Antropometri Drg Fidya MSi Asal kata dari bahasa
Antropometri Drg. Fidya, MSi
�Asal kata dari bahasa Yunani. �Antropos: manusia; metros: pengukuran. �Ilmu yang mempelajari tentang pengukuran fisik manusia. �Digunakan untuk mengetahui variasi ukuran fisik tiap individu berdasarkan perbedaan: Ras, jenis kelamin, usia, dan tipe tubuh. �Antropometri secara lebih luas digunakan sebagai pertimbangan ergonomis proses perencanaan produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia
�Digunakan pertama kali oleh seorang berkebangsaan Jerman, Johan Sigismund Elsholtz tahun 1654. �Elsholtz menciptakan alat ukur “Anthropometron”, cikal bakal dari antropometer yang digunakan sekarang. �Pada abad 19, antropometri berkembang dengan penggunaan indeks. �Indeks adalah cara perhitungan yang dikembangkan untuk mendeskripsikan bentuk (shape) melalui keterkaitan antar titik pengukuran.
�Pada pertengahan abad 19 ada upaya standarisasi yang kemudian menghasilkan “kesepakatan frankfurt”. �Dasar kesepakatan ini adalah pengembangan teknik dari studi yang dilakukan oleh Paul Broca. �Hasil dari kesepakatan ini adalah garis dasar posisi cranium yang dikenal sebagai garis “Frankfurt horizontal plane”
Jenis Antropometri Statis Pengukuran yang dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan diam/ posisi diam/ tidak bergerak. contoh: tinggi badan, lebar bahu 2. Antropometri Dinamik pengukuran yang dilakukan dimana dimensi tubuh yang diukur dalam posisi bergerak. contoh: putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki 1.
Antropometri Statis dan Dinamis
Tipe Antropometri Pertumbuhan - berkaitan dengan fisiologi, interpersonal, dan domain sosial. - Alat ukurnya adalah kurva pertumbuhan (growth chart) 2. Ukuran komposisi tubuh - Pengukuran lemak tubuh - pengukuran massa tubuh yang bebas lemak 1.
1. Pertumbuhan
Pengukuran Tinggi dan Berat Badan �Pengukuran antropometri dilakukan dengan mengkur berat badan menggunakan timbangan, mengukur panjang bayi pada papan pengukur (infantometer), dan tinggi badan anak diatas 2 tahun dengan berdiri diukur dengan stadiometer.
� Lingkar kepala, lingkar lengan, lingkaran dada diukur dengan pita pengukur yang tidak molor. Baku Nellhaus dipakai dalam menentukan lingkaran kepala (dikutip oleh Behrman, 1968). � Sedangkan lingkaran lengan menggunakan baku dari Wolanski, 1961 yang berturut-turut diperbaiki pada tahun 1969. � Tebal kulit di ukur dengan alat Skinfold caliper pada kulit lengan, subskapula dan daerah pinggul. , penting untuk menilai kegemukan. Memerlukan latihan karena sukar melakukannya dan alatnya pun mahal (Harpenden Caliper). � Penggunaan dan interpretasinya yang terlebih penting.
Syarat Penggunaan Antropometri � Alatnya mudah didapat dan digunakan, pita lingkar lengan atas, mikrotoa, dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah. � Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif. Contohnya apabila terjadi kesalahan pada pengukuran lingkar lengan atas pada anak balita maka dapat dilakukan pengukuran kembali tanpa harus persiapan alat yang rumit. � Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus professional, juga oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu. � Biaya relatif murah, karena alat mudah didapat dan tidak memerlukan bahan-bahan lainnya. � Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas (cut off points) dan baku rujukan yang sudah pasti. � Secara ilmiah diakui kebenarannya. Hampir semua negara mengguakan antropometri sebagai metode untuk mengukur status gizi masyarakat, khususnya untuk screening status gizi.
Keunggulan � Prosedurnya sederhana, aman dapat dilakukan dalam jumlah sampel yang besar. � Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli, tetapi cukup dilakukan dengan tenaga yang sudah dilatih dalam waktu singkat dapat melakukan pengukuran antropometri. � Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan, dibuat didaerah setempat. � Metode ini tepat dan akurat karena dapat dibakukan. � Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi masa lampau. � Umumnya dapat mengidentifikasi status gizi. � Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu. � Digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi.
Kelemahan � � � Tidak sensitif Metode ini tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat dan tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu seperti zinc dan fe. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi) dapat menurukan spesifitas dan sensifitas pengukuran antropometri. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi. Kesalahan terjadi karena: 1. Pengukuran 2. Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan 3. Analisis dan asumsi yang keliru Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan: 1). Latihan petugas yang tidak cukup 2). Kesalahan alat atau alat tidak ditera 3). Kesulitan pengukuran
�Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara lebih luas antara lain dalam hal perancangan areal kerja (work station), perancangan alat kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools), perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, dan perancangan lingkungan fisik. �Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat berkaitan dengan produk yang akan dirancang sesuai dengan manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut
�Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. �Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika dan ukuran persentil. �Kenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran alat dengan ukuran manusia. � Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah, nyeri, pusing.
�Penelitian yang dilakukan Chang terhadap 30 orang laki-laki sebagai operator pneumatic screwdriver usia 22 tahun panjang lengannnya rata 18, 2 cm dan tinggi tubuh rata-rata 168, 5 cm, ternyata yang melakukan kerja pada posisi duduk lebih menerima getaran pneumatic screwdriver dan otot lengan depannya mengalami stress dibanding yang posisi kerja berdiri.
Pengukuran antropometri �Ukuran Tubuh/ Indeks Pertumbuhan ◦ ◦ Tinggi Badan/Panjang Badan (Length/Height) Berat Badan (Weight) Lingkar Kepala (Head Circumference) Indeks pertumbuhan �BB/U (Underweight) �BB/TB (Wasting) �TB/U (Stunting) �Lingkar Kepala/U ◦ Indeks Massa Tubuh /Body Mass Indeks(IMT/BMI) ◦ Dapat juga dilakukan pada kerangka tubuh yang disebut sebagai osteometri.
Pengukuran Fisik � Pengukuran fisik dapat digunakan : �untuk mengidentifikasikan apakah penderita kekurangan energi saja / protein saja / energi dan protein atau tidak �untuk memonitor apakah ada perubahan setelah dilakukan intevensi / therapi gizi
Cara Pengukuran Fisik � � � Pengukuran Tinggi Badan � Dilakukan pada anak dan orang dewasa yang dapat berdiri Pengukuran Panjang Badan � Untuk bayi atau anak < 2 tahun Pengukuran Lingkar Kepala � Untuk mengukur pertumbuhan otak Pengukuran Berat Badan � Dilakukan pada bayi dengan timbangan bayi � Dilakukan untuk anak dan orang dewasa yang dapat berdiri dengan menggunakan “beam balance scale” Pengukuran Panjang Lutut � Untuk mereka yang tidak bisa beridiri atau mengalami kelainan pertumbuhan tulang belakang untuk memperkirakan Tinggi Badannya
Pengukuran Fisik Antropometri �Hasil pengukuran fisik dinyatakan dalam bentuk parameter antara lain : Berat Badan (BB) dalam kg, Tinggi Badan ( TB ) dalam m, Panjang Badan (PB) dalam cm, Panjang Lutut (PL) dalam cm, Lingkar Kepala (LK) dalam cm
2. Ukuran Komposisi Tubuh �Komposisi Tubuh ◦ Lemak Tubuh (Body Fat) �Biceps Skinfold �Triceps Skinfold �Subscapular Skinfold �Suprailiac Skinfold �Lingkar Perut (Waist Circumference) ◦ Massa Tubuh Tanpa Lemak (Fat-Free Mass) �Lila (Lingkar Lengan Atas)
BB �Prinsip dan Penggunaan : ◦ Berat badan mengambarkan jumlah massa otot, lemak, air dan mineral tulang, tanpa informasi terhadap perubahan relatif pada 4 kompartmen ini ◦ Pengukuran berat badan secara periodik dapat memberikan gambaran PEM/KEP pada anak yang ditentukan dengan pertambahan berat badan yang kurang ◦ Pada anak dan dewasa, indeks BB/TB menunjukkan indeks yang tidak tergantug pada umur sehingga dapat digunakan dimana-
METODE PENGUKURAN BB �Pengukuran sebaiknya dilakukan sebelum responden makan �Timbangan BB elektronik sebaiknya digunakan jika tersedia �Sebelum memulai penimbangan, pastikan skala pada timbangan berada pada angka 0. �Subjek berdiri di atas timbanga pada tanda yang ditentukan, minta respondent untuk menghadap ke ddepan, berdiri relaks tapi tegak, melepaskan sepatu/alas kaki. �Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0, 1 Kg
TB/PB �Prinsip & Penggunaan : ◦ Merupakan Pengukuran dasar terhadap pertumbuhan skeletal (tulang) ◦ PB (pengukuran dengan Length Board) digunakan pada subje umur < 2 tahun atau bayi ≤ 85 cm. Panjang TIDAK sama dengan tinggi. ◦ TB (dikur pada subjek engan posis berdiri untuk umur ≥ 2 tahun) ◦ TB/U memberikan indikasi terhadap Stunting (yaitu status gizi kronik) ◦ Mengevaluasi kemungkinan penyebab genetik dan perbedaan etnik. Oleh karena itu, TB orang tua hampir selalu merupakan determinan yang signifkan terhadap TB anaknya.
