Per. Menaker No. 03/1998. 2. ALAT / MESIN: UU dan Per. Uap; Per. Menaker No. 01/1978; Per. Menaker No. 04/1980; Per. Menaker No. 01/1982; Per. Menaker No. 02/1983; Per. Menaker No. 03/1985; Per. Menaker No. 05/1985; Per. Menaker No. 02/1989; Per. Menakertrans No. 03/1999; Per. Menaker No. 37/2016; Per. Menaker No. 38/2016; Kep. Menakertrans No. 51/1999; SE Menakertrans No. 01/1997; SE Menakertrans No. 01/1979 4. KELEMBAGAAN K 3 Per. Menaker No. 04/1987 Per. Menaker No. 04/1995

5. KESEHATAN KERJA § § § Permen No. 01/1976 ttg Wajib Latihan Hyperkes bagi

5. KESEHATAN KERJA § § § Permen No. 01/1976 ttg Wajib Latihan Hyperkes bagi Dokter Perusahaan Permen No. 01/1979 ttg Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Paramedis Perusahaan Permen No. 02/1980 ttg Pemeriksaan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja Permen No. 01/1981 ttg Kewajiban Melaporkan PAK Permen No. 03/1982 ttg Pelayanan Kesehatan Kerja Permenaker 15/2008 ttg P 3 K

a. UU No. 3 Tahun 1969 ttg Persetujuan Konvensi ILO No. 120 mengenai Hygiene

a. UU No. 3 Tahun 1969 ttg Persetujuan Konvensi ILO No. 120 mengenai Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-Kantor; b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 08/MEN/2010 tentang Alat Pelindung Diri c. Permenaker No. Per. 09/MEN/III/2016 tentang K 3 Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian; d. Permenaker No. 05 Tahun 2018 tentang K 3 Lingkungan Kerja e. SE. Menakertrans SE. 117/Men/ PPK-PKK/III/2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pusat Perbelanjaan, Gedung Bertingkat dan tempat-tempat publik lainnya f. SE Menakertrans RI No. SE. 01/MEN/PPK/IV/2012 tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat-Syarat K 3 di Ruang Terbatas

a. b. c. d. e. f. PP No. 7 Tahun 1973 ttg Pengawasan Atas

a. b. c. d. e. f. PP No. 7 Tahun 1973 ttg Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida; Peraturan Menteri Tenaga Kerja R. I. No. : Per. 03/MEN/1985 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes; Permenaker No. 3/Men/1986 tentang Syarat-syarat K 3 di Tempat Kerja Yang Mengelola Pestisida; Keputusan Menteri Tenaga Kerja R. I. No. Kep. 187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja; SE Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI 140/MEN/PPKKK/II/2004 tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri Kimia dengan potensi bahaya besar (Major Hazard Installation); Kepdirjen PPK No. Kep. 84/PPK/X/2012 tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar dan Menengah

Melanjutkan Visi K 3 Nasional

Melanjutkan Visi K 3 Nasional

1. Meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemenuhan norma K 3; 2. Meningkatkan partisipasi semua pihak

1. Meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemenuhan norma K 3; 2. Meningkatkan partisipasi semua pihak dalam mencapai pelaksanaan budaya K 3 secara optimal disetiap kegiatan usaha; 3. Meningkatkan penerapan K 3 menuju masyarakat mandiri berbudaya K 3;

1. Turunnya tingkat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja; 2. Terciptanya tempat kerja yang

1. Turunnya tingkat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja; 2. Terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas; 3. Meningkatkan penerapan K 3 menuju masyarakat mandiri berbudaya K 3

KESIMPULAN • Undang-Undang No 1 Tahun 1970 masih relevan; hanya pengaturan secara Umum tentang

KESIMPULAN • Undang-Undang No 1 Tahun 1970 masih relevan; hanya pengaturan secara Umum tentang K 3. • Aturan lebih detail ditetapkan melalui PP, Permen, Kepmen; • Perlu kerjasama semua pihak dalam mengoptimalkan perlindungan K 3 ;

Terima kasih, semoga bermanfaat ! ! ! UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Terima kasih, semoga bermanfaat ! ! ! UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA