ANTROPOLOGI PSIKOLOGI AFMI FUAD A Antropologi Psikologi Francis

  • Slides: 18
Download presentation
ANTROPOLOGI PSIKOLOGI AFMI FUAD

ANTROPOLOGI PSIKOLOGI AFMI FUAD

A. Antropologi Psikologi Francis L. K. Hsu Antropolog Amerika Serikat : • Antropologi Psikologi

A. Antropologi Psikologi Francis L. K. Hsu Antropolog Amerika Serikat : • Antropologi Psikologi • Culture Personality (Kebudayaan dan Kepribadian) • Etno-pscyhology (Psikologi Suku Bangsa) • Cross Culture Pscyhology (Psikologi Lintas Budaya ) • Antropologi Psikologi (Psychological Antropology) adalah bagian dari ilmu antropologi yang berkembang pesat terutama di Amerika, sehingga menjadi bidang ilmu sendiri.

 • Ember-ember (1985) Antropologi Psikologi adalah studi yang dilakukan oleh para antropolog yang

• Ember-ember (1985) Antropologi Psikologi adalah studi yang dilakukan oleh para antropolog yang tertarik pada perbedaan psikologis diantara & didalam suatu masyarakat serta persamaan psikologis pada rentang yang luas dalam masyarakat manusia.

Menurut James Danandjaja (1988) : Antropologi Psikologi semenjak lahir sudah bersifat antardisiplin. Ini disebabkan

Menurut James Danandjaja (1988) : Antropologi Psikologi semenjak lahir sudah bersifat antardisiplin. Ini disebabkan karena 2 hal : 1. Teori, Konsep dan metode penelitiannya banyak meminjam dari berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, psikiatri dan psikologi. 2. Para pendirinya berasal dari disiplin ilmu yang bermacam-macam.

B. Sejarah Perkembangan Ilmu antropologi & Psikologi Menurut Francis L. K Hsu (dalam Danandjaja,

B. Sejarah Perkembangan Ilmu antropologi & Psikologi Menurut Francis L. K Hsu (dalam Danandjaja, 1988) Karya penelitian yang dapat digolongkan kedalam antropologi psikologi adalah : 1. Suatu karya yang dihasilkan oleh seorang ahli antropologi, yang mempunyai pengetahuan baik mengenai konsep psikologi atau karya yang dihasilkan oleh seorang ahli dari disiplin lain. 2. Segala karya yang mempermasalahkan individu sebagai tempat atau wadah kebudayaan. 3. Segala karya yang memberikan pengakuan serius kepada kebudayaan, dimana variabel bebas dan terikatnya adalah kepribadian. 4. Segala karya seorang ahli antropologi yang mempergunakan konsep atau teknik tes psikologi, yang memberikan data tepat guna. 5. Ruang Lingkup antropologi sama dengan pengkajian secara lintas budaya mengenai kepribadian dan sistem sosial budaya. a. Hubungan struktur sosial dan nilai-nila budaya dengan pola pengasuhan pada umumnya.

Lanjutan Ruang Lingkup b. Hubungan antar pola pengasuhan anak dengan struktur kepribadian rata-rata seperti

Lanjutan Ruang Lingkup b. Hubungan antar pola pengasuhan anak dengan struktur kepribadian rata-rata seperti perilaku c. Hubungan antar struktur kepribadian rata-rata dengan sistem peran (role system) dan aspek proyeksi dari kepribadian d. Hubungan semua variabel diatas dengan perilaku menyimpang yang berbeda dari suatu kolektif ke kolektif lain 6. Konsep Kepribadian kebudayaan (personality culture) yang timbul sebagai akibat interaksi dari kedua ilmu (antropologi & psikologi). Milton Singer (dalam Danandjaja, 1988) berpendapat terdapat 3 kelompok besar dalam penelitian antropologi dan psikologi yaitu : 1). Human Nature 2). Typical Personality 3). Kelompok hubungan kebudayaan dengan kepribadian abnormal.

C. Metode-metode dalam Antropologi Psikologi • Penelitian-penelitian Antropologi umumnya yag digunakan dalam penelitian antropologi

C. Metode-metode dalam Antropologi Psikologi • Penelitian-penelitian Antropologi umumnya yag digunakan dalam penelitian antropologi adalah metode etnografi berupa wawancara dan pengamatan, • kebudayaan yang dapat dilihat (overt) dan yang tidak dapat dilihat langsung (covert) • Metode yang lebih ilmiah dan lebih eksak untuk menganalisa kepribadian umum, yang pada etnografi-etnografi kuno hanya didasarkan pada kesan belaka. • Metode yang digunakan oleh kalangan psikologi pada cabang psikologi klinis seperti metode eksak atau metode tes proyektif, metode riwayat hidup atau biografi (life story method), metode pencatatan dan analisis mimpi. • Metode antropologis yaitu metode pengumpulan dan analisis foklor dan metode survei lintas budaya.

1. Metode Eksak atau Metode Tes Proyektif • A. Kardiner (psikolog) & R. Linton

1. Metode Eksak atau Metode Tes Proyektif • A. Kardiner (psikolog) & R. Linton (antropolog) mengembangkan metode eksak yaitu menganalisi watak individu dengan mengunakan teknik tes-tes proyeksi. • Para antropolog mengunakan beberapa tes psikologi untuk menganalisis kepribadian dengan : • Tes Rorschach • Baum Test (Pohon) • TAT (Thematic Apperception Test) • Test HTP (House Tree Person) • Test DAP (Draw a Person) • SSCT (Sact Sentence Completion Test)

 • Tes Proyeksi • Projection berasal dari aliran psikoanalisa yang diperkenalkan oleh Sigmund

• Tes Proyeksi • Projection berasal dari aliran psikoanalisa yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud pada tahun 1894 dalam karangannya “ The Anxiety Neurosis” • Pada tahun 1896 dalam bukunya “ On The Defense Neuropsychoses. Bahwa Proyeksi adalah Proses dimana seseorang menganggap dorongan-dorongan, perasaan dan sentimen-sentimen diri sendiri disebabkan orang lain atau karena keadaan dunia luar. • Proyeksi adalah suatu defensif yang memungkinkan orang bersangkutan untuk tidak sadar akan gejala-gejala yang kurang diinginkan. • Menurut English dan English (dalam Danandjaja, 1988) tes proyeksi adalah situasi yang secara relatif tidak berstruktur, namun bersifat standart, dimana orang yang diuji diminta untuk memberikan tanggapan secara sebebas mungkin tanpa dipengaruhi sugesti

 • Berbagai bentuk defences seperti represi, regresi, reaksi formasi dan lain-lain. • Istilah

• Berbagai bentuk defences seperti represi, regresi, reaksi formasi dan lain-lain. • Istilah yang paling tidak adekuat dalam semua teori psikoanalisa adalah ‘proyeksi’ 2. Metode Riwayat Hidup atau Biografi • Individual life history (antropologi), Pesonal Document, human document (sosiolagi). Tujuannya untuk mencapai suatu pengertian tentang suatu masyarakat, kebudayaan dan tipe kepribadian suatu bangsa /suku bangsa.

 • Menurut Koenjaraningrat (1994) , metode analisis riwayat hidup amat berguna bagi penelitian

• Menurut Koenjaraningrat (1994) , metode analisis riwayat hidup amat berguna bagi penelitian antropologi psikologi, karena memiliki beberapa fungsi : • 1. Data Riwayat hidup penting bagi si peneliti untuk memperoleh pandangan dari dalam mengenai gejala-gejala sosial. • 2. Data Riwayat hidup individu penting bagi si peneliti untuk mencapai pengertian mengenai masalah individu warga masyarakat yang suka berprilaku menyimpang. • 3. Data Riwayat hidup individu penting bagi si peneliti untuk memperoleh pengertian mendalam tentang hal-hal psikologi yang tidak mudah diamati dari luar dengan metode wawancara. • 4. Data Riwayat hidup individu penting bagi si peneliti untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam mengenai rincian lebih mendalam dari pada wawancara berdasarkan pertanyaan langsung.

 • 3. Metode Pencatatan dan Analisis Mimpi • Teori Psikoanalisa • Isi mimpi,

• 3. Metode Pencatatan dan Analisis Mimpi • Teori Psikoanalisa • Isi mimpi, harapan impian dan interpretasi mimpi. • Isi impian (dream content) adalah gambaran, kesan, dan ide yang ditampilkan dalam impian. Isi impian dibagi kedalam 2 tipe dasar yaitu : 1. Isi Manifestasi : hal yang berlangsung benar pada si pemimpi. 2. Isi Laten : yang harus ditafsirkan lewat tknik penafsir mimpi. • Harapan Mimpi adalah penyajian secara simbolis yang ditekan atau yang tidak disadari dalam bentuk satu impian.

 • 4. Metode Pengumpulan dan Analisis Folklor • Foklor adalah semua adat dan

• 4. Metode Pengumpulan dan Analisis Folklor • Foklor adalah semua adat dan pengetahuan seperti mitos, cerita hikayat atau dongeng, takhayul, tebak-tebakan dan permainan yang hidup dalam masyarakat suatu kebudayaan tertentu. • Bersifat lisan walau ada yang tertulis. • Bentuk-bentuk Folklor tersebut menurut Danandjaja (1988) dapat dijadikan sebagai alat analisis data kolektif masyarakatnya karena masing-masing memiliki beberapa fungsi yang menurut Bascom terdapat 4 fungsi yaitu : 1). Sebagai Sistem Proyeksi 2). Sebagai Alat pengesahan kebudayaan 3). Sebagai Alat paedagogis 4). Sebagai Alat pemaksa berlakunya norma masyarakat & pengendalian masyarakat.

5. Metode Survei Lintas Budaya • Metode Lintas budaya menurut Danandjaja (1988) berhubungan dengan

5. Metode Survei Lintas Budaya • Metode Lintas budaya menurut Danandjaja (1988) berhubungan dengan kajian-kajian korelasional • Tidak mengunakan Penelitian Lapangan • Dari data-data dan Human Relation Area File (HRAF) dan ditambah data-data dari sumber lain • Pada saat ini metode lintas budaya belum dapat mengembangkan generalisasi yang kuat (Koenjaraningrat, 1990) • Penelitian antropologi yang mengunakan survei lintas budaya antara lain adalah hubungan antara adat istiadat pengasuhan anak dengan unsur budaya dari suatu masyarakat tertentu.

Penelitian Margaret Mead • Seorang ahli antropologi wanita yang penah mengkaji masalah pubertas di

Penelitian Margaret Mead • Seorang ahli antropologi wanita yang penah mengkaji masalah pubertas di Samoa dan adat istiadat pengasuhan anak di Pulai Manus sebelah utara Irian (Koenjaraningrat 1990). • Mead & Gregory Bateson (dalam Ihromi, 1994) “Film Childhood Rivalry in Bali and New Guinea (Persaingan Antar Saudara Pada Masa Anak-anak di Bali dan Irian. • Mead : memberikan ‘boneka’ kepada kedua anak daerah tsb --- ‘reaksi’ kedua anak daera tsb, kemudian ‘upacara’ melubangi telinga. • Perangsangan megenai timbulnya persaingan anak-anak. • Film tsb menunjukan bahwa pengamatan melalui film dapat dilakukan dengan situasi yang kebetulan ataupun situasi yang sengaja diadakan.

D. Beberapa Penelitian Antropologi Psikologi 1. Peran Jenis • Peran jenis adalah tingkat perilaku,

D. Beberapa Penelitian Antropologi Psikologi 1. Peran Jenis • Peran jenis adalah tingkat perilaku, sikap-sikap atau peranan sosial yang oleh masyarakat atau kebudayaan tertentu dianggap cocok untuk jenis kelamin tertentu dan tidak cocok untuk jenis kelamin lain (Kartono & Gulo, 1987) • Kebudayaan “Arapesh, Mundugumor-Eropa Amerika” tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Oedipus Complexs • Teori yang dikemukan oleh Sigmund Freud • Dimana hasrat seorang anak lelaku untuk memiliki secara seksual dengan ibunya serta merasa iri terhadap bapaknya – masa phalik (3 -5 thn)

Kebudayaan Trobriand yang matrilineal gejala oedipus complex tidak ada. , karena ayah bukan tokoh

Kebudayaan Trobriand yang matrilineal gejala oedipus complex tidak ada. , karena ayah bukan tokoh kerabat yang berkewajiban mengatur kehidupan si anak sehingga ia tidak dapat bersikap otoriter terhadap anaknya sebagimana pada saudar laki-lakinya (Koenjaraningrat 1990) 3. Motif Berprestasi • Mc Clelland • Motif berprestasi secara jitu dalam bidang apapun, memahat, menjual polis asuransi, pertanian bukan semata-mata untuk mencari uang, pengakuan sosial atau prestise akan tetapi terdorong untuk memperoleh kepuasan karena keberhasilan sendiri.