METODE PENGUKURAN PB �Sebaiknya dilakukan oleh dua orang pengukur dan bantuan dari ibu subjek (jika anak rewel) �Alat pengukur diletakkan diatas meja atau tempat yang datar �Melepaskan sepatu/alas kaki subjek �Bayi ditidurkan lurus di dalam alat pengukur, kepala diletakkan hati-hati sampai menyingugng bagian atas alat pengukur �Pengukur I, mengatur posisi kepala subjek tegak lurus terhadap alat (Frankfurt plane position) �Pengukur II, menahan kaki subjek agar berada posis lurus, dan mengukur
METODE PENGUKURAN TB � Tempelkan dengan paku pada dinding yang lurus datar setinggi tepat 2 meter. Angka no (0) pada lantai yang datar rata. � Lepaskan sepatu/alas kaki � Subjek berdiri tegak, kedua kaki rapat, dengan posis kepala frankfurt plane � Pastikan bahwa kepala, punggung, bokong, betis dan kedua tumit menyentuh bagian permukaan vertikal dinding. � Kedua lengan rileks di samping badan � Pengukur berdiri di depan subjek dan tidak lebih pendek dari subjek untuk membaca hasil pngukuran � Untuk membaca hasil pngukuran, subjek diminta untuk menarik nafas (untuk orang dewasa) atau perut subjek ditekan (unntuk anak-anak) � Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-sik harus lurus menempel pada dinding � Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan mikrotoa.
LINGKAR KEPALA �Prinsip & Penggunaan ◦ Berhubungan dengan ukuran otak karena itu dapat digunakan untuk mendeteksi kronik PEM selama 2 tahun pertama atau bahkan gangguan pertumbuhan intra uterine ◦ Dapat mendeteksi kondisi patologis ◦ Setelah umur 2 tahun, lingkar kepala bertambah lambat pertumbuhannya, oleh karena itu tidak perlu lagi digunakan ◦ Faktor non gizi yang mempengaruhi pengukuran antara lain : penyakit, variasi genetik, budaya (mis, mengikat kepala selama bayi)
METODE PENGKURAN LP �Anak berdiri tegak, dengan posis kepala frankfurt plane �Pita pengukur yang biasa dgunaan dibuat dai serat kaca dengan lebar kurang dari 1 cm, fleksibel dan tidak mudah patah. �Pita dilingkarkan pada kepala dengan memperhatikan tulang tengkorak yng mennjol di belakang.
INDEKS PERTUMBUHAN �Referensi Pertumbuhan untuk BB/UU, BB/TB, TB/U, LK/U tersedia berupa ± 1, 2, 3 Z-score �Referensi ini sesuai dengan WHO 2005 dan CDC 2000. �Kurang gizi didefinisikan dengan nilai < -2 Zscore dan Gizi lebih jika nilai > +2 Zscore. �Gizi Buruk didefinisikan dengan nilai < -3 ZScore
INTERPRETASI �Nilai BB/TB yang kurang (< -2 WHZ) atau wasting ‘ berarti kehilangan berat badan pada waktu sekarang (saat ini)dan sesuai untuk menilai efek gizi jangka pendek seperti perubahan pada persediaan makan dan penyakit saat ini �Nilai TB/U yang kurang (< -2 HAZ) atau Stuntng , menunjukan status gizi masa lalu (kronik) �Nilai BB/U yang kurang (< -2 WAZ) atau underweight, menunjukan kekurangan gizi pada waktu lampau (kronik) dan atau saat ini (acute)
Indeks Massa Tubuh (IMT) �Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. �IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau mengambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang. � IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, tetapi penelitian menunjukkan bahwa IMT berkorelasi dengan pengukuran secara langsung lemak tubuh seperti underwater weighing dan dual energy x-ray absorbtiometry (Grummer-Strawn LM et al. , 2002). �IMT merupakan altenatif untuk tindakan pengukuran lemak tubuh karena murah serta metode skrining kategori berat badan yang mudah dilakukan.
�Kelemahan IMT : ◦ Tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan. ◦ Tidak membedakan BB dengan otot/lemak tubuh, misalnya orang dengan IMT yang sama kemungkinan mempunyai perbedaan dalam massa lemak atau massa tubuh tanpa lemak. ◦ IMT tidak memberikan indikasi tentang distribusi lemak tubuh. Untuk mengatasi kelemahan ini, Lingkar perut atau tebal lipatan kulit (skinfold) dapat digunakan.
� Pada olahragawan: Tidak akurat pada olahragawan (terutama atlet bina) yang cenderung berada pada kategori obesitas dalam IMT disebabkan mereka mempunyai massa otot yang berlebihan walaupun presentase lemah tubuh mereka dalam kadar yang rendah. Sedangkan dalam pengukuran berdasarkan berat badan tinggi badan, kenaikan nilai IMT adalah disebabkan oleh lemak tubuh. � Pada anak-anak: Tidak akurat karena jumlah lemak tubuh akan berubah seiringan dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh badan seseorang. Jumlah lemak tubuh pada lelaki dan perempuan juga berbeda selama pertumbuhan. Oleh itu, pada anak-anak dianjurkan untuk mengukur berat badan berdasarkan nilai persentil yang dibedakan atas jenis kelamin dan usia. � Pada kelompok bangsa: Tidak akurat pada kelompok bangsa tertentu karena harus dimodifikasi mengikut kelompok bangsa tertentu. Sebagai contoh IMT yang melebihi 23, 0 adalah berada dalam kategori kelebihan berat badan IMT yang melebihi 27, 5 berada
�Kelebihan indeks massa tubuh: 1. Biaya yang diperlukan tidak mahal 2. Untuk mendapat nilai pengukuran, hanya diperlukan data berat badan tinggi badan seseorang. 3. Mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah sesuai nilai standar yang telah dinyatakan pada tabel IMT.
�Untuk mengetahui nilai IMT, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: �IMT = Berat Badan (Kg) Tinggi Badan 2 (m) �Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki dan perempuan. �Batas ambang normal untuk laki-laki adalah: 20, 1 -25, 0 dan untuk perempuan adalah : 18, 7 -23, 8.
�Batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut: �Kategori IMT yaitu sebagai berikut: �Kurus yaitu : �- Kekurangan berat badan tingkat berat < 17, 0 - Kekurangan berat badan tingkat ringan 17, 0 - 18, 4 �Normal 18, 5 -25, 0 �Gemuk yaitu: - Kelebihan berat badan tingkat ringan 25, - 27, 0 - Kelebihan berat badan tingkat berat > 27, 0
�Jika seseorang termasuk kategori : 1. IMT < 17, 0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat. 2. IMT 17, 0 - 18, 4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan. 3. IMT 18, 5 - 25, 0: keadaan orang tersebut termasuk kategori normal. 4. IMT 25, 1 - 27, 0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat ringan. 5. IMT > 27, 0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat berat.
Body Massa Index (BMI) �BMI ialah ukuran statistik terhadap skala lemak badan berdasarkan kepada tinggi dan berat ideal. �Terdiri dari 5 kategori seperti berikut:
�Formula BMI: BMI= berat badan (kg)/ tinggi badan (m) Contoh : Katakan berat seseorang itu ialah 75 kg dan tingginya 157 cm. Maka BMI orang itu ialah 157 cm dijadikan m yaitu 157/100= 1, 57 m BMI = berat(kg) / tinggi(m) = 75 / (1. 57) = 30. 4 kg/m
Tipe Tubuh (Somatotype) �Tipe tubuh digolongkan menjadi 3: 1. Ectomorph 2. Mesomorph 3. Endomorph
Ectomorph � adalah golongan yang mempunyai bentuk tubuh yang kurus. � Biasanya digambarkan sebagai kekurangan berat badan, kurus dan berbanding dengan dua kategori yang lain. � Lebar bahu adalah sama seperti paha mereka. � Rusuk mereka dapat dilihat dan halus. � Lengan atas dan paha terlihat kecil dan kurus sementara jari kaki mereka lebar atau panjang. � Ciri wajah adalah mempunyai tulang pipi atau garis yang tajam dan muka mereka seperti berbentuk segi tiga atau lonjong cenderung tirus. � Mereka yang bertubuh ectomorph sulit untuk menambah berat badan karena secara genetik mereka tidak memiliki sel lemak yang banyak seperti 2 tipikal yang lain.
Mesomorph �Bentuk tubuh yang atletis dengan tubuh padat dan berotot dengan tampilan yang kekar. �Tipe tubuh ini biasanya paling mudah membentuk tubuh dan mendapatkan bentuk otot optimal. �Memiliki kecenderungan berbahu lebar, tubuh terlihat gagah, dan porsi makan sedang. �Bagian atas tubuh (upper body) lebih besar berbanding bagian abdomen.
Endomorph �Mempunyai bentuk bagian tengah badan (abdomen) yang lebih besar, dan sistem pencernaan mereka juga secara teorinya lebih besar. �Badan golongan ini juga kelihatan bulat, lembut dan kurang berotot. �Peluang untuk menjadi gemuk adalah sangat tinggi karena memiliki tubuh badan yang mempunyai lebih banyak sel lemak (fat cells) berbanding 2 jenis bentuk tubuh yang lain.
Terima Kasih
- Slides: 46